Sikap sikap apa saja yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola?

Sikap sikap apa saja yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola?

Kita harus menerapkan strategi yang telah disepakati saat permainan berlangsung. (pixabay)

adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan mencari tahu apa saja sikap yang seharusnya kita miliki agar saat berolahraga, terbentuk kerja sama antara kita dan teman-teman kita. 

Materi mengenai sikapyang harus dimiliki agar kerja sama dalam olahraga terwujud merupakan materi dalam buku tematik kelas 2 tema 4, ya. 

Nah, hal yang kita bicarakan disini adalah sikap yang mewujudkan kerja sama dalam olahraga, maka jenis olahraga yang kita rujuk adalah olahraga beregu. 

Dalam olahraga beregu pastinya dibutuhkan kerja sama. 

Baca Juga: Menceritakan Olahraga Kesukaan dan Manfaatnya, Kelas 3 Tema 1

Misalnya, sepak bola, voli, basket, lari maraton, gerak jalan, dan lainnya. 

Tanpa kerja sama dalam olahraga tersebut, tim kita dapat dengan mudah akan dikalahkan oleh tim lawan. 

Jika kita tidak bekerja sama dengan benar, kita akan kesulitan untuk melawan tim lain. 

Sekarang, yuk, kita simak informasi lengkap mengenai sikap yang perlu kita miliki agar kerja sama dalam olahraga terwujud berikut ini!

"Kerja sama dalam olahraga diperlukan. Kerja sama dapat membuat permainan olahraga lebih seru dan menarik."


Page 2

Sikap sikap apa saja yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola?

Kita harus menerapkan strategi yang telah disepakati saat permainan berlangsung. (pixabay)

Sikap yang Harus Dimilki agar Kerja Sama dalam Olahraga Terwujud

1. Mau Bekerja Sama dengan Seluruh Anggota Tim

Saat melakukan permainan olahraga kita harus melakukan dengan perasaan yang senang. 

Akan tetapi, saat kita mendapatkan teman yang tidak terlalu handal dalam bermain sepak bola, kita harus bermain dengan siapa saja, ya.

Baca Juga: 3 Manfaat Mempelajari Bela Diri

Dengan memiliki sikap seperti ini, permainan sepak bola yang kita lakukan akan terasa kebersamaanya. 

Selain itu, semua impian tim juga dapat terwujud dengan baik.

2. Menyepakati Strategi

Dalam permainan olahraga dalam kompetisi, tentu saja akan ada seorang pelatih yang akan membantu untuk mengarahkan setiap tim.

"Dalam permainan olahraga, kita harus mau untuk satu regu dengan siapa saja. Tidak hanya memilih teman yang pintar."


Page 3

Sikap sikap apa saja yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola?

Kita harus menerapkan strategi yang telah disepakati saat permainan berlangsung. (pixabay)

Akan tetapi, dalam permainan olahraga lainnya, kita dan teman-teman kita tidak akan diarahkan oleh pelatih. 

Kita juga dapat mengatur strategi secara bersama-sama.

Nah, dalam pengambilan strategi, kita dianjurkan untuk mendengarkan seluurh pendapat yang dikemukakan. 

Jika satu tim sudah menyepakati strategi, maka dalam pertandingann, kita harus menerapkan strategi tersebut.

Baca Juga: Cara Memiliki Tubuh Sehat Kelas 3 Tema 4

3. Tidak Berlebihan saat Olok-Olok Lawan

Dalam pertandingan olahraga, olok-olok lawan terkadang memang disengaja. 

Olok-olok lawan terkadang sering kali menjadi salah satu strategi untuk melawan tim lain.

Akan tetapi, lebih baik jika kita tidak menghina atau mengolok tim lawan secara berlebihan.

"Jika tim kita sudah menyepakati suatu strategi, maka kita wajib untuk menerapkan strategi tersebut di lapangan."


Page 4

Sikap sikap apa saja yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola?

Kita harus menerapkan strategi yang telah disepakati saat permainan berlangsung. (pixabay)

4. Memberi Kesempatan untuk Teman Berkembang

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. 

Ada yang pintar ada pula yang tidak pintar dalam memainkan olahraga tertentu. 

Jika kita sedang bermain bersama teman-teman kita, kita harus memberi kesempatan pada teman-teman kita yang belum bisa melakukan olahraga tersebut untuk belajar. 

Baca Juga: Contoh Olahraga yang Membutuhkan Kerja Sama

Dengan begitu, kemampuannya dalam permainan olahraga juga dapat semakin berkembang.

Dengan memberi kesempatan pada rekan satu tim untuk belajar, kerja sama antara anggota tim juga dapat terwujud, ya. 

Nah Adjarian, itulah beberapa sikap kita lakukan agar kerja sama dalam olahraga bisa terwujud.

Sekarang, yuk, coba jawab di bawah!

Pertanyaan
Mengapa dalam permainan olahraga kita perlu menerapkan strategi yang telah disepakati?
Petunjuk: Cek halaman 2-3.

Tonton video ini, yuk!

1 kuda-kuda ringan, yaitu sikap kuda-kuda dengan dua kaki menopang sebagian berat badan. Titik berat badan berada di atas rata-rata. 2 kuda-kuda sedang, yaitu sikap kuda-kuda dengan menopang titik berat badan berada di tengah rata-rata. 3 kuda-kuda berat, yaitu sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kakitungkai menopang seluruh berat badan. Titik berat badan berada di bawah. Berdasarkan bentuknya kuda-kuda dibedakan menjadi empat jenis, yakni: 1 kuda-kuda depan, yaitu salah satu jenis kuda-kuda yang dalam pelaksanaannya dengan sikap salah satu kakitungkai berada di depan, sedangkan kakitungkai lainnya di belakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Posisi kedua telapak kaki membentuk sudut kurang lebih 30 derajat. Kuda-kuda depan ini masih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu 1 kuda-kuda depan lurus, dan 2 kuda-kuda depan serong. 2 kuda-kuda belakang, yaitu salah satu jenis kuda-kuda yang dalam pelaksanaannya dengan sikap salah satu kakitungkai berada di depan sedangkan kakitungkai lainnya berada di belakang dengan berat badan ditopang oleh kakitungkai belakang. Posisi telapak kaki depan lurus dan telapak kaki belakang membentuk sudut kurang lebih 60 derajat. 3 kuda-kuda tengah, yaitu salah satu jenis kuda-kuda yang dalam pelaksanannya dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki. Kuda-kuda ini dapat juga dilakukan dengan posisi serong. Posisi kedua telapak kaki serong membentuk sudut 30 derajat. 4 kuda-kuda samping, yaitu salah satu jenis kuda-kuda yang pelaksanaannya dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk. Posisi kedua telapak kaki sejajar membentuk sudut sekitar 30 derajat. TugasSoal: 1. Bagaimanakah cara melakukan sikap dan gerak doa versi IPSI dan salah satu perguruanpadepokan pencak silat yang ada disekitar Anda? 2. Jelaskanlah teknik kuda-kuda depan 3. Jelaskanlah pelaksanaan kuda-kuda belakang 4. Bagaimanakah cara mengajar agar supaya siswa bisa merasakan sikap kuda-kuda dan gerak langkah ke berbagai arah penjuru? 5. Jelaskanlah berbagai macam kuda-kuda berdasarkan bobotnya 6. Jelaskanlah berbagai macam kuda-kuda berdasarkan titik berat badan bentuknya 7. Bagaimanakah pelaksanaan kuda-kuda ringan? 8. Bagaimanakah pelaksanan kuda-kuda berat?

D. SIKAP PASANG

Sikap pasang adalah suatu sikap tubuh dan mental secara keseluruhan yang ditandai oleh sikap lengan dalam keadaan siaga yaitu salah satu atau kedua tangan berada di atas pusat, dan posisi kakitungkai dalam keadaan siaga, serta badan togok menyesuaikan.Jadi sikap pasang adalah koordinasi dari sikap kuda-kuda, sikap tanganlengan dan sikap tubuh. Sikap pasang dapat dilakukan dengan posisi kaki: sejajar menghadap, salah satu kaki di depan kiri depan atau kanan depan, dan kaki silang. 242 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES Sedangkan sikap tanganlengan dalam posisi sikap pasang dapat dilakukan dengan cara: terbuka, tertutup, dan memutar. Sikap pasang jika ditinjau dari taktik penggunaannya dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 sikap pasang terbuka, dan 2 sikap pasang tertutup. 1. Sikap pasang terbuka. Tangan dibuka lebar-lebar dan membiarkan daerah yang lemah terbuka.Hal ini untuk memancing lawan agar menyerang. 2. Sikap pasang tertutup. Tangan ditempatkan pada daerah tubuh yang lemah dan tubuh sedikit membungkuk ke depan untuk mempersempit dan menutup daerah rawan tubuh. Dua belas 12 bentuk sikap pasang tertutup: TugasSoal: 1. Bagaimanakah sikap dasar persiapan untuk melakukan sikap pasang? 2. Bagaimanakah teknik sikap pasang terbuka dan tertutup?

E. Elakan, Tangkisan dan Hindaran 1. Elakan

Elakan adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan lawan, dengan cara tidak melangkah memindahkan kaki, tetapi dengan menggeser badantubuh. Sasaran yang dimaksud adalah bagian badan yang menjadi tujuan serangan lawan. Unsur dalam elakan adalah: sikap tangan, sikap kakitungkai, dan sikap tubuhtogok. Sedangkan macam-macam elakan adalah: 1 elak bawah, 2 elak atas, 3 elak samping, dan 4 elak belakang putar. 1.1. Elak bawah Mengelakkan diri dari serangan lawan pada bagian badan sebelah atas. Gerakannya adalah merendahkan diri dengan cara menekuk kedua lutut tanpa memindahkan letak kedua kaki. Kedua tangan berjaga-jaga di depan atas kepala dan sikap badan menyesuaikan. 1.2. Elak atas Mengelakkan diri dari serangan lawan pada bagian badan sebelah bawah. Gerakannya adalah mengangkat badantubuh ke atas dengan cara kedua kaki dengan sikap kedua tungkai ditekuk disertai dengan sikap tubuh dan tangan waspada. Mendarat dengan kaki saling menyusul atau dengan kedua kaki bersama-sama. 1.3. Elak samping Mengelakkan diri dari serangan lurus depan agak ke atas. Gerakannya adalah dari sikap kangkang, memindahkan badan ke samping dengan merubah sikap tungkaikuda- kuda. Disertai dengan sikap tubuh dan tanganlengan waspada tangan berada di depan dada. 1.4. Elak belakang berputar Mengelakkan diri dari serangan lurus depan dan samping. Gerakannya adalah dari sikap kuda-kuda depan salah satu kaki berada di depan memindahkan berat badan ke belakang dengan cara badan memutar. Gerakan tersebut disertai dengan sikap tubuh dan sikap tanganlengan dalam keadaan waspada tangan berada di depan dada. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 243

2. Tangkisan

Tangkisan adalah usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan lawan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan. Kontak langsung yang dilakukan pada teknik tangkisan bertujuan untuk: mengalihkan serangan dari lintasan, dan membendung atau menahan serangan, jika terpaksa. Sikap menangkis selalu disertai sikap kuda-kuda dan sikap tubuh dengan menggunakan: 1 satu tangan, 2 siku, 3 dua tangan, dan 4 kakitungkai. Terhadap serangan yang mempunyai bentuk dan arahlintasan yang bervariasi, maka tangkisan mempunyai variasi sebagai berikut: posisi tinggi atau rendah, dengan tangan terbuka atau tertutup, dan arah ke dalam atau keluar. Sedangkan unsur lainnya dalam elakan dan tangkisan adalah: sikap tangan, sikap kakitungkai, dan sikap tubuhtogok. 2.1. Tangkisan satu lengan Tangkis satu lengan dapat dilakukan dengan 1 tangkis dalam, 2 tangkis luar, 3 tangkis atas, dan 4 tangkis bawah. 1 Tangkis dalam Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang misalnya kaki kiri disertai dengan tangan kanan tangan yang untuk menangkis bergerak ke samping kiri ke dalam. Tangan kanan saat bergerak menghadap ke belakang dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan. 2 Tangkis luar Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang misalnya kaki kiri disertai dengan tangan kanan tangan yang untuk menangkis bergerak ke samping kanan ke luar. Tangan kanan saat bergerak menghadap ke depan dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan. 3 Tangkis atas Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang misalnya kaki kiri disertai dengan tangan kanan tangan yang untuk menangkis bergerak ke atas. Saat bergerak lengan bawah tangan kanan tetap horizontal sehingga siku tangan kanan bergerak mengikuti ke atas. Tangan kanan saat bergerak menghadap ke depan dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan. 4 Tangkis bawah Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang 244 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES misalnya kaki kiri disertai dengan tangan kanan tangan yang untuk menangkis bergerak ke bawah di depan badan. Tapak tangan kanan saat bergerak menghadap ke belakang dengan jari-jari tangan terbuka, sedangkan tangan kiri tetap berada di depan dada dengan sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada lengan bawah atau pada pisau tangan dekat pergelangan tangan kanan.

2.2. Tangkisan dua tanganlengan

Tangkis dua lengan dapat dilakukan dengan: sejajar dua tanganlengan atas, belah tinggi dan rendah, silang tinggi dan rendah, dan buang samping. 1 Tangkis sejajar dua tanganlengan Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan kedua lengan atau tangan menangkis ke depan. Gerakan dilakukan oleh kedua lengan bawah secara bersamaan dan sejajar, serta kedua tapak tangan saling berhadapan jari-jari tangan terbuka.Perkenaan tangkisan pada kedua tangan atau lengan bawah dekat pergelangan tangan. 2 Tangkis belah Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan ke dua lengantangan membelah ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua lengantangan secara bersamaan.Saat bergerak pada awalnya kedua tangan saling berhadapan, namun setelah kedua lengan hampir lurus secara mendadak kedua tangan diputar dan masing-masing di bawa ke luar atau samping, sehingga kedua tapak tangan saling membelakangi dan secara bersamaan menjauh. Gerakan lengantangan pada tangkis belah ini seperti pada gerakan lengantangan pada renang gaya kupu-kupu. 3 Tangkis Silang Sikap awal: Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat pada tumitnya dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang disertai dengan gerakan ke dua lengantangan menyilang ke atas atau ke bawah. Gerakan dilakukan oleh kedua lengantangan secara bersamaan, jari-jari terbuka dan rapat.Tempat pertemuan kedua lengan untuk posisi silang adalah pada pertengahan lengan bawah.Kedua tapak tangan menghadap keluar, sehingga punggung tangan saling berhadapan. 4 Tangkis buang samping Sikap awal: Berdiri tegak kedua tumit rapat, dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang, dan kedua lengan menjulur ke depan dengan kedua tangan berada di atas dan di bawah. Kedua telapak tangan menghadap ke samping badan dengan kedua ibu jari saling berdekatan. Siku lengan yang berada di atas agak diangkat sehingga berada lebih tinggi dari pada tangan. Gerakan tangan dari depan badan sampai di samping badan. Kedua lutut agak ditekuk untuk keseimbangan badan.Perkenaan pada kedua telapak tangan dan serangan lawan dibuang ke arah samping badan. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 245

2.3. Tangkisan siku

Tangkisan siku terdiri dari dari: 1 tangkis siku dalam dan 2 tangkis siku luar. Keduanya dapat dilakukan dengan tinggi dan rendah. 1 Tangkis siku dalam Sikap awal: Berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan: Langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah dalam melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas, dan tapak tangan menghadap ke badan. Tangan yang tidak untuk menangkis tetap berada di depan dada dalam sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada siku. 2 Tangkis siku luar Sikap awal berdiri dengan kedua tumit rapat dan kedua tangan berada di depan dada. Gerakan, langkahkan salah satu kaki ke belakang dan kedua siku ditekuk kemudian digerakkan ke arah luar melewati depan badan sampai berhenti di sisi badan yang lain. Saat bergerak posisi siku tetap ditekuk sehingga lengan bawah vertikal ke atas, dan tapak tangan menghadap ke badan. Tangan yang tidak untuk menangkis tetap berada di depan dada dalam sikap siaga. Perkenaan tangkisan pada siku.

3. Hindaran

Hindaran adalah teknik belaan untuk menggagalkan serangan lawan yang dilakukan dengan tanpa menyentuh tubuh lawan alat serang lawan dan dilaksanakan dengan berpindah tempat menggeser tumpuan kaki. Teknik hindaran terdiri dari: 1. Hindar kanankiri Egosan. Untuk menghindari serangan lawan dengan cara memindahkan kedua kaki dengan arah ke kanan atau ke kiri. Untuk latihan yang perlu ditekankan adalah, setelah melakukan gerakan perpindahan kaki hindaran hendaknya kembali ke sikap pasang atau sikap kuda-kuda. 2. Hindar belakang. Hindar belakang adalah adalah teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan salah satu kaki ke arah belakang, Ketika mengelak yang berpindah hanya satu kakitungkai, untuk menghindari agar serangan lawan tidak kena sasaran.Biasanya, teknik elakan ini dilanjutkan sebagai modal dasar untuk teknik jatuhan. TugasSoal: 1. Jelaskanlah perbedaan antar tangkisan dan elakan 2. Bagaimanakah teknik tangkisan dengan menggunakan dua tangan atau dua lengan? 3. Bagaimanakah pelaksanaan tangkisan luar dan tangkisan dalam? 4. Jelaskanlah cara melakukan hinder samping 5. Jelaskanlah perbedaan antara hindaran dan elakan

F. SERANGAN

Pencak silat adalah hasil usaha budidaya bangsa Indonesia yang telah dikembangkan secara turun-temurun hingga mencapai bentuknya yang sekarang.Pencak silat mempunyai 4 aspek sebagai kesatuan yang tak terpisahkan, yaitu 1 aspek mental spiritual, 2 aspek beladiri, 3 aspek seni dan 4 aspek olahraga. 246 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES Aspek mental spiritual meliputi: Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; Tenggangrasa, percaya diri, dan disiplin; Cinta bangsa dan tanah air; Persaudaraan; Solidaritas sosial. Aspek beladiri, meliputi: Berani, tahan uji, tangguh, tanggap, melaksanakan ilmu padi, dan membela keselamatan diri, bangsa dan tanah air. Aspek olahraga, meliputi: Sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, meningkatkan prestasi, menjunjung tinggi sportivitas, dan pantang menyerah.

a. Pukulan

Pukulan dalam pencak silat merupakan salah satu serangan yang menggunakan lengan atau tangan. Setiap serangan mempunyai unsur: a sikap tanganlengan sebagai alat serang, 2 sikap kuda-kuda, dan 3 sikap tubuh. Sikap tangan atau lengan yang digunakan untuk menyerang memukul menyesuaikan jenis pukulan yang digunakan, sedangkan tangan atau lengan yang lain berada di depan dada dalam keadaan rileks tidak tegang. Sikap kuda-kuda maksudnya adalah suatu sikap tungkaikaki yang menyesuaikan jenis serangan pukulan yang digunakan dan tergantung pada situasi yang ada.Pada dasarnya sikap tungkai kuda-kuda saat menyerang adalah situasional sekali, dan berat badan biasanya pindah ke tungkai yang terdekat dengan sasaran.Hal ini dalam rangka untuk meraih keuntungan dalam penggunaan tenaga yang efektif dan jangkauan yang lebih jauh ke arah sasaran. Sedangkan sikap tubuh maksudnya adalah sikap tubuh dalam mengkoordinasikan gerakan yang menggunakan togok, anggota tubuh dan tubuh secara keseluruhan. Kecondongan tubuh ke arah sasaran saat mengenai sasaran, dan salah satu bahu yang berada pada posisi sedekat mungkin ke arah sasaran merupakan hal yang sangat penting dalam usaha penyerangan dengan tangan atau lengan pukulan. Pukulan berdasarkan arah serangan dapat melalui: 1 depan, 2 bawah, 3 atas, dan 4 samping.

1. Pukulan Depan

Pukulan depan atau pukulan lurus adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke arah depan. Agar hasil pukulan dapat efektif, gerakan pukulan harus dibantu dengan gerakan putaran bahu ke depan dan putaran pinggang menuju ke arah lengan yang digunakan untuk memukul. 1 pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang sejajar dengan posisi tungkaikaki yang berada di depan, dan 2 pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk memukul tidak sejajar dengan posisi tungkaikaki yang berada di depan.

2. Pukulan Samping

Pukulan samping adalah pukulan yang dilakukan dengan menggunakan pungung tangan.Lintasan geraknya adalah dari samping dalam tubuh ke arah luar tubuh.

3. Pukulan Bandul

Pukulan bandul adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi lengan siku ditekuk lebih kurang 90 derajat.Adapun lintasan pukulan ini adalah diayun dari bawah menuju ke arah atas dengan lintasan vertikal.Pukulan bandul dapat dilakukan dengan berbagai variasi posisi tungkai. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 247

4. Pukulan Lingkar

Pukulan lingkar adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan dari arah samping luar tubuh menuju ke arah dalam tubuh, dengan lintasan datar horisontal.Agar pukulan jenis ini lebih efektif, maka harus didukung oleh gerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan yang dituju sasaran.

b. Tendangan Tendangan adalah serangan dengan menggunakan tungkaikaki. Adapun bagian kaki

untuk menendang dapat menggunakan: punggung kaki, telapak kaki, ujung kaki, tumit, sisi kaki pisau kaki, dan pergelangan kaki. Teknik tendangan dapat dilakukan dengan posisi badan dan lintasan sebagai berikut: depan, samping, belakang, dan busur. Sebelum melakukan serangan dengan tungkaikaki tendangan, yang perlu diperhatikan adalah sikap dasar sebelum melakukan tendangan.Adapun sikap dasar tersebut adalah sikap pasang. 1 Teknik tendangan depan Kaki tendang diangkat sedemikian rupa sehingga lutut berada di depan perut, dan tungkai bawah menggantung. Tendangkan ke depan dengan lintasan kaki dihentakkan ditendangkan ke depan agak ke atas tergantung sasaran. Arah sasaran perkenaan adalah ulu hati lawan.Sedangkan perkenaan pada kaki yang menendang adalah pada tumit atau ujung kaki. 2 Teknik tendangan samping Kaki tendang diangkat ke depan dengan bersamaan kaki tumpu di putar ke luar, sehingga lutut kaki tendang berada di depan perut sedangkan tungkai bawah berada di sisi samping badan. Hentakkan atau tendangkan ke depan, dengan telapak kaki tendang datar, sehingga perkenaan pada telapak kaki atau sisi samping kaki pisau kaki tendang. Arah sasaran yang dituju adalah pada ulu hati, leher, atau persendian bahu lawan.Pada saat menendang posisi lawan berada di samping badan atau berada pada sisi bahu kaki yang menendang. 3 Teknik tendangan belakang Sikap awal, bediri sikap pasang dengan salah satu kaki di depan. Putar badan sampai membelakangi sasaran, kapala tetap menghadap ke arah sasaran, sehingga kaki yang terdekat dengan sasaran kaki tumpu berdiri pada ujung jari kaki, sedangkan berat badan pada kaki yang berada jauh dari sasaran pada kaki tendang.Badan agak condong ke kaki tendang. Gerakan, kaki tendang diangkat ke depan sehingga tumit dekat dengan pantat, kemudian tendangkan ke arah sasaran yang berada di belakang badan. Tendangan lurus ke belakang dan arah sasaran adalah ulu hati lawan.Sedangkan bagian kaki yang menendang yang mengenai sasaran adalah bagian tumit atau telapak kaki. 4 Teknik tendangan busur Angkat kaki tendang serong ke depan, sehingga kaki tendang berada agak jauh dari tungkai kaki tumpuan. Tendangkanhentakkan kaki tendang ke serong depan dengan arah sasaran ditujukan ke sisi tubuh atau pinggang lawan atau sisisamping kepalaleher lawan. Perkenaan kaki tendang adalah pada punggung kaki atau pada ujung kaki tendang. 248 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES Penjelasan Tendangan dalam bela diri pencak silat adalah teknik serangan yang digunakan untuk menyerang dengan jangkauan sedang dan jauh.Tendangan tentunya menggunakan tungkai kaki sebagai komponen penyerangnya.Nilai tendangan dalam pencak silat prestasi kategori tanding adalah dua 2. Adapun teknik tendangan yang digunakan dalam pertandingan pencak silat adalah sebagai berikut: tendangan depan atau tendangan A, tendangan samping atau tendangan T, tendangan sabit atau tendangan C, tendangan belakang atau tendangan B, tendangan gajul, dan tendangan jejag. TUGASSOAL 1. Bagaimanakah teknik pukulan depan? 2. Jelaskanlah perbedaan pukulan bawah dan pukulan atas 3. Bagaimanakah teknik tendangan T atau tendangan samping? 4. Jelaskanlah perbedaan tendangan depan dengan tendangan belakang 5. Bagaimanakah pelaksanaan tendangan gajul? 6. Bagaimanakah pelaksanaan tendangan jejag? 7. Bagaimanakah pelaksanaan tendangan sabit? 8. Jelaskanlah persamaan antara tendangan gajul dan tendangan jejag KUNCI JAWABAN TUGASSOAL Bagian A Petunjuk Pelaksanaan Belajar Pencak Silat Nomor 1: Lihat halaman 28 dan tentang petunjuk pelaksanaan belajar pencak silat Nomor 2: 2.1: Pertama, kuda-kuda konsentrasi hanya pada tungkaikaki. Kedua, kuda-kuda konsentrasi pada tungkaikaki dan lengantangan. Ketiga, kuda-kuda konsentrasi pada tungkaikaki, lengantangan dan pandangan. Keempat, dan sebagainya. 2.2: Pertama, kuda-kuda atas atau tinggi. Kedua, kuda-kuda tengah atau sedang. Ketiga, kuda-kuda rendah atau bawah. Bagian B Pembentukan Keterampilan Dasar Nomor 1: Lihat halaman … tentang sikap dan gerak doa versi IPSI. Sikap dan gerak hormat pada salah satu perguruan pencak silat, misal di Perguruan Tapak Suci, caranya addalah: pertama sikap kedua kaki kangkang selebar bahu, posisi kedua tangan ditarik bersamaan di samping badan. Kedua tapak tangan kanan di bawa ke depan badan di tarik ke samping badan menghadap ke depan dan siku lengan kanan ditekuk. Bersamaan dengan gerakan kedua tangan kiri terbuka jari-jari tegak ke atas menghadap ke tapak tangan kanan menghadap ke arah samping kanan. Nomor 2: Lihat halaman … tentang teknik kuda-kuda depan. Nomor 3: Lihat halaman … tentang teknik kuda-kuda belakang. Nomor 4: Dengan mempraktekkan satu persatu gerakan dan sikap kuda-kuda secara alamiah kemudian ditingkatkan dengan kombinasi berbagai arah penjuru mata angin. MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 249 Nomor 5: Lihat halaman … tentang macam kuda-kuda berdasarkan bobotnya. Nomor 6: Lihat halaman … tentang macam kuda-kuda berdasarkan titik berat badan bentuknya. Nomor 7: Lihat halaman … tentang kuda-kuda ringan. Nomor 8: Lihat halaman … tentang kuda-kuda berat. Bagian C Sikap Pasang Nomor 1: Lihat halaman … dan … tentang sikap dasar untuk melakukan sikap pasang. Nomor 2: Lihat halaman … dan … tentang teknik sikap pasang terbuka dan tertutup. Bab D Elakan dan Tangkisan Nomor 1: Tangkisan terjadi kontak fisik antara alat yang diigunakan untuk menangkis misal lengan dengan alat serang lawan misal tungkai. Elakan menghindar dari serangan lawan tanpa terjadi kontak fisik. Nomor 2: Lihat halaman … dan … tentang teknik tangkisan dengan menggunakan dua tangan atau dua lengan. Nomor 3: Lihat halaman … tentang pelaksanaan tangkisan luar dan tangkisan dalam. Bagian E Serangan Nomor 1: Lihat halaman … dan … tentang teknik pukulan depan. Nomor 2: Pukulan bawah, lintasan pukulan dari bawah menuju ke depan atas, sedangkan pukulan atas lintasan pukulan dari arah atas menuju ke depan bawah. Nomor 3: Lihat halaman … tentang teknik tendangan samping atau tendangan T. Nomor 4: Tendangan depan saat kaki mengenai sasaran lawan badan menghadap ke arah lawan berada, tetapi kalau tendangan belakang saat kaki mengenai sasaran lawan badan membelakangi lawan, meskipun begitu pandangan tetap menghadap ke lawan. Nomor 5: Lihat halaman … tentang tendangan gajul. Nomor 6: Lihat halaman … tentang tendangan jejag. Nomor 7: Lihat halaman … tentang tendangan sabit. Nomor 8: Tendangan gajul lintasan kaki dari bawah menuju ke atas, sedangkan tendangan jejag lintasan kaki dari atas ke depanbawah. 250 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES BAB III PEMBELAJARAN PERMAINAN OLAHRAGA

A. Memahami Isi Dari Pendidikan Jasmani

Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan program pendidikan, antara lain mengembangkan tiga domain utama: psikomotor, afektif, dan kognitif.Namun demikian ada keunikan dalam program penjas yang tidak dimiliki oleh program pendidikan lainnya, yaitu dalam hal pengembangan domain psikomotor.Dalam mengembangkan domain psikomotor biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian keterampilan geraknya. Para guru diharapkan dapat memahami hakikat tugas ajar yang harus diajarkan dalam pendidikan jasmani, sehingga para guru dapat secara tepat merancang dan menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan anak dalam ketiga domain di atas.

1. Merancang Tugas Ajar dalam Wilayah Psikomotor

Tugas ajar yang berada dalam wilayah psikomotor, biasanya dibagi menjadi 2 tujuan utama yaitu tujuan yang berhubungan dengan pengembangan pencapaian keterampilan gerak dan peningkatan kebugaran jasmani anak fitness. Kedua tujuan ini, oleh para ahli dianggap sebagai kelebihan yang terdapat dalam pelajaran pendidikan jasmani, yang tentunya tidak mungkin dapat dicapai oleh pelajaran lain. Pembelajaran Keterampilan Gerak Pembelajaran keterampilan gerak bertujuan anak dapat menguasai keterampilan dalam berbagai cabang olahraga.Meskipun banyak bagian yang berhubungan dengan kebugaran jasmani dimasukkan ke dalam program penjas untuk meningkatkan kesehatan anak, guru penjas tetap dianggap memiliki tanggung jawab yang unik yaitu mengembangkan keterampilan gerak. Tujuan utama dalam mengajarkan pendidikan jasmani adalah pengembangan keterampilan gerak, sehingga anak dapat dan mau berpartisipasi dalam kegiatan olahraga bahkan kelak di sepanjang hidupnya. Untuk dapat menentukan materi apa yang tepat agar anak meningkatkan keterampilannya, pertama-tama guru perlu mengetahui apakah yang dimaksud dengan keterampilan, dan apa pula ciri dari keterampilan itu? Untuk membantu memahami makna istilah keterampilan, persoalan ini dapat dijabarkan lebih operasional, misalnya dikaitkan dengan Keterampilan suatu cabang olahraga, contoh terampil dalam bulutangkis. Pemain bulutangkis dianggap terampil jika 1 dapat menempatkan bola secara akurat di tempat yang diinginkan, 2 teknik pukulannya baik sehingga efisien dalam tenaga, 3 dapat menggunakan teknik tersebut disegala kondisi dan berbagai lawan. Uraian di atas merujuk pada tiga hal penting dari keterampilan atau performa yang terampil.Ketika seorang pemain mampu menempatkan bola secara akurat, hal ini menunjukkan kepada kualitas efektivitas. Kemudian, ketika pemain itu melakukannya dengan cara yang benar sesuai dengan tuntutan teknik, hal itu menunjukkan adanya MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 251 kualitas efisiensi. Ketika pemain dapat menggunakan pukulan tersebut dalam segala kondisi permainan hal itu menunjukkan kepada kualits adaptasi. Pembelajaran permainan menuntut pengembangan tahapan permainan. Pentingnya aspek tahapan permainan ini, muncul hasil dari studi bagaimana keterampilan digunakan dalam permainan. Setiap tahapan pengajaran harus melibatkan perpindahan dari latihan yang secara bertahap, lalu meningkat kesulitannya ke kondisi seperti permainan yang sesungguhnya. Perkembangan pemain dapat dibagi menjadi empat tahap, tahapan- tahapan tersebut dijelaskan dalam bagian berikut. Tahap satu. Dalam tahap satu, guru memusatkan perhatiannya pada kemampuan siswa untuk mengontrol benda objek atau tubuhnya. Siswa pemula dihadapkan dengan masalah ketidaktahuan, tentang apa yang akan terjadi, misalnya ketika mereka memukul, melempar, menangkap atau mengumpulkan benda tertentu. Tingkat kemampuan mengontrol benda sangat penting untuk dikuasai pada tahapan pembelajaran permainan ini. Pengontrolan yang dimaksud adalah kemampuan kemampuan sebagai berikut: a. Aksi melontarkan misalnya memukul, menendang, melempar. Anak dapat mengarahkan benda ke suatu tempat dengan besaran daya yang sesuai kepentingannya secara konsisten. b. Aksi menerima misalnya menangkap, mengumpulkan. Anak dapat menguasai suatu benda yang datang padanya dari arah, kecepatan dan ketinggian yang berbeda. c. Aksi membawa dan melepaskan misalnya mendribbling, menggiring dan sebagainya. Anak dapat menjaga penguasaan terhadap benda yang bergerak dalam berbagai cara dan pada berbagai kecepatan. Perkembangan keterampilan dalam satu tahap, melibatkan pemberian pengalaman dalam menangkap dan melempar.Pengalaman demikian pertama-tama, diberikan dalam kondisi yang paling mudah dan bertahap pengontrolannya yang dilakukan dalam situasi yang lebih sulit dengan memanipulasi ketinggian, arah, tenaga dari benda yang dilemparkan atau ditangkap.Perkembangan dalam tahap satu, juga memasukkan perubahan dari posisi bendas diam ke benda yang bergerak dan dari posisi penerima diam ke posisi bergerak. Bandingkan tahapan pembelajaran antara anak SD dan siswa SMU yang tengah belajar pass atas pada bola voli. Tahapan Permainan Tahap Satu 1. Berkepentingan meningkatkan keterampilan tunggal. 2. Kemampuan mengontrol suatu benda 3. Aksi melontarkan mengarahkan benda ke satu tempat dengan besaran daya yang diperlukan, ketinggian dan arah secara konsisten diam atau bergerak. Contoh: • Sederhana passing atas ke tosser dengan bola yang di toss ringan oleh guru atau pasangan. • Kompleks passing atas dengan bola dari serve ke arah pemain kiri atau pemain kanan. Aksi menerima menguasai benda yang datang ke arah anak dari arah, ketinggian atau kecepatan yang berbeda dalam posisi diam atau bergerak. 252 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES Contoh: 1. Menggunakan keterampilan dengan menggabungnya dengan keterampilan lain. 2. Menghubungkan gerak pribadi dengan gerakan orang lain dengan cara bekerja sama. Contoh: • Sederhana dribbling dan melakukan suatu tembakan ke arah basket • Komplek menjaga bola tetap bisa melintasi net dalam tennis dengan bermacam macam pukulan, baik dengan pantulan maupun secara volley. Tahap tiga 1. Strategi penyerangan dan pertahanan dasar Contoh • Sederhana bermain satu lawan satu dalam bola basket dan tidak ada tembakan. • Komplek bermain lima lawan lima dalam sepak bola dengan dua orang kiper. Tahap empat 1. Permainan dimodifikasi dengan perubahan pada peraturan, luas lapangan jumlah pemain dengan posisi yang dikhususkan. 2. Permainan sebenarnya. Contoh: • Sederhana memperkenalkan posisi khusus dalam permainan. • Kompleks permainan sebenarnya dengan peraturan penuh • Dan selanjutnya…….. Dalam contoh di atas, tahapan yang meningkat dilakukan sehingga mengarahkan anak ke tingkat penguasaan dan pengontrolan yang meningkat terhadap bola dengan mengubah ubah kondisinya.Semua tugas tugas ajar yang mengandalkan keterampilan anggota badan tangan dan kaki untuk mengontrol objek kompleksitasnya dengan memanipulasi daya, arah atau ketinggian benda, juga perubahan dari posisi diam ke posisi gerak.Melempar dan menangkap dari keadaan bergerak, lebih sulit dilakukan dari pada dari posisi diam. Pada tahap dua.Pada tahap dua fokus pembelajaran masih pada peningkatan penguasaan dan pengontrolan terhadap objek, tetapi latihannya sudah lebih komplek. Dalam tahap dua ini dua keterampilan digabungkan misalnya dribbling dan passing peraturan ditekankan sehingga membatasi aksi yang dilakukan misalnya aturan traveling dalam basket dan keterampilan tersebut dilatih secara kooperatif dengan anak lain. Melatih keterampilan dengan penggabungan merupakan hal yang rumit, tetapi penting dan sering diabaikan dalam pembelajaran permainan. Anak yang sudah dapat melakukan dribble, pass dan shoot sebagai keterampilan tunggal, belum tentu dapat dengan mudah melakukan dribble langsung shoot atau dribble pass. Ini disebabkan persiapan untuk melakukan keterampilan kedua dilakukan selama berlangsungnya keterampilan pertama transisi, banyak anak pemula akan melakukakn dribble, stop dan baru kemudian melakukan shotta. Oleh karena itu, fokus kegiatan dari pembelajaran tahap dua adalah pada gerak transisi di antara keterampilan. Misalnya bagaimana dalam dribbling sepak bola anak harus menempatkan bola pada posisi yang memungkinkan ia segera menembak setelah MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 253 dribbling tidak berhenti dulu, kemudian ia mundur mengambil ancang ancang dan menembak. Meskipun banyak anak akan sampai pada kemampuan ini dengan baik melalui latihan tetapi akan banyak pula anak yang tidak akan mampu melakukannya, tanpa bantuan guru. Berikut adalah contoh penggabungan keterampilan yag harus dipelajari khusus dalam sepak bola ketika anak anak memasuki tahapan dua. Menerima bola dari passing anak lain kemudian langsung dribble: • Dribble kemudian passing • Dribble kemudian menembak ke gawang • Menerima bola passing, dribble, kemudian menembak ke gawang. Bahkan dalam situasi permainan yang melibatkan keterampilan tunggal yang singkat distrik melatih keterampilan secara gabungan ini tetap perlu dilakukan. Dalam permainan bola Voli misalnya, seorang anak dapat melakukan passing bawah ke anak lainnya yang berikutnya melakukan toss set up ke anak lain lagi sehingga anak yang pertama dapat melakukan smes. Untuk menentukan keterampilan apa yang harus dilatih dalam gabungan, guru harus menganalisis permainan yang dipelajari untuk menentukan keterampilan keterampilan yang akan digabungkan. Akhirnya, keterampilan keterampilan tadi harus dilatih dengan cara yang sama ketika keterampilan itu digunakan dalam permainan, bahkan hingga ke saat servis dilakukan dan perpindahan posisi contoh dalam bola voli. Tahap ke dua.Juga melibatkan siswa dalam kegiatan latihan bekerja sama dengan siswa lainnya seperti mencoba menjaga agar bola terus dapat berada di udara tanpa jatuh dalam permainan voli, atau menjaaga agar shuttle cock selalu bisa menyeberangi net dalam bandminton. Pada tahap ini, tujuan dari permainan adalah menguasai dan mengontrol bola atau cock dan bukan berkompetisi dengan pasangan untuk saling mengalahkan. Tahap tiga.Dalam tahap tiga, fokus pembelajaran ajarana aah pelaksanaan taktik penyerangan dan pertahanan secara sederhana dengan menggunakan keterampilan yang sudah dikuasai. Ketika tahap ini dilaksanakan siswa diasumsikan sudah mampu menguasai dan mengontrol bola tanpa kesulitan sehingga dapat berkonsentrasi pada penggunaan keterampilan itu dalam proses penyerangan atau bertahan. Tahapan empat.Tidak ada batas yang jelas dimana pengalaman pada tahap tiga berakhir dan pengalaman tahap empat dimulai.Pengalaman tahap empat bersifat sangat kompleks.Tahap ini meliputi tidak saja permainan penuh, tetapi juga termasuk kegiatan kegiatan yang dimodifikasi untuk membantu siswa mencapai targetnya. Untuk kebanyakan jenis permainan tahap empat dimulai ketika pemain penyerang dan bertahan, ditetapkan secara khusus sesuai peranannya.Para pemain jumlahnya ditambah, keterampilan yang dipelajari digunakan, dan ditambah, keterampilan sudah semakin kompleks.Ketika siswa mencapai tahap empat hal itu dianggap bahwa siswa telah menguasai dengan baik keterampilan individual dan melampaui strategi permainan dasar yang digunakan dalam kondisi permainan dasar yang digunakan dalam kondisi yang disederhanakan. Misalnya, diasumsikan bahwa siswa dapat bertahan melawan pemain penyerang secara individual atau dengan pemain lain dalam permainan invasi atau mereka sudah dapat menempatkan bola jauh dari pemain lawan dan dapat mempertahankan daerahnya sendiri dalam permainan net. Aspek kunci untuk melaksanakan kegiatan tahap empat dengan cara yang bemakna adalah konsep bahwa permainan harus berlangsung berkelanjutan. Maksudnya, 254 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES jika suatu peraturan atau bagian dari permainan yang ditampilkan dalam cara tertentu memperlambat aliran permainan atau sering menghentikan kelangsungan permainan, permainan itu harus dimodifikasi untuk menjaga kelanjutannya, jika siswa tidak dapat menggunakan semua pemain dalam suatu regu, jumlah pemain harus dikurangi. Contoh dari modifikasi permainan meliputi menghilangkan tembakan hukuman, mengganti tindakan service pada permaianan voli, pukulan pada soft ball diganti dengan lemparan atau menempatkan bola pada tonggak pukulan untuk sebagian pemain memulai permainan tanpa ada bola keluar dan mengurangi ukuran lapangan permainan dan sebagainya. Contoh modifikasi permainan yang baik Bola basket - Empat lawan empat tanpa menggunakan dribbling - Lima lawan lima tanpa memakai peraturan tembakan hukuman atau jump Sepak bola - Tujuh lawan tujuh, peraturan penuh - Sebelas lawan sebelas, tidak ada bola keluar dan tendangan - Sudut Bola voli - Peraturan sebenarnya minimal bola dimainkan dua kali - Empat lawan empat lebar lapangan dimodifkasi Tenis - Lapangan lebih kecil, peraturan penuh - Permainan dimulai dengan serve yang dipermudah. Guru yang memilih untuk menggunakan permainan tahap empat, tidak boleh berhenti mengawasi jalannya pembelajaran.Tujuannya adalah mengajar siswa, bagaimana memainkan permainan dengan baik, tidak hanya membiarkan mereka bermain ketika mereka mencapai tingkat ini. Tugas di tahap empat adalah menerapkan permainan yang dapat diperluas dengan cara membuat permainan lebih sulit atau lebih mudah. Guru juga harus menghaluskan penampilan siswa melalui penggunaan tugas penyempurnaan dan berkonsentrasi pada permainan mereka. Kebugaran Fisik Menjadi semacam kesepakatan umum bahwa tujuan pembelajaran dalam domain piskimotor yang harus terkembangkan melalui program pendidikan jasmani harus pula mencakup peningkatan kebugaran jasmani siswa. Pertanyaannya adalah, apakah kebugaran jasmani ini dapat dicapai melaui program penjas yang alokasi waktunya sangat minim? Apakah mungkin kebugaran jasmani siswa dapat ditingkatkan ketika anak harus pula mencapai tujuan pembelajaran yang lain keterampilan gerak dari berbagai cabang olahraga dalam program penjas yang dilaksanakan satu minggu sekali? Memang tidaklah sulit untuk mengetahui cara bagaimana membuat siswa menjadi fit bugar dari kaca mata kondisioning. Kita semua sebagai guru penjas sudah mengetahui prinsip prinsip peningkatan kodisi fisik yang meliputi pengembangan kapasitas kardiovaskular daya tahan otot lokal, kekuatan, kelenturan dan power.Yang tidak mudah adalah bagaimana memadukan program kebugaran ini dalam program kurikulum pendidikan jasmani. Dan bagaimana meyakini bahwa siswa akan terus tertarik untuk melakukannya dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Merancang Tugas Ajar Dalam Wilayah Kognitif

Pendidikan jasmani yang tradisional banyak menekankan pengajarannya pada peningkatan keterampilan gerak. Padahal, salah satu tugas dari penjas adalah “meningkatkan pengertian anak tentang tumbuh dan kemungkinan geraknya serta MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 255 berbagai faktof yang memengaruhinya” itu dari segi konsep gerak. Sedangkan dari konsep kebugaran pun anak diharapkan “memiliki pengertian tentang pengaruh latihan atau kegiatan fisik terhadap kesehatan tubuh yang berguna bagi mereka untuk menjalani gaya hidup yang aktif.” Guru penjas di Indonesia sering bias menjawab bahwa pembelajaran penjas dalam wilayah kognitif sudah dilaksanakan dengan cara mewajibkan anak membaca buku sumber yang berkaitan konsep teoritis dan mengujinya pada EBTA. Yang harus disadari oleh kita semua adalah bahwa mengajarkan aspek kognitif dalam penjas tidaklah semudah praktek di atas. Pelaksanaannya perlu dilandaskan pada perencanaan yang sungguh-sungguh, termasuk dalam hal “apa” yang menjadi isi atau materinya. Di samping itu, pelaksanaan pembelajaran aspek ini tidak hanya dilaksanakan di dalam kelas dengan menghafal fakta-fakta tentang teknik dasar dan ukuran lapangan. Akan tetapi kesemuanya itu dapat dilaksanakan di dalam pembelajaran praktek penjas, diintegrasikan dengan pembelajaran keterampilan gerak. Jenis Konsep Materi Contoh Khusus Dari Konsep Rangkaian Aksi Berpindah tempat, keseimbangan, melempar, memukul, berputar, mengangkat, dan sebagainya. Keseimbangan Meningkatkan ukuran titik tumpu untuk menstabilkan gerakan Kualitas Gerak Kecepatan, arah, ketinggian, jalur, kesadaran tubuh, gerak yang cepat dan tertahan. Gerak tiba-tiba dan tertahan. Mengkontrasikan tipe gerakan merupakan bagian pengalaman ekspresif. Kualitas usaha yang tepat harus dipilih untuk keterampilan gerak. Prinsip Gerak Gerak lanjutan, pengalihan berat badan, putaran stabilitas, penghasilan daya, pengurangan daya Penghasilan daya: Lebih banyak bagian tubuh yang dilibatkan, semakin besar daya yang dihasilkan. Strategi Gerak Stratego penyerangan, strategi pertahanan, strategi kerjasama, penyesuaian ketika berhubungan dengan orang lain. Hubungan dengan orang lain: Bola harus dilempar lebih dahulu jika dilempar kepada penerima yang sedang bergerak. Pengaruh Gerak Pengaruh gerak Pengaruh latihan pada jantung, kekuatan otot, daya tahan, kelenturan. Kekuata: Kekuatan otot meningkat bersamaan dengan meningkatnya beban kerja atau lamanya kegiatan latihan. Emosi Gerak Hubungan partisipasi dalam kegiatan terhadap perasaan ekspresif, perilaku social, kerjasama regu, sportivitas. Perasaan: Orang tampil lebih baik ketika rekan seregu saling mendukung. 256 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES

3. Merancang Tugas Ajar dalam Wilayah Afektif

Pembelanjaran afektif jarang diperkenalkan secara sengaja ke dalam kurikulum. Satu alasan untuk ini adalah karena pengajaran yang berkaitan dengan aspek pengetahuan kognitif dan keterampilan psikomotor itu bisa dilakukan dengan mudah, akan tetapi untuk memadukan pembelajaran afektif ke dalam proses pendidikan, seolah-olah memerlukan latihan khusus. Strategi pembelajaran afektif yang sudah digunakan dalam program penjas selama ini, baru terbatas pada upaya membangkitkan sikap dan minat siswa terhadap pendidikan jasmani, walaupun tanpa pegangan yang jelas. Padahal, lebih jauh, pembelajaran domain afektif dapat digunakan untuk memfokuskan perhatian, memelihara konsentrasi, menimbulkan dan menjaga motivasi, mengelola kecemasan, mengembangkan harga diri self esteem, dan mempelajari etika, serta perilaku sosial. Kondisi yang berorientasi Tugas Gerak: 1. Menentukan instruksi yang menantang yang mengarah pada keberhasilan 2. Membantu siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan bagaimana siswa mencapainya. 3. Memberikan umpan balik yang segera dan bersifat khusus dalam cara yang positif. 4. Membantu siswa mengembangkan keyakinan dalam penampilannya dengan menguasai keterampilan secara mantap. 5. Menjaga pemberian intruksi verbal seminimal mungkin. 6. Menggunakan item test yang relevan dengan yang dipelajari. 7. Mengijikan siswa memilih beberapa kegiatan pembelajaran. 8. Memberikan nilai didasarkan prestasi siswa dibandingkan dengan siswa lain. Kondisi yang berorientasi dengan siswa 1. Mengungkapkan minat yang sungguh-sungguh pada kesuksesan siswa. 2. Memperlakukan seluruh siswa sebagai manusia yang berharga. 3. Mengakui respons siswa sebagai suatu usaha yang pautt dihargai, walaupun gerakannya salah. 4. Mengijinkan siswa untuk belajar tanpa mengumumkan kesalahannya di depan yang lain. Lingkungan 1. Menyediakan lingkungan di mana siswa merasa diterima, didukung, dan dipercayai. 2. Menyediakan banyak kegiatan dimana siswa dapat memilih untuk terlibat dengan berhasil. 3. Berfokus pada apa yang dapat siswa lakukan daripada terhadap apa yang tidak bisa dilakukan. Bermain Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 257 Ada beberapa teori tentang permainan yang perlu diketahui antara lain Teori Rekreasi, Schaller dan Lazarus yang menyatakan permainan merupakan kegiatan manusia yang berlawanan dengan kerja dan kesanggupan hidup tetapi permainan itu merupakan imbangan antara kerja dan istirahat; Permainan mempunyai tugas biologik yg mempelajari fungsi hidup sebagai persiapan utk hidup yg akan dating. Teori teleology, Karl Groos; Permainan bukan hanya mempelajari fungsi hidup, tetapi juga merupakan proses sublimasi menjadi lebih mulia, tinggi, atau indah dengan bermain. Teori Sublimasi, Ed Claparede. Dari hal tersebut di atas dapat disarikan sebagai berikut Permainan sebagai kecenderungan; sebagai keadilan sosial mencakup motivasi intrinsik, perhatian, eksplorasi, perilaku yg tdk harafiah, keluwesan, dan keterlibatan aktif; Permainan sebagai konteks Biasanya diakrabi dan bebas stres, juga melibatkan pilihan bebas; Permainan sebagai perilaku dapat diamati dalam 3 tahap: fungsional, simbolik dan permainan yg mempunyai aturan Piaget Frobel mengatakan bahwa bermain sangat penting dalam belajar. Belajar berkaitan dengan proses konsentrasi. Orang yang mampu belajar adalah orang yang mampu memusatkan perhatian. Bermain adalah salah satu cara untuk melatih anak konsentrasi karena anak mencapai kemampuan maksimal ketika terfokus pada kegiatan bermain dan bereksplorasi dengan mainan. Bermain juga dapat membentuk belajar yang efektif karena dapat memberikan rasa senang sehingga dapat menimbulkan motivasi instrinsik anak untuk belajar. Motivasi instrinsik tersebut terlihat dari emosi positif anak yang ditunjukkan melalui rasa ingin tahu yang besar terhadap kegiatan pembelajaran. Menurut Gross, kegiatan bermain memiliki tujuan untuk memperoleh dan melatih keterampilan tertentu dan sangat penting fungsinya bagi mereka pada saat dewasa kelak, contoh, bayi yang menggerak-gerakkan tangan, jari, kaki dan berceloteh merupakan kegiatan bermain yang bertujuan untuk mengembangkan fungsi motorik dan bahasa agar dapat digunakan dimasa datang. Sigmund Freud berdasarkan Teori Psychoanalytic mengatakan bahwa bermain berfungsi untuk mengekspresikan dorongan implusif sebagai cara untuk mengurangi kecemasan yang berlebihan pada anak Teori Cognitive-Developmental dari Jean Piaget, juga mengungkapkan bahwa bermain mampu mengaktifkan otak anak, mengintegrasikan fungsi belahan otak kanan dan kiri secara seimbang dan membentuk struktur syaraf, serta mengembangkan pemahaman suatu konsep yang berguna untuk masa datang.. Faktor-faktor yang mempengaruhi permainan anak: 1. Kesehatan Anak-anak yang sehat mempunyai banyak energi untuk bermain dibandingkan dengan anak-anak yang kurang sehat, sehingga anak-anak yang sehat menghabiskan banyak waktu untuk bermain yang membutuhkan banyak energi.

2. Intelegensi

Anak-anak yang cerdas lebih aktif dibandingkan dengan anak-anak yang kurang cerdas. Anak-anak yang cerdas lebih menyenangi permainan-permainan yang bersifat intelektual atau permainan yang banyak merangsang daya berpikir mereka, misalnya permainan drama, menonton film, atau membaca bacaan-bacaan yang bersifat intelektual. 258 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES

3. Jenis kelamin

Anak perempuan lebih sedikit melakukan permainan yang menghabiskan banyak energi, misalnya memanjat, berlari-lari, atau kegiatan fisik yang lain. Perbedaan ini bukan berarti bahwa anak perempuan kurang sehat dibanding anak laki-laki, melainkan pandangan masyarakat bahwa anak perempuan sebaiknya menjadi anak yang lembut dan bertingkah laku yang halus.

4. Lingkungan

Anak yang dibesarkan di lingkungan yang kurang menyediakan peralatan, waktu, dan ruang bermain bagi anak, akan menimbulkan aktivitas bermain anak berkurang.

5. Status sosial ekonomi

Anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang status sosial ekonominya tinggi, lebih banyak tersedia alat-alat permainan yang lengkap dibandingkan dengan anak-anak yang dibesarkan di keluarga yang status ekonominya rendah. Pengaruh bermain bagi perkembangan anak 1. Bermain mempengaruhi perkembangan fisik anak 2. Bermain dapat digunakan sebagai terapi 3. Bermain dapat mempengaruhi pengetahuan anak 4. Bermain mempengaruhi perkembangan kreativitas anak 5. Bermain dapat mengembangkan tingkah laku sosial anak 6. Bermain dapat mempengaruhi nilai moral anak Berdasarkan hasil analisis Caillois, permainan game dibagi menjadi empat kategori utama, yaitu: agon, alea, mimikri dan ilinx. Agon adalah jenis permainan yang mencakup semua bentuk permainan yang bersifat pertandingan atau perlombaan. Dalam pelaksanaan semua pihak mendapatkan hak dan kewajiban yang sama, hal ini diatur oleh peraturan, karena itu ada wasit yang mengaturnya. Contoh: Bulutangkis, tenis sepakbola dll. Alea adalah permaian memakai dadu atau sekelompok permainan yang bersifat untung- untungan. Pelaksanaannya si pemain cenderung pasif dan tidak memperagakan kemampuan yang bersumber pada penguasaan keterampilan, otot atau kecerdasan. Mimikri adalah bentuk permainan yang bercirikan kebebasan, batas waktu dan ruang, dan bukan sungguhan. Di dalamnya tersirat ilusi, imajinasi, dan interprestasi. Dalam hal ini pemain cenderung berperan pura-pura contoh: main perang-perangan, memanusiakan suatu benda dll. Illinx adalah bentuk permainan yang mencerminkan pelampiasan keinginan bergerak, berpetualang, dan dalam ujud kegiatan dinamis. Contoh: mendaki gunung, out bound dll. Pembelajaran Permainan Olahraga Permainan yang disajikan dalam proses pembelajaran dapat diciptakan sedemikian rupa untuk berbagai macam tujuan yang berguna dalam pencapaian tujuan pendidikan. Tujuan tersebut antara lain: permainan untuk membangun keakraban antar sesama siswa, percaya diri, kerjasama, kumunikasi, konsentrasi, kemampuan komponen kondisi fisik, iamjinasikreativitas dan lain-lain. Sebagai contoh permainan untuk membangun kecepatan reaksi: MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 259 Jumlah siswa bebas, cara bermain; 1 pimpinan menciptakan formasi baris, 2 jika pimpinan menyerukan angka ”ganji’ peser harus meloncat ke depan, angka ”genap” peserta meloncat ke belakang, jika respon sudah cepat aba aba ditambah 3 jika sebut nama anak ”perempuan” peserta bergeser ke kiri melenggang seperti perempuan dan jika nama anak ”laki-laki” bergeser ke kanan tengan gerakan tegas seperti militer dan berseru dasyat..... Guru dapat menciptakan variasi yang lain, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam olahraga, permainan sering dikalasifikasikan dalam 2 jenis permainan yaitu bola besar dan bola kecil, dikotomi tersebut didasarkan pada sarana dan prasarana yang digunakan. Permaianan bola besar antara lain: Sepakbola, Bolavoli, Bolabasket; sedangkan permainan bola kecil antara lain: kasti, tenis meja, rounders dll. Namun demikian ada yang menggolongkan sesuai dengan proses pembelajaran menurut taktik yang digunakan, yaitu permainan invasi, net, fielding dan target. Permainan invasi atau invansion games adalah permainan yang menjadikan gawang sebagai sasaran untuk saling menyerang daerah lawan dalam rangka membuat skor. Net dan wall games adalah permainan yang menggerakan suatu obyek ke dalam ruang agar obyek tersebut tidak dapat kembali lagi ke lapangan sendiri. Fieiding dan run-scoring games adalah permainan memukul sebuah obyek ; biasanya yang dipukul adalah bola kemudian berlari kesuatu target sambil menghindari penjagaan. Target games adalah permainan yang menggerakkan sebuah obyek dan menekankan pada ketepatan. Sistem Klasifikasi dalam olahraga Permainan Invasion NetWall FieldingRun- Scoring Target Bolabasket, Bola- tangan, Polo air, Sepakbola, Hoki, Rugby dll Net: Bulutangkis, tenis, tenis meja, Bola voli Wall: Raquetball, Squash Baseball, Softball, Rounders, Kasti, dll Golf, Bowling, Bilyard, Snokers, Panahan,dll Untuk menguasai keterampilan bermain dalam olahraga permainan, tidak hanya cukup hanya menguasai keterampilan teknik memainkan bola, tetapi meliputi juga keterampilan-keterampilan gerak lainnya, untuk mendukung pemain yang memainkan bola. Misalnya dalam permainan bolavoli pemain menerima semes, ia siap mengoper bola ke arah yang tepat, dengan ketinggian yang tepat, sementara pemain yang lain siap menerima bola tersebut, bila bola rendah maka harus dipassing bawah dan lain-lain yang terjadi dilapangan. Dengan demikian berati cakupan dari fenomena bermain tidak hanya meliputi pelaksanaan keterampilan gerak dasar dan keterampilan teknik, tetapi juga komponen lainnya seperti membuat keputusan, mendukung pemain lain, membatasi gerak lawan, mengatur posisi untuk membangun serangan balik dan lin-lain. Guru pendidikan jasmani disarankan untuk mendalami pendekatan taktis untuk mengajarkan olahraga permainan hal ini sangat efektif untuk semua jenjang pendidikan. Namun demikian perlu diingat bahwa tidak ada metode yang paling unggul. 260 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES Kelebihan pendekatan taktik pada kemampuan untuk mengidentifikasi, mengurutkan, dan menghayati masalah taktis pada permainan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.Kita dapat menyusun kerangka kerja, membatasi lingkup taktik, dan mengidentifikasi tahap-tahap kompleksitas taktik pada setiap bentuk permainan. Pendekatan taktis dalam pembelajaran permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya. Pendekatan tradisional dalam pembelajaran olahraga menekankan komponen- komponen teknik, misalnya dalam unit-unit pembelajaran bolavoli beberapa pertemuan dihabiskan oleh latihan passing, umpan, servis, spike, blocking dan perencanaan sendiri- sendiri, atau penggabungan dua, tiga teknik. Gambar: Bagan Pembelajaran Olahraga Permainan Kesadaran Taktis: kemampuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah taktik yang muncul selama permainan berlangsung, sekaligus kemampuan memilih jawaban yang tepat untuk memecahkannya. Jawabannya mungkin berupa keterampilan menentukan elemen teknik yang akan diterapkan. Tujuan mengajar dengan pendekatan taktis bagi siswa adalah:  Penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan antara taktik dengan perkembangan permainan.  Memberikan kesenangan melalui aneka ragam aktivitas  Memecahkan masalah dan membuat keputusan cepat dan tepat dalam bermain. Dasar-dasar Pendekatan Taktik 1. Memupuk Minat dan Kegembiraan 2. Merangsang untuk berpikir 3. Pengalihan pemahaman transfer melalui bermain 1 Bentuk Permainan 3 Pelak.Ketramp. Bagaimana melakukan 2 Kesadaran Taktik Apa yg dilakukan MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 261

B. Permainan Bolavoli 1. Pelajaran Level Satu

Masalah Taktis : Persiapan Serangan Fokus Pelajaran : Posisi dasar dan Pas Bawah Tujuan : Passing bawah tepat ke posisi pengumpan Permainan : 3 VS 3 Tujuan Aktivitas : Mempersiapkan bola untuk serangan Kondisi : Lapangan terbatas dan pendek, permainan dimulai dari lambungan bola, bergantian rotasi dari setiap rally, menggunakan lebih dari 3 pukulan. Kunci pertanyaan: T : Apa yang pertama dibutuhkan pengumpan agar dapat mengumpan ke Penyerang? J : Passing bawah T : Ke mana harus passing bola? J : ke Pengumpan atau target, garis depan T : Bagaimana posisi anda saat melakukan passing bawah? J: Posisi badan agak condong, kaki segaris dengan arah bola, bola melambung tepat pada sasaran. Tugas Latihan : Latihan passing bawah, formasi segitiga Tujuan Aktivitas : Dua atau tiga kali pasing bagus sebelum rotasi Kondisi : T melambungkan bola di daerah sendiri kemudian pasing arah ke P, P pasing bawah ke S, S menangkap bola dan dikembalikan ke T dengan bola dipantulkan ke lantai. P T S T S P P 2 S 3 . 1 T S T P Petunjuk : Posisi badan dan Posisi kaki teknik passing bawah 262 MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES

2. Pelajaran Level Dua

Masalah Taktis : Persiapan Serangan Fokus Pelajaran : Reviu persiapan untuk menyerang Tujuan : Ketepatan passing dan kesiapan pengumpan Permainan : 3 VS 3 a. Tujuan Aktivitas : Mempersiapkan bola untuk serangan Beri satu poin jika satu tim dapat memainkan bola dua kali pukulan atau sentuhan di lap. Sendiri. Kondisi : Lapangan terbatas dan pendek, permainan dimulai dari lambungan bola, bergantian rotasi setelah satu rally, maksimal 3 sentuhan atau pukulan dlm satu tim. Kuncip pertanyaan : T : Apa yang menjadi tujuan permainan? J : Dua kali memainkan bola di lap sendiri T : Apa yg harus dilakukan supaya berhasil? J : passing bawah, umpan, siap bergerak, komunikasi dan pergantian peran. T : Mengapa anda ingin melakukan umpan untuk spike? J : karena spike sulit utk dikembalikan atau dimainkan. Tugas Latihan : Persiapan menyerang, formasi segitiga Tujuan Aktivitas: Dua atau tiga kali pasing bagus sebelum rotasi Kondisi: T berdiri 3 mtr dibelakang net melambungkan bola di daerah-nya sendiri kemudian pasing arah ke P, P pasing bawah ke S, S menangkap bola dan dikembalikan ke T. T dpt juga dg servis atas utk menambah kesulian. P T S S T P 2 P S 1 . T S 1 T 2 P MODUL PLPG 2014 | PENDALAMAN MATERI PENJASKES 263

C. Permainan Sepakbola 1. Pelajaran Level Satu

Masalah Taktis : Menguasai bola Fokus Pelajaran : Mengoper dan menerima bola menggunakan kaki bag dlm Tujuan : Meningkatkan ketepatan operan pendek. a. Permainan : 3 VS 3 Tujuan Aktivitas : Melakukan 5 kali operan pendek secara berurutan Kondisi : Lapangan terbatas dan pendek, permainan dimulai dari bola mati. Kunci pertanyaan: T : Apa yang anda lakukan dalam permainan? J : menjaga bola T : Bagaimana anda mempertahankan bola? J : Melakukan operan kepada teman b. Tugas Latihan: Siswa melakukan latihan dg cara berpasangan bertiga jarak 5- 10 meter, mrk melakukan passing dan kontrol bola yg baik. c. Tujuan Aktivitas: Siswa menggunakan 1 sentuhan dlm kontrol dan mengumpan Kondisi : Lihat Video. Level yg lain tergantung Identifikasi Guru. Masalah Taktik, Gerak dan Keterampilan dalam Permainan Sepakbola Masalah taktik Gerak Tanpa Bola Gerak dg Bola Mempertahankan penguasaan bola Mengatur ruang utk menyerang dll Mendukung pembawa bola Menggunakan target pemain dll • Pass dekat, pass jauh • Kontrol kaki . Dll

D. Permainan Bolabasket 1. Pelajaran Level Satu