Lihat Foto KOMPAS.com - Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan. Kemudian menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh. Serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolahan rangsangan dilakukan oleh saraf pusat. Baca juga: Penyakit pada Sistem Saraf Manusia: Dampak dan Penyebab Kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang dapat dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera. Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), komponen sistem saraf terdiri dari sel saraf (neuron), sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi. Neuron adalah sel yang memiliki kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls. Neuron yang ada pada manusia jumlahnya triliun. Neuron sel-selnya tidak mengalami pembelahan sel. Jika sudah mati atau rusak maka neuron tidak dapat diganti. Dalam neuron ada tiga bagian, yakni: Badan sel terdiri dari inti sel, anak inti sel, dan sitoplasma yang mengandung substansi kromatik yaitu badan nissl serta serabut halus pada badan neuron dan disebut neurofibril. Badan nissl akan tampak jika dilihat memakai mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang satu dengan yang lain. Baca juga: Susunan Saraf Manusia 15. Jenis jamur Ascomycota seperti Penicillium notatum dan Aspergilus niger memiliki persamaan ciri yaitu.... a. Hidup secara autotrof b. Memiliki hif … Apa yang dimaksud dengan jaringan ?_______________________________ 5. Jamur berperan dalam siklus materi, terutama di siklus? Sebutkan filum dan kelas dari Landak laut! Hai! Semoga point ini bermanfaat yaa! bolehkah memberikan gecko makanan kering, contoh ulat maggot kering QwuizzzzDalam ilmu pengetahuan Alam istilah Rantai makanan juga dikatakan sebagai proses makan dan dimamam, buatlah satu contoh Rantai makanan tersebu … Jika kamu ingin mencari informasi tentang sakit sariawanmu yang lama tak kunjung sembuh, kata kunci apa yang tepat untuk memulai pencarian tentang inf … Jelaskan apa yang dimaksud Crustacea/Krustasea! proses mengatur tekanan osmosis dalam tubuh yang dilakukan oleh jaringan epitel apa yang dimaksud dengan autotrof dan heterotrof dan sebutkan bagian-bagian dari heterotrof ?grade 4/5 → BA Halaman artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Saraf kranial (Latin: nervii craniales) adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf kranial merupakan bagian dari sistem saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi[1].
Saraf kranial sendiri merupakan bagian dari sistem saraf tepi namun berlokasi di dekat sistem saraf pusat yakni kranium/tengkorak. Oleh karena itu, sering kali disalah klasifikasikan. Saraf-saraf ini terhubung dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.
Rhombencephalon tersusun atas myelencephalon dan metencephalon.
Myelencephalon berada di bagian belakang dan membentuk medulla oblongata. Sedangkan metencephalon berawal dari lekukan pons sampai ke isthmus rhombencephalic, dan merupakan cikal bakal pons dan cerebellum(otak kecil).
Lempeng basal dan alar dari embrio terbagi menjadi 3-4 kolom sel dimana kolom sel ini merupakan dasar dari pengembangan nukleus kranial dan juga saraf kranialis. Pada minggu ke-6 setelah fertilisasi, saraf olfaktorius(I) berkembang dari neuron bipolar di barisan epitel olfactory pit, saraf inilah yang membuat kita dapat membau. Pada waktu yang sama saraf optikus(II) berkembang dari retina ke arah otak. Saraf inilah yang membantu kita untuk terhubung dengan dunial luar secara visual. Saraf okulomotor(III) dan troklearis(IV) berkembang dari otak tengah, sedangkan saraf abdusen(VI) terbentuk di pons, ketiganya kemudian bermigrasi untuk mensarafi otot-otot ekstrinsik mata. Adapun saraf trigeminus(V) yang terdiri dari 2 jenis yakni sensoris dan motoris. Bagian sensorisnya berkembang menjadi 3 bagian utama yang kemudian bermigrasi ke tepi untuk menyediakan persarafan sensoris di gigi, membran mukosa kavitas oronasal, serta kulit kepala dan wajah. Saraf trigeminus motoris berperan dalam persarafan mastication. Berbeda dengan saraf fasialis(VII) yang berkerja pada otot wajah sehingga memungkinkan kita berekspresi sedih ataupun senang. Saraf yang ke 8 adalah saraf vestibulokoklear(VIII) dimana saraf ini akan mensarafi organ keseimbangan dan pendengaran kita. Selanjutnya ada saraf glosofaringeal (IX) yang memiliki fungsi sensoris di daerah orofaring. Ada juga saraf vagus (X) yang menyediakan persarafan sensoris membran mukosa dari jalur pencernaan dan saraf motorik parasimpatis untuk jantung dan jalur pencernaan. Kedua dari bawah ada Saraf aksesorius(XI) yang terbagi menjadi dua, kranialis dan spinalis. Saraf asesoris kranialis (XIc) berjalan bersamaan dengan saraf vagus (X) menuju otot faring dan laring. Sedangkan saraf asesoris spinalis (XIs) mensarafi otot trapezius dan sternomastoid. Terakhir ada saraf hipoglossus (XII) yang mensarafi otot lidah sehingga memungkinkan kita untuk menggerakkan lidah dengan leluasa.[2] Setelah membicarakan sarafnya, ada baiknya kita juga mengetahui dari mana saraf tersebut berasal yaitu nukleus saraf kranialis yang terletak di batang otak. Sel saraf motorik dari saraf kranialis yang berada di batang otak merupakan bagian dari LMN, sedangkan bagian UMNnya diperankan oleh sel saraf motor kortikal. Yang luar biasa dari nukleus saraf kranialis adalah persarafannya yang berasal dari serat saraf dari 2 sisi hemisfer otak.[3] Saraf Kranial, merupakan saraf yang secara letak berada di dekat otak dan terbagi menjadi 12 pasang saraf. Ke-12 saraf tersebut melewati tulang kranium sehingga saraf-saraf ini lazim disebut saraf kranial. Nama dari saraf-saraf tersebut berasal dari urutan letak mereka mulai dari atas ke bawah. Fungsi utama dari saraf-saraf ini adalah mengatur segala fungsi organ-organ yang berada di daerah kepala mulai dari kesadaran, fungsi berkomunikasi, fungsi mengunyah, hingga fungsi menelan. Saraf kranial memiliki 3 macam fungsi yakni motorik, sensoris, dan otonom dan berbeda pada masing-masing saraf.[4] Salah satu fungsi saraf kranialis adalah fungsinya yang memungkinkan kita untuk menelan dan berbicara. MenelanKetika makanan atau minuman melewati bagian posterior dari lidah, otot yang disarafi oleh saraf vagus (X) dan glosofaringeal (IX) akan mendorongnya ke bawah belakang menuju hipofaring, kemudian melewati sfingter cricofaringeal menuju esofagus. Bagian Nasofaring ditutupi oleh otot palatum yang disarafi oleh saraf vagus dan trigeminus (X, Vc), sedangkan tuba eustachius terbuka (X). Lubang laring menyempit seiring dengan elevasi dari seluruh tulang laring oleh semua otot yang menempel pada tulang yang berasal dari atas serta terbukanya sfingter cricofaringeal (X). Otot lidah yang disarafi oleh saraf hipoglossus(XII) juga berperan penting dalam proses ini. Sebagian besar otot faring disarafi secara satu arah melalui saraf vagus.[4] BicaraProses pertuturan nyatanya melewati berbagai proses hingga terbentuknya sebuah kalimat yang utuh.[4] Pertama adalah produksi suara melalui suatu fonasiSaat fonasi pita suara membuat celah sempit yang memungkinkan udara secara langsung untuk bisa menghasilkan suara seperti halnya pada suling, ataupun pipa organ. Otot yang menggerakkan pita suara disarafi oleh saraf laryngeal recurrent yang merupakan bagian dari saraf vagus (X).[4] Kedua adalah membuat suara tersebut dapat dimengerti melalui sebuah artikulasiOtot faringeal (X), lidah (XII), otot eksresi wajah (VII), gerakan mandibula (Vc) dan palatum(X, V) semuanya berperan dalam mengubah suara yang tanpa arti menjadi lebih bisa dimengerti.[4] Terakhir adalah PitchPitch dimodulasi secara umum melalui penegangan otot cricothyroid dan pengenduran pita suara. Semua gerakan dari pita suara dikontrol oleh nukleus ambiguus melalaui saraf laringeal superior dan recurrent (X). Lesi pada nukleus ini dapat berujung terhadap kelainan proses menelan dan berbicara yang lazim disebut bulbar dan pseudobulbar palsy.[4]
• Fungsi somatis motorik dari saraf kranial diperankan oleh saraf III, IV, VI, XII: – Otot ekstrinsik okular yang menggerakkan bola mata dan kelopak mata bagian ataas disarafi oleh saraf oculomotor (III), trochlear (IV) and abducens (VI). – Otot lidah dipersarafi oleh saraf hipoglosus (XII). • Branchiomotor: V, VII, IX, X, XI. Lima lengkungan brakialis terdiri atas tonjolan meesoderm yang melewati bagian ventral–dorsal pada kedua sisi embrio. Perlu diperhatikan, penomeran saraf tersebut berasal dari urutan letak dilihat dari atas ke bawah. Masing-masing lekungan brakialis membentuk struktur tulang, otot, saraf, dan arteri. Sehingga otot pada setiap lengkungan brakialis disarafi oleh saraf yang berada pada lengkungan yang sama. Baik saraf somatis maupun branchiomotor, memilik akson dibagian sistem saraf tepi yang berjalan dari badan sel di nukleus motorik batang otak menunju otot yang dituju tanpa adanya gangguan yang berarti.[4] Fungsi OtonomSerat parasimpatis yang berasal dari otak hanya melalui empat saraf kranial: III, VII, IX dan X, mereka menuju tempat persarafannya di percabang saraf V. Keempat saraf kranial tersebut mensarafi otot silier dan iris dari bola mata, serta kelenjar ludah, lakrimal/air mata, hidung dan kelenjar palatal. Pengaturan saraf-saraf parasimpatis ini melalui 2 sel saraf tepi yang terpisah ganglion yaitu sel saraf (neuron) pra-dan postganglionik. Badan sel neuron preganglionik berada di nuklus parasimpatis di batang otak, dan aksonnya bersinaps dengan neuron postganglionik di ganglia parasimpatis perifer.[4] Fungsi SensorisSaraf kranialis yang mengirimkan serat sensorik (selain saraf I, II, VIII) adalah saraf trigeminus (V), fasialis (VII), glosofaringeal (IX) dan vagus (X). Serat sensoris saraf kranialis secara umum terbagi menjadi 2 jenis yakni somatis dan visceral.
Saraf somatosensori di saraf kranial menyampaikan impuls rasa sakit, suhu, sentuhan dan sensasi proprioseptif dari kulit kulit kepala, wajah, pipi, rongga mulut, gigi dan gusi, rongga hidung dan sinus, serta sendi temporomandibular dan ototnya. Saraf kranialis trigeminus sejatinya merupakan saraf kranialis somatosensoris. Karena semua saraf kranialis lainnya yang bersifat somatosensori harus melalui inti sensorik dari saraf trigeminus, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke batang otak.[4]
Serabut saraf sensoris visceral terdiri atas saraf perasa, saraf dari saluran pencernaan kecuali gigi, rongga mulut, dan gusi, dan serat dari kemoreseptor dan thoracoabdominal viseral. Semua serabut saraf kranial sensoris viseral melewati inti dari saluran soliter, terlepas dari serat mana yang dilalui saraf tersebut untuk masuk ke batang otak.[4]
|