Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya

PEKERJAAN adalah panggilan hidup, kemalasan adalah kematian. Menurut Imam Ibnu Al-Qayyim, membuang-buang waktu bahkan lebih parah dari kematian: “Membuang-buang waktu memutus Anda dari Allah dan akhirat, sedangkan kematian memutus Anda dari kehidupan duniawi dan orang-orangnya.”

Dunia ini ibarat menanam tanaman, yang hasil panennya akan dituai di akhirat kelak; Mereka yang tidak menabur apa-apa di dunia ini tidak akan menuai apa-apa di akhirat, hanya kerugian dan penyesalan.

BACA JUGA: Jangan Sia-Siakan Kemuliaan di Waktu Sahur

Banyak yang kurang memerhatikan karunia kesehatan dan waktu luang. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Dua berkat yang banyak orang tidak menghargai: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari).

Banyak orang dengan tubuh sehat dan punya banyak waktu, hanya mengembara tanpa tujuan. Mereka menjalani kehidupan ini tanpa harapan, pekerjaan, atau penyebab untuk mendedikasikan hidup mereka:

“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS Al-Mu’minun: 115-116 ).

Kehidupan, langit dan bumi diciptakan dengan haq, yang harus diketahui dan dihayati oleh manusia di dunia ini, karena mereka akan diminta pertanggungjawaban mengenai hal itu. Nabi SAW bersabda:

“Dua kaki seorang budak tidak akan bergerak pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang masa hidupnya – bagaimana dia menghabiskannya? Ilmunya – apa yang dia lakukan dengan itu? Hartanya – dari mana dia mendapatkannya dan untuk apa dia habiskan? Dan tubuhnya – bagaimana dia menggunakannya? ” (HR. At-Tirmidzi).

Diri manusia selalu aktif setiap saat. Jika dia tidak menyibukkan diri dengan kebaikan, maka ia akan disibukkan dengan keburukan. Jika seseorang tidak bekerja dan berusaha, maka ia akan terbawa oleh pikiran sembrono dan ditarik ke dalam tipu muslihat dan omong kosong belaka.

BACA JUGA: Menunda Kebaikan Merugikan Waktumu

Dale Carnegie (seorang penulis sekaligus motivator) pernah mengatakan: “Bila kita tidak sibuk, pikiran kita cenderung menjadi vakum. Setiap siswa fisika tahu bahwa ‘alam membenci kekosongan. Alam juga bergegas masuk untuk mengisi pikiran kosong. Dengan apa? Biasanya dengan emosi. Pasalnya, karena emosi akan menimbulkan rasa khawatir, takut, benci, cemburu, dan iri hati yang didorong oleh perasaan negatif. Emosi semacam itu sangat keras sehingga mereka yang ‘kosong’ cenderung menghapus kebaikan.”

Cara terbaik untuk melindungi kehidupan dan pikiran sehat seorang adalah memiliki waktu dan pekerjaan yang menghabiskan energi. Sehingga tidak ada tempat bagi kejahatan untuk menguasai pikiran seseorang. Wallahualam. []

Pernahkah kamu merasa hidup ini terasa sangat hampa, tanpa tujuan, dan tidak ada arah ke mana? Jangan bersedih. Karena bukan kamu seorang saja yang merasakan hal itu. Setiap orang juga pernah merasakan hal yang sama. Namun apakah kamu termasuk orang menyia-nyiakan waktu dalam hidup pada saat sekarang ini? Silakan cek di bawah ini.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
muchgames.com

Bermain game itu memang ada baiknya. Namun apabila kecanduan bermain game setiap saat, itu malah menjadi bumerang untuk diri kita sendiri. Kecanduan bermain game tentu saja menyia-nyiakan waktu kita sendiri. Game itu membuat kamu ketagihan dan akan mencoba untuk kedua, ketiga kalinya, dan seterusnya. Dalam beberapa hari kamu akan menjadi seorang pecandu game.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
smbuick.wordpress.com/2

Rasanya ada yang kurang kalau tidak ada notif muncul di layar smartphone, dan ingin terus-menerus mengeceknya meski tidak ada notif. Atau hanya sekadar melihat-lihat foto di Instagram, dan sibuk memeriksa profil orang lain. Hal ini membuatmu menjadi pecandu media sosial.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
Pexels.com/ Vera Arsic

Menjalani suatu hubungan tentunya harus didasari dengan komitmen serius antara kedua belah pihak, agar langgeng. Apabila tetap merasa bahwa kamu tidak cocok dan sering bergonta-ganti pasangan, maka kamu perlu menghilangkan kebiasaan tersebut. Karena dapat berdampak negatif kepada diri sendiri dan orang lain. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya kreativitas dan disiplin.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
Unsplash.com/IamSe7en

Bagi beberapa orang, hidup itu adalah proses belajar yang tiada henti dan tentunya harus dibarengi dengan kegiatan membaca. Cobalah untuk memulai suatu kebiasaan membaca dan belajar. Karena hidupmu akan terasa lebih mudah apabila dua kebiasaan itu kamu terapkan dalam kehidupan.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
Unsplash/Ellyot

Bos galak, pekerjaan yang tidak ada habisnya, tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi, tertekan secara batin, lingkungan kerja tidak nyaman: apakah kamu pernah mengalami hal seperti itu? Dalam lubuk hatimu ingin menyerah dan mencari pekerjaan lain. Tetapi kamu takut dan tidak berani melakukannya sampai sekarang ini. Berhenti menghabiskan waktumu melakukan hal yang tidak membuatmu bahagia, karena hidup ini singkat.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
pixabay/gonghuimin468

Menghabiskan uang untuk pakaian yang sebenarnya tidak akan kita pakai, membeli produk-produk bermerek mahal dan terbaru, dan mengganti smartphone setiap ada keluaran terbaru: tanpa disadari bahwa sebenarnya hal itu tidak ada manfaatnya. Hanya karena kamu harus mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti tren teman-temanmu.

Apa kerugian bagi orang yang membuang-buang waktu dalam hidupnya
Pixabay.com/Startupstockphotos

Rencana untuk melangsungkan pernikahan dengan pasangan, mencoba beralih ke pekerjaan yang lebih baik, investasi untuk membeli rumah, dan banyak hal lainnya yang penting untuk direncanakan untuk masa depan. Apabila kamu belum mempunyai rencana tersebut, ada baiknya direncanakan mulai saat ini.

Baca Juga: Psst, Ini 8 Kebiasaan Wanita Sukses yang Sangat Perlu Kamu Contek

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

PortalMadura.Com – Waktu adalah bentuk nikmat dan kebaikan yang diberikan Allah kepada setiap hambanya. Sebagai umat mumat muslim yang taat kepada Allah sudah seharusnya kita memanfaatkan waktu yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya sesuai anjuran-Nya. Karena kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita bisa menikati dan menjalani waktu itu, dan tentu waktu tidak akan bisa terulang kembali.

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya bagaikan hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.” (Hilyatul Awliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi).

Lantas bagaimanakah jika ada orang yang melakukan hal sebaliknya, membuang waktu dengan segala sesuatu yang tidak bermanfaat? Berikut penjelasannya.

Dalam islam, waktu adalah anugrah dan rejeki. Kita smua tahu, salah satu cara menjadi orang sukses menurut Al-Quran ialah dengan pandai memanfaatkan waktu.

Waktu bila diisi dengan hal yang bermanfaat, makan akan memberikan sesuatu yang berhargabaik itu singkat atau lama. Begitupun sebaliknya, bila diisi dengan hal yang sia-sia juga menjadikan timbulnya sesuatu yang penuh keburukan dan penyesalan.

Hukum membuang waktu dalam islam sendiri ialah haram. Hal tersebut dikuatkan oleh berbagai alasan dalam Al-Quran dan hadist berikut:

1. Pasti Menimbulkan Penyesalan

Hukum membuang waktu dalam islam ialah haram sebab membuang waktu akan menimbulkan rasa penyesalan di masa yang akan datang yang tidak pernah disarankan dalam tips manajemen waktu dalam islam. Di masa depan ketika seseorang sudah tidak memiliki kekuatan seperti yang bisa ia lakukan di hari sebelumnya atau kesempatan seperti hari sebelumnya, maka waktu ia sia-siakan dan tentu akan menjadi penyesalan dan timbul rasa berandai-andai untuk bisa kembali lagi namun hal tersebut tidak akan mungkin terjadi.

“Ketika suatu kaum duduk dalam suatu majlis dan tidak ingat Allah, kelak mereka akan menyesal. Dan ketika seseorang berjalan pada suatu perjalanan tidak juga ingat kepada Allah, mereka pun kelak akan menyesal (merugi). Dan, ketika seseorang berbaring di kasurnya dan tidak berdzikir kepada Allah, ia pasti akan menyesal.” (HR. Ahmad).

2. Waktu Bagian dari Diri

Waktu adalah bagain dari diri sendiri, jika diisi dengan kebaikan akan mendatangkan hal baik untuk diri sendiri, begitu pula sebaliknya. Cara bahagia menurut islam tentu tidak dengan membuang-buang waktu.

“Sesungguhnya engkau bagaikan hari yang dapat dihitung. Jika satu hari berlalu, maka sebagian darimu juga akan pergi. Bahkan hampir-hampir sebagian harimu berlalu, namun engkau merasa seluruh yang ada padamu ikut pergi. Oleh karena itu, beramallah.” (Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah).

3. Kesempatan Hilang Sia-sia

“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu”.

Membuang waktu akan menyebabkan kesempatan hilang sia-sia karena setiap detik yang diberikan Allah tentu berisi segala kesempatan yang bermanfaat, yang akan sia-sia jika dilewatkan begitu saja sebab tidak bisa mengatasi kelemahan manusia menurut islam.

4. Waktu Merupakan Umur Manusia

Jelas bahwa waktu adalah umur manusia, manusia lahir dengan jumlah waktu yang dimiliki di dunia sesuai dengan yang telah ditetapkan Allah, manusia tentu tidak ada yang mengetahui berapa jumlah waktu yang dimilikinya. Oleh kareba itu, jika membuang waktu yang dimiliki sama saja seperti membuang umur yang dimiliki.

Manfaat hukum islam dalam kehidupan salah satunya ialah dengan menganjurkan untuk mencintai waktu, sebab waktu merupakan umur yang bisa berakhir kapan saja.

Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”

Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu, “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109).

Dari ungkapan Ulama tersebut dsimpulkan bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu tidak ada bedanya dengan orang yang mati sebab orang yang mati sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk menggunakan dayanya, yakni hanya meraup hasil dari apa saja yang dilakukannya di dunia. Begitu pula dengan orang yang membuang waktu, ia tidak melakukan apapun dan tidak bermanfaat.

6. Menjadi Orang yang Rugi

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-‘Ashr. :1-3).

Dari firman Allah di atas jelas bahwa orang yang membuang waktu ialah orang yang merugi, orang yang demikian wajib belajar lebih banyak mengenai kehidupan di akherat sehingga sadar akan kesempatan hidup di dunia yang dimilikinya dan dapat menggunakannya sebaik mungkin.

7. Bukan Teladan Rasulullah

Rasulullah yang merupakan manusia terbaik di dunia ini, selalu memberikan teladan yang terbaik dalam aspek kehidupan apapun sebab beliau merupakan manusia yang paling sempurna dan tepat untuk menjadi Rasulullah yang mulia. Mengenai waktu, beliau selalu menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat dalam rangka ibadah dan memperbanyak amal kebaikan pada Allah serta berdakwah demi islam.

‘Jadilah kamu di dunia ini seakan-akan kamu orang asing atau orang yang melewati suatu jalan.’ Ibnu Umar berkata.” Apabila kamu berada di sore hari janganlah kamu menunggu (melakukan sesuatu) hingga pagi hari (datang). Apabila kamu berada di pagi hari jangankah menunggu (melakukan sesuatu) hingga sore (datang). Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi sakitmu, dan waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” (HR. Bukhari).

Sebagai umatnya tentu kita juga wajib mencontohnya, lihatlah betapa ada banyak hal yang bisa kita lakukan di dunia ini dan di waktu yang sekarang, seperti membaca hal yang bermanfaat, belajar, membantu orang lain, memahami islam, dan sebagainya yang bermanfaat. Sungguh tak ada gunanya melewatkan waktu begitu saja tanpa melakukan segala sesuatu yang berguna.

8. Melanggar Perintah Allah

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr [59] : 18).

Allah juga memerintahkan hamba-Nya untuk mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat, jika mampu melaksanakan perintahNya tersebut, maka akan ada kebahagiaan dan ridho dari-Nya.

9. Mengarah pada Keburukan

Ada banyak manusia yang tertipu oleh waktu yang dimiliki karena hawa nafsunya sendiri, misalnya adalah kesehatan dimana ketika masa muda bebas untuk melakukan olahraga yang menyehatkan serta waktu luang. Sementara ketika telah menua kondisi sudah sakit karena gaya hidup yang tidak sehat di masa muda dan memilki kesempatan yang sangat kurang sebab kondisinya tidak lagi seenergik ketika muda sehingga akan menimbbulkan banyak keburukan.

”Ada dua nikmat, di mana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori).

10. Termasuk Manusia yang Buruk

“Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya.” (HR. Ahmad).

Dari hadis di atas jelas perbedaa antara manusia yang terbaik dan terburuk. Tinggal dipilih dan dijalani saja, sebagai manusia kita ingin menjadi yang mana, tentu tidak ingin menjadi yang terburuk bukan? sebab itu mulai dari diri sendiri dengan melakukan segala urusan dengan mengisi waktu sebaik mungkin untuk segalanya yang bermanfaat.

Di akherat nanti, setiap manusia akan ditanya tentang segala yang dimilikinya, termasuk waktu yang diberikan Allah, digunakan untuk apa saja dan apa hasil yang didapat.

“Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi).

Orang yang membuang waktu akan susah di akhirat karena menunjukkan bahwa ia adalah orang yang pemalas yang tidak mau berusaha menggapai rida-Nya dengan mengisi waktu dengan segala sesuatu yang bermanfaat yang merupkan wujud syukur atas anugrah yang diberikan padanya. Sehingga ia akan mendapat penyesalan yang dalam.

Demikian penjelasan mengenai haramnya membuang waktu dalam islam. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk senantiasa memanfaatkan waktu untuk kebaikan yang bisa menjadi jalan ibadah dan mendekatkan kepada Allah.(dalamislam.com/Nanik)

The post Membuang Waktu Hukumnya Haram ? appeared first on PortalMadura.com.