Suatu besaran fisis tertentu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut satuan

Suatu besaran fisis tertentu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut satuan


Mengukur adalah suatu perbandingan sebuah kuantitas yang tidak diketahui nilainya dengan suatu nilai standar (dalam satuan tertentu). Alat ukur merupakan benda penting dalam kehidupan sehari-hari dalam menunjang aktivitas. Jenisnya pun beragam, baik untuk mengukur panjang, suhu, dan lainnya. Begitu pula satuan panjangnya pun berbeda-beda. Alat ukur sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka atau nilai. Besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Pengukuran adalah bagian dari keterampilan proses sains yang merupakan pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti kualitatif.

Buku ini menjelaskan berbagai alat ukur dan cara teknik pengukuran, yakni: alat ukur panjang, alat ukur berat, alat ukur volume, alat ukur tekanan, alat ukur suhu/panas, alat ukur waktu, alat ukur arus listrik dan elektronika. Buku ini terdiri atas 10 bab yang menjelaskan tentang alat ukur tersebut diatas.

LIB00019678624/Dar aMain library Teknik SipilAvailable - Indonesia
LIB00019679624/Dar aMain library Teknik SipilAvailable - Indonesia
LIB00019714624/Dar aMain library Teknik SipilAvailable - Indonesia
LIB00019715624/Dar aMain library Teknik SipilAvailable - Indonesia

Series Title

-

Call Number

624/Dar a

Publisher Penerbit Gava Media : YOGYAKARTA., 2021
Collation

xii ; 304 Hal. ; 16X23cm

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

978-623-7498-68-1

Classification

624

Content Type

-

Media Type

-

Carrier Type

-

Edition

Cet. I

Subject(s)
Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

-

No other version available




RECORD DETAILBack To PreviousXML DetailCite this


Search Cluster

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan Internasional yaitu Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul, Intensitas Cahaya.

No Besaran Pokok Lambang Satuan 1 Panjang l Meter (m) 2 Massa m Kilogram (kg) 3 Waktu t Detik/Sekon (s) 4 Suhu T Kelvin (K) 5 Kuat Arus I Ampere (A) 6 Jumlah Molekul N Mole (Mol) 7 Intensitas Cahaya i Candela (Cd)

Adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia, dll.

No Besaran Turunan Lambang Satuan 1 Luas L Meter Kuadrat (m 2 ) 2 Volume V Meter kubik (m 3 ) 3 Kecepatan V Meter per sekon (m/s) 4 Percepatan A Meter per sekon kuadrat (m/s 2 ) 5 Massa Jenis ρ Kg/m 3 6 Gaya w Newton (N) 7 Usaha dan Energi W joule (J) 8 Daya P watt (W) 9 Tekanan p Pascal (Pa)

Beberapa besaran turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok. Luas = panjang x lebar = besaran panjang x besaran panjang = m x m = m 2 Volume = panjang x lebar x tinggi = besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang = m x m x m = m 3

Konversi berarti mengubah. Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam satuan dan faktor konversi.

Awalan-awalan satuan yang sering digunakan dapat anda lihat pada tabel berikut ini. Faktor Nama Simbol Faktor Nama Simbol 10-24 Yokto y 10 24 yotta Y 10-21 Zepto z 10 21 zeta Z 10-18 Atto a 10 18 eksa E 10-15 Femto f 10 15 peta P 10-12 Piko p 10 12 tera T 10-9 Nano n 10 9 giga G 10-6 Mikro μ 10 6 mega M 10-3 Mili m 10 3 kilo k 10-2 Senti c 10 2 hekto H 10-1 Desi d 10 1 deka da

Pertama, Letakkan satuan asal yang akan dikonversi dan satuan baru yang akan dicari pada tangga sesuai dengan urutan tangga konversi. Kedua, Hitung jumlah langka yang harus ditempuh dari satuan asal ke satuan baru

a. Jika satuan baru berada di bawah satuan asal ( menuruni tangga ), maka : Setiap turun satu tangga, bilangan asal dikali 10. Setiap turun dua tangga, bilangan asal dikali 100. Setiap turun tiga tangga, bilangan asal dikali 1000, dan seterusnya.

b. Jika satuan baru berada di atas satuan asal ( menaiki tangga ), maka : Setiap naik satu tangga, bilangan asal dibagi 10. Setiap naik dua tangga, bilangan asal dibagi 100. Setiap naik tiga tangga, bilangan asal dibagi 1000, dan seterusnya.

Dimensi dari sebuah besaran adalah cara tersusunnya besaran dasar sehingga membentuk besaran itu. Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder.

Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T -2 atau dimensi Percepatan : L T -2.

Catatan : Semua besaran dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder yang diturunkan dari Dimensi Primer.

Manfaat Dimensi dalam Fisika antara lain : Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya termasuk besaran vektor atau scalar. Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya diketahui.

Pengukuran sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.

Alat Ukur Besaran Pokok * Jumlah zat tidak diukur secara langsung seperti anda mengukur panjang dengan mistar. Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat tersebut.

Mistar : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm. Jangka sorong : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,1 mm. Mikrometer : untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01 mm. Neraca : untuk mengukur massa suatu benda. Stop Watch : untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik. Termometer : untuk mengukur suhu. Amperemeter : untuk mengukur kuat arus listrik (multimeter).

Alat Ukur Besaran Turunan Speedometer : untuk mengukur kelajuan. Dinamometer : untuk mengukur besarnya gaya. Higrometer : untuk mengukur kelembaban udara. Ohm meter : untuk mengukur tahanan (hambatan) listrik. Volt meter : untuk mengukur tegangan listrik. Ohm meter dan voltmeter dan amperemeter biasa menggunakan multimeter.

Barometer : untuk mengukur tekanan udara luar. Hidrometer : untuk mengukur berat jenis larutan. Manometer : untuk mengukur tekanan udara tertutup. Kalorimeter : untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

Ketelitian adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur terhadap nilai benar x 0. Kepekaan adalah ukuran minimal yang masih dapat dikenal oleh instrumen/alat ukur. Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. Dengan memberikan suatu nilai tertentu pada besaran fisis, ketepatan merupakan suatu ukuran yang menunjukkan perbedaan hasil-hasil pengukuran pada pengukuran berulang.

Adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.

Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 2,0067 memiliki lima angka penting. Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4.

Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 10 5 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 10 3 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0.

Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a,.... x 10 n di mana : a adalah bilangan asli mulai dari 1 9 n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut, 10 n disebut orde besar Contoh : Massa bumi = 5,98 x10 24 Massa elektron = 9,1 x 10-31 0,00000435 = 4,35 x 10-6 345000000 = 3,45 10 8

SEKIAN & TERIMA KASIH