Sumber daya alam, tenaga kerja dan kewirausahaan merupakan faktor faktor yang mempengaruhi

Ekonomi sangat erat kaitannya dengan kegiatan - kegiatan seperti produksi. Kegiatan produksi menjadi suatu hal pokok yang dilakukan oleh produsen dalam kegiatan ekonominya. Untuk itu, penting sekali bagi kita yang belajar ekonomi untuk memahami apa itu produksi serta faktor faktor produksi apa saja yang ada.

Pengertian Produksi

Pengertian produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang, sehingga menjadi barang baru yang lebih berguna. Di dalam proses produksi ini yang menjadi kunci utamanya adalah terjadinya penambahan nilai guna dari suatu barang. Penambahan nilai guna ini bisa mencakup dua hal, yakni :

  • Produksi yang menghasilkan barang dan jasa baru. Barang dan jasa baru yang dihasilkan ini bisa dilakukan dengan menambah jumlah, mengubah bentuk atau memperbesar ukuran.
  • Produksi dengan meningkatkan atau menambah daya guna suatu barang menjadi lebih bermanfaat. Dalam hal ini, barang dan jasa yang sebetulnya sudah bisa dimanfaatkan, dikreasikan lagi sehingga bisa menambah nilai manfaatnya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

Produksi ini juga bisa meliputi produksi barang dan produksi jasa. Keduanya, tentu punya perbedaan karakteristik masing -masing. Output dari proses produksi barang secara nyata bisa dilihat dan diraba karena memiliki bentuk fisik. Produk barang misalnya pakaian. Kita bisa menyentuh dan melihat barang tersebut.

Sedangkan untuk output produk jasa, tidak bisa diraba dan hanya bisa dirasakan manfaat atau hasilnya. Contoh produk jasa misalnya ketika kita pergi jalan -jalan dengan jasa tour and travel. Dalam perjalanan tersebutlah, kita bisa merasakan dan menikmati hasilnya tanpa bisa mengambil produk tertentu. Dalam produksi jasa ini, proses produksi sekaligus saat mengkonsumsi terjadi secara bersamaan.

Tujuan Produksi

Dalam melakukan kegiatan produksi, tentu ada tujuan produksi tertentu. Tujuan produksi, meliputi :

  1. Memperbanyak jumlah barang
  2. Menghasilkan barang dan jasa yang memiliki kualitas lebih tinggi
  3. Mengganti barang yang habis atau rusak
  4. Mendapatkan nilai keuntungan
  5. Memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga
  6. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan juga teknologi
  7. Memenuhi kebutuhan pasar internasional
  8. Meningkatkan kesejahteraan atau kemakmuran

Faktor - Faktor Produksi

Dalam kegiatan produksi untuk menghasilkan suatu barang ataujasa, maka dibutuhkan faktor faktor yang disebut sebagai faktor produksi. Adanya faktor faktor produksi ini sangat penting untuk bisa menunjang proses produksi. Faktor faktor produksi yang ada, meliputi faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal dan faktor produksi keahlian manajerial.

Berikut ini adalah penjelasan dari masing -masing faktor produksi yang ada.

#1 Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam adalah faktor penunjang kegiatan produksi yang tersedia di alam. Faktor ini meliputi tanah, air, hasil hutan, lautan, hasil laut, dan lain sebagainya. Barang -barang ini pun juga dapat memberikan nilai tambah dari suatu barang atau jasa sehingga bisa disebut sebagai faktor produksi.

Sebagai ilustrasi, ketika kita memproduksi padi, maka ada peran faktor produksi alam berupa tanah, air hujan, iklim dan sebagainya. Tanah yang subur dapat membantu pertumbuhan padi dengan baik. Begitu pula air hujan dan iklim yang bisa mendukung pertumbuhan padi sehingga bisa bernilai dan dimanfaatkan.

#2 Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi yang bentuknya berupa tenaga kerja manusia atau yang biasa disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Tenaga kerja ini memegang peranan penting dalam menjalankan berbagai kegiatan produksi.

Faktor produksi tenaga kerja, bisa dibedakan menjadi dua, yakni tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dan tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya, yang di dalamnya juga masih dapat dibagi lagi dalam beberapa kelompok.

Tenaga kerja berdasarkan kualitasnya, terdiri dari:

Tenaga kerja terdidik yang membutuhkan pendidikan formal, seperti contohnya pengacara, notaris, arsitek, dokter, guru, dan sejenisnya.

Tenaga kerja terampil yang membutuhkan pengalaman dan keahlian tertentu, seperti contohnya penjahit, sopir, tukang kayu, montir dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja kasar yang tidak membutuhkan pendidikan atau pun pengalaman atau pelatihan secara khusus, seperti contohnya kuli angkut, tukang becak,tukang kebun, tukang cuci dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya, terdiri dari :

Tenaga kerja jasmani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga, seperti contohnya kuli bangunan, kuli angkut, tukang cuci, pertugas kebersihan, dan lain sejenisnya.

Tenaga kerja rohani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan pikiran dan perasaan, seperti contohnya psikolog, seniman, guru dan lain sejenisnya.

Faktor produksi tenaga kerja dan juga faktor produksi alam ini termasuk faktor produksi asli. Ini karena dengan hanya menggunakan dua faktor produsi tersebut, manusia sudah bisa menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya meski masih dengan hasil sedikit.

Seiring dengan perkembangan zaman yang membuat ilmu dan teknologi semakin maju, maka kebutuhan hidup manusia pun ikut berkembang. Manusia kemudian dituntut untuk bisa memproduksi berbagai hal yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara lebih baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Karenanya, dibutuhkanlah faktor produksi selain faktor produksi asli, yakni faktor produksi modal dan keahlian manajerial. Kedua faktor produksi ini adalah faktor produksi turunan.

Simak juga: Pengertian Ekonomi Mikro

#3 Faktor Produksi Modal

Faktor produksi modal berperan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi. faktor produksi modal dapat digolongkan berdasarkan asal, bentuk dan sifatnya.

Modal menurut asalnya, terdiri dari :

Modal sendiri, yakni modal yang berasal dari perusahaan sendiri, seperti contohnya modal setoran dari sang pemilik perusahaan

Modal asing, yaknimodal yang berasal dari pinjaman dari pihak lain, yang bukan pemilik perusahaan.

Modal menurut bentuknya, terdiri dari :

Modal konkrit atau nyata yang berupa mesin, peralatan produksi, alat transportasi, dan sejenisnya.

Modal abstrak atau tidak nyata yang berupa nama baik, merk dagang, hak paten, dan lain sebagainya.

Modal menurut sifatnya, terdiri dari :

Modal tetap, merupakan modal yang dapat digunakan secara berulang -ulang dalam jangka waktu lama atau lebih dari satu kali proses produksi. Contoh modal tetap seperti gedung, peralatan produksi, tanah, dan lainnya.

Modal lancar, merupakan modal yang penggunaannya hanya bisa dipakai satu kali proses produksi saja. Contohnya, solar, bensin, benang, bahan baku proses produksi, dan lainnya.

# 4 Faktor Produksi Keahlian Manajerial

Faktor produksi keahlian manajerial ini adalah kemampuan dalam mengelola dan mengorganisis berbagai faktor produksi sehingga proses produksi yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Faktor produksi keahlian manajerial juga sering disebut sebagai faktor produksi kewirausahaan atau entrepreneurship. Sebagai faktor produksi kewirausahaan, ada beberapa keahlian yang perlu untuk dimiliki, yang meliputi :

  • Manajerial skill, yakni suatu kemampuan dalam mengorganisasikan seluruh faktor produksi yang ada dengan menggunakan cara -cara yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil maksimal.
  • Technical skill, yakni suatu keahlian yang sifatnya teknis dalam pelaksanaan proses produksi sehingga proses produksi tersebut bisa berjalan dengan baik.
  • Organizational skill, yakni suatu keahlian dalam memimpin berbagai jenis usaha atau organisasi sehingga usaha atau organisasi yang dipimpinnya tersebut bisa berjalan dengan baik.

Referensi :

  1. Boedino. 1986. Ekonomi Mikro. Yogyakarta : BPFE.
  2. Sukwiaty, dkk. 2007. Ekonomi. Surabaya : Yudhistira.

*Penulis: Sunna Laila

Materi lain:

Secara harfiah, faktor-faktor produksi dapat dipahami sebagai “unsur yang berguna dalam proses produksi” dengan tujuan menghasilkan produk berupa jasa atau barang sesuai kebutuhan masyarakat. Lebih lanjut, pengertian faktor produksi dipahami sebagai benda atau proses yang digunakan untuk menciptakan nilai produk (barang atau jasa).

Misalnya, untuk meningkatkan nilai jual buku, diperlukan bahan seperti lapisan sampul, tenaga kerja design, dan manajemen untuk membuatnya menjadi sebuah buku bersampul unik dengan desain menarik. Faktor-faktor seperti bahan lapisan sampul, tenaga kerja yang menanganinya, dan manajemen yang menjual produk itu disebut sebagai faktor produksi.

Jenis-Jenis Faktor Produksi

Dalam pemahaman ekonomi modern, faktor produksi dikategorikan menjadi dua. Pertama, faktor seperti sumber daya alam dan sumber daya manusia termasuk ke dalam jenis faktor produksi asli. Sementara manajerial, sumber daya informasi, dan modal termasuk ke dalam jenis faktor produksi turunan.

1. Sumber Daya

Yang termasuk kedalam faktor sumber daya adalah sumber daya manusia/pekerja, sumber daya alam/bahan (faktor produksi asli), dan sumber daya informasi (faktor produksi turunan). Di era digital, ketiganya wajib ada untuk membantu entitas usaha mampu bersaing dengan entitas usaha yang lain. 

a. Sumber Daya Alam

Yang dimaksud sebagai sumber daya alam dalam faktor produksi adalah segala hal yang merupakan bahan mentah atau cikal bakal sebuah produk. Bahan yang disebut sebagai sumber daya alam akan diolah sebelum akhirnya diterima oleh konsumen. Misalnya, sumber daya alam dari buku adalah kayu.

b. Sumber Daya Manusia

Meskipun dalam gaya produksi modern digunakan robot yang mampu menggantikan manusia untuk bekerja, tetapi yang termasuk ke dalam sumber daya manusia hanyalah manusia itu sendiri. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah peran manusia dalam kegiatan produksi langsung maupun tidak langsung.

c. Sumber Daya Informasi

Ekonomi digital membuat pemanfaatan informasi menjadi sangat penting. Setidaknya, sebuah perusahaan akan memanfaatkan informasi mengenai kebutuhan masyarakat pada ruang dan waktu tertentu. Dengan informasi tersebut, sebuah perusahaan dapat menyesuaikan produknya agar lebih tepat sasaran.

2. Modal

Yang dimaksud sebagai modal dalam faktor produksi adalah perihal spesifik mengenai biaya. Biaya yang dimaksud dapat berarti biaya untuk membeli bahan baku sumber daya alam ataupun modal untuk melangsungkan sumber daya manusia dan sumber daya informasi yang digunakan dalam proses produksi.

3. Kewirausahaan

Dalam konsep ekonomi klasik, yang termasuk ke dalam faktor produksi adalah tanah, modal, dan tenaga kerja. Namun, dalam konsep yang lebih modern ditambahkan lagi satu faktor, yaitu faktor perusahaan atau kewirausahaan.

Yang dimaksud sebagai faktor kewirausahaan dalam faktor produksi adalah manajemen pekerjaan yang ada pada perusahaan itu sendiri. Beberapa faktor lain yang telah terkumpul seperti sumber daya alam, sumber daya informasi, modal, dan sumber daya manusia, tidak akan dapat berjalan secara efektif apabila tidak digunakan strategi atau pengontrolan yang baik dan tepat.

Baca Juga: Memaksimalkan Modal dengan Membuat Website Bisnis E-Commerce

Contoh Penerapan Faktor Produksi

Dalam ekonomi klasik contoh penerapan faktor produksi ini ada pada seorang petani yang menggarap tanah. Ekonom klasik Adam Smith menyebutkan ada 3 faktor produksi yang nampak pada kasus tersebut, yaitu tanah (sumber daya alam), modal, dan tenaga kerja.

Seorang petani memiliki sebidang tanah dan benih yang dapat diasumsikan sebagai faktor sumber daya alam. Biaya untuk mendapatkan benih dan tanah tersebut merupakan modal, baik itu dilakukan dengan cara jual beli ataupun penebusan yang lainnya. Selain itu, petani tersebut juga memiliki sepasang kerbau yang dapat digunakan untuk membajak, yang selanjutnya dapat disebut sebagai tenaga kerja.

Dalam ekonomi yang terbaru, upaya manajemen yang dilakukan oleh petani tersebut juga diakui sebagai salah satu faktor produksi. Apabila dilakukan secara mandiri, faktor tersebut dinamakan sebagai kewirausahaan. Sementara apabila manajemen tersebut dilakukan secara kolektif maka disebut sebagai perusahaan.

Dalam era digital, pemanfaatan informasi mengenai bagaimana cara memperlakukan benih yang baik dan bagaimana cara menjual hasil panen yang lebih efektif disebut sebagai faktor sumber daya informasi. Manajerial dalam faktor perusahaan bahkan merekrut sumber daya manusia yang khusus untuk mencari informasi penting bagi kemajuan perusahaan.

Berbagai Tujuan Faktor Produksi

Penyediaan faktor produksi yang baik bukannya tanpa tujuan sama sekali. Setiap faktor produksi atau gabungannya memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Berikut ini adalah beberapa tujuan faktor produksi.

1. Menciptakan Produk Tepat Pasar 

Pada awal langkah, sebuah perusahaan akan menyuguhkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen mayoritasnya. Perusahaan akan membangun kepercayaan konsumen sehingga nantinya dapat dilakukan langkah berbeda. Pada puncaknya, konsumen akan selalu percaya pada produk yang diberikan oleh perusahaan. 

Dengan tujuan ini, perusahaan harus memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya informasinya. Sumber daya informasi tersebut digunakan untuk melihat pasar dan kebutuhan konsumen serta kesesuaian faktor produksi yang lain di dalam perusahaan.

2. Memberikan Keuntungan Bagi Perusahaan 

Tujuan utama dari produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau wirausahawan adalah keuntungan. Oleh karena itu, penghitungan faktor produksi yang baik bermanfaat untuk menambah keuntungan perusahaan. Pemanfaatan teknologi canggih, mempekerjakan sumber daya manusia terbaik, dan menggunakan bahan baku efisien adalah faktor produksi yang dimanfaatkan.

3. Melangsungkan Produksi 

Adanya faktor produksi tidak lain tidak bukan adalah untuk melangsungkan produksi itu sendiri. Dengan kata lain, sangat percuma apabila sebuah perusahaan memiliki faktor-faktor produksi yang tidak bermanfaat dalam produksi itu sendiri. Misalnya, sebuah perusahaan memiliki bahan baku kayu padahal ingin memproduksi susu bernutrisi.

Oleh karena itu, tujuan utama adanya faktor produksi di dalam sebuah perusahaan adalah membantu melancarkan proses produksi. Semakin lengkap faktor produksi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan maka akan semakin lancar pula proses produksi yang dilakukan.

Baca Juga: Menerapkan Online Reputation Management untuk Reputasi Brand

Pihak yang Memiliki Faktor Produksi

Berbagai faktor produksi dapat dikuasai oleh individu atau kelompok. Skalanya juga dapat dari berbagai tingkat, seperti wirausaha, perusahaan, hingga pemerintah. Namun, letak geografis, peraturan bisnis sesuai teritorial, jenis bisnis, dan berbagai hal lain juga bisa mempengaruhi hal tersebut.

Di banyak wilayah di Amerika, sebuah perusahaan bekerjasama dengan perorangan untuk melakukan penggalian minyak di bawah tanah yang dimiliki oleh perorangan tersebut. Dengan begitu, bisa dianggap bahwa pemilik tanah yang mengandung minyak tersebut merupakan petani yang memanfaatkan sebuah perusahaan untuk menggarap ladangnya.

Pada kasus yang lain, misalnya dalam bisnis jual beli buku, dikenal adanya pemberian royalti pada seorang penulis. Pada kasus ini pemisahan antara setiap faktor produksi tidak dapat sejelas pada kasus sebelumnya.

Mengembangkan Bisnis Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Mengembangkan bisnis dengan cara menambah sumber daya manusia ataupun memperbarui peralatan produksi tentu bukannya tanpa modal. Untungnya, kini pelaku bisnis bisa lebih mudah untuk mendapatkan modal dari Modal Rakyat. 

Model Rakyat adalah medium yang mempertemukan sumber dana dengan pelaku bisnis. Menggunakan skema yang aman dan diawasi oleh OJK, transaksi yang terjadi adalah transaksi yang legal. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Modal Rakyat, klik link berikut ini.