Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya

Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya
Peta Konsep
Sumber daya alam (natural resources) adalah unsur-unsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dapat kita simpulkan lagi bahwa unsur-unsur lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia disebut juga sebagai sumber daya alam. Tanah, batuan, air, udara, matahari, dan laut merupakan unsur-unsur lingkungan yang mutlak dibutuhkan oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhannya, bahkan manusia tidak dapat hidup tanpa memanfaatkan unsur-unsur lingkungan tersebut.
1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui (Renewable Resources) Sumber daya alam yang dapat diperbarui memiliki sifat terusmenerus tersedia dan dapat diperbarui, baik oleh alam itu sendiri maupun dengan bantuan manusia. Misalnyakesuburan tanah. Meskipun demikian, penggunaan sumber daya alam jenis ini harus diperhatikan sebaik mungkin, karena kesalahan dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui ini dapat mengakibatkan kerugian. Misalnya, terjadi pencemaran tanah akan mengakibatkan hilangnya manfaat yang dapat diperoleh dari tanah tersebut. 1. Sumber Daya Tumbuhan dan HewanTumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup yang mampu tumbuh dan bereproduksi. Tumbuh dan bereproduksi ini yang menyebabkan hewan dan tumbuhan selalu ada, namun perlu diingat kelangsungan proses tersebut, saat ini banyak ditentukan pula oleh manusia yang sering disebut sebagai budi daya. Budi daya tumbuhan dan hewan oleh manusia dikelompokkan dalam kegiatan-kegiatan berikut. a) Sawah Sawah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan perlakuan dengan mengairi lahan. Ciri-ciri sawah antara lain: (1) membutuhkan air yang cukup banyak, (2) pengolahan tanah dilakukan secara teratur, (3) merupakan pertanian menetap, dan (4) jenis tanaman adalah padi. Sawah di Indonesia terdiri atas: (1) sawah irigasi adalah sawah yang sistem pengairannya teratur, sumber air biasa berasal dari aliran sungai/waduk; (2) sawah tadah hujan adalah sawah yang sistem pengairannya tergantung dengan air hujan; (3) sawah bencah (sawah pasang surut) adalah sawah yang terletak di daerah rawa-rawa pantai yang telah kering atau sering pula di daerah muara sungai yang besar (4) sawah lebak adalah sawah yang memanfaatkan lahan dikanan kiri sungai b) Ladang Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga “huma”. Sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan jenis-jenis palawija. Sistem ini berakibat pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir. c) Tegalan Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini di antaranya palawija dan padi gogo.

2. Perkebunan

Perkebunan adalah bentuk dari pertanian yang menanam jenis tanaman perdagangan untuk keperluan industri. Jenis tanamannya, antara lain tebu, tembakau, teh, cengkeh, karet, kopi, coklat, dan kelapa sawit.


3. Peternakan

Peternakan adalah usaha pembudidayaan hewan ternak tertentu dengan tujuan pemenuhan kebutuhan hidup mausia. Jenisjenis peternakan antara lain sebagai berikut. a) Peternakan hewan besar, meliputi hewan ternak sapi, kerbau, dan kuda. Peternak sapi di antaranya terdapat di Boyolali, Padang, NTT, Sulawesi Selatan, dan Madura. Peternak kerbau terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra, Sulawesi Selatan, dan NTT. Peternakan kuda di antaranya terdapat di NTT dan Sulawesi Selatan. b) Peternakan hewan kecil hewan yang dibudidayakan antara lain kambing, domba, babi. Peternak kambing banyak terdapat di Jawa dan Madura. Sedangkan peternak domba terdapat di Jabar dan peternak babi banyak terdapat di Bali dan Papua. c) Peternakan unggas, Hewan yang dibudidayakan adalah binatang-binatang jenis unggas seperti ayam, itik, burung. Budidaya peternakan jenis ini banyak terdapat di seluruh wilayah Indonesia 1) Perikanan Darat/Air Tawar Perikanan air tawar adalah pembudidayaan jenis ikan air tawar yang meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila. 2) Perikanan Air Payau Usaha perikanan dengan membuat tambak atau sebagai tempat budi daya ikan yang berada di wilayah pantai karena sumber air tambak berasal dari air sungai dan laut. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain adalah bandeng dan udang. 3) Perikanan Laut Usaha perikanan dengan menangkap ikan di laut. Usaha perikanan ini bersifat eksploratif sehingga memerlukan banyak peralatan, di antaranya perahu/kapal serta alat-alat penangkap-an ikan yang lain.

2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui (Unrenewable Resources)

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui memiliki sifat bahwa volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbarui atau diolah kembali. Terbentuknya sumber daya alam yang tergolong dalam kelompok ini memerlukan waktu ribuan tahun. Misalnya, batubara, minyak bumi, mineral, batu-batuan, dan logam. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat dikelompok kan ke dalam sumber daya energi dan sumber daya mineral.

1. Sumber Daya Alam Energi

a. Batubara Batubara termasuk bahan bakar fosil karena terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Ada dua teori yang dapat menjelaskan tentang terbentuknya batubara di alam, yaitu sebagai berikut. · Teori Insitu, yaitu teori yang menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhan yang telah mati langsung tertutup oleh lapisan sedimen serta mengalami proses coalification (proses pembentukan lapisan batubara). · Teori Drift, yaitu teori yang menyatakan bahwa sisa-sisa tumbuhann terangkut oleh air dan terkumpul di suatu tempat, kemudian tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses coalification. Peringkat batubara : 1. Gambut (Peat) : masih berbentuk sisa tumbuhan, kedalam mencapai 10 m 2. Lignit (Brown Coal), telah mengalami kompaksi, berwana kecoklatan, masih terilhat sisa tumbuhankedalaman mencapai 200-400m 3. Bituminus (Bituminous), lebih kompak, warna hitam,kedalaman timbunan 1500-4000 m 4. Antrasit (Anthracite) sangat kompak, terpangaruh oleh tetonik yng terjadi pada cekungan. Secara megaskopik (lito tipe) batubara terbagi menjadi : 1. dull (kusam) 2. dull – banded (kusam – berlapis) 3. banded (berlapis) 4. bright – banded (terang/mengkilap- berlapis) 5. bright (terang/mengkilap) Secara mikroskopik batubara tersusun oleh : 1. Maseral Vitrinit 2. Masera Inertinit 3. Maseral Eksinit / Liptinit 4. Material Mineral Maseral vitrinit dapat diukur tingkat reflektanya sebagai standar penentuan peringkat batubara

Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya

Penambangan dalam dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut. (1) Metode room and pillar Dilakukan dengan menggunakan penyangga lorong atau ruangan penambangan dengan memanfaatkan endapan batubara yang tidak diambil. Kelemahan metode ini adalah pengambilan batubara tidak dapat dilakukan secara maksimal karena sebagian batubara digunakan sebagai pilar-pilar penyangga.

Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya

(2) Metode Longwall terbagi menjadi dua, yaitu penambangan maju (vancingwall ) dan penambangan mundur ( retreatingwall ). Penambangan maju dilakukan dengan pembuatan lubang yang bergerak maju dan berfungsi sebagai lubang utama (main gate) dan lubang pengiring (tail gate). Pembuatan lubang ini di lakukan bersamaan dengan pengambilan batubara dari lubang buka. Adapun penambangan mundur dilakukan dengan membuat panel sebagai pembatas lapisan batubara yang akan diambil.

Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya

2 Gas Alam Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan isobutana.Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan\ dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebaga - Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium. - Mengelas besi tuang. - Menyolder dan mengelas solder. - Menyemprot Jogam. 3. Minyak Bumi Proses pembentukan dari sedimen tersier ke minyak bumi diperlukan rentang waktu yang cukup lama, yaitu mencapai jutaan tahun. Proses pembentukannya dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya sebagai berikut. • Batuan Induk (Source Rock) batuan dimana hidrokarbon secara alami dapat terbentuk.Batuan ini merupakan batuan sedimen klastika halus terdiri dari serpih dan batulumpur, berwarna kelabu gelap sampai hitam, berlembar sampai berlaminasi, setempat berstruktur sedimen laminasi sejajar dan kaya akan material organik yang pada umummya diendapkan dalam lingkungan lakustrin. • Batun Waduk (Reservoir Rock) batuan dimana tempat hidrokarbon terakumulasi. Batuan waduk ini umumnya merupakan batuan sedimen klastika kasar, mempunyai porisitas dan permeabilitas yang baik dan juga mempunyai volume yang cukup besar. • Batuan Penutup (Cap Rock) batuan sedimen berbutir halus yang kedap air. Batuan ini berperan sebagai penutup dan mencegah hidrokarbon yang sudah terakumulasi dalam batuan waduk shingga tidak bermigrasi ke tempat lain • Jebakan Minyak (Hydrocarbon Trap) kondisi geologi setempat yang dapat membentuk jebakan hidrokarbon. Kondisi geologi yang dapat menunjang jabakan hidrokarbon adalah stratigrafi dan struktur geologi. Stratigrafi adalah posisi satuan batuan terhadap satuan lainnya, sedang struktur geologi adalah perubahaan kondisi dari satuan batuan akibat tektonik. Struktur Geologi terdiri dari lipatan dan sesar. Tahap Jebakan Hidrokarbon a)Tahap pertama, yaitu source rock adalah proses pengendapan batuan induk pembentuk minyak bumi yaitu batuan sedimen tersier yang mengandung unsur-unsur mineral sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang berlangsung selama jutaan tahun. b)Tahap kedua, yaitu maturity adalah proses pematangan batuan induk. Batuan yang mengendap (sedimen) mengalami proses pemadatan (kompaksi), pembatuan (litifikasi), dan pematangan (maturity). Temperatur bumi yang meningkat menyebabkan batuan induk yang mengandung unsur karbon (C) bereaksi dengan hidrogen (H) dan akan membentuk senyawa baru yang disebut hidrokarbon. Hidrokarbon mengandung banyak minyak dan gas. c) Tahap ketiga, yaitu reservoir adalah proses migrasi minyak dari batuan induk ke batuan sarang. Minyak cair yang telah terbentuk akan berusaha keluar dari batuan induk akibat dari tekanan yang terus meningkat dari lingkungan sekelilingnya. d) Tahap keempat, yaitu trapping adalah proses pemerangkapan. Minyak cair tersebut akhirnya terperangkap pada batuan berpori (reservoir). Cara penambangan minyak bumi yang terperangkap di dalam kulit bumi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai berikut. a) Pengeboran lepas pantai (off shore), menghasilkan minyak bumi mentah yang dipompa kemudian ditampung dalam tangki-tangki terapung. Setelah itu, diangkut dengan kapal menuju kilang-kilang penyulingan minyak bumi yang siap diolah menjadi bahan bakar. b) Pengeboran di daratan, menghasilkan minyak bumi mentah yang dialirkan melalui pipa menuju kilang-kilang penyulingan minyak bumi yang siap untuk diolah menjadi bahan bakar.
Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya
Gambar Pengeboran Minyak Bumi dan proses pengolahannya

2. Sumber Daya Alam Mineral
Sumber daya alam yang dapat Diperbarui dan daerah persebarannya
Gambar Penyabaran Aneka tambang di Indonesia
a) Nikel Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan, ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. Pemanfaatan nikel digunakan untuk campuran besi menjadi baja, pelapis logam serta campuran kuningan atau perunggu. Terdapat di Sulawesi selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua). b) Bijih besi Bijih besi berasal dari bijih silikat pada batuan ultrabasa yang telah mengalami penghancuran. Besi berwujud dalam perbagai jenis oksida besi, seperti magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hemati. Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan perubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Besi banyak dimanfaatkan untuk campuan semen dan pada industri logam. Tersebar di Cilacap (Jawa Tengah), Kotawaringin (Kalimantan Tengah), Cilegon (Jawa Barat), dan Pulau Obi (Maluku). c) Timah Timah merupakan bahan endapan pada batuan granit, banyak terdapat di dasar-dasar sungai purba. Terbentuknya timah sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri atas endapan alluvium, aluvial, dan koluvium. Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan. Pemanfaatan timah di antaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun d) Emas, Tembaga, dan Perak Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5–3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Emas keberadaannya berasosiasi dengan tembaga dan perak dalam batuan andesit tua. Banyak terdapat di sekitar gunung api yang telah mati. Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. e) Tembaga(Cu) Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, namun hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfide primer mineral terbesar adalah endapan kalkopirit (CuFeS2), diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4), kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4). Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO32HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO)3).Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan vulkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit native. Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme.Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesiaterdapat di Papua, kemudian di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. f) Bauksit Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O33H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45–65%, SiO2 1–12%, Fe2O3 2–25%, TiO2 >3%, dan H2O 14–36%. Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah, dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih). Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.Pemanfaatannya untuk pembuatan alat dapur, kendaraan, pesawat terbang. Tersebar di Pulau Bintan, Pulau Galang Besar, dan Singkawang (Kalimantan Barat).

3. Mineral Nonlogam

a) Batu Kapur Batuan kapur berasal dari endapan marine (laut) yang berupa terumbu karang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Akibat tenaga endogen terjadi pengangkatan ke daratan atau kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/ kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, cokelat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya. Pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat). b) Marmer Marmer terbentuk dari batu kapur yang mengalami metamorfosa sehingga berubah sifat akibat pemanasan magma. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun nonfoliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier. Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batu gamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batu gamping, walaupun tidak setiap ada batu gamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang memengaruhinya baik berupa tekanan maupun perubahan temperatur yang tinggi. Pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai, furniture, dinding, patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat). c) Belerang Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Pemanfaatapenggunaan Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat). d) Fosfat Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat). e) Intan Intan, dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat). f) Yodium Keberadaan yodium di Indonesia dikarenakan kondisi geologi Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu merupakan air konat atau air purba yang mengandung yodium dengan berbagai variasi dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan bawahnya oleh lapisan impermeabel. Yodium biasa digunakan untuk campuran garam dapur yang berupa bahan kimia berwarna kelabu kehitaman dan mengkilat. Selain sebagai campuran garam, yodium juga sebagai bahan obat-obatan antiseptik. Mineral yodium tersebar di Semarang dan Mojokerto g) Kaolin Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu endapan residual dan sedimentasi. Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri. Kaolin merupakan bahan untuk pembuatan cat dan keramik karena mempunyai warna putih mengkilat. Pemanfaatan lain yaitu digunakan dalam campuran produk kosmetik. Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara. h) Asbes Asbes merupakan bahan mineral yang berserat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan eternit dan pakaian tahan api, terdapat di Pulau Halmahera dan Pulau Seram (Maluku), dan Kuningan (Jawa Barat) 1. Pembangunan Berwawasan Lingkungan Pada dasarnya, alam ini bergantung kepada manusia yang telah dipercaya untuk menjadi pemimpin di muka bumi. Alam akan lestari jika manusia dalam pengelolaannya menyesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaiannya. Alam akan hancur jika manusia dalam mengelolanya tidak memerhatikan persyaratan yang diperlukan tanaman dan kondisi fisik lahannya. Kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat akibat pertambahan penduduk serta perubahan gaya hidup. Hal tersebut mengakibatkan pemanfaatan sumber daya alam cenderung dilakukan secara tidak terkontrol dan bertanggung jawab sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan (degradasi lingkungan).Pemanfaatan sumber daya alam yang hanya terfokus pada sumber daya yang akan dimanfaatkan tanpa memerhatikan sumber daya yang lain yang terkait termasuk pemanfaatan lahan yang tidak berwawasan lingkungan. Komponen alam yang ada di lingkungan tidak berdiri sendiri, tetapi terkait dengan komponen yang lain. Oleh karena itu, dalam menganalisis dan mengkaji sumber daya alam harus menggunakan pendekatan sistem, yaitu suatu pendekatan yang menghubungkan antara satu komponen dengan komponen yang lain dalam satu hubungan yang saling memengaruhi 2. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini tanpa mengurangi potensinya untuk memenuhi kebutuhan manusia di masa mendatang. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan harus memerhatikan hal hal sebagai berikut. a. Pemenuhan kebutuhan penduduk saat ini tidak mengorbankan kebutuhan penduduk di masa mendatang. b. Tidak melampaui daya dukung lingkungan (ekosistem). c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam dengan menyelaraskan kebutuhan manusia dan kemampuan mengolah dengan ketersediaan sumber daya alam. Sumber daya alam dapat berkelanjutan jika sumber daya alam yang dikelola tergolong sumber daya alam yang dapat diperbarui. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tidak tergolong pada sumber daya yang berkelanjutan karena pada periode tertentu sumber daya tersebut akan habis. Sumber daya alam yang akan habis hanya dapat dihemat dalam penggunaannya sehingga dapat memperpanjang umur kegunaan dari sumber daya tersebut. Pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan pertimbangannya tidak hanya pada aspek ekonomi dan kesejahteraan petani, melainkan mencakup kelestarian sumber daya alam dan hubungannya dengan lingkungan yang terdapat di sekitarnya. Hal yang paling pokok dalam pemanfaatan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi adalah sebagai berikut. 1. Menghemat sumber daya alam yang digunakan. 2. Menggunakan semua sumber daya alam yang dihasilkan dalam proses energi (industri). 3. Proses penambangan sumber daya alam tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. 4. Sumber daya alam yang ditambang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama. 5. Proses penggunaan sumber daya alam tidak menimbulkan entropi atau limbah. Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu Perlindungan alam dengan tujuan tertentu adalah suatu bentuk perlindungan yang hanya ditujukan pada aspek tertentu saja (khusus). Macam-macam perlindungan alam dengan tujuan tertentu antara lain sebagai berikut. a. Perlindungan Geologi, Merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi formasi geologi di wilayah tertentu. Misalnya, formasi Karst Rajamandala (masih dalam wacana) yang merupakan formasi batuan kapur di daerah Jawa Barat yang memiliki nilai-nilai geografi, geologi, dan antropologi, serta nilai sejarah yang sangat tinggi berkaitan dengan ditemukannya bentukan alam gua-gua dan fosil manusia Sunda Purba di daerah tersebut. b. Perlindungan Alam Botani, Merupakan perlindungan alam dengan tujuan untuk melindungi komunitas jenis tumbuhan tertentu. Misalnya, Kebun Raya Bogor. c. Perlindungan Alam Zoologi, Merupakan perlindungan alam yang bertujuan untuk melindungi dan mengembangbiakkan hewan-hewan (fauna) langka. d. Perlindungan Monumen Alam, Merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi benda-benda alam tertentu, seperti stalaktit, stalagmit, gua, dan air terjun. e. Perlindungan Alam Antropologi, Merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi suku bangsa yang terisolir. Misalnya, Suku Asmat di Papua dan Suku Badui di daerah Banten Selatan. f. Perlindungan Hutan, Merupakan bentuk perlindungan yang bertujuan untuk melindungi dan melestarikan tanah, air, dan udara. h. Perlindungan Suaka Margasatwa, Merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi hewan-hewan yang terancam punah, seperti badak, gajah, dan harimau Sumatra dan jenis ikan yang terancam puna i. Perlindungan Pemandangan Alam, Merupakan perlindungan yang bertujuan untuk melindungi keindahan alam. Misalnya, Ngarai Sianok di Sumatra Barat yang menjadi salah satu potensi wisata dengan fenomena alamnya yang indah.

Rangkuman

1. Sumber daya (resources) menurut UU Lingkungan Hidup No. 4/1982 dapat dikelompok-kan menjadi empat kategori utama, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam nonhayati, dan sumber daya buatan. 2. Sumber daya alam (natural resources) adalah unsurunsur lingkungan alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. 3. Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut. a. Sumber daya lahan atau tanah. b. Sumber daya hutan. c. Sumber daya air. d. Sumber daya laut. e. Sumber daya mineral. 4. Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. 5. Menurut Barlow, sumber daya alam dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut. a. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau tidak dapat pulih b. Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau dapat pulih. c. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan antara yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbarui. 6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui terdiri atas sumber daya energi dan sumber daya mineral. 7. Sumber daya alam yang dapat diperbarui terdiri atas air (sungai, danau, waduk, laut) dan atmosfer (angin, suhu udara, kelembapan, curah hujan, sinar matahari, bulan). 8. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan terdiri atas sumber daya biologi (panen, hutan, margasatwa, padang rumput, perikanan, dan peternakan), dan sumber daya lahan/tanah (kesuburan tanah dan sifat fisik tanah). 9. Pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan adalah pengelolaan sumber daya alam yang tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian pada sumber daya atau komponen yang lain.

10. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan manusia atau penduduk saat ini, tanpa mengurangi potensinya dalam memenuhi kebutuhan manusia di masa yang akan datang.