Ilustrasi. Penyebab susah tidur pada anak-anak dan orang dewasa saling berbeda satu sama lain. (iStock/amenic181) Show
Jakarta, CNN Indonesia -- Susah tidurdi malam hari merupakan kondisi yang mungkin pernah dialami setiap orang. Penyebab susah tidur ini cukup beragam. Salah satu faktor umum yang paling mempengaruhi biasanya akibat tidur siang dengan durasi yang lama. Penyebab Susah TidurIlustrasi. Ada beragam penyebab susah tidur yang perlu diketahui. (Istockphoto/demaerre)Merujuk Healthline, kesulitan tidur yang dialami oleh bayi, anak-anak, dan orang dewasa mempunyai tingkat perbedaan. Berikut beberapa hal yang menyebabkan susah tidur pada masing-masing kategori. 1. Orang dewasa dan lansiaPada orang dewasa, susah tidur bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, suka begadang, terlalu banyak berolahraga, dan sering buang air kecil. Penyebab lainnya adalah konsumsi kafein berlebih, alkohol, kamar tidur kurang nyaman, atau sedang dilanda rasa gembira berlebihan. Selain itu, stres, perasaan tertekan, sedih, trauma, insomnia, sampai urusan pekerjaan juga biasanya sangat memengaruhi kualitas tidur. 2. Bayi dan anak-anakPenyebab susah tidur pada bayi, khususnya baru lahir, dinilai normal karena mereka sedang melalui proses adaptasi. Apabila sudah berusia 6 bulan, biasanya pola tidur akan membaik. Bayi akan merasa susah tidur jika mereka merasa lapar, pakaian dalamnya lembap, pegal, suasana kamar tidak nyaman karena bising, terlalu panas atau kedinginan. Pada anak-anak, susah tidur bisa disebabkan oleh demam, tidur siang lebih lama, nyeri tumbuh gigi, gangguan medis, jet lag, stres, sampai mimpi buruk. Sementara itu, ada juga hal lain yang menyebabkan susah tidur dan memungkinkan dialami oleh anak-anak sampai orang dewasa. Di antaranya: Sleep apneaSleep apnea merupakan suatu kondisi tersumbatnya saluran pernapasan bagian atas. Hal tersebut menyebabkan terjadinya jeda dalam bernapas sepanjang malam, sehingga Anda mudah terbangun. Kondisi ini juga sering kali membuat orangnya tersedak bahkan ditandai dengan mendengkur selama tertidur. Restless legs syndromeRestless legs syndrome atau sindrom kaki gelisah dapat mengakibatkan susah tidur karena sensasi tidak nyaman pada kaki. Sindrom ini mempunyai gejala pegal-pegal, kebas atau rasa kesemutan sehingga memicu Anda untuk lebih sering menggerakkan kaki. Gangguan sindrom kaki gelisah dapat dialami anak-anak dan dewasa. Apabila tidak ditangani segera, maka keadaan tersebut dapat memburuk seiring bertambahnya usia. Delay sleep phaseGangguan yang mempengaruhi jam tidur ini disebut sebagai delay sleep phase. Sindrom ini membuat Anda menunda waktu tidur dari jadwal semestinya untuk kegiatan lain. Mungkin saat memasuki jam tidur ada rasa tidak mengantuk. Tapi efeknya, Anda akan tidur cukup lama sampai sulit bangun di pagi hari. Orang yang mengalami delay sleep phase cenderung mudah mengalami kelelahan saat melakukan kegiatan di siang hari. Cara Mengatasi Susah TidurIlustrasi. Ada beberapa cara mengatasi susah tidur yang bisa Anda coba. (Istockphoto/bymuratdeniz)Jika kesulitan tidur berasal dari penyakit penyerta, maka sebaiknya minta bantuan dokter untuk menanganinya. Apabila penyebab susah tidur tergolong ringan dan buka karena suatu penyakit, Anda dapat melakukan cara-cara seperti di bawah ini: 1. Menerapkan perilaku gaya hidup sehat seperti kurangi begadang, tidak makan sebelum tidur, hindari minuman berkafein, alkohol, batasi waktu tidur siang maksimal 30 menit. 2. Jaga suasana kamar tetap bersih serta nyaman. Anda juga bisa menggunakan aromaterapi supaya badan dan pikiran rileks sehingga tidur lebih nyenyak. 3. Biasakan tidur cukup sesuai jadwal. Anak-anak disarankan tidur 10-13 jam per hari, sedangkan orang dewasa membutuhkan 7-8 jam per hari. (avd/asr) [Gambas:Video
CNN] Susah Tidur Malam Tak Selalu Gejala Insomnia, Apa Sebabnya?Insomnia mungkin terlintas di pikiran Anda saat mengalami susah tidur pada malam hari. Akan tetapi, tak selamanya kondisi ini disebabkan oleh gangguan tidur. Yuk, cari tahu perbedaan insomnia dan susah tidur pada ulasan di bawah ini. Mengapa susah tidur tidak selalu jadi gejala insomnia?Dikutip dari Sleep Foundation, sekitar 35% orang terkadang mengalami gejala mirip insomnia, seperti kesulitan untuk memulai tidur atau tetap tertidur selama malam hari. Namun, sulit tidur tak selalu berarti Anda mengidap insomnia. Kesulitan tidur hanya didiagnosis sebagai insomnia bila berdampak negatif pada kehidupan sosial sehari-hari. Meski begitu, secara umum insomnia merupakan salah satu jenis gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan memulai tidur dan mempertahankannya. Menurut sebuah studi dalam jurnal Sleep (2011), terdapat tiga subtipe insomnia seperti berikut.
Berdasarkan hal ini, susah tidur malam tidak selalu menjadi gejala insomnia. Sering terbangun dan sulit melanjutkan tidur juga bisa digolongkan ke dalam gangguan tidur ini. Meski terlihat mirip, insomnia dan susah tidur pada malam hari dapat dibedakan berdasakan penyebab dan frekuensi kejadiannya. Susah tidur umumnya disebabkan oleh lingkungan tidur yang kurang nyaman, misalnya kondisi kamar yang berisik, terlalu gerah, atau terlalu terang akibat cahaya lampu. Kebiasaan menonton TV atau main ponsel sebelum tidur juga bisa menggangu proses produksi melatonin atau hormon tidur pada tubuh Anda. Susah tidur yang tidak termasuk gejala insomnia biasa hanya berlangsung sesaat. Anda akan bisa tidur lagi dengan memperbaiki kebiasaan tersebut. Selain itu, jenis insomnia juga bisa dikelompokkan berdasarkan lama gangguan ini muncul, yakni insomnia akut dan insomnia kronis. 1. Insomnia akutInsomnia akut terjadi dalam jangka pendek dan pada kondisi tertentu, misalnya menjelang ujian atau akibat dari tuntutan pekerjaan di kantor. Jenis gangguan tidur ini sangat wajar terjadi dan mungkin banyak orang pernah mengalaminya. Secara garis besar, penyebab insomnia akut antara lain:
Apabila berbagai kondisi tersebut bisa Anda atasi segera, umumnya insomnia akut akan pulih sendiri dan tak memerlukan pengobatan khusus. Sebagai contoh, saat sudah menyelesaikan tuntutan kerjaan, Anda yang awalnya sulit tidur bisa tidur dengan nyenyak lagi tanpa gangguan. 2. Insomnia kronisInsomnia kronis terjadi dalam jangka panjang. Beberapa ahli menggolongkan gangguan tidur ini bila terjadi tiga kali dalam seminggu dan bertahan selama tiga bulan atau lebih. Kondisi ini membuat Anda sulit tidur berkepanjangan. Hal ini berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental karena Anda tentu tidak memperoleh waktu tidur yang cukup. Penyebab susah tidur pada malam hari akibat insomnia kronis sangat beragam, antara lain:
Gangguan tidur lain yang Anda alami, seperti sleep apnea dan restless legs syndrome (RLS), juga bisa menyebabkan insomnia kronis. Apabila Anda mengalami susah tidur dalam jangka panjang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Tanda dan gejala umum insomniaTidur merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Mengidap insomnia bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Selain susah tidur, pengidap insomnia biasanya akan merasakan gejala-gejala lain, seperti:
Cara mengatasi susah tidur dan insomniaSecara umum, masalah susah tidur yang cukup ringan bisa Anda atasi dengan menerapkan pola tidur sehat melalui sleep hygiene. Untuk memperoleh kualitas tidur yang baik, Anda sebaiknya membatasi makan dan minum, menciptakan ruangan tidur yang nyaman, dan menghindari gangguan sebelum tidur. Menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi, rutin olahraga, serta berhenti merokok dan minum alkohol juga bisa Anda lakukan. Jika berbagai cara mengatasi susah tidur belum berhasil, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter bisa menyarankan terapi perilaku kognitif untuk insomnia (cognitive behavior therapy for insomnia/CBT-I) bila Anda didiagnosis dengan kondisi tersebut. Terapi psikologis ini bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan berbagai masalah dalam hidup. Selain itu, pengobatan insomnia juga dapat dikombinasikan dengan resep obat tidur untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kecemasan Anda. Susah tidur dan insomnia yang tidak ditangani bisa memperburuk kualitas hidup. Segera konsultasikan dengan dokter Anda bila mendapati gejalanya. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Suni, E., & Rehman, A. (2022). Insomnia: Symptoms, Causes, and Treatments. Sleep Foundation. Retrieved 22 April 2022, from https://www.sleepfoundation.org/insomnia Suni, E., & Smith, K. (2022). What Are the Different Types of Insomnia?. Sleep Foundation. Retrieved 22 April 2022, from https://www.sleepfoundation.org/insomnia/types-of-insomnia Insomnia – Symptoms and causes. Mayo Clinic. (2016). Retrieved 22 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/symptoms-causes/syc-20355167 Insomnia – Diagnosis & treatment. Mayo Clinic. (2016). Retrieved 22 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/diagnosis-treatment/drc-20355173 Hara, C., Stewart, R., Lima-Costa, M., Rocha, F., Fuzikawa, C., & Uchoa, E. et al. (2011). Insomnia Subtypes and Their Relationship to Excessive Daytime Sleepiness in Brazilian Community-Dwelling Older Adults. Sleep, 34(8), 1111-1117. https://doi.org/10.5665/sleep.1172 Gak bisa tidur gejala sakit apa?Gejala Gangguan Tidur
Sulit tidur di malam hari. Gerakan tungkai yang tidak disengaja saat ingin tertidur. Irama napas yang tidak normal saat tidur. Ketakutan, bermimpi buruk, berteriak, atau berjalan ketika tidur.
Bagaimana Mengatasi Sulit Tidur?10 Cara Mengatasi Sulit Tidur dan Gelisah di Malam Hari. Terapi Perilaku Kognitif (CBT) untuk Insomnia. ... . Menghindari Minuman Berkafein Jelang Tidur. ... . Menghindari Makan Berat atau Makanan Pedas Mendekati Waktu Tidur. ... . 4. Tidak Berolahraga Intens Menjelang Waktu Tidur. ... . Tempat Tidur Hanya untuk Tidur atau Bercinta.. Apa penyebab mata tidak bisa tidur?Beberapa penyebabnya adalah: faktor lingkungan yang kurang mendukung misalnya berisik, kasur kurang nyaman, udara ruangan yang panas. makan terlalu banyak sebelum tidur. menggunakan telepon genggam atau menonton TV sebelum tidur.
Apakah berbahaya jika susah tidur?Menurut National Institute for Health, insomnia meningkatkan risiko masalah kesehatan mental serta masalah kesehatan secara keseluruhan. Insomnia yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit pada fisik, seperti: Stroke. Kejang.
|