Tari merak berasal dari daerah Jawa Barat jelaskan makna gerakan pada tarian tersebut

Tari Merak, Foto: pariwisatasolo.surakarta.go.id

Tari Merak adalah tari kreasi yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Seiring perkembangan zaman, tarian indah yang dipentaskan oleh minimal 3 pasang penari ini akhirnya meluas ke seluruh Indonesia, bahkan pernah dipentaskan di luar negeri.

Sejarah Tari Merak, Foto: Pixabay

Tarian ini diciptakan oleh seniman Sunda yang bernama Raden TjeTje Somantri sekitar tahun 1950.

Berkat tugas Presiden Soekarno untuk menyiapkan New York World's Fair pada tahun 1965, Irawati Durban Ardjo, seorang seniman tari ternama diminta untuk menyempurnakan tari Merak.

Irawati pun mengamati gerak-gerik burung merak, sehingga menambahkan gerakan bercerita, yang terinspirasi dari burung merak jantan yang bersolek untuk memesona dan menarik perhatian si merak betina.

Tarian Merak Irawati ini akhirnya berhasil menampilkan nuansa klasik Sunda baru yang terus dipentaskan sampai detik ini.

Tarian merak juga dipadukan dengan beberapa gerakan klasik tari Sunda, hingga jadi lebih indah dan bermakna. Tarian ini secara keseluruhan menunjukkan rasa kagum terhadap keindahan burung merak.

Gerakan tari merak juga mengandung berbagai nilai religi berupa rasa syukur atas keindahan ciptaan Tuhan dan kehalusan budi yang tergambar dari gerakan indah yang terstruktur dengan rapi.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, inilah gerakan dasar tari Merak:

  1. Galier: gerakan memutar kepala yang diadaptasi dari gerakan burung merak ketika menoleh

  2. Gilek: gerakan menggoyangkan kepala dan leher ke kiri dan kanan, hingga membentuk angka delapan, yang terinspirasi dari gerakan burung merak ketika menggelengkan kepala

  3. Ukel alias mucuk: gerakan memutar tangan

  4. Selut: gerakan tangan kiri dan kanan ke depan atau atas secara bergantian

  5. Ngoreh: gerakan kaki yang menggaruk-garuk tanah, terinspirasi dari gerakan burung merak ketika mencari makanan

  6. Trisik: gerakan peralihan antara 2 gerak pokok di dalam susunan tari yang mengandung unsur berkeliling sambil berjinjit

Berikut deretan kostum yang dikenakan para penari Merak:

  1. Bagian kepala: siger, sanggul, tutup sanggul, bunga sanggul, susumping, dan suweng alias anting

  2. Bagian tubuh: kilat bahu, gelang tangan, apok, kace, beubeur, sinjang, soder, dan buntut merak

Setelah mengetahui sejarah, makna, gerakan, dan kostum tari Merak, apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya? (BRP)

'Tari merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekpresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetjep Somantri, Ide dari Tari merak sendiri ketika Raden Tjejep Soemantri melihat tarian Dadak Merak pada Reog Ponorogo, maka dari itu aksesoris kepala merak pada tari merak mematuk manik-manik seperti tasbih yang ada pada merak pada Reog Ponorogo.[1][2]

Tari merak berasal dari daerah Jawa Barat jelaskan makna gerakan pada tarian tersebut

Tari merak Sunda


Merak yaitu binatang sebesar ayam, bulunya halus dan dikepalanya memiliki seperti mahkota.[3] Kehidupan merak yang selalu mengembangkan bulu ekornya agar menarik burung merak wanita menginspirasikan R. Tjetje Somantri untuk membuat tari Merak ini.[2]

Dari sekian banyaknya tarian yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri, tari Merak ini merupakan salah satu karyanya yang terkenal hingga kancah internasional. Tidak heran kalau seniman Bali juga, di antaranya mahasiswa Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa yang konsep dan gerakannya hampir mirip dengan tari Merak.[2]

Tari Merak berasal dari daerah Jawa Barat, lebih tepatnya di daerah Pasundan yang diciptakan sekitar tahun 1950-an.[4] Sesuai dengan namanya, tarian ini merupakan implementasi dari kehidupan seekor burung merak. Gerakannya diambil dari tingkah laku merak jantan ketika ingin menarik perhatian betinanya.[5]

Dalam perkembangannya, tari merak ini mengalami beberapa kali perubahan dari gerakan asli yang diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri dengan koreografi dari Dra. Irawati Durban Arjon. Kemudian, pada tahun 1985 gerakan tari merak kembali direvisi.[6]

Tarian ini biasanya ditarikan berpasangan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan.[2]

Tari Merak biasanya ditampilkan sebagai penyambutan tamu, persembahan, edukasi, maupun sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Indonesia dalam lingkup global.

Dalam setiap tarian pasti memiliki ciri khas yang membedakan antara tarian satu dengan yang lainnya serta menjadi penanda kelebihan dan keunikan tarian tersebut. Pun tari merak ini memiliki beberapa ciri yang langsung dapat dikenali, diantaranya:

  1. Motif Busana (Kostum) yang dikenakan penari menyerupai motif bulu merak, menggambarkan bentuk dan keindahan bulu tersebut. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam.[2] Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan jelas dengan memakai mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. [2]
  2. Gerakan dalam tari merak mendemonstrasikan tingkah laku merak jantan yang sedang mencari perhatian betinanya dengan gerakan yang gemulai.[7]

Rujukan

  1. ^ Soepandi, Atik,; dkk.1994.Ragam Cipta.Bandung: CV. Sampurna.
  2. ^ a b c d e f g Rusliana, Iyus.2009.Kompilasi Istilah Tari Sunda.Bandung: Jurusan Tari, STSI Bandung.
  3. ^ Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Kiblat Buku Utama: Bandung.
  4. ^ "Tari Merak Sebagai Kesenian Tradisional Jawa Barat". RomaDecade (dalam bahasa Inggris). 2018-10-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-06. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  5. ^ "Sejarah Tari Merak | Kostum, Gerakan, Gambar, Vidio [Lengkap]". Sahabatnesia. 2016-10-20. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  6. ^ "Sejarah Tari Merak". Scribd. Diakses tanggal 2019-03-05. 
  7. ^ "Ciri-ciri Tari Merak Kesenian Masyarakat Sunda". Informasi Budaya Jawa. 2018-03-06. Diakses tanggal 2019-03-05. 

 

Artikel bertopik seni ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik Sunda ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tari_Merak&oldid=21212972"