Untuk memeriksa solenoid menggunakan baterai maka rangkaian kabel yang paling benar adalah

Ditulis oleh Otospeedcar_Teams

Mudah dan Dapat Dilakukan Sendiri | Lakukan Langkah Ini Jika Mobilmu Tidak Dapat diStarter!!,- Ketika kita menjumpai pada sebuah mobil tidak dapat distarter maka kita harus melakukan beberapa tahap langkah penyelesaian diantaranya yaitu pemeriksaan tegangan baterai, pemeriksaan kondisi kabel terminal baterai, pemeriksaan rangkaian kunci kontak dan yang terakhir yaitu pengujian motor starter.

Dalam ulasan kali ini kami akan membahas pengujian motor starter yang harus sahabat otomotif lakukan jika sudah dipastikan ketiga langkah pemeriksaan sebelumnya sudah dinyatakan baik.

Ada beberapa jenis pemeriksaan/pengujian atau pengetesan motor starter yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

Pertama-tama lepas mur pada terminal C motor starter dan lepas kabel yang menempel pada terminal C tersebut, kemudian hubungkan magnetic switch dengan baterai seperti pada gambar di bawah ini :

Bagian negatif baterai dihubungkan dengan body motor starter dan baut terminal C. Bagian positid baterai dihubungkan ke terminal 50 motor starter. Jika pinion bergerak ke arah luar maka hal ini berarti pull in coil masih dalam keadaan baik, jika tidak bergerak keluar maka pull in coil kemungkinan rusak.

Dilakukan dengan melanjutkan langkah pemeriksaan PIC test dengan cara melepas salah satu kabel dari negatif baterai yaitu kabel yang menuju ke terminal C motor starter. Saat kabel ini dilepas maka pinion harus tetap keluar pada posisi semula, jika pinion kebali masuk setelah kabel pada terminal C dilepas maka kemungkinan hold in coil rusak.

Gb. Pemeriksaan kembalinya plunger motor starter 

Masih dalam rangkaian pemeriksaan HIC test diatas, dilanjutkan dengan melepas kabel dari negatif baterai yang satu lagi yaitu kabel yang menuju ke body motor starter. Saat kabel tersebut dilepas maka pinion harus segara kembali ke posisi semula [masuk], jika tidak kembali berarti pegas pada plunyer motor starter sudah lemah.

Gb. pengujian motor starter tanpa beban 

Pastikan kabel motor starter yang dilepas pada saat pemeriksaan PIC diatas dipasang kembali ke terminal C motor starter,kemudian hubungkan terminal-terminal motor starter dengan baterai seperti pada gambar berikut ini:

Kabel positif baterai dihubungkan ke terminal positif ampere meter kemudian terminal out ampere meter dihubungkan ke terminal 30 motor starter [amper meyer dihubungkan secara seri dari baterai ke terminal 30 motor starter]. Dilanjutkan terminal negatif baterai dihubungkan ke body motor starter, kemudian hubungkan terminal 30 motor starter menggunakan kabel kecil menuju terminal 50 motor starter [motor starter berputar]. Jika motor starter berputar dengan halus dengan pinion bergerak keluar serta arus yang digunakan kecil [kurang dari spesifikasi] berarti motor starter dalam keadaan baik. Spesifikasi arus 0,6 kw kurang dari 55 Ampere pada 11 Volt atau 0,8 kw kurang dari 50 Ampere pada 11 Volt. Jika hasil sebaliknya maka kemungkinan terdapat komponen motor starter yang rusak.

Demikian ulasan kami tentang cara pengujian atau pengetesan motor starter pada mobil, semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga artikel pilihan kami beriku ini.

a. Pengujian Pull-In

·         Lepas kabel field coil dari terminal C

·         Hubungkan baterai padda swit magnet. Periksa gerakan gigi pinion kearah luar. Jika gigi pinion tidak bergerak, ganti swit magnet.


Gambar 1. Pengujian pull in coil

b. Pengujian Hold-In

·         Dalam keadaan baterai masih terhubung , dan gigi pinion keluar, lepas kabel negative [-] dari terminal C. 

·         Periksa, gigi pinion masih tertahan diluar. Jika gigi pinion bergerak kedalam, ganti swit magnet.

Gambar 2 . pengujian hold in coil

c. Periksa gerakan kembali pinion

Lepas kabel negative [-] dari bodi swit. Periksa, gigi pinion bergerak kedalam kembali. Jika gigi pinion tidak bergerak kedalam, ganti swit magnet.

Gambar 3. Gerakan kembali pinion

a.       Pengujian tanpa beban

·         Hubungkan kabel field coil pada terminal C. pastikan kabel tidak terhubung dengan masa.

·         Hubungkan baterai dan armature pada starter.

·         Periksa, starter berputar lembut dan stabil serta gigi pinion bergerak keluar.

Gangguan pada motor starter , pada dasarnya dapat diketahui dari adanya pemakaian arus yang terlalu besar dan penurunan tegangan yang tidak normal. Besar kecilnya arus dapat diketahui menggunakan ammeter

Langkah pengujian:

Jepitlah motor starter dengan ragum untuk menghindarkan hal-hal yang tidak di inginkan

Pasanglah ammeter seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4. Pengujian tanpa beban menggunakan ammeter

1.      Positif batere positif ammeter

2.      Negatif ammeter terminal 30 [B]

3.      Negatif batere bodi starter

4.       Kemudian hidupkan starter

5.      Amati besarnya penunjukkan jarum ammeter, setelah jelas matikan motor starter

Amati besarnya penunjukkan jarum apakah sudah sesuai dengan spesifikasi

Jenis – jenis mesin

Penggunaan arus

Batas tegangan

Mesin-mesin kecil

50-70 A

Mesin-mesin sedang

60-90 A

±[11,5 volt] untuk sistem 12 volt

Mesin-mesin berat

90-150 A


Page 2

Video yang berhubungan

Motor starter merupakan salah satu tipe motor yang dianggap lebih praktis dan sederhana karena lebih efisien untuk menghidupkan mesin. Berbeda dengan motor manual yang cukup berbelit, motor jenis starter lebih ramah bagi pengguna baru khususnya.

Melihat bagaimana efisiensi dari motor tipe starter, sudah banyak kendaraan roda dua maupun empat yang beralih ke sistem ini. Berikut penjelasan rinci dari fungsi dan komponen motor jenis starter yang wajib Anda tahu.

Field Coil

Baca Juga : Fungsi Thermostat : Cara Kerja dan Perawatannya

Komponen pertama ini menjadi pengganti magnet permanen yang biasanya ada pada motor tipe lain. Field Coil menjadi pengganti daya elektromagnetik. Terbuat dari tembaga, field coil berperan sebagai penghantar arus listrik yang nantinya akan dihubungkan ke armature dengan adanya rangkaian seri.

Commutator

Komponen motor starter yang selanjutnya terletak di bagian depan armature dengan bentuk plat tembaga yang unik. Commutator ini berfungsi sebagai penghubung arus listrik dan brush ke arah bagian kumparan armature.

Baca Juga : Bukan Sekedar Aksesories, Ini Fungsi Utama High Mount Stop Lamp

Dalam motor jenis starter, commutator terhubung dengan arus positif maupun negatif. Karena terhubung dari dua sisi arus sekaligus, commutator mampu mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik.

Motor Housing

Komponen selanjutnya disini bernama motor housing. Alasan yang membuat motor housing diberi sebutan wadah karena fungsinya untuk meletakkan berbagai macam komponen yang tergabung dalam sistem starter. Motor housing terbuat dari logam dengan bentuk tabung.

Baca Juga : Rem Cakram Motor: Jenis dan Cara Merawatnya

Brush atau Sikat

Komponen yang selanjutnya disebut dengan brush atau sikat. Sama seperti namanya, komponen ini berbentuk seperti sikat dan berfungsi sebagai penghubung arus dari bagian static konduktor ke arah dynamic konduktor.

Terdapat empat buah sikat atau brush dalam komponen ini, dan keempatnya langsung mengirimkan aliran listrik yang asalnya dari terminal 50. Pengirimannya akan mendarat di bagian armature coil yang berputar via commutator.

Keempat brush tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni brush negatif dan brush positif. Kedua brush negatif ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke bagian commutator. Sedangkan dua brush positif lainnya ditopang oleh insulated holder kemudian dihubungkan ke commutator

Solenoid

Komponen motor starter yang selanjutnya ini berfungsi sebagai penggerak drive pinion dan memberikan tegangan pada bagian utama motor. Dibagi menjadi 2 jenis kumparan, solenoid terdiri dari pull in coil yang fungsinya untuk mendorong komponen plunger agar mampu menggerakkan bagian pinion.

Sedangkan yang kedua disebut dengan istilah hold in coil yang fungsinya untuk menahan pergerakan dari pull in coil. Tidak hanya itu saja, hold in coil juga menghubungkan aliran arus baterai ke bagian motor utama.

Magnetic Switch

Nama lain dari magnetic switch adalah saklar magnet. Fungsi motor starter yang satu ini adalah sebagai switch utama yang mengatur arus masuk ke daerah field coil atau kumparan.

Tidak hanya itu saja, saklar magnet juga mengontrol gigi pinion dengan mendorong serta menariknya. Terhubung secara langsung dengan plunger, magnetic switch juga memegang fungsi mematikan serta menghidupkan arus secara magnetic.

Yoke dan Pole

Yoke dan pole menjadi salah satu bagian tubuh motor starter yang tidak bisa dipisahkan. Yoke berfungsi sebagai pengikat pole core yang terbuat dari bahan bermaterial logam dengan bentuk seperti tabung atau silinder.

Sedangkan saudaranya, yakni pole berfungsi sebagai penopang komponen field core yang memperkuat gaya magnet dari mesin. Secara umum, motor jenis starter memiliki empat buah pole yang semuanya diikat dengan yoke dengan menggunakan baut.

Armature

Armature atau kumparan jangkar mampu membangkitkan gerak daya putar yang diakibatkan oleh perbedaan arah gaya gerak listrik. Arah gaya gerak listrik ini ditimbulkan oleh kumparan medan. Fungsi armature adalah untuk merubah energy listrik menjadi energy mekanik dengan adanya gerak putar.

Armature dibedakan menjadi dua macam yakni armature coil dan armature blake. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Armature coil berbentuk seperti kumparan yang terletak di sekitar poros motorik.

Fungsi dari armature coil adalah sebagai pembangkit medan magnet dalam komponen ini yang kemudian dialirkan ke field coil. Sedangkan armature brake berfungsi untuk mengerem apabila pinion gear terlepas dari bagian flywheel.

Drive Lever

Komponen yang selanjutnya ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari bagian lain. Drive lever memiliki bentuk seperti garpu yang fungsinya untuk mendorong pinion gear dari perkaitan ring gear yang terdapat pada fly wheel.

Fungsi lain dari drive lever adalah melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan ring gear saat mesin motor dalam keadaan sudah hidup atau menyala. Menggunakan prinsip tuas agar dapat bekerja, drive lever melakukan ungkitan ke pinion gear saat ujung lainnya sudah terdorong ke daerah yang berlawanan.

Solenoid Cap

Memiliki nama yang nyaris sama dengan bagian solenoid, solenoid cap memiliki fungsi lain yang cukup berbeda. Sebutan lain dari bagian motor starter yang satu ini adalah tutup solenoid. Fungsi dari bagian ini adalah sebagai penghubung arus listrik antara sistem dengan actuator starter.

Ada tiga jenis terminal yang terdapat dalam solenoid cap. Terminal pertama disebut dengan terminal C yang fungsinya menyalurkan aliran arus utama dari komponen solenoid ke bagian motor agar mampu berputar dan berjalan dengan baik.

Bagian kedua disebut dengan terminal 30 yang berfungsi sebagai penangkap arus listrik secara langsung dari bagian baterai. Sedangkan bagian terakhir dijuluki terminal 50 karena menjadi pintu masuk awal arus listrik yang mampu membuat solenoid bekerja dengan baik.

Overrunning Clutch

Nama overrunning clutch memang sedikit asing dan sulit untuk diucapkan. Overrunning clutch berfungsi untuk meneruskan putaran yang dihasilkan oleh motor starter agar dapat menggerakkan flywheel dengan menggunakan roda gigi pinion.

Fungsi lain dari overrunning clutch adalah menarik bagian gigi pinion jika putarannya lebih rendah dibanding dengan putaran flywheel. Drive Pinion Gear atau yang lebih mudah disapa roda gigi pinion memiliki bentuk seperti roda dan lokasinya berada di ujung pinion shaft.

Roda Gigi Pinion

Fungsinya adalah sebagai penerus daya putar starter ke bagian mesin dengan cara memutarkan ring gear. Helical spline akan mengubah daya putar dari motor ke tuas pinion. Setelah itu, akan mendukung pertautan atau pelepasan gigi pnion dari bagian ring gear.

Fungsi lain dari roda gigi pinion adalah menghubungkan gaya putaran motor listrik ke engkol poros mesin melalui flywheel. Meski diameternya lebih kecil daripada flywheel, roda gigi pinion dapat memutar engkol mesin berkat adanya perbandingan gigi.

Plunger

Terletak di bagian ujung pull in coil, fungsinya untuk menghubungkan gerak pull in coil ke bagian drive lever. Jika disederhanakan, plunger hanya berfungsi sebagai batang penghubung saja. Meski begitu, plunger terbuat bahan yang kuat sehingga mampu bertahan dari tarikan pull in coil.

Solenoid Starter

Berbeda dengan solenoid cap, solenoid starter ini berfungsi sebagai penggerak drive pinion dan memberi tegangan pada bagian motor utama. Komponen dalam solenoid starter dibagi menjadi dua yaitu pull in coil dan hold in coil.

Sebagai informasi tambahan jika misalkan komponen atau fungsi motor starter mulai terganggu, maka sebaiknya perawatan dan perbaikan hanya dilakukan oleh bengkel resmi terdekat.

Pemeriksaan Motor Starter - Pemeriksaan motor starter adalah salah satu pekerjaan yang banyak dilakukan pada proses perawatan dan perbaikan sistem starter kendaraan. Pemeriksaan motor starter dilakukan agar sistem starter dapat bekerja sebagaimana mestinya. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa kondisi komponen serta kondisi kerja dari motor starter.

Motor starter yang mengalami permasalahan tentunya akan menyulitkan dikala situasi penting. Apalagi berbagai kendaraan yang tidak memiliki kick starter. Berbagai kendaraan yang tidak memiliki kick starter seperti kendaraan roda empat dan sebagaian kendaraan roda dua. Apabila kendaraan tidak bisa distarter maka kendaraan tidak akan dapat menyala dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Berbagai permasalahan atau kerusakan akan timbul karena memang sudah saatnya membutuhkan pergantian berkala atau terdapat berbagai kerusakan lain seperti keausan, konsleting, dan lain sebagainya. Oleh karena itu memerlukan berbagai pengecekan atau penggantian agar motor starter dapat berfungsi normal.

Namun dalam pemeriksaan motor starter memerlukan keahlian khusus seperti teknisi ahli. Namun apabila ingin mencoba dan belajar pemeriksaan mtor starter sebenarnya juga tidak begitu sulit. Berikut merupakan penjelasan pemeriksaan motor starter.


Dalam proses pemeriksaan motor starter, terdapat beberapa item yang harus diperiksa. Berikut merupakan penjelasan mengenai pemeriksaan motor starter.

Pada pemeriksaan armature terdapat beberapa item kerja yang harus dilakukan. Berikut merupakan pemeriksaan armature motor starter.

a. Pemeriksaan Hubungan Antar Segmen Komutator

Pemeriksaan hubungan antar segment komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui hubung tidaknya setiap segmen pada komutator motor starter. Cara pemeriksaannya yaitu menggunakan multimeter pada kondisi tahanan atau hubungan. Kemudian tempelkan kedua probe multimeter pada masing-masing segmen. Apabila antar segmen ada hubungan maka masih dalam kondisi baik.

b. Pemeriksaan Hubungan Antara Segmen Dengan Ground atau Bodi

Pemeriksaan hubungan antara segmen dengan ground bodi merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui kondisi atau terjadinya hubungan singkat atau konsleting antara segmen dengan gulungan armature. Cara pemeriksaan yaitu menggunakan multimeter kemudian periksa hubungan antara segmen dengan ground atau bodi armature. Hasil pemeriksaan haruslah tidak ada hubungan. Apabila terdapat hubungan maka lakukan penggantian.

Pemeriksaan kedalam alur setiap segmen komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk memeriksa kondisi alur setiap segmen komutator. Cara pemeriksaannya yaitu dengan menggunakan jangka sorong dan ukur kedalaman alur segmen. Standar hasil pengukuran yaitu limit 0.2 dengan kondisi normal 0.6 mm.

Pemeriksaan runout komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui run out atau kerataan komutator. Cara pemeriksaannya yaitu menggunakan dial indicator dan v blog. Kemudian putar komutator sampai mendapat nilai simpangan terbesar. Nilai simpangan maksimal yaitu 0.1 mm. Apabila lebih dari itu maka perlu dilakukan penggantian.

Pemeriksaan diameter komutator merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang berguna untuk mengetahui kondisi diameter komutator. Cara pemeriksaannya yaitu menggunakan jangka sorong kemudian diukur diameter komutator. Bandingkan hasil pengukuran dengan standar yang ada pada buku manual. Kondisi yang baik apabila tidak terjadi pengurangan atau keausan lebih dari 1 mm.

Pada pemeriksaan field coil dan yoke terdapat beberapa item kerja yang harus dilakukan. Berikut merupakan pemeriksaan field coil, dan yoke motor starter.

a. Pemeriksaan Hubungan Antar Terminal Field Coil

Pemeriksaan hubungan antar terminal field coil merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang berfungsi untuk mengetahui hubungan kumparan field coil. Cara pemeriksaannya yaitu dengan menggunakan multimeter, hubungkan kedua probe pada kedua ujung terminal field coil atau brush. Hasil pemeriksaan yang baik menunjukan adanya hubungan diantara keduanya. Artinya kumparan field coil tidak mengalami hubungan terbuka atau putus.

b. Pemeriksaan Hubungan Field Coil dengan Ground

Pemeriksaan hubungan field coil dengan ground merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang berfungsi untuk mengetahui adanya hubungan kumparan field coil dengan bodi atau massa [konsleting]. Cara pemeriksaannya yaitu dengan mengecek terminal field coil dengan bodi atau yoke motor starter. Hasil pemeriksaan yang baik menunjukan tidak ada hubungan antara keduanya. Apabila terdapat hubungan maka diperlukan penggantian.

a. Pemeriksaan Hubungan Antar Brush Holder + dan Brush Holder -

Pemeriksaan hubungan antar pemegang sikat atau brush holder merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan singkat diantara pemegang sikat positif dan sikat negatif. Cara memeriksanya yaitu menggunakan multimeter dan mengecek hubung tidaknya antar pemegang sikat positif dan sikat negatif. Apabila terdapat hubungan maka perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.

b. Pemeriksaan Panjang Brush

Pemeriksaan panjang brush merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui ukuran sikat atau brush. Cara memeriksanya yaitu menggunakan jangka sorong kemudia ukur panjang sikat yang ada pada motor starter. Hasil pengukuran bandingkan dengan standar yang ada pada manual book.

c. Pemeriksaan Overrunning Clutch

Pemeriksaan overrunning clutch merupakan salah satu pemeriksaan motor starter yang memiliki fungsi untuk mengetahui kerja dari overrunning clutch. Cara pemeriksaan yaitu dengan memutar kopling geser searah putaran jarum jam, maka kopling geser akan dapat berputar bebas. Namun sebaliknya apabila kopling geser diputar berlawanan arah jarum jam maka pinion harus terkunci. Apabila tidak sesuai maka perlu dilakukan penggantian.

Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan motor starter diatas maka diperlukan pengetesan motor starter agar dapat berfungsi dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan pengetesan motor starter.

Pemeriksaan pull in coil adalah salah satu pengetesan kerja motor starter untuk mengetahui kerja dari kumparan pull in coil. Apabila pull in coil menarik kedalam maka pinion gear akan terdorong keluar mendekati ring gear. Cara memeriksanya sebenarnya sangat mudah yaitu dengan cara sebagai berikut:

  • Melepas hubungan kabel pada terminal C.
  • Memasang negatif baterai pada bodi motor starter dan terminal C pada solenoid.
  • Memasang kabel positif baterai pada terminal 50 atau terminal ST.
  • Apabila pinion bergerak kearah luar maka kondisi pull in coil masih dalam kondisi baik.

Bersamaan dengan pemeriksaan pull in coil juga dapat memeriksa pinion gap antara pinion gear dengan ring gear. Pinion gap berfungsi untuk mencegah terjadinya kerusakan pada saat pinion gear berhubungan dengan flywheel atau ring gear. Ukuran pinion gap tergantung dari jenis kendaraan yaitu 0,05-0,2 mm.

Pemeriksaan hold in coil merupakan salah satu pengetesan kerja motor starter untuk mengetahui kerja dari kumparan hold in coil. Kumparan hold in coil memiliki tugas agar plunger tetap pada keadaan menarik sehingga pinion gear tetap tertahan keluar sementara waktu. 

Cara memeriksanya sebenarnya hampir sama dengan pemeriksaan pull in coil namun melepas kabel negatif baterai yang menuju ke terminal C. Maka pinion gear akan tertahan keluar. Apabila pinion tidak tertahan keluar maka dapat dipastikan terdapat kerusakan pada kumparan hold in coil.

Pemeriksaan plunger return merupakan salah satu pengetesan kerja motor starter yang digunakan untuk mengetahui kondisi magnetic switch apakah dapat bergerak bebas dan kembali ke posisinya atau tidak. Apabila dapat kembali keposisi semula maka plunger masih dalam kondisi baik.

Cara pemeriksaannya yaitu melanjutkan dari pull in coil dan hold in coil test. Untuk mengetes hold in coil yaitu dengan melepas kabel negatif pada terminal C. Maka langkah pemeriksaan plungger return yaitu dengan melepas kabel negatif dari bodi motor starter. Sesaat setelah kabel negatif dilepas maka pinion gear harus langsung bergerak menuju posisi awal.

Pemeriksaan motor starter tanpa beban merupakan salah satu pengetesan kerja motor starter yang digunakan untuk mengetahui kondisi kerja motor starter apakah dapat berputar dengan kencang dan pinion gear bergerak maju atau tidak. Apabila sesuai dengan spesifikasi tersebut maka motor starter masih dapat bekerja dengan normal.

Cara mengetes motor starter tanpa beban sebenarnya sangat mudah sekali. Cara memeriksa motor starter tanpa beban yaitu sebagai berikut:

  • Memastikan motor starter terangkai dengan benar termasuk terminal motor starter.
  • Menghubungkan negatif baterai pada bodi motor starter
  • Menghubungkan kabel positif baterai ke kaki ampere mater, dan kaki amperemeter satunya dengan terminal 30 motor starter.
  • Menghubungkan terminal 30 motor starter dengan terminal 50 atau ST motor starter
  • Pinion gear akan berputar dengan kencang dan bergerak keluar secara lembut. 
  • Untuk mengetahui arus spesifikasi motor starter maka dapat melihat pada manual book.

Apabila tidak dapat berputar dan terdorong kedepan maka terjadi kerusakan pada motor starter sehingga diperlukan pembongkaran.

Diatas merupakan berbagai hal yang harus dilakukan ketika melakukan pemeriksaan motor starter. Setiap proses pemeriksaan motor starter terdapat prosedur yang harus dilakukan agar tidak timbul kerusakan baru serta diagnosis yang sesuai dengan kondisi motor starter yang sebenarnya.

Page 2

Video yang berhubungan