Upaya mempertahankan nkri pada era sekarang dapat dilakukan dengan cara

You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.

Tyas Wening Rabu, 19 Agustus 2020 | 08:21 WIB

Upaya mempertahankan nkri pada era sekarang dapat dilakukan dengan cara

Melestarikan budaya menjadi salah satu upaya mempertahankan kemerdekaan (Creative Commons)

Bobo.id - Sampai tahun 2020, Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun.

Kemerdekaan Indonesia dibuktikan dari pembacaan naskah proklamasi oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 17 Agustus 1945.

Indonesia memang sudah merdeka dari para penjajah, teman-teman.

Meski begitu, sebagai warga Indonesia kita tetap harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Simak Kisah Sahabat Pemberani Jadi Pahlawan Kemerekaan di Video Ini

Nah, meski sudah tidak ada penjajah yang menguasai Indonesia, ada berbagai hal atau upaya yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pastinya berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dulu, yaitu dengan berperang.

Yuk, ketahui tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia!


Page 2


Page 3

Upaya mempertahankan nkri pada era sekarang dapat dilakukan dengan cara

Creative Commons

Melestarikan budaya menjadi salah satu upaya mempertahankan kemerdekaan

Bobo.id - Sampai tahun 2020, Indonesia sudah merdeka selama 75 tahun.

Kemerdekaan Indonesia dibuktikan dari pembacaan naskah proklamasi oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada 17 Agustus 1945.

Indonesia memang sudah merdeka dari para penjajah, teman-teman.

Meski begitu, sebagai warga Indonesia kita tetap harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Simak Kisah Sahabat Pemberani Jadi Pahlawan Kemerekaan di Video Ini

Nah, meski sudah tidak ada penjajah yang menguasai Indonesia, ada berbagai hal atau upaya yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pastinya berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dulu, yaitu dengan berperang.

Yuk, ketahui tiga upaya yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia!

Sabtu, 17 November 2018

Upaya mempertahankan nkri pada era sekarang dapat dilakukan dengan cara
SemarangMenteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu Memberikan Sambutan dan Pembaretan kepada 15.000 Anggota Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah pada Apel Kebangsaan Bela Negara TA. 2018 “Thariqah Kebangsaan”. Sabtu (17/11) di Lapangan Simpang Lima. Semarang.

Menhan menjelaskan pembaretan ini akan menjadi peristiwa di Indonesia kepada elemen masyarakat. “Misi pembaretan sebagai upaya menjadikan anggota PGN sebagai kekuatan Bela Negara untuk mempertahankan NKRI”, jelasnya.

Menhan memandang kegiatan ini dalam rangka mengingatkan kembali akan hakikat dan jati diri umat Islam Indonesia untuk mengantisipasi perkembangan gerakan radikalisme yang semakin berkembang di negeri pancasila.

Menurut Menhan, Saat ini bangsa Indonesia bukan lagi hidup pada era perjuangan untuk merebut kemerdekaan, tetapi kita hidup untuk mensyukuri kemerdekaan. Maka kemerdekaan ini harus dijaga dan dipertahankan serta mengisinya dengan pembangunan dan kemuliaan.

Indonesia adalah negara besar yang kaya ragamnya, NKRI adalah bingkai dan rumahnya, Bhineka Tunggal Ika bangsanya, UUD 1945 landasan hukumnya, Demokrasi sistemnya, dan Pancasila dasar negaranya. Semua sudah menjadi harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar lagi”, ungkap Menhan.

Menhan berpesan kepada patriot-patriot bangsa, kalian adalah pewaris utama kemurnian nilai-nilai pancasila, sebagai generasi penerus yang berkewajiban untuk melanjutkan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, yakni mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila.

Dalam darah saudara semua telah mengalir DNA pejuang sejati pendiri Republik Indonesia tercinta, di tangan kalian diteruskan tongkat estapet yang berisi amanah untuk mempertahankan tetap utuh dan tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. artinya kelangsungan hidup dan masa depan bangsa ini berada dipundak kalian”, pesan Menhan.

Kalau kalian semua tidak melaksanakan bela negara dan tidak membela Pancasila serta UUD 1945, maka kalian telah menjadi penghianat kepada bangsa dan penghianat bagi orang tua dan pendahulu-pendahulu yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa dengan tetesan darah, keringat dan air mata”, tegasnya.

Cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia pada pancasila sebagai idiologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.

Upaya mempertahankan nkri pada era sekarang dapat dilakukan dengan cara
Lebih lanjut Menhan berharap kepada generasi bangsa dapat membangun karakter bangsa Indonesia yang disiplin, optimisme, taat hukum, bekerja keras untuk negara dan bangsa, melaksanakan perintah tuhan sesuai agamanya masing-masing, kerja sama dan kepemimpinan didalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Mengakhiri sambutannya, Menhan mengingatkan kembali kepada generasi bangsa harus menyadari jati diri dari bangsa Indonesia yang sesungguhnya yaitu bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku, ras, budaya, agama dan keberagaman lainnya. Bila kita tidak menyadari dan tidak dapat menerima kenyataan ini, berarti kita bukanlah bangsa Indonesia dan kita tidak layak tinggal di tanah Indonesia. dan marilah kita jadikan sebagai kekuatan bangsa menjadi sebuah simponi dalam sebuah orkestra yang harmoni. 

Bagi Rakyat Indonesia, Pancasila merupakan pedoman yang mengatur seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat.  Hal itu pula yang mendorong terciptanya Cinta Tanah Air dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu, Pendidikan Pancasila sangat penting ditanamkan kepada seluruh Rakyat Indonesia agar  mampu bersikap dan berpedoman pada Pancasila. Sehingga bisa menjaga keutuhan NKRI, dimana ini menjadi kewajiban semua warga negara Indonesia. Artinya semua warga negara harus menjaga maupun melindungi NKRI dari berbagai macam hal yang mungkin bisa mengancam keutuhan NKRI.

Dalam upaya menjaga keutuhan NKRI, setidaknya ada tiga sikap yang perlu kita tanamkan sedini mungkin dan menjadi pegangan bagi setiap warga negara Indonesia. Adapun sikap-sikap tersebut antara lain:

Cinta Tanah Air

Sikap cinta tanah air artinya berbakti kepada negara dan bersedia berkorban membela negara. Cinta tanah air menjadi sikap penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Cinta tanah air dapat diwujudkan melalui berbagai cara, yaitu :

  • Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  • Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  • Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat.
  • Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada negara.

Membina Persatuan dan Kesatuan di Manapun Kita Berada

Semboyan Bhineka Tunggal Ika mencerminkan persatuan dan kesatuan bangsa negara Indonesia. Meskipun ditengah kemajemukan bangsa Indonesia, tetapi mampu membangun kesatuan bangsa yang kokoh. Maka membina persatuan dan kesatuan dimanapun kita berada baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun bangsa dan negara sangat penting.

(Baca juga: Menumbuhkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara)

Adapun beberapa tindakan yang menunjukan usaha membina persatuan dan kesatuan diantaranya:

  • Menjalin kerjasama antardaerah
  • Menjalin persahabatan antarsuku bangsa, misalnya dengan memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
  • Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain.
  • Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
  • Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain serta tidak mudah marah atau menyimpan dendam.
  • Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, ras, maupun golongan.

Sikap Rela Berkorban

Rela berkorban yaitu kesediaan dan keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain maupun bangsa dan negara walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri.