Urutan tahapan yang paling tepat dan benar dalam melakukan suatu kritik seni yaitu

Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra. Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas. Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra. 

Tahap-tahap dalam penyusunan kritik sastra yaitu sebagai berikut.

Tahap ini merupakan tahap kegiatan memaparkan data apa adanya, misalnya mengklasifikasikan data sebuah cerpen atau novel berdasarkan urutan cerita, mendeskripsikan nama-nama tokoh utama dan tokoh-tokoh bawahan beserta ciri fisik dan psikisnya, mendata latar ruang dan waktu atau latar sosial tokoh-tokohnya, dan mendeskripsikan alur setiap bab atau setiap episode.

Tahap ini merupakan tahap kegiatan menjelaskan karya sastra, mengungkapkan maknanya, baik yang tersurat maupun yang tersirat dengan mengemukakan pendapat kritikus.

Tahap ini merupakan tahap kegiatan menguraikan data, mencari makna, dan membanding-bandingkan dengan karya, sastra lain, dengan sejarah, atau dengan keadaan di masyarakat.

Tahap ini merupakan tahap akhir yang berisi penilaian terhadap suatu karya sastra. Dalam suatu evaluasi dapat dilakukan melalui pujian, seperti berbobot, baik, buruk, menarik, dan unik. Sebaliknya, dapat pula dilakukan pencemoohan, ejekan, dianggap jelek dan tidak bermutu, serta tidak menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan demikian, tahap-tahap dalam penyusunan kritik sastra yaitu tahap deskripsi, tahap penafsiran, tahap analisis, dan tahap evaluasi. 

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 28906 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Seni viewed by 25144 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 4656 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Seni viewed by 4534 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 3986 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Seni viewed by 3911 persons

Asked by wiki @ 10/08/2021 in Seni viewed by 3345 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Seni viewed by 3162 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 3106 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Seni viewed by 3088 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Seni viewed by 2915 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Seni viewed by 2809 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Seni viewed by 2763 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Seni viewed by 2581 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Seni viewed by 2575 persons

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai kritik seni. Dimana ini bisa diartikan sebagai bentuk tanggapan atas karya seni seni tertentu. Adapun kritik ini sendiri umumnya dilakukan menurut metodologi yang mencakup kegiatan mengapresiasi dan menilai karya. Jadi bukan sembarang menyebut ini bagus atau itu jelek ya.  Semua ada langkahnya, termasuk saat membuat kritik seni.

Pada prinsipnya, ada dua pendekatan yang dilakukan untuk membuat kritik seni, yakni melalui pendekatan filosofis dan pendekatan empiris. Pendekatan filosofis, artinya kritik dilakukan dengan lebih menitikberatkan berbagai hal yang melatarbelakangi suatu karya seni. Sedangkan pendekatan empiris, artinya kritik dilakukan dengan mempergunakan kegiatan mengapresiasi secara objektif sebagai basis penilaian.

Sekali lagi, membuat kritik seni adalah sebuah kegiatan yang berproses. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh sebelum melayangkannya. Berikut beberapa langkah yang dimaksud:

Deskripsi

Ini merupakan proses menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis, melakukan penilaian, atau mengambil kesimpulan.

(Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Kritik Seni?)

Analisis formal

Proses mengamati dan meneliti karya seni dilakukan berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada proses ini kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip=prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.

Interpretasi

Proses menafsirkan makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan kritikus. Semakin luas wawasan seorang kritikus, biasanya semakin kaya pula interpretasi karya yang dikritisinya.

Evaluasi atau penilaian

Proses memberikan penilaian karya lalu menyimpulkan hasil deskripsi, analisis dan interpretasi serta membandingkannya dengan karya sejenis. Mengevaluasi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

  • Menganalisa keterkaitan karya yang akan dinilai dengan karya sejenis
  • Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
  • Menetapkan kadar kreativitas karya yang diamati, berdasarkan perbandingan dengan karya seni yang telah ada
  • Menelaah peran suatu karya terhadap kepekaan sosial dalam masyarakat

tirto.id - Kritik merupakan tanggapan yang umum diberikan oleh seseorang ketika mengapresiasi sekaligus mengoreksi ide atau gagasan orang lain. Dalam bidang keilmuan, kritik menjadi tanggapan evaluatif untuk menilai dan mengoreksi suatu gagasan di segala bidang kehidupan manusia.

Dengan demikian, kritik seni rupa berarti analisis dan penilaian atas kelebihan dan kekurangan pada karya seni rupa tersebut. Kritik seni merespons, menafsirkan makna, dan membuat penilaian kritis tentang karya seni tertentu, yang membantu pemirsa memahami, menafsirkan, dan menilai karya seni.

Selain menafsirkan dan menilai, adapun, kritik karya seni rupa memiliki fungsi, yang pertama, ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal balik dan interpenetrasi keduanya.

Sementara yang kedua adalah saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat. Seniman membutuhkan analisa tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan.

Sementara itu, kritik karya seni rupa juga memiliki jenis dan macamnya sendiri-sendiri. Seperti diutarakan Feldman dalam Art As Image and Idea (1967), kritik karya seni rupa dibagi atas kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism), dan kritik pendidikan (pedagogical criticism).

Baca juga:

  • Apa Saja Konsep Aktivitas Pengamatan Kritik Karya Seni Rupa
  • Mengenal Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Indonesia
  • Kritik dalam Seni Rupa, Penjelasan dan Jenis-jenisnya

Tahapan dalam Penulisan Kritik Karya Seni Rupa

Dalam penulisan kritik ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang kritikus, di antaranya:

  • Deskripsi

Deskripsi adalah tahapan kritik untuk dapat menemukan, mencatat atau juga mendeskripsikan segala sesuatu yang dapat dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar bisa menyimpulkan dengan baik, seorang pemberi kritik harus mengetahui suatu istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan, maka pemberi kritik akan kesulitan untuk menyimpulkan fenomena karya yang dilihatnya.

  • Analisis formal

Analisis formal yakni di mana tahapan kritik karya seni untuk dapat menelusuri suatu karya seni berdasarkan struktur formal maupun juga unsur pembentuknya. Pada tahap ini, seorang kritikus harus benar memahami unsur seni rupa dan prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni tertentu.

  • Interpretasi

Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna suatu karya seni akan mencakup tema yang akan digarap, simbol yang dihadirkan atau juga masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini bersifat sangat terbuka, dipengaruhi sudut pandang maupun juga wawasan pemberi kritiknya. Semakin luas wawasan seorang pemberi kritik juga biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.

  • Evaluasi atau Penilaian

Evaluasi maupun penilaian adalah tahapan kritik untuk menentukan kualitas karya seni jika kita bandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan terhadap berbagai aspek yang akan terkait dengan karya tersebut, baik aspek formal ataupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis;
  • Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah;
  • Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang" dari yang telah ada sebelumnya;
  • Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.

Baca juga:

  • Pengertian Simbol dan Nilai Estetis dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
  • Apa Saja Teknik Seni Rupa 3 Dimensi dan Penjelasan Kegunaannya
  • Tokoh-Tokoh Karya Seni Rupa Populer, Picasso hingga da Vinci

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan menarik lainnya Ahmad Efendi
(tirto.id - efd/ale)


Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Ahmad Efendi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates