Yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah brainly

Yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah brainly
Foto: pexels

KHAZANAH ISLAMSyarat Wajib Puasa:

  1. Islam
  2. Baligh
  3. Berakal
  4. Sehat
  5. Bermukim (Tidak Musafir)
  6. Suci (Dari Haid Dan Nifas)

Syarat Sah Puasa:

  1. Islam
  2. Berakal & Mumayyiz
  3. Suci (Dari Haid Dan Nifas)
  4. Nyata masuknya bulan Ramadhan.

Rukun-Rukun Puasa:

  1. Berniat
  2. Menahan Diri Dari hal hal Yang Membatalkan Puasa.

Yang Membatalkan Puasa:

  1. Makan Dan Minum Dengan Sengaja.
  2. Memasukkan Dengan Sengaja Benda Ke Dalam Rongga Yang Terbuka.
  3. Muntah Dengan Sengaja.
  4. Keluar Haid & Nifas.
  5. Gila.
  6. Murtad.
  7. Keluar Mani Dengan Sengaja.
  8. Bersetubuh Pada Siang Hari.

Hal hal Sunah Ketika Puasa:

  1. Segera Berbuka Puasa.
  2. Berbuka Dengan Kurma atau yang Manis manis.
  3. Baca Doa.
  4. Melambatkan Bersahur.
  5. Banyakkan Baca Al-Quran, Berzikir, Berselawat Dan Membuat Amal Kebajikan.
  6. Senantiasa Bersedekah.
  7. Jauhkan Diri Dari Berbicara Hal hal Yang Sia-Sia, Dan Perbuatan Yang Tidak Membawa Manfaat.
  8. Mandi Junub Lebih awal Sebelum Masuk Waktu Subuh.

Makruh Ketika Puasa:

  1. Bersuntik, kecuali untuk tujuan berobat.
  2. Berbekam.
  3. Berkumur-Kumur.
  4. Memasukkan Air Ke Dalam Rongga Hidung Secara Berlebihan.
  5. Mandi Yang Berlebihan.
  6. Mencicipi Rasa Makanan Di Ujung Lidah.
  7. Orang Sakit Yang Masih Ada Harapan Untuk Sembuh.
  8. Orang Yang Musafir (Bukan Kerana Maksiat)
  9. Orang Yang Kedatangan Haid Dan Nifas.
  10. Orang Yang Meninggalkan Niat Puasa.
  11. Orang Yang Sengaja Melakukan Hal hal Yang Membatalkan Puasa.
  12. Orang Yang Mabuk tidak Sadar Dan Hilang Ingatan.
  13. Orang Yang Sangat Lapar Dan Dahaga.

Mereka Yang Dikenakan Membayar Fidyah Puasa:

  1. Mereka Yang Tidak Dapat Mengqadaa Puasa Sehingga Masuk Ramadhan berikutnya. (Fidyahnya : 1 takaran sedang berupa beras untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan di samping tetap mengqoda puasa) Untuk setahun tertinggal.
    Kalau tidak di qoda sampai melampaui 2 tahun, maka di kenakan 2 takaran, dan puasa tetap juga 1 hari (Tidak Tambahan).
  2. Orang sakit yang tidak ada harapan sembuh.
  3. Orang yang uzur, pikun, terlalu tua dan sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa.
  4. Orang yang ada qoda Puasa, tetapi keburu meninggal Dunia sebelum sempat berbuat demikian. (Fidyahnya : Dilaksanakan oleh kerabat Almarhum/ah, dan diambilkan dari harta peninggalannya)
  5. Perempuan yang mengandung atau yang menyusukan anaknya, perlu mengqoda Puasa dan membayar Fidyah 1 takaran Beras bagi setiap hari yang ditinggalkan sekiranya dia meninggalkan Puasa kerana khawatir anaknya, tetapi, jika sekiranya dia khawatir membahayakan pada dirinya, dia hanya wajib mengqoda puasanya.

Kifarat Bersetubuh Pada Bulan Ramadhan:

Orang yang bersetubuh pada siang hari di bulan Ramadan, maka kedua suami isteri harus mengqoda Puasanya. Dan suami wajib membayar Kifarat (Denda) :

  1. Memerdekakan Seorang Hamba Mukmin L/P
    (Sekiranya Tidak Mampu), atau
  2. Berpuasa 2 bulan berturut-turut tanpa terputus (Kalau Tidak Berdaya), maka;
  3. Memberi makan kepada 60 orang fakir miskin.
    Jika persetubuhan itu dilakukan kerana lupa, atau tidak tau tentang haramnya, atau di paksa dan diancam, maka tidaklah wajib Kifarat atau denda seperti di atas

Tingkatan Puasa:

  1. Puasa Umum; Sekedar menahan makan, minum dan keinginan berjimak.
  2. Puasa Khusus; Memelihara mata, telinga, lidah, tangan dan kaki dari melakukan dosa, dan juga menahan diri dari hal hal di atas.
  3. Puasa Khusus Al-Khusus; Merangkumi puasa di atas dan disempurnakan pula dengan puasa hati dari semua keinginan lahir batin.

Mereka Yang Dibenarkan Meninggalkan Puasa:

  1. Orang yang hilang kemampuan, seperti sakit yang apabila berpuasa akan menambah uzur dan tambah parah.
  2. Orang Musafir.
  3. Orang yang sudah terlalu tua, dan amat lemah.
  4. Orang yang ditimpa lapar dan dahaga yang luar biasa sehingga dikhawatirkan membahayakannya.
  5. Perempuan Hamil atau menyusukan anaknya yang apabila berpuasa bisa membahayakan dirinya atau anak yang disusukannya.

Berbuka puasalah dengan didahului buah Kurma, dan minum air hangat.
Jangan minum minuman bergas dan es.

Selamat berpuasa, semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah kita. Alfaatihah,

Aamiin.

*Sumber: islampos.com

Penerimaan Mahasiswa Baru

Daftar Sekarang

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Puasa? Mungkin anda pernah mendengar kata PuasaDisini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, hikmah, syarat, rukun, hukum, macam. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Yang tidak termasuk syarat sah puasa adalah brainly

Pengertian Puasa

Puasa merupakan keadaan dimana mampu menahan diri dari makan dan minuman serta segala perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Kegiatan berpuasa sendiri merupakan sebuah bagian dari rukun Islam yang ada. Saum sendiri adalah sebuah bentuk dari bahasa yang dimana memiliki artian untuk mealkukan pertahanan maupun melakukan pencegahan.

Hikmah Puasa

Berikut adalah beberapa hikmah atau manfaat puasa diantaranya yakni:

1. Meningkatkan ketakwaan.

Puasa merupakan suatu bentuk ibadah dan memiliki tujuan utama yaitu membentuk manusia agar bertakwa. Puasa yang dilaksanakan dengan benar serta ikhlas akan mendidik serta menambah ketakwaan bagi manusia.

2. Melatih kesabaran.

Ibadah puasa yang dilaksanakan dengan menahan diri dari segala macam hal yang bisa membatalkan dari terbit fajar hingga matahari terbenam sesungguhnya tanpa kita sadari adalah latihan kesabaran. Hanya orang orang sabar yang bisa melaksanakan puasa.

3. Melatih disiplin diri.

Dengan menjalankan ibadah puasa tentu saja kita sudah melatih disiplin.  Hal ini terlihat dari saat kita bangun dini hari untuk melaksanakan sahur. Ini adalah salah satu latihan kedisiplinan untuk manusia.

Baca Lainnya :  Animasi Adalah

4. Melatih pengendalian diri.

Saat melaksanakan ibadah puasa, kita diajarkan untuk menahan amarah. Dan amarah adalah bagian dari hawa nafsu yang sulit dikendalikan, dengan berpuasa akan memberi kita banyak pelajaran untuk mengendalikan diri.

5. Melatih empati.

Ketika kita melaksanakan ibadah puasa tentu saja bisa berempati pada sesama utamanya bagi mereka yang kurang beruntung. Kita merasakan haus dan lapar saat berpuasa dengan harapan agar kita memahami kesulitan yang dialami manusia lain yang tidak beruntung.

6. Menyehatkan badan.

Puasa bukan sekedar ibadah melaparkan diri. Dari segi kesehatan pun puasa diketahui memiliki manfaat besar karena selama kita berhenti makan dan minum maka organ tubuh kita memasuki fase istirahat untuk pemulihan kondisi tubuh. Tidak heran jika banyak ahli medis yang menyarankan puasa bagi pasien untuk mendapatkan kesembuhan.

Syarat Wajib Puasa

Berikut adalah syarat-syarat wajib puasa diantaranya yaitu:

  1. Islam
  2. Baligh
  3. Berakal sehat
  4. Mampu
  5. Suci dari haid dan nifas (bagi kaum wanita)
  6. Menetap atau bermukim

Adapun beberapa syarat sah puasa diantaranya yaitu:

  1. Islam
  2. Tamyiz atau berakal
  3. Suci dari haid dan nifas
  4. Bukan pada hari-hari yang diharamkan, seperti pada hari Raya Idul Fitri, hari tasyrik, dan hari Raya Idul Adha.

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Adapun beberapa syarat wajib puasa ramadhan diantaranya yakni:

  1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam
  2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa
  3. Mempunyai akal
  4. Sehat jasmani dan rohani
  5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh
  6. Suci dari haid dan nifas
  7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Rukun Puasa

Berikut adalah beberapa rukun puasa diantaranya yakni:

  • Niat merupakan suatu keinginan atau tergeraknya hati dalam melaksanakan ibadah puasa. Niat juga termasuk doa dan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. 
  • Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa.

Baca Lainnya :  Sistem Bilangan Real

Adapun hal-hal yang bisa membatalkan puasa antara lain sebagai berikut:

  1. Makan minum dengan disengaja.
  2. Muntah dengan disengaja.
  3. Haid & nifas bagi wanita.
  4. Melakukan aktivitas seksual/senggama.
  5. Mabuk, gila atau pingsan.
  6. Murtad.
  7. Keluarnya air mani dengan sengaja.

Hukum Puasa

Adapun beberapa hukum puasa antara lain sebagai berikut:

  1. Puasa Wajib merupakan puasa yang wajib dijalankan pada bulan ramadhan. Contoh puasa wajib yaitu Puasa Dibulan Ramadhan, Puasa membayar khafarah ( denda), Puasa Nadzar( puasa yang dijalankan apabila memiliki keinginan dan keinginanya tercapai).
  2. Puasa Haram merupakan puasa yang apabila dilakukan akan berdosa. Contohnya puasa pada Hari Raya Idul Fitri, Puasa pada hari tasyriq yaitu ke 11, 12, 13 bulan Dzulhijah, Puasa wanita pada saat haid/ nifas( sesudah melahirkan).
  3. Puasa Sunnah merupakan puasa yang dilakukan untuk beribadah kepada allah selain puasa wajib. Contohnya Puasa Daud, Puasa Senin-Kamis, Puasa 3 hari setiap bulan ( ayamul biyadh).
  4. Puasa Makruh merupakan puasa yang apabila ditinggalkan mendapat pahala, jika tidak dilakukan tidak berdosa. Contohnya Puasa dihari juma’at, puasa dihari sabtu dan minnggu.
  5. Puasa Mubah merupakan puasa yang boleh dilakukan Contohnya Puasa pada hari-hari biasa. Atau dengan kata lain Puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila ditinggalkan mendapatkan pahala (lebih baik ditinggalkan).Contohnya Puasa yang dilakukan pada hari Jum’at kecuali hari sebelumnya atau setelahnya berpuasa, Puasa sunah pada paruh kedua bulan sya’ban.

Macam-Macam Puasa

Berikut adalah macam-macam puasa sunnah dan wajib antara lain sebagai berikut:

1. Puasa Wajib

  1. Puasa Ramadan merupakan jenis puasa paling umum karena merupakan puasa wajib selama sebulan penuh pada bulan Ramadhan bagi setiap umat Islam yang sudah baligh. Kewajiban melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-baqarah ayat 183.
  2. Puasa nazar yaitu puasa karena sebuah janji. Nazar sendiri secara bahasa berarti janji, sehingga puasa yang dinazarkan memiliki hukum wajib.
  3. Puasa Denda atau Kifarat yakni puasa yang dilakukan untuk menggantikan dam atau denda atas pelanggaran berhukum wajib contohnya tidak melaksanakan puasa. Puasa ini bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan.

Baca Lainnya :  Ekspor dan Impor

2. Puasa Sunnah

  1. Puasa Arafah merupakan ibadah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji.
  2. Puasa Senin Dan Kamis merupakan puasa yang berawal ketika Nabi Muhammad SAW memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa di hari senin dan kamis. Karena hari senin merupakan hari kelahiran beliau sedangkan hari kamis adalah hari pertama kali Al-Qur’an diturunkan.
  3. Puasa Tasu’a merupakan puasa sunnah yang dikerjakan setiap pada tanggal 9 Muharam. Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram, atau biasa disebut puasa Asyura.
  4. Puasa Asyura merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunnah Tasu’a, atau dengan kata lain puasa Asyura ini adalah ibadah puasa yang dijalankan di tanggal 10 Muharam.
  5. Puasa Syawal merupakan puasa enam hari pada bulan Syawal atau setelah selesai bulan Ramadan. Puasa syawal disebutkan bisa dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal atau dilakukan secara tidak berurutan.
  6. Puasa Daud merupakan puasa selang-seling, satu hari ini berpuasa lalu keesokannya harinya tidak berpuasa. Sehari puasa, sehari berbuka ( tidak puasa).
  7. Puasa Arafah merupakan jenis puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji. Sedangkan bagi umat Islam yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah atau tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa arafah sendiri mempunyai keistimewaan bagi pelaksananya yaitu akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu serta dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim).

Demikian Penjelasan Materi Tentang Puasa adalah: Pengertian, Hikmah, Syarat, Rukun, Hukum, Macam
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya