Apa faktor yang mempengaruhi hidup konsumtif

Perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup yang suka membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang matang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri.

Pengertian konsumtif menurut para ahli dijelaskan sebagai berikut:

  • Menurut Lubis (Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena keinginan yang sudah tidak mencapai taraf tidak rasional lagi.
  • Setiaji dalam Konsumerisme (1995) menyatakan perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana. Sebagai akibatnya, mereka kemudian membelanjakan uangnya dengan membabi buta dan tidak rasional. Sekadar untuk mendapatkan barang-barang yang menurut anggapan mereka dapat menjadi simbol keistimewaan.
  • Menurut Ancok dalam Nuansa Psikologi Pembangunan (1995), perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang tidak dapat menahan keinginannya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa melihat fungsi utama dari barang tersebut. Definisi tersebut menunjukkan bahwa individu yang berperilaku konsumtif akan cenderung membeli barang berdasarkan keinginan dari pada kebutuhan.
  • Peter & Paul (2014) menyatakan perilaku konsumtif merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi perilaku dan kejadian sekitar lingkungan dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam kehidupan mereka.
  • Fromm dalam The Sane Society (2008) menjelaskan seseorang dikatakan konsumtif apabila dirinya memiliki barang yang lebih disebabkan karena pertimbangan status. Seseorang yang konsumtif membeli barang yang diinginkan, bukan yang dibutuhkan, secara berlebihan dan tidak wajar untuk menunjukkan status dirinya.

Contoh perilaku konsumtif di kalangan remaja misalnya memakai barang-barang luar negeri atau bermerek terkenal, pergi ke tempat-tempat mewah, dan sebagainya.

Indikator Perilaku Konsumtif

Sumartono dalam buku Terperangkap dalam Iklan menjelaskan indikator perilaku konsumtif sebagai berikut.

  1. Membeli produk karena penawaran khusus. Konsumen membeli suatu barang karena adanya penawaran khusus jika membeli barang tersebut.
  2. Membeli produk karena penampilannya yang menarik. Konsumen sangat mudah untuk membeli suatu produk dikarenakan penampilannya yang menarik. Artinya motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena penampilan produk tersebut menarik.
  3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi. Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada umumnya perempuan dewasa awal mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya dengan tujuan agar mereka selalu berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain.
  4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya) Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling mewah.
  5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status. Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam berpakaian, berdandan, gaya rambut dan sebagainya sehingga hal tersebut dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi.
  6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan. Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannya dalam bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya.
  7. Membeli produk dengan harga mahal untuk meningkatkan rasa percaya diri. Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka percaya apa yang dikatakan oleh iklan tersebut dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri.
  8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis. Konsumen akan cenderung menggunakan produk dengan jenis yang sama tetapi dengan merek yang lain dari produk yang sebelumnya ia gunakan, meskipun produk tersebut belum habis dipakainya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif

Mengutip buku Konsep Diri dan Konformitas Pada Perilaku Konsumtif Remaja, terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumtif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif meliputi:

Faktor Internal

Faktor internal merupakan kepuasan untuk memberi suatu barang dan dipengaruhi oleh motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, dan konsep diri.

  • Motivasi, yaitu pendorong perilaku seseorang dalam melakukan pembelian atau penggunaan jasa.
  • Harga diri, hal ini berpengaruh pada perilaku membeli. Orang dengan harga diri rendah lebih mudah dipengaruhi daripada orang dengan harga diri tinggi.
  • Observasi. Sebelum membeli barang, orang akan melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan orang lain mengenai suatu produk.
  • Proses belajar. Pembelian oleh konsumen termasuk dalam rangkaian proses belajar. Pengalaman seseorang berpengaruh dalam menentukan barang yang akan dibeli.
  • Kepribadian, yaitu pola perilaku seseorang.
  • Konsep diri memuat ide, persepsi, dan sikap yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.

Faktor Eksternal

Faktor eksternal dipengaruhi oleh kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan keluarga.

  • Kebudayaan adalah hasil karya manusia, proses belajar, mempunyai aturan atau berpola, bagian dari masyarakat, dan menunjukkan kesamaan tertentu tetapi terdapat variasi dan terintegrasi secara keseluruhan.
  • Kelas sosial digolongkan menjadi tiga, yaitu golongan atas, menengah, dan bawah. Penggolongan ini berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan, dan ilmu pengetahuan.
  • Kelompok referensi didefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Pengaruh kelompok referensi antara lain dalam menentukan produk dan merek yang digunakan sesuai dengan aspirasi kelompok.
  • Keluarga, yaitu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan keputusan seseorang dalam membeli barang.

Dampak Perilaku Konsumtif

Adapun dampak perilaku konsumtif menurut buku Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi dampak positif dan negatif.

Dampak Positif Perilaku Konsumtif

Dampak positif perilaku konsumtif meliputi:

  • Memberikan kepuasan bagi konsumen.
  • Memberikan keuntungan bagi produsen dan kegiatan ekonomi lain.
  • Meningkatkan perputaran roda perekonomian.

Dampak Negatif Perilaku Konsumtif

Dampak negatif perilaku konsumtif meliputi:

  • Terjadi pemborosan.
  • Menimbulkan kesenjangan sosial.
  • Menimbulkan inflasi.

Demikian pembahasan tentang arti konsumtif, indikator, faktor, dan dampaknya.

Apa dampak perilaku konsumtif?

- Adanya kecemburuan sosial lantaran melihat gaya hidup dan barang yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan keinginan untuk meniru dan membelinya. - Mengurangi kesempatan menabung. - Cenderung tidak mampu menyiapkan kebutuhan mendatang. Masih banyak lagi dampak negatif dari perilaku konsumtif ini.

Apa yang dimaksud dengan konsumtif dan contohnya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah kata sifat yang artinya hanya mengonsumsi, hanya memakai, dan tidak menghasilkan sendiri. Perilaku konsumtif adalah sering membelanjakan uang tanpa pertimbangan yang baik dan matang.

Apa saja indikator perilaku konsumtif?

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator perilaku konsumtif, yaitu: Membeli produk karena iming-iming hadiah, Membeli produk karena kemasannya menarik, Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya), ...