Dalam penelitian ini, peneliti membahas mengenai manajemen produksi program acara lokal stasiun televisi berjaringan NET.TV biro Jawa Barat dalam rangka menjaga budaya lokal. Peneliti memilih NET.TV biro Jawa Barat karena penghargaan yang diperoleh selama dua tahun berturut turut sebagai televisi sistem stasiun jaringan terbaik di Jawa Barat, dimana produksi dan penyiaran program acara lokal menjadi salah satu poin penting bagi sistem stasiun jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana model manajemen program dan produksi acara lokal yang dilakukan oleh stasiun televisi berjaringan pada NET.TV biro Jawa Barat dalam rangka menjaga budaya lokal. Terciptanya manajemen produksi program yang baik menjadi salah satu tolak ukur berhasilnya sebuah program acara, pada tahapan ini peneliti menggunakan empat fungsi utama manajemen penyiaran yang dikaitkan pada proses produksi, sebagai televisi berjaringan, bahasa siaran, konten, jam siar dan juga iklan adalah hal yang perlu disoroti, harapannya stasiun televisi berjaringan akan membantu membangun berkembangnya televisi lokal, merangsang, dan membangun dinamika ekonomi, sosial, dan budaya lokal. serta melahirkan rumah produksi lokal, biro iklan lokal, dan juga lembaga rating lokal akan tumbuh. dengan memberikan pilihan program acara pada pemirsa yang lebih mengutamakan tugas utamanya, lalu mengesampingkan muatan komersil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen produksi program yang dilakukan oleh NET.TV biro Jawa Barat sudah cukup baik dengan melakukan evaluasi siaran secara rutin, efisiensi anggaran dengan melakukan kerjasama barter, konvergensi media dan penggunaan bahasa Indonesia campuran untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di Jawa Barat, dengan konten siaran yang mempromosikan tempat pariwisata dan kuliner khas serta menceritakan tentang histori kebudayaan sunda yang ada di Jawa Barat. sehingga hampir semua fungsi manajemen dijalankan dengan baik, yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah penambahan kru produksi, mengingat masih kurangnya jumlah sumber daya manusia yang ada, untuk mengurangi terjadinya ganda kerja atau double job desk pada setiap produksi, sehingga munculnya sistem kerja yang efektif dan efisien. Q. Req ?[tex] \\ [/tex]Terlampir! qq :v[tex] \\ [/tex][tex]\tt\color{hotpink}{{{RULES : }}}[/tex]≈ Pakai cara!≈ ngasal⬄report!≈ Rapi!≈ Salah⬄koreksi 3 … 22. Salah satu aktivitas masyarakat Banyuwangidalam upaya pembangunan ekonomi dan sosialbudaya ialah 17. Pernyataan yang benar berkaitan dengan pertempuran yang hebat dalam perlawanan terhadap Belanda adalah a. Pangeran Diponegoro-Jawa Timur-(1825- 18 … Dalam menjalankan bisnis seorang Pemimpin/CEO perlu menetapkan tujuan atau visi perusahaannya dengan jelas dan terukur agar mudah diimplementasikan k … QuizzzASEAN Drugs Monitoring Network ( ADMN ) adalah bentuk kerja sama negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah ? QuizzzBatas wilayah negara Malaysia sebelah barat ialah ?dilarang copass!! QuizzzzzSebutkan jenis jenis Mobilitas sosial !dilarang Copas!!!! Jelaskan bagaimana perspektif global mempengaruhi perkembangan iptek pada masa covid 19 Bagaimana perspektif global mempengaruhi perkembangan iptek pada masa pandemi Perdedaan karakteristik di lingkungan masyarakat dapat menjadi.....untuk saling mengenal
Manajemen Produksi program acara Televisi adalah semua aktivitas atau proses pembuatan produksi program acara TV sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien atau tindakan memikirkan dan mencapai hasil yang diinginkan melalui usaha team work (kerabat kerja) yang terdiri dari tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber daya manusia televisi. Manajemen produksi program acara TV meliputi tiga tahapan inti yakni: (1) Praproduksi; (2) Produksi; (3) Pasca Produksi. Tahap Praproduksi, secara umum meliputi: (1) Menentukan ide/gagasan; (2) Penulisan naskah (script writing) meliputi : a. Sinopsis, b. Treatment, c. Skenario/screenplay; (3) Pembentukan kerabat kerja; (4) Menyiapkan biaya produksi; (5) Menyiapkan keperluan administrasi: a. Struktur/job desk organisasi produksi, b. Persuratan untuk produksi, c. Persuratan untuk di lapangan; (6) Survey/hunting lokasi; (7) Casting pemain; (8) Reading dan rehearsal pemain; (9) Menentukan/melengkapi kerabat kerja; (10) Membuat director‟s treatment (shot list); (11) Membuat breakdown shot; (12) Membuat floor plan; (13) Membuat run down shooting schedule; (14) Membuat design produksi. Tahap Produksi, secara umum meliputi : (1) Hunting lokasi (untuk sutradara); (2) Rehearsal; (3) Shooting; (4) Mengirim hasil shooting ke editing library. Tahap Pascaproduksi secara umum meliputi : (1) Mengambil bahan dari library; (2) Mempelajari scenario; (3) Melakukan editing kasar (off line editing); (4) Melakukan editing halus (on line editing); (5) Menyusun narasi; (6) Dubbing narasi; (7) Mengisi narasi; (8) Menambahkan ilustrasi musik; (9) Menambahkan sound effect; (10) Menambahkan credit title; (11) Mixing; (12) Picture lock; (13) Final edit; (14) Distribution gambar. Sedangkan mekanisme manajemen program acara TV atau dalam penggarapan sebuah program acara TV tak lepas dari kerja sama 3 pihak: Penulis Skenario, Sutradara, dan Produser, 3 pihak inilah yang kita kenal triangle system. Penulis skenario adalah orang yang bertanggung jawab menuangkan ide/gagasan ke dalam bentuk tulisan sesuai dengan pakem-pakem (kaidah-kaidah) penulisan naskah format acara TV. Sutradara adalah orang yang akan mewujudkan gagasan yang tertuang dalam sebuah skenario menjadi rekaman audio-visual sehingga dapat dinikmati para penonton. Sedangkan produser adalah orang yang membantu sutradara dalam mengelola proses pembuatan program acara TV tersebut. Pada tahapan praproduksi merancang atau mendisain produksi format acara TV, tahap itu meliputi: merancang program acara TV, merancang proses produksi program acara TV, merancang budget produksi program acara TV, menyusun/ merekrut kru yang merancang produksi secara efisien. Sedangkan pada tahapan produksi, hanya melaksanakan produksi (eksekusi) program acara TV sesuai jadwal yang ditetapkan. Pada tahapan pasca produksi melakukan penyuntingan, melacak kemajuan produksi program acara TV dan merevisi rancangan produksi program acara TV. Kemajuan produksi acara TV akan terlihat setelah program acara TV tersebut disiarkan, ketika mendapat respon penonton bagus atau biasa-biasa saja, sebab dalam program acara TV jumlah penonton yang banyak adalah salah satu indikasi program tersebut berhasil. Indikasi lainnya adalah jumlah pengiklan juga melonjak naik. Jumlah penonton dengan jumlah pengiklan itu berbanding lurus. Pada program acara TV dengan tingkat keberhasilan yang rendah maka, dilakukan revisi baik secara konsep atau revisi itu dilakukan dengan cara mengubah jam tayang program acara TV tersebut. Bila cara ini tidak berhasil maka stasiun TV biasanya mengganti program acara yang lain. Selain itu manajemen produksi program acara TV diperlukan sebagai pengetahuan mengelola pengadaan program produksi siaran TV tanpa program tidak akan pernah bisa melakukan siaran. Kegiatan produksi program acara merupakan bagian terpadu sebuah lembaga penyiaran profesional seperti stasiun TV. Sedangkan produksi yang baik itu ditentukan oleh kreativitas kerabat kerja secara terpadu tentunya dengan dedikasi yang penuh dari produser, sutradara, penulis skenario, teknisi, dan pemain agar menghasilkan produk/program yang baik. Setelah produser memastikan program acara tersebut diproduksi selanjutnya adalah menyiapkan kerabat kerja inti antara lain: cameraman, penata artistik, audioman, lightingman, sutradara, UPM (Unit Production Manager), editor, penulis naskah. Departemen-departemen yang bertanggung jawab terhadap Produksi program acara televisi, terdiri dari :105 1. Manager Programming Berposisi di bawah Director Programming, bertugas melakukan dalam hal memilih dan membeli program, melakukan perencanaan dan penataan program serta melakukan penelitian minat pemirsa atas program yang di-on air-kan. 2. Program Promo Department Bertugas merencanakan dan memproduksi materi promo program dan menentukan penempatan promo suatu program. 3. Head On Air Promo Sub Departement Adalah departemen yang bertanggung jawab terhadap pengaturan penayangan dan mengawasi kualitas program acara TV. Selain itu juga bertugas mempromosikan program-program baru secara on air melalui tayangan TV, baik pada saat jeda iklan, melalui running text, dan melalui presenter (continuity presenter). Di dalam departemen ini terdapat tim yang terdiri dari tri angle system (produser, director, penulis naskah), perancang grafis, illustrator musik/penata musik, pengisi suara/narrator/ dubber/vo, dan media planner. 4. Head Off Air Promo Sub Departement 105 Bertugas mempromosikan program-program baru secara off air melalui bentuk kerja sama dengan sponsor, media cetak, dan penyelenggaran even (event organizer). Bentuk acara yang diselenggarakan biasanya berupa seminar, workshop, pameran, konser musik, dan program lain yang bersifat off air (tidak tersiarkan acara broadcast). 5. Acquisition Program Bertugas melakukan pembelian program dengan pihak luar yang memproduksi program acara TV seperti PH (Production House), Agency dan distributor program acara TV internasional. 6. Planning & Scheduling Departement Bertanggungjawab atas masalah operasional penayangan sebuah program acara TV (on air). Selain itu departemen ini juga mengurus masalah teknis program acara TV mulai dari penyiapan materi presentasi promo, melakukan dubbing (sulih suara) dan subtitling (penambahan teks pada program acara asing yang bahasanya tak dikenal/dikuasai secara umum oleh pemirsa TV, biasanya berada di bawah layar TV). Tugas lainnya adalah melakukan QC (quality control) atau istilah lain adalah internal sensorship yakni melakukan pengawasan terhadap kualitas program acara TV dan bila perlu melakukan sensor atau pemotongan atau perbaikan program tersebut dengan tidak menghilangkan konten aslinya. 7. Production & Facilities Department Departemen ini adalah pusat segala kegiatan produksi program acara TV yang berada di lingkungan internal stasiun TV tersebut. Dengan di pimpin oleh direktur dan membawahi manajer produksi dan manajer fasilitas, mereka melakukan produksi program acara TV (in house production) dari semua ide yang masuk dan telah melalui tahapan seleksi produser. Di stasiun TV di departemen ini juga khusus mengurusi bagian pemberitaan (news), di mana terdapat distem kerja jurnalistik televisi, dengan pembagian tugasnya (job desk). Di dalam departemen ini juga terdapat : Bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pembuatan ide baik program yang bersifat regular atau program-program tertentu yang bersifat special/khusus. Pada tahapan ini mulanya executive producer mendapat ide dan konsep dari tim kreatif (creative) kemudian dipresentasikan kepada departement programming. b. Psychology Tim departemen ini bertugas memberi pertimbangan dan masukan kepada departemen programming mengenai program yang akan diproduksi tentunya dari sisi psikologi komunikasi. c. Producer Bertanggung jawab terhadap proses penciptaan dan pengembangan suatu program sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan sepakati oleh production manager, executive producer ataupun dari management perusahaan. Dalam stasiun TV ada pembagian istilah produser antara lain : 1. Produser program acara TV drama dan nondrama adalah produser yang bertanggung jawab terhadap pembuatan program acara TV, format drama dan nondrama. Mereka terdiri dari tim kreatif (creative). 2. Produser program adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap manajemen produksi program acara TV, ia juga bertugas memeriksa secara teknis dan mengaudit secara manajemen dan akunting terhadap segala macam hitungan produksi. Atau dalam istilah produksi film sering disebut manajer produksi. 3. Produksi berita dan olah raga adalah produser yang bertanggung jawab terhadap produksi news & sport sebuah stasiun TV. Mereka biasanya seorang jurnalis TV yang mampu memimpin tim produksi berita dan olah raga sesuai prinsip jurnalisme dan mengemasnya menjadi sebagai sebuah tayangan news. d. Producer Assistant (PA) Adalah mereka yang bertanggung jawab membantu produser dalam menyiapkan praproduksi program, hingga produksi dan pascaproduksi. e. Tim Kreatif (Creative) Adalah sebuah tim yang mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat naskah tentunya dengan arahan dari produser. Berbagai macam konsep, ide dan gagasan kreatif sebuah program acara TV itu lahir dari tim ini, di mana tim tersebut terdiri dari: penulis naskah (script writer), supervise script (supervisi naskah), pembuat konsep, dan script editor (editor naskah) f. Director Adalah mereka yang bertanggung jawab mengarahkan seluruh aspek teknik sinematografi, broadcast, dan elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi program acara TV tentunya atas kesepakatan produser sebagai penanggung jawab produksi dan penulis naskah sebagai penanggung jawab ide. Istilah lain dari director adalah Program Director (PD), Show Director (SD), dan film director (sutradara) g. Program & Show Director Seorang program & show adalah bertugas mengkoordinasikan semua FD yang bertugas berada di ruang MCR (Master Control Room) sebuah ruangan yang berfungsi untuk mengontrol dan memonitor pergerakkan kamera dan tata letak kamera (blocking kamera) yang ditampilkan melalui monitor-monitor kontrol. Ia akan langsung mengomandoi kepada cameraman dan FD yang berada di studio. PD/SD mempunyai tanggung jawab yang besar karena sebuah program acara TV berlangsung dengan baik dan enak ditonton adalah berkat peran serta PD secara keseluruhan. h. SPV Unit Production Bertugas mengkoordinasikan semua kegiatan dan melakukan pembagian tugas kepada staff UPM (Unit Production Manager), dan talent. i. Unit Production Manager (UPM) Bertanggung jawab terhadap seluruh proses produksi secara manajemen atau non teknis. Mereka biasanya mengurus hal-hal yang erat kaitannya dengan transportasi, akomodasi, perijinan, pemilihan lokasi, distribusi, jadwal produksi dan segala hal administrasi produksi yang memperlancar jalannya sebuah produksi program acara TV. Bertanggung jawab mengkoordinasikan terhadap kehadiran para pemain (talent) yang akan tampil dalam produksi program acara TV. Termasuk para penonton sebagai pelengkap kemeriahan program acara tersebut. k. Unit Sponsorship Bekerjasama dengan marketing dan sales memantau jumlah iklan (sponsorship) yang masuk sebagai sponsor dan donasi suatu program acara TV, juga mencari dan melakukan deal-deal dengan para sponsor (pengiklan). l. Secretariat Bersama dengan UPM bertugas membantu proses administrasi produksi, yang berhubungan dengan penjadwalan, surat menyurat, pelaporan keuangan hingga proses birokrasi pada sebuah produksi program acara TV dari tahap praproduksi-produksi-pascaproduksi. m. Teknisi Control Room atau Technical Director (TD) Adalah mereka yang bertanggung jawab secara teknik MCR terhadap proses jalannya produksi program acara TV, baik bersifat live broadcast atau taping (rekaman). n. Cameraman Bertanggung jawab mengambil seluruh shot/gambar yang diperlukan dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari PD. Seorang cameraman yang baik adalah mampu mengeksplorasi gambar/shot dari produksi program acara TV tentunya atas persetujuan dari PD. o. Audioman Bertanggung jawab terhadap audio (suara) sebuah produksi program acara TV. Biasanya seseorang audioman akan berkonsultasi kepada produser mengenai kebutuhan audio, kemudian mengecek guna memastikan baik tidaknya peralatan audio tersebut. Selain itu mereka juga akan berkoordinasi dengan PD guna mendapati informasi dan menyiapkan peralatan audio yang diperlukan dalam proses produksi program acara TV. Adalah orang yang bertanggung jawab pada tahapan post production (pascaproduksi) dengan cara melakukan editing shot/pemotongan gambar hingga menjadi program acara TV yang layak tayang. Editor juga bertugas membuat opening title credit title, dan sub title serta menambahkan beberapa efek transisi pada sebuah shot/gambar yang di edit. q. Wardrobe Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent/pengisian cara dalam proses produksi program acara TV. r. Set Property Bertanggung jawab menyiapkan seluruh kebutuhan properti yang dibutuhkan dalam sebuah gambar setting produksi program acara TV. Wardrobe dan set property biasanya bekerja di bawah koordinasi art director, tugasnya adalah mempercantik sebuah shot (scenic art). s. Graphics Design Bertanggung jawab membuat dan menyiapkan kebutuhan desain grafis pada sebuah produksi program acara TV seperti pembuatan opening tune, bumper in/out dan grafis lain yang menunjang tayangan tersebut. Mereka juga biasanya menyiapkan animasi tambahan dalam sebuah tayangan. t. Lighting/Gaffer Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pencahayaan produksi program acara TV. Sama seperti audioman mereka juga melakukan koordinasi dengan PD untuk menyiapkan segala kebutuhan lampu yang diperlukan dalam sebuah produksi program acara TV |