Apa saja yang harus dipertimbangkan kreditor ketika memberikan pinjaman kepada sebuah perusahaan

Modal merupakan isu penting dalam membangun sebuah bisnis. Tanpa adanya modal, sebuah bisnis tidak bisa berkembang, membuka cabang baru, atau bahkan beroprasi. Seringkali, kekurangan modal menjadi rintangan yang dihadapi oleh seorang pengusaha. Akibatnya, progres perusahaan sangat lambat, atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Salah satu alternatif yang seringkali diambil oleh pengusaha untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah mencari pinjaman modal dari pihak ketiga. Ada banyak sekali perusahaan penyedia modal. Opsi peminjaman modal juga beraneka ragam, dengan ketentuan-ketentuan pelunasan yang berbeda-beda.

Namun, mengajukan pinjaman modal merupakan suatu hal yang butuh dipikirkan dan dipersiapkan secara matang. Bila tidak, pinjaman justru menjadi beban yang menjerumuskan Anda di masa depan. Berikut 7 hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika mengajukan pinjaman modal usaha:

1. Ajukan Pertanyaan-Pertanyaan Kritis Kepada Diri Anda

Ketika Anda akan meminjam modal usaha, pastikan bahwa pinjaman tersebut akan menjadi beban bagi Anda dimasa depan. Memahami hal tersebut akan membuat Anda lebih berhati-hati ketika akan mengambil pinjaman modal.

Ada berbagai cara untuk bisa menemukan apakah bisnis Anda memang membutuhkan pinjaman modal. Cara yang paling sederhana agar Anda tidak mengambil keputusan yang salah ketika meminjam modal adalah dengan bertanya pada diri sendiri tentang kebutuhan peminjaman modal. Beberapa pertanyaan yang perlu Anda tanyakan dan jawab sendiri adalah:

  • Apakah Anda Benar-Benar Butuh Tambahan Modal?

  • Apa Alasan Anda Mengajukan Pinjaman Bisnis?

  • Kapan Dana Pinjaman ini Dibutuhkan?

  • Apakah Kondisi Keuangan Bisnis Mendukung?

Jawab secara jujur pertanyaan-pertanyaan tersebut. Bila Anda ternyata benar-benar membutuhkan pinjaman modal, bersifat produktif untuk pengembangan bisnis, serta mampu menanggung beban dan resiko masa depan maka pinjaman tersebut layak untuk Anda ajukan.

Namun jika jawaban-jawaban yang Anda dapatkan cenderung tidak logis, maka lebih baik untuk menahan rencana Anda tersebut.

2. Sesuaikan Jumlah Pinjaman Dengan Kebutuhkan

Semakin besar pinjaman yang akan Anda ambil, semakin besar pula beban yang harus Anda tanggung di masa depan. Karena itu, Pahami kebutuhan pengembangan usaha Anda dan perhitungkan nominal yang dibtuhkan. Jangan mengajukan pinjaman lebih dari kebutuhan pengembangan usaha.

Anda juga bisa menentukan jumlah pinjaman yang akan Anda ajukan dari besar-kecilnya usaha Anda. Apakah kecil, menengah, maupun besar. Caranya bisa dengan melihat dari omset bisnis yang Anda miliki.

Memahami jumlah pinjaman ini juga sangat membantu Anda dalam menetapkan dimana Anda akan meminjam modal, apakah di Kredit Usaha Menengah (KUM), koperasi mikro, atau bank.

Setiap lembaga pinjaman modal tentu memiliki ketentuan agunan/jaminan yang harus diberikan peminjam. Entah berupa sertifikat rumah, sertifikat tanah, BPKB kendaraan bermotor, atau selainya.

Agunan ini menjadi jaminan apabila kredit yang Anda ajukan macet. Memahami jenis agunan yang diperlukan sangat penting untuk mengukur resiko yang harus Anda tanggung bila terjadi kondisi terburuk.

4. Pahami Lembaga Pinjaman Modal

Ini merupakan poin yang sangat penting. Lakukan pengecekan terlebih dahulu tentang legalitas, kredibiltas, serta lembaga pinjaman modal yang Anda ajukan. Beberapa indikator yang perlu Anda amati adalah seperti kualitas layanan, jumlah nasabah, jaringan di berbagai daerah, dan selainya.

Pemahaman ini akan sangat berguna sehingga Anda bisa meminjam di lembaga yang memberikan rasa kenyamanan, keamanan, serta kepastian selama proses pembayaran angsuran.

5. Ukur Kemampuan Melunasi Cicilan

Mengukur kemampuan internal dalam membayar cicilan yang dibebankan juga sangat penting. Bukan hanya cicilan pokok, tetapi juga tanggungan bunga serta jangka waktu pembayaran cicilan.

Ketidakmampuan membayar cicilan justru akan menimbulkan kerugian yang besar akibat penyitaan agunan, dan hal-hal sejenis.

Mengukur kemampuan juga bisa menjadi ukuran untuk menentukan jumlah pinjaman yang bisa Anda ambil. Jangan sampai mengambil pinjaman dengan cicilan bulanan yang lebih besar daripada kemampuan Anda.

Lakukan kalkulasi dengan cermat dengan memperhitungkan omset bisnis atau pemasukan lainya, pengeluaran pribadi maupun usaha, serta masukan variabel beban cicilan.

6. Pahami Syarat Pinjaman

Memahami syarat pinjaman sangat penting sehingga Anda bisa mengukur, apakah Anda bisa memenuhi syarat-syarat tersebut atau tidak.

Pengetahuan akan syarat-syarat pinjaman sangat mempengaruhi di ACC atau tidaknya pengajuan pinjaman Anda. Dengan mengetahui informasi ini lebih awal, Anda bisa mempersiapkan diri agar dapat memenuhi persyaratan dan kriteria-kriteria disetujuinya pengajuan pinjaman yagn telah ditetapkan.

Ada beberapa lembaga pinjaman dana yang membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan diterima atau tidaknya pengajuan. Padahal, bisa jadi Anda membutuhkan dana tersebut secara cepat.

Pemahaman akan proses pencairan dana juga menjadi salah satu aspek keterbukaan lembaga pemberi pinjaman. Karena itu, memahami proses pencairan dana pinjaman juga sangat penting Anda ketahui.

Jadi untuk Anda yang berencana mengajukan pinjaman modal, lebih baik memahami dengan baik poin-poin di atas terlebih dulu. Selain hal itu akan membuat Anda lebih yakin dalam memutuskan pengambilan kredit, hal itu juga akan memudahkan pengajuan Anda untuk diterima. Dengan begitu dananya bisa segera cair dan secepatnya Anda gunakan untuk mendukung kelancaran bisnis. Semoga bermanfaat!

Bagi kalian yang mau tahu bagaimana bisnis kalian bisa berkembang atau mau bertahan di masa sulit, trusvation hadir dengan solusi yang akan membuat perubahan pada bisnis Anda menjadi lebih baik dengan mencoba berkonsultasi secara gratis di #CobaKonsultasiAja dengan cara mendaftar melalui link berikut bit.ly/CobaKonsultasiAja

Kami tunggu Anda yang sudah siap menjadi pebisnis sukses. Salam Sukses untuk Success People.