Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Gonore adalah jenis penyakit kelamin yang juga jadi penyebab keputihan tidak normal. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri gonore paling sering ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak seksual, termasuk hubungan oral, anal atau vaginal.

Pada wanita, gonore biasanya menginfeksi serviks atau leher rahim. Kemunculannya ditandai dengan gejala seperti:

  • Sakit saat buang air kecil
  • Keputihan yang jauh lebih banyak dari biasanya
  • Perdarahan di antara haid atau setelah berhubungan seks melalui vagina
  • Sakit saat bercinta
  • Nyeri perut atau panggul
  • Keluarnya nanah dari anus
  • Munculnya bercak darah merah saat buang air besar
  • Ketika menyerang mata bisa menyebabkan rasa sakit, sensitif terhadap cahaya, hingga keluar nanah dari mata
  • Ketika menyerang tenggorokan menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Ketika menyerang sendi bisa menyebabkan rasa sakit, hangat, merah, dan bengkak

Jika Anda berusia muda dan memiliki banyak pasangan seks atau penyakit menular seksual lain, Anda berisiko tinggi terkena gonore.

5. Trikomoniasis

Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Trikomoniasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang masuk selama hubungan seks. Masa inkubasi dari mulai terpapar hingga terinfeksi diperkirakan sekitar 5 sampai 28 hari.

Pada wanita, penyakit ini menjadi salah satu penyebab keputihan yang berbau busuk. Selain itu, tanda dan gejala trikomoniasis pada wanita termasuk:

  • Keputihan berwarna abu-abu, kuning, atau hijau
  • Kemerahan, gatal, dan rasa terbakar pada vagina
  • Sakit saat buang air kecil atau berhubungan intim

Umumnya, orang-orang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual rentan terkena trikomoniasis. Terlebih jika tidak mempraktikkan seks aman seperti enggan memakai kondom.

6. Penyakit radang panggul

Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Penyakit radang panggul terjadi ketika infeksi bakteri yang ditularkan lewat seks tanpa kondom menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium.

Ada banyak bakteri yang menyebabkan radang panggul, tapi yang paling sering adalah bakteri gonore dan klamidia.

Di awal, radang panggul sering tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga banyak orang yang tidak sadar sudah terinfeksi. Namun pada wanita, penyakit radang panggul dapat menyebabkan keputihan keluar berlebih dengan warna yang tak biasa dan berbau tak sedap.

Selain itu, ada beberapa tanda dan gejala lain yang juga perlu diwaspadai, yaitu:

  • Nyeri perut di bagian bawah dan panggul
  • Perdarahan di antara siklus haid dan selama atau setelah bercinta dengan pasangan
  • Sakit saat seks
  • Demam yang terkadang disertai menggigil
  • Sakit saat buang air kecil
  • Terkadang sulit buang air kecil

Jika Anda memiliki lebih dari satu pasangan seks dan sudah aktif secara seksual sebelum berusia 25 tahun, risiko untuk terkena penyakit ini cukup besar.

Selain itu, kebiasaan berhubungan seks tanpa kondom dan sering membersihkan vagina dengan vaginal douche juga bisa meningkatkan risiko kemunculan penyakit.

7. Radang leher rahim (servisitis)

Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Radang leher rahim atau servisitis adalah peradangan pada ujung bawah rahim dekat bukaan vagina. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti klamidia, gonore, trikomoniasis, dan herpes kelamin.

Tak hanya itu, alergi terhadap bahan kondom dan alat kontrasepsi lain juga bisa menyebabkan radang leher rahim. Selain itu, pertumbuhan bakteri berlebih pada vagina juga bisa menyebabkan servisitis.

Radang serviks tidak selalu menimbulkan gejala saat mulai menginfeksi. Namun pada sebagian besar orang, gejalanya terkadang cukup jelas. Keputihan dengan warna abnormal dan jumlah yang banyak kerap menandai masalah kesehatan yang satu ini.

Selain keputihan, servitis juga menjadi penyebab munculnya berbagai gejala lain, di antaranya:

  • Sakit saat buang air kecil
  • Sakit saat berhubungan seks
  • Perdarahan di antara siklus haid
  • Perdarahan setelah berhubungan intim

Sama seperti penyakit lainnya, berhubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan bisa meningkatkan risiko penyakit.

8. Vaginitis

Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi. Peradangan juga bisa muncul akibat berkurangnya kadar estrogen setelah menopause dan beberapa kelainan kulit.

Vaginitis merupakan kondisi penyebab keputihan yang berbau dan berwarna tidak normal, dengan jumlah lebih banyak dari biasanya. Selain itu, kondisi ini juga ditandai dengan:

  • Gatal atau iritasi pada vagina
  • Sakit saat berhubungan intim
  • Sakit saat buang air kecil
  • Mengalami perdarahan ringan yang keluar dari vagina

9. Kanker serviks

Apa yang terjadi jika keputihan terus menerus

Kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Kanker serviks termasuk penyakit serius yang bisa menyebabkan kematian. Namun sayang, gejala penyakit ini sulit dikenali di awal kemunculannya.

Gejala kanker serviks umumnya baru muncul ketika sel kanker sudah bertumbuh menembus lapisan atas jaringan serviks ke jaringan di bawahnya. Kondisi ini umumnya terjadi ketika sel prakanker tidak diobati dan terus berkembang.

Pada fase awal perkembangan penyakit, salah satu gejala yang muncul dan sering diabaikan adalah keputihan. Keputihan akibat kanker serviks biasanya berwarna putih atau bening dengan tekstur cair. Namun, tak jarang keputihan bisa berwarna cokelat atau disertai darah dengan bau yang busuk.

Selain keputihan, perdarahan di luar waktu haid atau setelah berhubungan seks juga menjadi salah satu ciri utama kanker serviks. Terkadang, perdarahan ini terlihat seperti keputihan yang berlumur darah dan kerap dianggap sebagai bercak. Jika hal ini terjadi, hampir bisa dipastikan bahwa salah satu penyebabnya bisa jadi kanker serviks.

Selain kedua gejala utama tersebut, ada berbagai gejala lain yang biasanya muncul. Gejala-gejala ini biasanya menandai bahwa kanker sudah sampai stadium lanjut. Adapun berbagai gejala yang muncul seperti:

Mengapa terus menerus keluar keputihan?

Keputihan yang berlebihan dapat disebabkan oleh infeksi gonore atau klamidia. Infeksi ini terjadi akibat melakukan seks tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi, terutama jika terdapat riwayat sering berganti pasangan seksual.

Keputihan terus menerus apakah berbahaya?

Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk penyakit kandungan yang lebih serius, seperti polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps, bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya.