Jelaskan cara pencegahan agar tidak tertular hiv aids

Home Gaya Hidup Health

5 Langkah Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Tim | CNN Indonesia

Senin, 02 Sep 2019 19:40 WIB

Bagikan :  

Jelaskan cara pencegahan agar tidak tertular hiv aids
Upacara Peringatan Korban AIDS. Foto: REUTERS/Gleb Garanich

Jakarta, CNN Indonesia -- HIV/AIDS masuk dalam jajaran penyakit paling 'ditakutkan' di dunia. Pasalnya, penyakit akibat infeksi virus HIV ini merusak sistem kekebalan tubuh.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome sendiri merupakan stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap tersebut, kekebalan tubuh sudah hilang sepenuhnya, sehingga sama sekali tak bisa melawan infeksi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa kematian akibat HIV/AIDS telah menurun secara global sejak 2010 hingga 2018. Pada 2018, tercatat sekitar 770 ribu kematian terjadi akibat HIV/AIDS. Namun beberapa daerah seperti Eropa Timur dan Timur Tengah justru mengalami peningkatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lihat juga:
Risiko Penularan HIV Akibat Hubungan Seks Threesome


Di Indonesia sendiri, menurut Data Kementerian Kesehatan RI, jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Juni 2018 sebanyak 301.959 jiwa dan paling banyak ditemukan di usia 25-49 tahun dan 20-24 tahun.

Walau jumlah kasus HIV yang dilaporkan terus meningkat setiap tahun, namun jumlah penderita AIDS relatif stabil. Ini berarti, banyak orang dengan HIV yang diketahui statusnya namun masih dalam fase terinfeksi HIV positif dan belum masuk dalam stadium AIDS.

Hal ini disebabkan karena sudah adanya obat ARV atau antiretroviral yang mampu menekan jumlah virus HIV di dalam darah. Mirip seperti obat hipertensi dan kolesterol, obat ARV harus diminum secara teratur, tepat waktu dan seumur hidup.

Walau ARV dijamin tersedia oleh pemerintah dan dapat diperoleh secara gratis, HIV/AIDS tetap menjadi penyakit mematikan. Tak hanya bagi ODHA, namun bagi pasangan dan anak-anaknya kelak, sebab HIV menular melalui cairan kelamin, darah, dan ASI.

Lihat juga:
Mengetahui 'Kesaktian' ARV Melawan Virus HIV/AIDS


Berikut beberapa cara yang direkomendasikan Kemenkes RI untuk pencegahan penyakit mematikan HIV/AIDS.

1. Hindari perilaku berisiko, seperti hubungan seksual berisiko atau menggunakan narkoba jarum suntik.
2. Bila sudah melakukan perilaku berisiko tersebut, segera lakukan tes HIV.
3. Bila tes HIV negatif, lakukan perilaku aman untuk mencegah tertular HIV.
4. Bila tes HIV positif, jalani hubungan seksual yang aman, menggunakan kondom, serta menghindari penggunaan jarum suntik bergantian adalah pilihan terbaik.
5. Minum obat ARV sesuai dengan petunjuk dokter agar hidup tetap produktif.

[Gambas:Video CNN] (ayk/ayk)

Bagikan :  

KOMPAS.com -  Jumlah ODHA atau Orang Dengan HIV/AIDS di dunia, pada 2019 mencapai 36,2 juta orang. Mayoritas pengidapnya adalah orang dewasa.

HIV/AIDS bukanlah penyakit yang bisa ditularkan dengan mudah. Artinya HIV/AIDS hanya bisa ditularkan melalui beberapa cara tertentu.

Contohnya adalah dengan hubungan seksual, menggunakan jarum suntik yang sama dengan ODHA, serta menerima donor darah dan transplantasi organ dari ODHA.

Hingga saat ini tidak ada obat yang dipastikan manjur atau efektif untuk menyembuhkan HIV/AIDS.

Obat atau terapi yang digunakan bertujuan untuk memperlambat perkembangan virus.

Baca juga: Perjalanan Infeksi HIV dalam Tubuh Manusia

Pencegahan HIV/AIDS

Upaya-upaya pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS dapat terjadi.

Penyakit HIV/AIDS bisa dicegah dengan beberapa cara. Salah satunya adalah setia kepada pasangan.

Selain itu, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit HIV/AIDS.

Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):

  1. Tidak melakukan hubungan seksual. Hal ini juga termasuk tidak melakukan pergaulan bebas atau kenakalan remaja.
  2. Tidak mengonsumsi alkohol atau narkoba. Karena bisa meningkatkan risiko penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik.
  3. Bersikap setia kepada satu pasangan. Hal ini berarti melakukan hubungan seksual dengan satu orang saja seumur hidup.
  4. Tidak menerima donor darah dan atau transplantasi organ tubuh dari ODHA.
  5. Bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tidak disarankan untuk mendonorkan darah serta organ tubuhnya.
  6. Gunakan jarum suntik yang masih baru atau sudah disterilkan.
  7. Bagi perempuan yang mengidap HIV/AIDS, disarankan untuk mempertimbangkan kembali keputusannya untuk hamil.
  8. Melakukan PPTCT atau Prevention from Parent to Child Transmission. Layanan PPCT ditujukan khusus untuk ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS. Layanan ini dilakukan dengan terapi ARV, konseling serta penanganan saat proses kelahiran dan pasca melahirkan.

Baca juga: Gejala dan Fase Penularan HIV/AIDS

Hal yang tidak menularkan HIV/AIDS

Banyak orang mengira jika HIV/AIDS bisa ditularkan melalui air liur serta menghirup udara yang sama dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).

Padahal kenyataannya, HIV/AIDS tidak bisa ditularkan melalui dua hal tersebut.

Perlu diingat, jika HIV/AIDS hanya bisa menular melalui air mani, Air Susu Ibu (ASI) serta darah.

Selain tidak bisa ditularkan melalui air liur dan menghirup udara yang sama, masih ada banyak hal lain yang tidak bisa menularkan HIV/AIDS.

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit AIDS di lingkungan sekolah?

Masukkan pendidikan pencegahan HIV ke dalam kurikulum sekolah. ... .
Meyakinkan mereka yang terinfeksi HIV dan yang terkena dampak HIV dan AIDS tetap bersekolah. ... .
Dukungan medis dan moral bagi mereka dengan HIV. ... .
Mengurangi stigma dan diskriminasi..

Bagaimana cara penularan HIV AIDS?

HIV dapat ditularkan melalui kontak cairan tubuh, seperti carian vagina atau sperma saat melakukan aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik secara bergantian. HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.