Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanik bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital.
Ada beberapa macam media elektronik: Televisi adalah salah satu perangkat media elektronik yang paling banyak digunakan karena waralaba dapat membayar iklan untuk ditayangkan kepada jutaan orang, sehingga mendatangkan lebih banyak bisnis bagi pemilik waralaba. Radio itu serupa tetapi tidak memberikan visual kepada penonton, hanya suara. Metode media elektronik ini bisa efektif dan jauh lebih terjangkau daripada televisi tetapi tidak melibatkan pendengar sebanyak iklan visual. Internet adalah salah satu perangkat media elektronik yang paling menguntungkan, dengan satu klik tombol iklan akan memenuhi halaman web dan pasti untuk menangkap beberapa pandangan sekilas untuk sesama peselancar web. Ini tidak hanya menyebar melalui media elektronik tetapi dapat menguntungkan pencipta halaman web sepanjang waktu. Toko memiliki media elektronik di banyak tempat, baik di papan reklame listrik atau layar ATM. Media elektronik pasti ada di mana-mana. Kehadiran Internet telah mengubah cara berkomunikasi, cara mendapatkan berita dan informasi, serta cara membaca berita di media cetak, melihat gambar di majalah, mendengar radio, dan menonton program televisi. Media eletronik tidak mengubah mekanisme kerja para pelaku profesional yang bekerja pada media massa tetapi yang berubah hanya dalam penyampaian pesan yang sudah menggunakan digitalisasi.[1] Teknologi komunikasi dalam media elektronik membuat produk komunikasi mempunyai standarisasi. Standarisasi produk yang dimaksud adalah adanya dampak tak terelakkan dari industrialiasi media, mekanisasi, urbanisasi, dan redistribusi pendapatan. Media yang ada telah berubah dari seni menjadi industri yang harus menggunakan teknik-teknik produksi massal.[2] Media elektronik merupakan istilah yang digunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa yang berbasiskan teknologi komunikasi dan dan teknologi informasi. Media elektronik yang memiki ciri tersebut adalah yang menggunakan jaringan Internet yang berasal dari jaringan kabel, telepon, dan satelit yang dihubungkan ke komputer secara langsung.[3] Ciri media elektronik berbasis internet adalah yang pertama, internet tidak hanya berkaitan dengan produksi dan distribusi pesan, tetapi juga dapat disetarakan dengan pengolahan, pertukaran, dan penyimpanan informasi berbasis digital. Kedua, media elektronik merupakan lembaga komunikasi publik dan privat, dan diatur (atau tidak) dengan layak oleh pemerintah maupun lembaga swasta. Ketiga, kinerja media elektronik tidak seteratur sebagaimana media massa yang profesional dan birokratis.[4] Bentuk media elektronik seperti TV memiliki keunggulan dalam skala jangka panjang hampir sama dengan media cetak tetapi berbeda hanya pada penekanan pada bentuk gambar dan suara yang dapat didengar langsung oleh penonton atau penyimak yang sedang mendengarkan atau menonton TV.[5] Salah satu faktor utama pendukung media elektronik adalah kecanggihan dari teknologi melalui gelombang elektromagnetis maupun lewat kabel-kabel yang lebih mudah dan sederhana agar masyarakat mudah mengakses media tersebut.[6] Sistem pembelajaran pada zaman sekarang sudah sangat berbeda jauh dibanding dengan sistem belajar dahulu karena terdapat komponen-komponen yang menunjang untuk membantu berlangsungnya proses belajar mengajar seperti berbagai alat teknologi terbaru. Tujuan utama penggunaan teknologi dalam sistem pembelajaran adalah untuk memudahkan dan mengefektifkan pembelajaran agar menjadi lebih baik dan lebih efisien serta memudahkan pelajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih banyak lagi.[7]
MEMANFAATKAN media cetak untuk mempromosikan sebuah produk adalah cara yang sudah sangat lazim dilakukan oleh banyak orang sejak dulu. Cara tersebut sangat cocok diterapkan oleh para pengusaha atau UMKM yang masih baru merintis bisnis atau usahanya, karena biaya yang diperlukan pun tidak terlalu mahal. Namun, nampaknya minat orang melakukan iklan di media cetak dewasa ini sudah mulai mengalami penurunan. Media cetak sudah mulai tergantikan dengan media elektronik yang dinilai lebih sederhana dan mudah untuk dilakukan. Selain itu, munculnya sosial media juga bisa menjadi salah satu penyebab orang – orang mulai meninggalkan iklan cetak ini. Iklan media cetak adalah salah satu bentuk iklan yang dilakukan dengan cara memanfaatkan media cetak. Contoh media cetak ini antara lain : • koran, • tabloid, • majalah, • brosur, • dan sejenisnya. Intinya, jika iklan itu berada di media yang melalui proses percetakan itu adalah iklan media cetak. Anda bisa menemui iklan cetak ini di koran, majalah, tabloid, brosur dan spanduk – spanduk yang biasanya dipasang di jalanan. Salah satu dari iklan cetak yang akan kita bahas kali ini adalah iklan yang contoh media cetak nya berupa koran. Iklan – iklan yang terdapat di media cetak ini biasanya bertujuan untuk mempromosikan suatu produk, jasa atau acara dan informasi atau sosialisasi iklan layanan masyarakat. Biasanya, untuk bisa beriklan di koran, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, seperti : • jumlah baris, • bahasa yang digunakan, • jumlah kata, • dan sebagainya. Anda bisa menghubungi penyedia iklan itu sendiri untuk lebih detail nya. Selanjutnya, nanti kita akan membahas mengenai contoh – contoh iklan media cetak. Berikut ini adalah beberapa contoh iklan media cetak yang mungkin bisa menjadi referensi untuk Anda. 1. Iklan Kolom Surat Kabar 2. Iklan baris 3. Iklan brosur Anda juga bisa meng-custom-nya sendiri jika mau. Untuk menyebarluaskan iklan ini, biasanya pengiklan mengunjungi tempat – tempat potensial untuk menyebarkan brosur dan membagikannya kepada khalayak ramai. Selain itu, pengiklan biasanya juga meletakkan brosur – brosurnya di beberapa sudut keramaian atau pusat perbelanjaan. 4. Iklan cetak flyer Flyer hampir sama dengan brosur, perbedaannya hanya terdapat pada halamannya. Brosur memiliki beberapa halaman, sedangkan flyer hanya memiliki satu halaman. Cara mengiklankan flyer ini pun sama dengan cara mengiklankan brosur 5. Iklan media cetak spanduk Cara pemasangannya biasanya dengan cara dikaitkan dengan dua buah tiang atau pohon. Beberapa orang ada juga yang memangnya langsung di bagian depan tokonya. Ukuran spanduk bervariasi, mulai dari : • 90×600, • 90×500, • 115×500, • dan 100×700. Perbedaan Iklan Media Cetak dan Iklan ElektronikIklan Media CetakDalam KBBI, Iklan media cetak adalah iklan yang menggunakan sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala. Contoh iklan jenis ini antara lain surat kabar atau koran, majalah, pamflet, dan sebagainya. Meskipun iklan media cetak dan iklan media elektronik, sama-sama berfungsi untuk melakukan promosi sebuah barang ataupun produk. Tetap saja, keduanya memiliki ciri yang khas. Sehingga memiliki perbedaan yang jelas. Perbedaan tersebut antara lain: - Iklan media cetak bersifat tertulis - Menggunakan bahasa yang formal - Banyak ditemukan di majalah, koran, dan tabloid - Jenis iklan ini hanya bisa dibaca saja - Jumlah kalimat sedikit, karena dibatasi oleh kolom dan tata letak - Dapat disimpan dan dibaca kapan saja Iklan Media ElektronikIklan media elektronik adalah iklan yang menggunakan sarana media elektronik, seperti televisi, radio, dan sebagainya. Berikut ini kekhasan dari iklan media elektronik antara lain: - Iklan bersifat lisan - Bahasa iklan bisa formal ataupun non formal - Menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan padat - Iklan bisa didengar - Memiliki gambar yang bisa bergerak - Iklan hanya berlangsung saat itu saja - Banyak ditemukan di televisi, radio, dan seterusnya. (OL-13) |