Struktur dan fungsi tubuh porifera – tubuhnya ini tanpa susunan dari jaringan sejati, namun dapat dibentuk oleh sekelompok beberapa sel yang menyusun longgar. Beberapa sel ini cenderung belum dapat terspesialiasasi. Dalam pembahasan kali ini akan dikupas tentang Struktur dan fungsi tubuh porifera. Show
Tubuh porifera ini terdiri dari 3 lapian sel, yakni antara lain :
Baca Juga : Hewan Annelida - Pengertian, Ciri-Ciri Beserta Penjelasannya Tubuh porifera yang lunak ini dapat berdiri tegak di substrat sebab ditunjang oleh beberapa spikula serta serat organik yang fungsinya menjadi rangka. serat organik terdiri dari skieroprotein yang mempunyai kandungan belerang. Spikula asalnya dari zat kapur (CaCO3) atau bernama zat silikat (H2SiO7). Jenis Dan Bentuknya Spikula Ini Berbagai Jenis Dan Dipakai Menjadi Dasar Pengelompokan. Tubuh porifera ini mempunyai daya regenerasi yang tinggi. Untuk bagian tubuh yang rusak maupun sudah terpotong akan terjadi regenerasi menjadi utuh kembali, dengan syarat potongan dari tubuh ini tak terlalu kecil dan masih dapat mempunyai koanosit. Fisiologi poriferaProses fisiologi porifera ini bergantung dengan aliran air. Air yang sudah masuk lewat ostium akan emmbawa partikel oksigen dan makanan. Getaran flagela di koanosit akan menyapu air menuju ke arah oskulum. Partikel makanan akan dijerat di dalam mukus yang ada di penjuluran, lalu akan ditelan dengan fagositosis dan akan dicerna dengan intraseluler di dalam koanosit. Sari makanan hasil dari pencernaan ini masuk di dallam amebosit yang letaknya bersebelahan dengan koanosit, lalu akan diedarkan menuju kesemua sel sel yang lain. Pertukaran gas ini mengalami difusi. Fakta singkat mengenai posiferaBerikut ini merupakan beberapa fakta menarik mengenai salah satu hewan yang unik, yakni :
Cara hidup dan habitatPorifera hidupnya bersama dengan heterotof. Makanannya yakni bakteri serta plankton. Makanan yang masuk di dalam tubuhnya ini berbentuk cairan. Pencernaan ini dijalankan dengan intraseluler di dalam koanosit serta amoebosit. Habitat porifera secara umum di laut, mulai dari tepi pantai sampai dengan laut yang kedalamannya mencapai 5 km. Kurang lebih ada 150 jenis porifera yang hidup di air tawar, misalny seperti haliciona terhadap kelas demospongia. Porifera ini yang suah dewasa tidak bisa berpinah tempat (sesi), hidupnya bisa menempel di batu/ benda lain di dasar lautan. Sebab porifera yang cirinya tidak bisa berpindah tempat, bisanya porifera dianggap menjadi tumbuhan. ReproduksiPorifera menjalankan reproduksi dengan vegetatif atau generatif. Reproduksi dengan vegetatif mengalami dengan pembentukan tunas serta gemmule. Gemmule dikenal dengan tunas internal. Gemmule hasil dari menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar. Porifera bisa membentuk sebagai individu baru dengan cara meregenerasi. Reproduksi ini dijalankan dengan membentuk gamet (ovum dan sel sperma). Ovum serta sperma dihasilkan dari koanosit. Sebagian besarnya porifera menghasilkan ovum dan sperma di individu sama jadi porifera sifatnya hemafrodit. Sistem pencernaan makananPorifera hidup dengan heterotrof. Makanan porifera ini diantaranya protozoa kecil, bakteri serta partikel organik yang mengendap di pemukaan air. Makanan ini dicerna dengan intraseluler dalam vakuola. Makanan didapatkan dengan mengalurkan air lewat ostia (ostium) di dalam spongiosel. Air digerakkan flafelata yang ada di koanosit. Kemdian dialirkan menuju dalam vakuola yang ada d pangkal koanosit guna dicerna. Kemudian bahan yang dicerna diedarkan disemua tubuh. Sisanya dikeluarkan dan dibuang lewat ostium. Baca Juga : Jamur : Pengertian, Macam - Macam dan Contohnya Lengkap Nah, itu tadi mengenai Struktur dan fungsi tubuh porifera. Jadi struktur tubuhnya dibagi menjadi 3 lapisan sel, yakni pinakosit, mesohil dan koanosit. Semoga bermanfaat. Baca juga: Sistem Pernapasan Pada Hewan Reptil Dan Penjelasannya Fungsi Organ Tubuh Manusia Bagian Dalam
Home » Kelas X » Struktur dan Fungsi Tubuh Porifera
Porifera atau biasa disebut sebagai hewan berpori berasal dari kata pori yang berarti lubang kecil dan fero yang berarti membawa atau mengandung. Porifera adalah salah satu contoh Avertebrata. Bunga karang merupakan jenis hewan dari kelompok Porifera. Hewan sederhana ini selama hidupnya menetap di karang atau permukaan benda keras lainnya di dasar air. Hewan ini tidak mempunyai alat gerak dan setelah dewasa melekat pada suatu dasar sehingga bersifat sessile. Ada sekitar 5000 species yang telah diketahui dan beberapa di antaranya hidup di air tawar tetapi sebagian besar hidup di laut 1. Reproduksi PoriferaPorifera bereproduksi melalui dua cara, yaitu secara generatif ataupun secara vegetatif. Reproduksi generatif, yaitu dengan sel-sel kelamin yang dihasilkan oleh sel amoeboid. Porifera termasuk hewan monoesius atau hermafrodit karena dalam satu tubuh bisa menghasilkan dua sel kelamin sekaligus. Pembuahan menghasilkan zigot, zigot berkembang menjadi larva berflagel yang kemudian menyebar dari induknya. Jika larva ini menempel pada substrat yang cocok maka akan tumbuh membentuk spons dewasa. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan tunas ataupun kuncup. Ketika kuncup atau tunas-tunas tersebut lepas akan tumbuh menjadi individu baru. Apabila Porifera berada dalam lingkungan yang kering, maka akan membentuk gemmule atau kuncup dalam yang nantinya juga bisa tumbuh menjadi individu baru. 2. Struktur Tubuh Porifera dan Fungsinya
Tubuh Porifera tersusun dari banyak sel dan sel-selnya ini meskipun sangat sederhana tetapi sudah memiliki tugas sendiri-sendiri, yaitu ada yang bertindak sebagai kulit, penangkap makanan, pengedar makanan, dan penyusun rangka. Susunan tubuhnya ada dua lapisan/diplobastik, yaitu sebagai berikut.
Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang membawa makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada koanosit, zat-zat makanan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau sel leher. Setelah makanan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terdapat rongga yang disebut mesenkim atau mesoglea. Megoglea merupakan tempat dari sel amoeboid yang berfungsi mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme dari sel satu ke sel lainnya dan skleroblast yang merupakan penyusun rangka atau spikula. Spikula merupakan duri-duri sebagai penguat dinding sel yang lunak. Spikula yang memiliki bermacam-macam bentuk ini tersusun dari zat kapur, zat kersik dan ada yang terasusun dari protein yang disebut spongin Porifera tidak mempunyai sel saraf. Sel-sel pada Porifera sensitif terhadap rangsang antara lain choanocyt dan myocyt, karena itu gerakan dari flagellum pada choanocyt tergantung pada keadaan lingkungan. Kemampuan myocyt terhadap stimulus adalah gerakan mengkerut/ mengendurnya sel tubuh sehingga porocyt ataupun osculum bisa menutup dan membuka. 3. Ciri-ciri Porifera
Di dalam tubuh porifera terdapat juga spikula atau sporogin, yaitu merupakan duri-duri penguat dinding yang lunak dan dapat tersusun dari zat kapur, zat kersik (silikat), atau protein. Berdasarkan bahan penyusun rangka tubuh, Porifera diklasifikasikan menjadi:
5. Tipe-tipe Saluran Air pada Porifera Berdasarkan sistem saluran air yang terdapat pada Porifera, hewan ini dibedakan atas tiga tipe tubuh, yaitu tipa Ascon, tipe Sycon, dan tipe Rhagon.
6. Peranan Porifera bagi Kehidupan Hewan Porifera tidak ada yang merugikan bagi kehidupan kita, tetapi ada yang dapat berguna untuk kehidupan kita, yaitu dari golongan Demospongiae, khususnya Euspongia officinalis. Bila dikeringkan, Euspongia officinalis dapat digunakan sebagai spons untuk alat penggosok badan sewaktu mandi atau dapat digunakan sebagai pembersih kaca. Ada juga yang memanfaatkannya untuk hiasan, yaitu dari Porifera yang sudah mati.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 1:35 PM |