Bagian teks persuasif yang berisi inti dalam sebuah teks persuasif yang dinyatakan

Struktur teks persuasif terdiri dari:

  1. Pengenalan isu, yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraan itu.
  2. Rangkaian argumen, yakni berupa sejumlah pendapat penulis/pembicara terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya.
  3. Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
  4. Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya, yang biasanya ditandai oleh ungkapan-ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh karena itulah.

Penggalan teks persuasif di atas merupakan inti dari teks persuasif yang didalamnya menyatakan dorongan kepada pembaca untuk melakukan sesuatu, yaitu melestarikan kembali permainan-permainan tradisional dalam rangka mempertahankan kebudayaan yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak. Hal ini dapat dibuktikan pada kalimat: "Oleh karena itu, kita perlu untuk melestarikan kembali permainan-permainan tradisional untuk mempertahankan kebudayaan kita yang hampir ditinggalkan oleh generasi-generasi muda saat ini, terutama bagi anak-anak." Dengan demikian, struktur teks persuasif di atas termasuk ke dalam bagian pernyataan ajakan.

Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah B. 

Jakarta -

Pernahkah detikers tergiur untuk membeli sesuatu dari bujukan orang lain atau membujuk orang lain untuk membeli sesuatu? Jika pernah maka kegiatan tersebut merupakan contoh penerapan dari teks persuasi.

Persuasi adalah komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain yang bertujuan agar orang yang dipengaruhi bertindak sesuai yang diharapkan. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, teks persuasi dipelajari.

Penjelasan mengenai struktur teks persuasi yang benar beserta ciri dan contohnya adalah sebagai berikut dikutip dari buku Materi Umum Bahasa Indonesia SMP yang ditulis oleh Hari Wibowo, S.S, M.pd. dan Iin Hendriyani, S.pd.

Teks Persuasi adalah teks yang berisi ajakan atau bersifat membujuk. Pernyataan-pernyataan dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau ajakan si penulis. Pernyataan-pernyataan dalam teks tersebut juga bersifat mempromosikan sesuatu.

Teks persuasi memiliki fungsi untuk menyampaikan himbauan, saran, dan ajakan untuk melakukan sesuatu. Teks persuasi dapat berbentuk seperti surat, kampanye, dan bisa juga berupa artikel.

Struktur Teks Persuasi

Struktur teks persuasi yang benar adalah:

1. Pengenalan isu, yaitu berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah. Pengenalan isu menjadi dasar tulisan atau pembicaraan itu sendiri.

2. Rangkaian argumen, yaitu sejumlah opini yang dituangkan oleh penulis terkait dengan isu yang dipaparkan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan sejumlah fakta untuk memperkuat pendapat yang ditulis.

3. Pernyataan ajakan, merupakan inti dari teks persuasi berisi dorongan agar pembaca/pendengar melakukan sesuatu. Pernyataan tersebut dapat disampaikan secara tersirat maupun tersurat.

Ciri Teks Persuasi

Yang merupakan ciri teks persuasi adalah1. Berupa ajakan atau dorongan untuk melakukan sesuatu yang dibahas di dalam teks.2. Memiliki argumentasi, agar pembaca dapat mempertimbangkan untuk melakukan sesuatu.3. Berisi fakta yang bertujuan untuk membuktikan sebuah kebenaran dari ajakan yang ditulis.4. Sasaran proses berpikir teks berorientasi kepada pembacanya, bukan kepada penulisnya sendiri seperti dalam teks argumentasi.

5. Ide pokok biasanya menghindari konflik dan berusaha senetral mungkin agar kepercayaan pembaca tidak hilang karena teks atau menjurus pada hal yang spesifik.

Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi

Kaidah kebahasaan yang menandai teks persuasi adalah sebagai berikut:1. Menggunakan kata-kata teknis atau istilah sesuai topik yang dibahas.2. Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif seperti jika, maka, sebab, karena dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, dan sebagainya.3. Menggunakan kata kerja mental seperti yang diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan, dan sebagainya.

4. Menggunakan kata-kata yang merujuk, yaitu berdasarkan data, merujuk pada, pendapat, dan sebagainya.

Contoh Teks Persuasi

Berikut adalah contoh teks persuasi tentang hidup sehat:

Masyarakat perkotaan saat ini semakin disibukkan dengan rutinitas harian mereka. Sayangnya, kini rutinitas harian para pekerja kantoran lebih banyak dilakukan dengan gadget sambil duduk seharian. Pekerjaan saat ini memang lebih banyak menggunakan kekuatan otak daripada fisik. Tubuh dituntut untuk duduk di belakang meja sambil menatap layar komputer selama 8 jam per harinya.

Kebiasaan masyarakat modern inilah yang menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik. Tubuh menjadi kurang bergerak. Akibatnya pembakaran kalori dan pembuangan zat-zat beracun dalam tubuh jadi ikut terhambat. Tak heran jika kini banyak orang yang mengalami obesitas karena kalori yang masuk dalam tubuh tak bisa dikeluarkan lewat aktivitas fisik.

Berbagai masalah kesehatan pun bisa ikut muncul pada orang-orang yang kurang aktivitas fisik. Biasanya masalah muncul pada sendi-sendi tulang yang jadi kaku. Penumpukan kalori dalam tubuh juga bisa memicu penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, hingga jantung koroner.

Karena itulah, mari kita terapkan lagi pola hidup sehat. Mari mulai menanamkan kecintaan pada olahraga. Sebisa mungkin, ayo atur waktu untuk berolahraga minimal 1 kali dalam seminggu. Kita juga bisa berolahraga sambil bekerja, misalnya dengan bersepeda saat menuju ke kantor. Karena dengan rutin olahraga, maka kita bisa menjaga kesehatan tubuh dan juga pikiran.

Penjelasan mengenai ciri, kaidah pembahasan, dan contoh struktur teks persuasi yang benar adalah seperti yang dijabarkan di atas. Bagaimana detikers apakah mudah dipahami?

(pal/pal)

Bagian teks persuasif yang berisi inti dalam sebuah teks persuasif yang dinyatakan

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Bola.com, Jakarta - Teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk. Jadi, dalam teks persuasif berisi tulisan yang bertujuan meyakinkan pembaca agar tertarik dan mengambil tindakan tertentu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang. Teks juga berarti bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya.

Sedangkan, persuasif menurut KBBI adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Jadi, pengertian teks persuasif adalah teks yang bersifat membujuk agar orang yakin.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, teks persuasif adalah teks yang menyajikan sudut pandang tertentu untuk membujuk pembaca.

Teks persuasif memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa ide, gagasan, atau pendapat dalam tulisan itu benar dan terbukti sehingga pembaca melakukan apa yang menjadi ajakan dari tulisan tersebut.

Hal itulah yang membuat kalimat persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus. Untuk memahami lebih dalam mengenai teks persuasif, kamu perlu juga mengenali ciri-ciri, struktur, hingga contohnya.

Berikut ini penjelasan singkat mengenai ciri-ciri, struktur hingga contoh teks persuasif, seperti dilansir dari laman Kelaspintar dan Serupa, Selasa (1/12/2020). 

Bagian teks persuasif yang berisi inti dalam sebuah teks persuasif yang dinyatakan

Ilustrasi menulis. /Copyright unsplash.com

Berisi Data dan Fakta

Ciri-ciri teks persuasif yang pertama adalah berisi data dan fakta. Seperti diketahui, tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Jadi, data dan fakta tersebut sangat penting perannya sebagai alasan-alasan yang kuat dalam mendukung isi dari tulisan.

Argumen Harus Meyakinkan Pembaca

Satu di antara tujuan dari teks persuasif adalah untuk meyakinkan pembaca. Teks ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau memercayai yang ditulis oleh penulis.

Oleh karena itu, tulisan ini biasanya menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif (jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu).

Berisi Kata-Kata Bujukan

Pengertian teks persuasif adalah sebuah teks yang bersifat membujuk, tentunya isinya juga adalah kata-kata ajakan. Teks ini banyak menggunakan kata-kata bujukan dan kata kerja imperatif, seperti ayo, mari, lakukanlah, penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, hendaknya, waspadalah, dan lain-lain.

Selain itu, teks persuasif biasanya menggunakan kata-kata teknis atau istilah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

Menghindari Konflik

Teks persuasif memiliki ciri-ciri lainnya, yaitu menghindari konflik. Hal ini biasanya dilakukan untuk mempertahankan kepercayaan pembaca. Pendapat atau fakta digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.

Bagian teks persuasif yang berisi inti dalam sebuah teks persuasif yang dinyatakan

Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Struktur Teks Persuasif

1. Pengenalan Isu

Pengenalan isu berupa pengantar atau awalan pada teks yang mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas pada teks.

2. Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

3. Pernyataan Ajakan

Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

4. Penegasan Kembali

Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan dan argumen-argumen sebelumnya.

Kaidah Menulis Teks Persuasif

1. Harus menggunakan kata-kata bujukan, seperti penting, harus, sudah semestinya, sepantasnya, dan kata-kata bujukan lainya.

2. Menggunakan kata-kata kerja yang bersifat imperatif, seperti jadikanlah, waspadalah, hendaknya, dan kata kerja imperatif lainya.

3. Menggunakan kata-kata istilah yang sesuai dengan topik yang dibahas.

4. Menggunakan kata-kata penghubung yang bersifat argumentatif, seperti sebab, jika karena, dengan akibatnya, oleh karena itu, dan kalimat penghubung argumentatif lainnya.

Bagian teks persuasif yang berisi inti dalam sebuah teks persuasif yang dinyatakan

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Neon

                                                         Buanglah Sampah pada Tempatnya

Pengenalan Isu

Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang menyepelekan bahwa sampah kecil itu tanpa mengetahui dampak yang akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah ya sampah.

Rangkaian Argumen

Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat diuraikan oleh tanah.

Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan. Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit yang tidak diinginkan.

Belum lagi dampak langsung yang membuat kita tidak nyaman. Baunya akan sampai ke hidung kita juga yang membuangnya. Sebelum mengeluh, keluhkanlah diri sendiri yang tidak membuang sampah ke tempatnya.

Pernyataan Ajakan

Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih awal dari kita, kedinginan, kelelahan, karena ulah kita yang membuang sampah sembarangan.

Penegasan Kembali

Menghargai mereka sama dengan kita menghargai diri sendiri karena saat kita membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

Sumber: Kelaspintar, Serupa