Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi kontrasepsi IUD atau KB Spiral.

KOMPAS.com - Dari beberapa jenis alat kontrasepsi pengontrol kehamilan, banyak pasangan memutuskan untuk menggunakan KB spiral atau intrauterine device (IUD).

Melansir Web MD, IUD atau dikenal sebagai KB spiral adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf "T" yang dipasang di rahim wanita.

Alat kontrasepsi ini bisa mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma mencapai dan membuahi sel telur.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Masturbasi dan Seks Sebabkan Jerawat

Jika dipasang dengan cara yang tepat, peluang kehamilan bagi pengguna IUD atau KB spiral bisa kurang dari satu persen.

KB spiral banyak dipilih sebagai alat kontrasepsi wanita karena tahan lama, praktis, dan relatif aman digunakan bahkan bagi ibu menyusui.

Selain itu, pengguna KB spiral juga tidak perlu khawatir hamil dengan masalah lupa minum pil KB atau kondom bocor.

Kendati relatif aman, beberapa pasangan ada yang khawatir penggunaan alat kontrasepsi ini dapat memengaruhi hubungan seksual.

Baca juga: Membongkar Mitos Kesehatan Masturbasi

Sebelum khawatir, simak beberapa fakta seputar hubungan seksual setelah pasang spiral berikut:

1. Tidak memengaruhi gairah seksual dan tidak terasa

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
Lihat Foto

pexels

Ilustrasi

Dokter ahli kesuburan dan reproduksi berbasis di New York, Jaime Knopman, MD, menjelaskan terdapat dua jenis IUD, yakni hormonal dan nonhormonal.

"Keduanya tidak akan berdampak pada hasrat seksual pengguna KB spiral," jelas dia seperti dilansir Women's Health.

Selain itu, berhubungan seksual setelah pasang spiral rasanya seperti saat sebelum memasang alat kontrasepsi ini.

"Karena KB spiral dipasang di rongga rahim, Anda tidak bisa melihat atau merasakannya. Jadi harusnya tidak ada dampaknya pada kehidupan seksual," kata Dr. Knopman.

Baca juga: 5 Posisi Seks Ampuh untuk Pelepas Stres

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Wanita yang biasanya mengalami haid yang berat dan kram selama menstruasi bisa merasakan masalah bulanannya lebih ringan setelah menggunakan KB spiral hormonal.

Berkat progestin dalam KB spiral hormonal, pendarahan berat dan nyeri haid hebat bisa berkurang.

Baca juga: 6 Posisi Bercinta Bagi Pasangan yang Sedang Mendambakan Momongan

3. Aman dari segala posisi seks

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Banyak pasangan khawatir hubungan seksual bisa membuat KB spiral terlepas dari rahim.

Namun, dokter spesialis obgin dari Orlando Health AS, Christine Greves, MD, memastikan hubungan seks setelah pasang spiral aman.

"Sangat tidak mungkin hubungan seks bisa sampai membuat IUD terlepas," jelas Greves, seperti dilansir Health.

Dokter Greves mengatakan, karena spiral dipasang di dalam rahim, bukan di vagina atau leher rahim, penis tidak bisa masuk sampai ke dalam rahim.

Baca juga: 5 Posisi Bercinta untuk Bakar Kalori Lebih Banyak

4. Pasangan mungkin bisa merasakan ada senar IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

Selama alat KB spiral terpasang tepat di posisinya, pasangan bisa tidak merasakannya karena alat kontrasepsi ini dirancang sangat tipis.

Tapi menurut Dr. Greves, ada beberapa pria yang bisa merasakan KB spiral selama berhubungan intim.

"Kemungkinan yang dirasakan pasangan itu senar atau tali tipis dari alat KB spiral, bukan alat KB spiral utama," jelas dia.

Tali atau senar pada alat KB spiral ini dirancang bisa melewati servis. Tujuannya untuk memudahkan obgin melepas alat kontrasepsi ke depan.

Di sisi lain, Anda perlu waspada jika pasangan merasakan lebih dari sekadar benang atau tali tipis saat berhubungan seksual setelah pasang spiral.

Hal itu bisa jadi tanda alat KB spiral berpindah dari rahim ke serviks. Kondisi ini bisa membuat Anda merasakan sakit saat berhubungan seks.

Jika Anda merasakan hubungan seksual setelah pasang sprial terasa menyakitkan, segera minta dokter untuk mengevaluasi pemasangan alat kontrasepsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Senin, 11 Jan 2016 20:11 WIB

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth

Jakarta - Setelah memasang Intrautterine Device (IUD) atau KB spiral, pasangan suami istri (pasutri) pastinya bisa kembali berhubungan intim. Namun, ada tenggat waktu yang mesti diperhatikan.dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabata menuturkan, pada umumnya proteksi yang diberikan oleh IUD terjadi setelah 24 jam pemasangan. Nah, terkadang setelah pemasangan masih ada bercak dan terkadang masih terasa sedikit nyeri.

Baca juga: IUD 'Jebol' dan Kehamilan Ektopik Bisa Saja Terjadi Saat Pakai KB Spiral 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Apabila mengalami bercak (spotting) dan nyeri, hubungan seks setelah pemasangan dapat ditunggu beberapa hari setelah keluhan tersebut hilang. Walaupun proteksi sudah ada setelah sekitar 24 jam pasca pemasangan," tutur dr Hari kepada detikHealth baru-baru ini.Dalam keseharian, pemakaian KB spiral disebut pula bisa menimbulkan keluhan pada beberapa pria karena bercinta jadi terasa sakit. Hal ini dibenarkan oleh dr Hari. Pemilik akun twitter @drharinugroho ini mengatakan hal tersebut dapat terjadi karena benang spiral menyenggol glans penis.Untuk penanganannya, menurut dr Hari cukup mudah. Benang IUD yang dirasa terlalu panjang cukup dipotong sehingga tidak akan mengenai glans penis ketika bercinta nantinya."Sehingga, untuk mengatasinya tidak harus dengan mengganti kontrasepsi. Cukup dengan memotong benangnya saja," tambah ayah satu anak ini.

Baca juga: Vasektomi & Tubektomi Paling Tepat Buat Orang Indonesia

(rdn/up)

Baca Juga

Mom's Life

Kinan   |   Haibunda

Selasa, 23 Nov 2021 22:25 WIB

Berapa hari boleh berhubungan intim setelah pasang IUD
caption

IUD atau intrauterine device merupakan salah satu alat kontrasepsi yang efektif. Nah, sering dikhawatirkan hubungan seks saat memakai IUD dapat membuatnya 'bergeser'.

Jadi, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat hendak berhubungan seks dengan menggunakan IUD? Akankah keberadaan IUD mengganggu keintiman pasutri?

Dikutip dari Healthline, Bunda sebenarnya tidak perlu khawatir berlebihan. IUD sudah dirancang sedemikian rupa agar aman dan tidak mengganggu keintiman hubungan seks.


Jika dipakaikan dengan benar, pasutri seharusnya tidak merasakan keberadaan IUD saat berhubungan seks. Sebab selain ukurannya sangat kecil, perangkat ini terletak di dalam rahim.

Namun apabila Bunda atau suami merasakan ada yang tak nyaman dengan IUD saat berhubungan intim, jangan tunda untuk segera cek ke dokter kandungan.

Apakah benang IUD dapat dirasakan saat berhubungan seks?

Ada kemungkinan suami dapat merasakan keberadaan benang IUD, namun seharusnya ini tidak menyebabkan rasa sakit karena sangat tipis. Beberapa bukti menyebutkan meski tak memicu rasa sakit, benang IUD tetap berisiko membuat suami tidak nyaman. 

Diskusikan kembali dengan suami, serta dokter, tentang keberadaan benang IUD ini ya, Bunda. Ingat, jangan sembarangan menarik apalagi menggunting benang ini sendiri.

Mungkinkah IUD lepas saat berhubungan seks?

Dilansir Self, dokter kebidanan dan kandungan Weill Cornell Medicine di New York, Jacques Moritz, MD menuturkan bahwa ia belum pernah mendengar adanya kasus IUD lepas akibat hubungan seks.

Dokter kandungan lainnya dari Yale Medical School, Mary Jane Minkin, MD, juga menyebutkan hal serupa. Menurutnya, penetrasi saat seks tidak dapat membuat IUD lepas begitu saja. Lantas bagaimana jika dilakukan fingering? 

"Benang IUD sangat tipis, tidak mudah bergeser karena jari. Jika memang benangnya teraba, tidak mudah meraihnya karena lingkungan sekitarnya licin, terutama dengan adanya cairan vagina yang sedang banyak,” imbuh Minkin.

Ia menjelaskan bahwa dokter kandungan memerlukan penggunaan alat penjepit khusus untuk menarik benang dan mengeluarkan IUD. Maka dari itu, perubahan posisi IUD karena jari kemungkinan besar tidak bisa terjadi dengan mudah.

Rutin morning seks ternyata bermanfaat, simak video ini Bun:

(fia/fia)