Berapa lama jarak setelah kena covid untuk vaksin

“Pemerintah mulai mengimbau pemberian vaksin booster sejak Januari 2022 lalu. Hal ini bertujuan untuk menekan kasus Omicron yang semakin meningkat di Indonesia. Bagi penyintas COVID-19, tetap disarankan untuk mendapatkan booster dengan selang waktu yang berbeda setelah dinyatakan sembuh.”

Berapa lama jarak setelah kena covid untuk vaksin

Halodoc, Jakarta – Sejak awal 2022, pemerintah mulai memberikan vaksinasi booster kepada masyarakat guna menekan angka penularan COVID-19 di Indonesia. Peningkatan kasus COVID-19 pun meningkat kembali semenjak merebaknya varian Omicron di Indonesia. Meski gejala yang ditimbulkan tergolong ringan, kemampuan penularan Omicron dinilai sangat cepat bila dibandingkan dengan varian lainnya.

Meningkatnya jumlah kasus Omicron di Indonesia pun membuat pemerintah semakin menggalakkan vaksinasi booster. Namun, bagaimana untuk orang-orang yang sudah terlanjur terpapar COVID-19? Masih perlukah mereka menerima vaksinasi booster? Ketahui selengkapnya di sini. 

Melansir dari Live Science, seseorang yang pernah terpapar COVID-19 tetap perlu mendapatkan booster. Namun, penyintas perlu menunggu setidaknya beberapa minggu untuk memaksimalkan efek perlindungan dari suntikan booster. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan individu yang terpapar COVID-19 untuk menunggu  mendapatkan booster sampai gejala hilang dan menyelesaikan isolasi. 

Menurut Dr. Sharon Nachman, kepala Divisi Penyakit Menular Anak di Rumah Sakit Anak Stony Brook New York mengatakan, individu yang terpapar COVID-19 perlu menunggu setidaknya dua minggu hingga gejalanya hilang. Pasalnya, mendapatkan vaksin saat terinfeksi COVID-19 secara aktif dapat memperburuk gejala dan memberi tubuh lebih banyak tekanan. 

Kendati demikian, peraturan di Indonesia sedikit berbeda. Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyintas COVID-19 yang tidak dirawat di rumah sakit, bisa mendapatkan vaksinasi booster 1 bulan setelah dinyatakan sembuh. Sementara penyintas yang dirawat di rumah sakit perlu menunggu minimal 3 bulan setelah sembuh. 

Hal serupa dikatakan oleh Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.TropPaed. Menurutnya penyintas COVID-19 bergejala ringan, vaksinasi booster boleh dilakukan 1 bulan setelah sembuh. 

Sedangkan penyintas COVID-19 yang bergejala berat perlu menunggu 3 bulan untuk mendapatkan booster setelah dinyatakan sembuh. Syarat lain yang perlu dipenuhi adalah individu yang bersangkutan sudah divaksin lengkap (dua dosis) minimal 6 bulan sebelumnya.

Mengapa Booster Amat Penting?

Vaksinasi booster diperlukan untuk mencegah penularan varian Omicron. Satu studi yang diterbitkan dalam medRxiv menemukan bahwa vaksin mRNA dua dosis tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi omicron. Namun, efektivitas vaksin meningkat menjadi 37% satu minggu setelah booster mRNA.

Booster meningkatkan respons imun dengan membantu antibodi mengidentifikasi beberapa bagian COVID-19 dengan lebih baik. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Cell menemukan bahwa penguat mRNA merangsang produksi antibodi reaktif silang, atau antibodi yang mengikat baik pada omicron dan jenis virus corona sebelumnya. 

Ada lima jenis vaksin COVID-19 yang digunakan sebagai booster di Indonesia. Kelima jenis tersebut adalah Pfizer, AstraZeneca, Corona Vac/ Vaksin PT BIO Farma, Zifivax dan Sinopharm. Adapun syarat yang perlu kamu penuhi sebelum mendapatkan booster, seperti: 

  • Tidak sedang demam atau memiliki suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celsius.
  • Memiliki tekanan darah normal atau tidak lebih dari 140/90 mmHg. 
  • Tidak memiliki riwayat atau tidak sedang mengidap masalah pembekuan darah, defisiensi imun, kelainan darah, atau merupakan penerima transfusi darah yang sedang menjalani pengobatan tertentu.
  • Tidak sedang mengidap penyakit autoimun. Jika pun memiliki kondisi tersebut, pastikan sudah ditangani dengan baik.
  • Tidak sedang menjalani pengobatan imunosupresan, seperti kemoterapi atau obat kortikosteroid.
  • Tidak mengidap masalah kesehatan penyerta, seperti gangguan jantung, hati, HIV, diabetes, gangguan ginjal, dan hipertiroid. 
  • Tidak mengidap masalah asma yang berat dan tidak terkontrol. 

Pastikan kamu menjaga daya tahan tubuh sebelum menerima booster agar vaksin dapat bekerja dengan baik. Jangan lupa konsumsi vitamin supaya daya tahan tetap terjaga. Jika stok menipis, segera cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Segera konsumsi vitamin sebelum sakit, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Live Science. Diakses pada 2022. You got omicron. Should you still get a booster?
World Health Organization. Diakses pada 2022. Episode #53 – COVID-19: Booster Shots.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. COVID-19 Vaccine Booster Shots.
Kompas. Diakses pada 2022. Positif Covid-19, Berapa Lama Seseorang Bisa Divaksin Booster?
MedRxiv. Diakses pada 2022. Effectiveness of COVID-19 vaccines against Omicron or Delta infection.
Cell. Diakses pada 2022. mRNA-based COVID-19 vaccine boosters induce neutralizing immunity against SARS-CoV-2 Omicron variant.

Jakarta -

Jarak vaksin booster setelah positif COVID menjadi informasi penting bagi kamu yang baru saja sembuh dari Corona. Saat ini, vaksin ketiga alias booster sudah tersedia dan bisa didapatkan oleh seluruh masyarakat.

Namun jarak vaksin booster setelah positif COVID penting kamu perhatikan. Hal itu karena penyintas COVID-19 tak bisa langsung divaksinasi.

Simak informasi berikut guna mengetahui jarak vaksin booster setelah positif COVID.

Mengutip situs Indonesiabaik yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), jarak vaksin booster setelah positif COVID tergantung gejala yang muncul saat terinfeksi Corona.

Artinya, jarak vaksin booster setelah positif COVID antara pasien yang bergejala ringan dan berat tentu berbeda. Berikut rinciannya:

  1. Jarak vaksin booster setelah positif COVID bagi pasien gejala berat: Vaksin booster diberikan setelah 3 bulan sembuh
  2. Jarak vaksin booster setelah positif COVID bagi pasien gejala ringan/sedang: Vaksin booster diberikan setelah 1 bulan sembuh

Vaksin ketiga atau booster dapat dilakukan secara homolog atau heterolog. Adapun vaksin yang diberikan adalah regimen vaksin COVID-19 yang tersedia di lapangan juga sudah mendapatkan EUA dari BPOM dan rekomendasi Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Jenis-Jenis Vaksin Booster

Jarak vaksin booster setelah positif COVID sudah dibahas. Lalu, apa saja jenis-jenis vaksin booster yang saat ini disediakan dan diizinkan pemerintah?

Dilansir dari situs Sehat Negeriku milik Kemenkes, pemerintah sudah menambah regimen vaksin booster, yakni vaksin Sinopharm. Saat ini, ada 6 jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia.

Keenam regimen tersebut adalah:

  1. Sinovac
  2. AstraZeneca
  3. Pfizer
  4. Moderna
  5. Janssen (J&J)
  6. Sinopharm

Untuk diketahui, pemberian dosis booster menggunakan jenis vaksin yang sama degan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya (homolog). Pemberian dosis booster juga bisa menggunakan jenis vaksin berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya (heterolog).

Macam Kombinasi Vaksin Booster

Jarak vaksin booster setelah positif COVID sudah diketahui. Selanjutnya, mari ingat kembali kombinasi vaksin booster yang sudah disetujui oleh pemerintah.

Mengacu situs Sehat Negeriku milik Kemenkes, berikut kombinasi vaksin booster yang diberikan kepada masyarakat:

  1. Vaksin Primer AstraZeneca: vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25
  2. Vaksin Primer AstraZeneca: vaksin booster Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
  3. Vaksin Primer AstraZeneca: vaksin booster AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
  4. Vaksin primer Pfizer: vaksin booster Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
  5. Vaksin primer Pfizer: vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  6. Vaksin primer Pfizer: vaksin booster AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
  7. Vaksin primer Moderna: vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  8. Vaksin primer Janssen (J&J): vaksin booster Moderna separuh dosis (0,25 ml)
  9. Vaksin primer Sinopharm: vaksin booster Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)

Usai mengetahui jarak vaksin booster setelah positif COVID, simak halaman berikutnya untuk mengetahui syarat vaksin booster.

Saksikan Video 'Pemberian Vaksinasi Booster Dipercepat, Kini Bisa 3 Bulan dari Dosis Kedua':

(azl/imk)