Berikut ini merupakan kota penghasil kerajinan batik kecuali

FaktaDaerah.Com- Pulau Jawa memang menjadi potensi batik terbesar di Indonesia, hampir di daerah yang ada di Pulau Jawa ini menjadi penghasil batik, misalnya adalah Daerah Jawa Barat. Akan tetapi dari batik yang ada di Jawa Barat masih kalah pamornya dengan daerah di Jawa Tengah yang sudah terlebih dahulu menjadi pengasil atau pembuat batik di Indonesia.

Baca Juga: 18+ FAKTA Provinsi Jawa Barat yang Melegenda!

Berikut adalah wilayah-wilayah yang menjadi penghasil batik di Provinsi Jawa Barat yang sudah dikenal oleh masyarakat secara luas. 

  1. Kabupaten Cirebon, Jawa Barat
  2. Daerah Indramayu
  3. Daerah Priyangan, Provinsi Jawa Barat
  4. Batik di Tasikmalaya
  5. Batik wilayah Ciamis Provinsi Jawa Barat

5 Daerah penghasil batik di atas pada dasarnya yang mengawali kerajinan seni lukis batik di Provinsi Jawa Barat akan tetapi berdasarkan sumber berita yang pernah diterbitkan oleh BeritaSatu saat ini ada sekitar 27 Daerah Penghasil Bati di Jawa Barat dengan khas daerah. Adapun untuk wilayah baru yang mulai mengenailakn Batik di Jawa Barat adalah sebagai berikut;

  1. Daerah Cianjur, Provinsi Jawa Barat
  2. Daerah Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Dua wilayah tersebut pada dasarnya menjadi wilayah terbaru yang mulai memperkenlakan desain batinya. Oleh karennnya adanya wilayah batik di Jawa Barat ini bisa berpotensi besar untuk menghasilkan batik-batik yang bisa diandalkan.

Baaca.id — Indonesia memiliki kekayaan seni budaya yang khas dari tarian sampai dengan kerajinan batik. Kerajinan khas Indonesia telah dikenal sejak dahulu, bahkan merambah ke berbagai negara di dunia salah satunya: kerajinan batik.

Wilayah Indonesia memiliki potensi besar dalam industri kerajinan batik. Berbagai jenis hingga corak batik yang khas dimiliki Indonesia.

Hal ini terlihat jelas dari produk-produk batik yang dibuat oleh hampir daerah di penjuru Nusantara. Batik Pekalongan, batik Solo sampai dengan batik Banyuwangi deretan beberapa jenis batik khas Indonesia.

Kerajinan batik Indonesia memiliki beberapa cirikhas salah satunya, yakni Batik parang Kusumo. Batik jenis ini berasal dari kota Solo dengan corak yang khas yang mirip ombak laut.

Baca Juga: 11 Tanaman yang Beracun dan Ciri-cirinya

Ciri khas batik Indonesia yang tidak kalah menarik, yaitu: batik Mega Mendung berasal dari kota Cirebon. Motif ini lebih mengangkat corak awan mendung dan masih banyak lagi ciri khas batik Indonesia yang coraknya unik dan berbeda

6 Daerah Penghasil Kerajinan Batik di Indonesia

Surakarta

Salah satu daerah penghasil kerajinan batik terkenal di Indonesia, yaitu Surakarta atau Solo. Kekayaan seni budaya tersimpan di kota yang dengan slogan The Spirit of Java yang khas.

Batik Solo merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit dan Mataram hingga dikenal dengan nama batik Sidomukti.

Motif bunga, bangunan, gunung sampai motif kupu-kupu menjadi ciri khas batik Solo yang juga termasuk batik klasik atau kuno

Anda bisa melihat lebih dekat proses pembuatan sekaligus berburu batik dengan datang langsung ke Kampung Laweyan, Surakarta.

Di kampung Laweyan merupakan central produksi batik solo. Berlokasi di Kecamatan Laweyan. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin batik sejak tahun 1546.

Setidaknya, Anda akan menjumpai 70 deretan toko yang menjajakan aneka produk batik dari pakaian hingga cendera mata.

Tidak hanya suguhan batik yang indah, tetapi juga suguhan deretan arsitektur bangunan Jawa, Eropa, Islam, dan Tiongkok yang megah.

Yogyakarta

Yogyakarta sejak dahulu populer sebagai daerah penghasil kerajinan batik di Indonesia, bahkan tahun 2014  dinobatkan menjadi kota batik dunia oleh World Craft Council.

Kerajinan batik yang diproduksi kota Yogyakarta begitu beragam motif, antara lain: motif Gompol untuk upacara pernikahan, motif Sido Mukti untuk ijab kabul sampai motif Wahyu Tumurun Cantel.

Kemudian warna-warni pun menarik  cokelat, putih, hingga hitam yang biasanya digunakan saat acara-acara penting. Anda bisa berburu kerajinan batik dibeberapa lokasi yang tersebar di kota Yogyakarta.

Beringharjo, sentral daerah penghasil batik di Yogyakarta. Anda bisa berburu aneka kerajinan batik berbagai motif dengan harga murah dan terjangkau.

Selain Beringharjo, Anda dapat memburu aneka kerajinan batik di sejumlah daerah penghasil batik, yang lain di Yogyakarta meliputi: Malioboro Toko Mirota Batik, hingga Toko Batik Winotosastro

Pekalongan

Daerah penghasil kerajinan batik di Indonesia yang terkenal yaitu Pekalongan. Batik pesisir itulah julukan batik asal Pekalongan, karena terletak di pesisir Utara pulau Jawa.

Motif batik Pekalongan diduga dipengaruhi oleh China, Belanda, dan Arab. Pengaruh inilah pengrajin batik di kota Pekalongan mampu menciptakan beberapa motif yang khas bertema alam dengan warna yang cerah.

Anda dapat berburu berbagai macam produk batik di sejumlah daerah penghasil kerajinan batik di Pekalongan. Pasar Setono yang berdiri tahun 1939 menjadi lokasi yang tepat untuk memburu kerajinan batik.

Lokasi lain cocok untuk berburu batik Pekalongan, yakni Kampung Batik Kauman, yang terletak di Desa Kauman, Kecamatan Pekalongan

Cirebon

Lain lagi batik asal dari Cirebon yang diduga dipengaruhi dengan oleh budaya Cina, karena banyaknya jumlah etnis Cina yang menetap di kota ini.

Motif batik Cirebon bervariasi dari motif singa, naga, Gajahmada dan motif harimau. Anda bisa berburu ke daerah penghasil kerajinan batik di Cirebon, tepatnya di Kampung batik Tulis Ciwaringin.

Di kampung ini Anda dapat melihat dari dekat proses pembuatan batik tulis yang dilakukan secara tradisional, dengan warna alami salah satunya kayu mahoni.

Anda juga bisa menemukan beberapa motif batik tulis khas Ciwaringin, yaitu: motif Bang Biron Dlorong dengan warna.

Baca Juga: Profil dan Fasilitas TransNusa Pesawat Kebanggaan Masyarakat Timur

Pulau Bali

Pulau yang populer dengan sebutan pulau Dewata itu juga merupakan daerah penghasil kerajinan batik di Indonesia sejak tahun 1970. Beragam corak yang menarik dan didominasi warna cerah menjadi satu ciri khas batik Bali.

Perpaduan corak ornamen khas pulau Bali dan Cina memunculkan motif batik yang menarik. Beberapa motif batik khas Bali, antara lain; motif rusa, burung bangau perpaduan khas Pulau Dewata dengan Cina seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura dan naga menghasilkan corak batik istimewa.

Kreativitas pengrajin batik Bali mampu menciptakan beberapa motif batik yang menawan. Deretan motif batik khas Bali tersebut antara lain: motif Buketan, singa barong, hingga ulamsari mas.

Itulah ulasan singkat tentang daerah penghasil kerajinan batik di Indonesia yang bisa menjadi alternatif pilihan sebagai tempat belanja dan berburu batik.

Proses pembuatan batik tulis. Sumber: Pixabay.com

Batik merupakan salah satu produk budaya berupa karya seni original dari Indonesia. Bahkan, batik telah diakui sebagai identitas bangsa Indonesia oleh UNESO [United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization] sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi [Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity] pada 2 Oktober 2009.

Sebagai identitas bangsa, batik tidak hanya diproduksi oleh satu daerah saja. Dikutip dari Batik Tulis Paseban Dalam Makna Visual oleh Rika Nugraha, M.Sn., daerah penghasil batik di Indonesia tersebar di berbagai kota berikut:

  • Jawa Barat meliputi Sumedang, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Indramayu, Cirebon, dan Kuningnan.

  • Jawa Tengah meliputi Banyumas, Kudus, Demak, Solo, Pekalongan, dan Yogyakarta.

  • Jawa Timur meliputi Tuban, Gresik, Sidoarjo, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, dan Banyuwangi.

  • Sumatra meliputi Palembang, Jambi, Lampung, dan Aceh.

Dari sekian banyak daerah penghasil batik, ada lima yang terbesar di Indonesia, di antaranya Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Madura.

Proses pembuatan batik cap. Sumber: Pixabay.com

5 daerah penghasil batik terbesar di Indonesia

Batik di Indonesia sangat beragam, setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan kelima daerah penghasil batik terbesar di Indonesia, yakni Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, dan Madura.

Untuk lebih memahami ciri khas batik dari kelima daerah tersebut, Teguh Prayitno dalam bukunya Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun dan Drs. Subadiyana dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas 10 menjelaskannya dengan lengkap.

Batik Solo sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dari keraton, sehingga motifnya menggambarkan kesopanan, kelembutan, dan ketenangan. Karenanya, ukuran motif dalam batik Solo cenderung kecil dan berwarna agak kecoklatan. Ragam hias yang digunakan pun perpaduan dari geometris dan non geometris.

Batik Solo juga dipercaya memiliki kekuatan magis. Pemakaian batik Solo disesuaikan dengan derajatnya, karena seseorang akan terangkat karismanya ketika menggunakan batik tersebut.

Meskipun batik Solo dan Yogyakarta sama-sama dipengaruhi oleh budaya keraton, terdapat perbedaan yang sangat mencolok di dalamnya. Sebab, budaya keraton Yogyakarta dengan keraton Surakarta juga berbeda.

Batik Yogyakarta memiliki ciri khas dengan motif batik yang berukuran besar dan ragam hiasnya berbentuk geometris. Warna yang digunakan pun lebih terang dan bersih seperti putih dan biru. Penggunaan warna hitam dalam batik Yogyakarta tidak menggunakan hitam murni, tetapi hitam yang memiliki warna agak kebiru-biruan.

Beberapa jenis ragam hias yang menjadi ciri khas batik Yogyakarta adalah Batik Kawung, Batik Parang, Batik Nitik, Batik Semen, dan Batik Pinggiran.

Batik Pekalongan memiliki ciri khas berupa ragam hias gambar bunga-bunga, daun, ranting, dan burung. Warna yang digunakan sangat terang dan mencolok. Biasanya, batik Pekalongan menggambarkan suasana pertamanan yang riang gembira. Salah satu nama corak batik khas Pekalongan adalah corak batik "Encin".

Corak batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya Cina. Sebab, lokasi Pekalongan berada di Pesisir pantai dan sering menerima kedatangan pedagang Cina yang berlabuh. Batik Cina identik dengan warna mencolok dan berlambang hewan purba. Inilah yang mempengaruhi batik khas Pekalongan.

Sama seperti Pekalongan, lokasi Cirebon berada di pesisir pantai utara. Sehingga, corak batik khas Cirebon juga sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya luar seperti Cina. Dari dua kebudayaan seni Cirebon dan Cina, akhirnya melahirkan motif-motif batik simbol baru yang tidak menampakkan secara jelas gaya kesultanan maupun gaya Cina, mereka bercampur menjadi satu.

Salah satu contoh corak khas batik Cirebon adalah siput urang. Corak ini mencerminkan pengaruh laut, budaya Cirebon, dan budaya Cina.

Batik Madura umumnya dikategorikan sebagai batik pesisir. Batik Pesisir seringkali digambarkan sebagai batik yang dihiasi warna-warna yang cerah, berani, serta motif yang dinamis. Warna yang biasa digunakan didominasi oleh warna kuning, hijau, merah, dan biru tua.

Dikutip dari Etnomatematika Budaya Madura oleh Moh Zayyadi, motif khas dari Madura dikenal dengan motif Sekar Jagad yang identik dengan gambar ayam dan burung. Proses pembuatan batik di Madura dikenal dengan batik Gentongan.

Disebut dengan batik Gentongan karena proses pewarnaan batik terlebih dahulu direndam dalam wadah yang mirip gentong. Kekuatan warna batik gentongan bisa bertahan hingga puluhan tahun.

Pewarna yang digunakan berasal dari ekstrak tumbuhan pilihan alam khas Madura, diantaranya adalah merah yang berasal dari Mengkudu dan Tingi, hijau yang berasal dari kulit mundu dan tawas, serta biru yang berasal dari daun Tarum.

Page 2

Video yang berhubungan