Berikut ini yang bukan ciri ciri pergaulan sehat adalah

Jakarta -

Aristoteles, seorang filsuf dan ilmuwan Yunani Kuno mengatakan manusia sebagai zoon politicon, yang artinya manusia adalah makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.

Pengaruh pergaulan sangat besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Selain itu juga, pergaulan yang dilakukan akan mencerminkan kepribadiannya, baik itu pergaulan yang sehat maupun tidak.

Salah dalam memilih pergaulan akan menjerumuskan kita menjadi pribadi yang tidak baik. Maka dari itu, perlu memiliki prinsip dasar agar tetap dalam pergaulan yang sehat. Lantas, seperti apa pergaulan yang sehat?

Pergaulan sehat adalah kerja sama untuk melakukan hal-hal yang positif. Sedangkan, pergaulan yang tidak sehat itu lebih mengarah kepada pergaulan bebas, dan hal-hal negatif lainnya.

Hal ini yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja biasanya seseorang masih labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan ingin mencoba hal baru yang mungkin belum diketahui baik atau buruknya.

Untuk menghindari pergaulan yang tidak sehat, ada prinsip dasar yang harus dimiliki tiap remaja. Berikut penjelasannya dikutip dari buku Candrajiwa Indonesia Glosarium karya Budhi Setianto Purwowiyoto, yaitu:

1. Memiliki akhlak yang baik.

2. Sopan dan ramah kepada orang lain, terutama orang yang lebih tua.

3. Saling menghargai perbedaan yang ada.

4. Saling memahami satu sama lain.

5. Saling memberi nasihat yang baik pada prang lain.

6. Tidak saling berprasangka buruk.

7. Menyadari bahwa satu sama lain saling membutuhkan.

8. Tidak suka membicarakan aib orang lain.

9. Tidak mudah iri dan dengki kepada orang lain.

10. Senang membantu orang lain.

Mengutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA Kelas 10 karya Damar Pamungkas dan Bambang Kusnanto, berikut ini merupakan contoh-contoh pergaulan sehat, yaitu:

1. Ikut aktif dalam kegiatan remaja masjid atau karang taruna, sebab anggotanya akan ikut serta dalam kegiatan sosial.

2. Ikut serta dalam kegiatan pecinta alam, seperti mendaki, menyelam dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan keberanian dan mengajarkan menjaga alam sekitar, serta cara bertahan hidup di alam.

3. Kelompok belajar juga termasuk salah satu pergaulan sehat karena dalam suatu kelompok terdiri dari berbagai anak dengan tingkat kecerdasan yang berbeda sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar untuk lainnya.

4. Kegiatan ekstrakurikuler, juga membuat seseorang memiliki keterampilan dan juga dapat mengembangkan bakatnya.

Dengan mengikuti ekstrakurikuler maka pergaulan akan semakin luas karena akan berkumpul dengan orang yang hobinya sama dari latar belakang yang berbeda.

Nah, itulah arti dari pergaulan, prinsip dasar yang harus kamu pegang teguh serta contoh-contoh pergaulan sehat. Semoga tidak salah dalam memilih pergaulan, ya detikers.

Simak Video "Perkara Utang Rp 150 Ribu, Dua Remaja Bunuh Teman Sendiri"



(row/row)

Berikut ini yang bukan ciri ciri pergaulan sehat adalah

Berikut ini yang bukan ciri ciri pergaulan sehat adalah
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Pergaulan adalah proses bergaul yang dapat dibedakan menjadi pergaulan sehat dan pergaulan tidak sehat.

Terdapat tanda-tanda untuk membedakan pergaulan sehat dan pergaulan tidak sehat.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut ini tanda-tanda pergaulan sehat dan tidak sehat:

Pergaulan sehat

Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu atau individu dengan kelompok secara normal, baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya.

Tanda-tanda pergaulan sehat, antara lain:

  1. Berakhlak mulia
  2. Memiliki prasangka baik
  3. Pemaaf
  4. Jauh dari rasa iri dan dengki
  5. Memiliki sifat malu
  6. Berusaha menepati janji
  7. Sopan dalam bertutur kata
  8. Selalu senyum dan mengucap salam saat bertemu
  9. Selalu mengingat pada kebaikan
  10. Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
  11. Membantu teman yang kesusahan
  12. Memberi nasihat baik
  13. Tidak membicarakan aib teman atau saudara

Baca juga: Remaja Putri Jangan Sampai Kekurangan Zat Besi

Pergaulan tidak sehat

Pergaulan tidak sehat disebut juga pergaulan bebas adalah proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

Tanda-tanda pergaulan tidak sehat antara lain:

  1. Suka menghamburkan harta untuk hal yang tidak baik
  2. Sering menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
  3. Munafik yaitu kalau berkata dusta, kalau berjanji ingkar, kalau diberi amanat malah khianat dan kalau bersumpah palsu
  4. Rasa ingin mencoba dan merasakan hal negatif
  5. Perubahan emosi
  6. Perubahan pikiran
  7. Perubahan lingkungan pergaulan
  8. Perubahan tanggung jawab
  9. Mudah mengalami kegelisahan
  10. Tidak sabar
  11. Emosional
  12. Selalu ingin melawan
  13. Rasa malas
  14. Perubahan dalam keinginan
  15. Ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri

Dampak pergaulan tidak sehat

Terjadinya pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri sendiri, orang tua dan lingkungan.

Dampak pergaulan tidak sehat tersebut meliputi:

  1. Pergaulan bebas yaitu perilaku menyimpang, melewati batas-batas norma ketimuran
  2. Ketergantungan obat
  3. Konsumsi obat-obat terlarang
  4. Menurunnya derajat kesehatan
  5. Meningkatkan kriminalitas
  6. Meregangkan hubungan keluarga
  7. Menyebarkan penyakit
  8. Menurunnya prestasi

Baca juga: Curi Peralatan Sekolah, Remaja 16 Tahun di Batam Ditangkap

Pencegahan pergaulan bebas

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan bebas, remaja perlu diberikan pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat.

Perlu diberikan pendidikan kerohanian agar sadar tentang akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat baik bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan.

Pembentukan jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan sehat akan melahirkan remaja sehat.

Sebaliknya, lingkungan kurang baik akan membentuk pribadi remaja kurang sehat. Lingkungan kurang baik bisa menjerumuskan remaja ke pergaulan bebas.

Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik.

Karena anak usia remaja memiliki jiwa dan pikiran yang masih labil. Maka peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan remaja yang baik.

Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan baik:

  1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.
  2. Sebelum keluar rumah biasakan meminta ijin dan menjelaskan tujuan kepergian, dengan siapa pergi serta pulang jam berapa agar orang tua tahu.
  3. Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
  4. Yakinlah aturan dari orang tua atau guru bukan bermaksud mengekang tapi untuk kebaikan masa depan.
  5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan orang tua dan guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
  6. Jaga diri dari pergaulan tidak sehat, jangan sampai terjadi kehamilan pada usia sekolah karena berdampak pada masa depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya jatuh ke dalam lubang pertemanan yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk memahami ciri-ciri pergaulan sehat, seperti adanya rasa percaya, kejujuran, hingga saling menghargai.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Ilustrasi pergaulan sehat di kalangan remaja.

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya terlibat dalam pergaulan sehat. Oleh karena itu, Anda terlebih dahulu harus mengetahui apa yang dimaksud dengan pergaulan sehat dan karakteristik dari pertemanan tersebut.Pengertian pergaulan sehat adalah proses interaksi antara individu dengan individu lain maupun kelompok yang berlangsung secara normal dan positif.Yang dimaksud normal adalah setiap individu menyadari bahwa pergaulan itu dilakukan agar setiap orang bisa mengembangkan kepribadiannya secara positif.Pergaulan yang sehat akan membentuk karakter individu yang baik. Sebaliknya, pergaulan tidak sehat (misalnya pergaulan bebas) akan mendatangkan risiko yang mengancam masa depan anak.

Apa saja karakteristik dari pergaulan sehat?

Ciri-ciri pergaulan sehat perlu diketahui orang tua. 

Remaja adalah fase yang krusial pada anak karena di saat inilah mereka mulai lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman-temannya dibanding orang tua.Anda mungkin akan melihat mereka berganti selera musik, melakukan hobi yang baru, atau menggunakan pakaian yang mirip dengan teman dekatnya.Teman yang baik akan memberikan pengaruh yang baik, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, orang tua wajib mengenali karakteristik pergaulan yang sehat agar mereka tidak terjerembab dalam pergaulan bebas yang berpotensi merusak masa depannya.Sejumlah karakteritisik pergaulan sehat yang dimaksud adalah:Prinsip pergaulan sehat yang tak boleh diremehkan adalah saling menghargai. Teman dekat anak harus mengetahui hak dan kewajibannya sebagai seorang individu sehingga tidak ada privasi yang dilanggar dalam pergaulan sehat tersebut.Kepercayaan adalah hal positif yang dibangun secara bertahap seiring berlangsungnya pergaulan sehat. Namun, rasa ini bisa hancur ketika ada janji yang tidak ditepati.Pergaulan yang sehat tidak akan membuat anak malu dengan kondisinya sendiri karena teman-temannya dapat menerima mereka dengan segala kelebihan dan kekurangannya.Komunikasi yang dimaksud adalah mampu menjadi pendengar yang baik saat temannya memiliki masalah dan memberi nasehat yang baik bila diperlukan.Konsep pergaulan sehat ini dapat membantu anak ketika dilanda masalah. Pasalnya, si kecil bisa merasa didengarkan oleh teman-teman di sekitar ketika ingin mengutarakan unek-unek yang menghantuinya selama ini.Salah satu prinsip dasar pergaulan yang sehat adalah adanya dukungan di dalam pertemanan. Dikutip dari Scoop Empire, dukungan dari teman dapat membuat anak menjadi lebih semangat dalam menghadapi permasalahannya.Ketika teman-teman anak memberikan dukungan, mereka dapat merasakan dukungan emosional yang dibutuhkan.Ada banyak hal positif yang dapat dilakukan oleh anak ketika mereka berada di dalam pergaulan yang baik.Ciri-ciri pergaulan sehat adalah adanya cinta dan kasih sayang dari teman-teman di sekitar anak.Jika teman-temannya menyayangi dan mencintai mereka meskipun memiliki kekurangan, itulah yang dinamakan dengan pergaulan sehat.Teman-teman yang berada di dalam pergaulan sehat tidak akan berekspektasi lebih terhadap anak. Mereka mau bermain dan mencintainya tanpa embel-embel apa pun. Contoh pergaulan sehat ini juga bisa membuat anak merasa diterima di lingkungannya.Contoh pergaulan sehat selanjutnya adalah saling memaafkan. Teman-teman anak tidak akan mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu. Justru sebaliknya, mereka bisa membantu si kecil untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.Tujuh karakteristik pergaulan sehat di atas juga harus dicapai dengan cara yang positif, yakni dengan tidak melibatkan alkohol dan obat-obatan terlarang.Alkohol dan narkoba dapat mengakibatkan anak berlaku agresif, melakukan seks bebas, serta melakukan tindak kriminal yang akan menjerumuskannya pada pergaulan tidak sehat.

Manfaat pergaulan sehat untuk anak

Manfaat pergaulan sehat untuk anak

Seperti disinggung di atas, pergaulan sehat dapat membentuk karakter positif pada anak. Selain itu, mereka juga akan mendapat berbagai manfaat lain, seperti:
  • Membuat anak memiliki tujuan yang positif dalam hidup
  • Meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres
  • Meningkatkan kepercayaan dan harga diri anak
  • Menyemangati anak untuk menghindari pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, narkoba, dan seks bebas.
Pada beberapa lingkungan pertemanan, pergaulan sehat jug dapat meningkatkan kesehatan fisik anak secara keseluruhan.Studi menyebut anak yang memiliki koneksi sosial lebih banyak memiliki umur yang lebih panjang dibanding anak dengan lingkup sosial yang kecil.

Baca Juga

7 Manfaat Makan Bersama Keluarga yang Perlu DiketahuiMati Gaya di Rumah? Coba Permainan Anak-Anak yang Seru Ini, Yuk!11 Kegiatan Sebelum Tidur untuk Anak yang Sebaiknya Dilakukan

Bagaimana cara menjaga pergaulan sehat?

Setelah Anda memastikan anak terlibat dalam pergaulan sehat, ajari pula cara mempertahankan pola pertemanan tersebut. Beberapa hal yang bisa dilakukan anak dalam hal ini adalah:Pergaulan bebas harus didasarkan pada berbagai karakteristik yang disebutkan di atas. Jika ada salah satunya saja yang tidak dilakukan anak, maka mereka dapat kesulitan untuk mempertahankan pergaulan sehat.Semua orang punya pilihan dan pertimbangan masing-masing dalam bertindak. Hal ini terkadang tidak sama dengan nilai-nilai yang dianut anak.Ketika masalah ini terjadi, mereka harus mengingat bahwa menghakimi perbedaan hanya akan merusak pertemanan yang telah dibangun.Setiap orang punya kesalahan dan kelemahan sehingga bukan kapasitas kita untuk menggunjingnya.Jika ada hal yang harus diperbaiki dari seseorang yang ada dalam lingkup pergaulan sehat anak, sebaiknya langsung biacarakan dengan orang tersebut melalui bahasa yang baik dan tidak menyinggung perasaan.Pergaulan sehat bukan berarti tidak pernah ada konflik yang terjadi di dalamnya. Namun, pertemanan yang solid akan selalu membuka ruang untuk saling memaafkan sehingga hubungan baik kembali tersambung tanpa ada dendam maupun rasa sakit hati.Itulah penjelasan komprehensif mengenai pergaulan sehat. Ajarkan nilai-nilai pergaulan sehat sejak dini agar anak bisa mempraktikkannya ketika remaja dan beranjak dewasa.Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

tips parenting

Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. https://sumberbelajar.seamolec.org/Media/Dokumen/59cb1c61865eac91184466d3/16a86af37b446f9f93da2844c375d1ec.pdf
Diakses pada 9 Juni 2020
US Department of Health and Human Services. https://www.hhs.gov/ash/oah/adolescent-development/healthy-relationships/healthy-friendships/index.html
Diakses pada 9 Juni 2020
Western Health. http://westernhealth.nl.ca/uploads/Addictions%20Prevention%20and%20Mental%20Health%20Promotion/Healthy%20Relationships%20Resource%20Kit%20-%20Western.pdf
Diakses pada 9 Juni 2020
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/friendships/art-20044860
Diakses pada 9 Juni 2020
Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/lifetime-connections/201809/6-rules-healthy-friendships
Diakses pada 9 Juni 2020
Scoop Empire. https://scoopempire.com/healthy-friendships-6-important-signs-of-a-good-friend/
Diakses pada 24 Maret 2022
Confident Counselors. https://confidentcounselors.com/2019/07/31/healthy-friendship-qualities/
Diakses pada 24 Maret 2022

Menurut psikolog asal Rusia Lev Vygotsky, situasi belajar yang tepat akan menentukan bagaimana anak menyerap ilmu dari sekitarnya. Dalam teori Vygotsky, konsep ini disebut dengan Zone of Proximal Development atau ZPD.

17 Nov 2020|Azelia Trifiana

Banyak ibu menggunakan tisu basah untuk membersihkan wajah dan area lain. Namun apakah tisu basah baik untuk wajah anak? Tidak semua. Tisu basah yang mengandung phenoxyethanol bisa berbahaya untuk kulit.

15 Jan 2022|Marco Anthony

Perbedaan IQ dan EQ terletak pada beberapa aspek. IQ adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dan bernalar, sedangkan EQ merupakan kemampuan dalam mengontrol emosi.

06 Jun 2022|Dina Rahmawati

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Elsinda Eka Sari