Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

3 menit

Usaha untuk menjernihkan air sering dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memakai obat penjernih air. Bagaimana dengan keamanannya?

Meskipun berbahan dasar zat kimia, namun bukan berarti penjernih kimia ini berbahaya dan akan merusak tubuh, kok!

Sebelum digunakan, obat penjernih air tersebut pasti telah melewati serangkaian uji coba dan penelitian untuk memastikan manfaat dan pengaruhnya.

Tak heran bila senyawa berikut ini telah digunakan secara luas untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Masih penasaran dan bertanya-tanya soal obat penjernih air dari bahan kimia?

Yuk, simak ulasannya segera.

5 Jenis Obat Penjernih Air dari Bahan Kimia

1. Tawas

Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

Tawas atau aluminium sulfat adalah jenis obat penjernih air sumur yang aman dan lazim digunakan.

Kristal tawas sangat mudah larut dalam air, namun tingkat pelarutannya cukup berbeda tergantung pada jenis logam dan suhu air.

Tekstur tawas cukup mudah dikenali karena berbentuk serbuk seperti gula pasir dan berwarna putih.

Salah satu fungsi tawas yang paling penting yaitu untuk menghambat partikel-partikel kotoran dalam air sumur, sungai, atau air kran agar tetap mengendap di dasar.

Selain itu, tawas yang termasuk dalam kategori koagulan juga sangat ampuh digunakan untuk menetralkan kekeruhan dalam air.

Cara penggunaannya cukup mudah, Anda hanya perlu mencampurkan 3-5 sendok makan tawas untuk setiap 1.000 liter air.

2. Kaporit

Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

Berikutnya adalah kaporit atau kalsium hipoklorit.

Kaporit merupakan bahan penjernihan air yang biasa digunakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Senyawa kimia ini sering digunakan sebagai disinfektan air karena dapat membunuh bakteri, kuman, serta virus penyebab penyakit.

Kaporit tersedia dalam bentuk serbuk dan bentuk tablet.

Pemilihan kaporit berbentuk tablet dikarenakan memiliki fungsi utama untuk strelisisasi air.

Caranya, kaporit tablet disuntikkan ke dalam klorinator lalu secara otomatis kaporit akan bercampur dengan air yang akan dijernihkan.

Meskipun aman, namun penggunaan kaporit berlebihan tak dianjurkan karena akan membahayakan.

Cukup gunakan sebanyak 1 sendok makan untuk setiap 1.000 liter air atau sekitar 15 gram per meter kubik air.

3. HCL

Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

Obat penjernih air berikutnya adalah HCL atau hydrogen chloride.

Biasanya HCL tidak digunakan untuk air minum, namun menjernihkan air kolam renang atau air untuk mandi.

HCL digunakan pada kolam renang untuk menjaga stabilitas kelembapan air (pH) karena biasanya kolam renang mudah terpapar pH berlebih.

Cara penggunaan HCL adalah dengan mencampurkannya ke dalam sebuah wadah, baru kemudian dituangkan secara merata.

Sama seperti obat kimia lainnya, penggunaan HCL untuk menjernihkan air pun sebaiknya tak dilakukan secara berlebihan.

4. TCCA Chlorine

Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

TCCA Chlorine adalah jenis obat penjernih air yang biasa dimanfaatkan untuk menjaga kandungan klorin dalam air agar tetap stabil.

Biasanya, obat ini digunakan untuk menjernihkan air kolam renang agar kadar pHnya seimbang di angka 7,00 – 7,60 dengan suhu 250 derajat celsius.

Seperti diketahui, kadar pH dalam air yang terlalu rendah akan bersifat asam kemudian membuat logam berkarat dan membahayakan bagi manusia.

Sebaliknya, kadar pH yang terlalu tinggi akan menyuburkan perkembangan mikroorganisme seperti alga, ganggang, dan lumut.

Meskipun seringkali digunakan untuk kolam renang, namun sebetulnya TCCA Chlorine tetap bisa digunakan untuk menjernihkan air sumur, sungai, dan air keran.

5. Trussi

Berikut ini yang bukan merupakan bahan kimia yang dapat dipakai untuk penjernihan air adalah

Sumber: salsabilapool.com

Trussi atau copper sulphate adalah obat penjernih air yang biasa digunakan untuk kolam renang, sama seperti kaporit dan TCCA Chlorine.

Bedanya, trussi digunakan untuk menghilangkan kotoran pada kolam renang terutama mikroorganisme seperti ganggang atau lumut.

Manfaat utamanya selain untuk membasmi mikroorganisme dalam air adalah untuk membuat air lebih jernih dan aman digunakan.

Meskipun begitu, trussi tetap aman kok untuk digunakan pada air sumur, sungai, ataupun air kran.

***

Itulah beberapa jenis obat penjernih air dari bahan kimia yang aman digunakan.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi dan artikel menarik lainnya di halaman Berita 99,co Indonesia.

Sedang mencari rumah impian? Cek saja di 99.co/id!

Tujuan penjernih air dari bahan buatan sama seperti penjernih dari bahan alami, yaitu untuk mendapatkan air bersih. Pengolahan penjernih air bahan buatan tetap dilakukan secara fisika melalui beberapa tahapan yaitu penyaringan, pengendapan, dan penyerapan menggunakan bahan buatan manusia seperti bahan kimia.

Jadi perbedaan utamanya adalah pada bahan buatan yang digunakan seperti tablet klorin, tawas dan bubuk kapur. Keunggulan menggunakan bahan buatan untuk menjernihkan air adalah efektivitasnya yang dapat mengalahkan bahan alami.

Namun, Penggunaan alat dan bahan buatan harus dilakukan dengan hati-hati dan dipelajari dengan teliti. Jika tidak, bahan buatan dapat menimbulkan masalah karena sifat bahan kimia tentunya lebih berisiko dan berbahaya jika tidak digunakan dengan jumlah yang tepat. Bahan buatan juga cenderung lebih sulit ditemukan di daerah tertentu dan harganya relatif lebih mahal dari bahan alami.

Tentunya penjernihan air menggunakan bahan buatan juga dapat digabungkan dengan penjernih air dari bahan alami agar penyaringan air lebih maksimal. Malah pada praktiknya, penjernih air dari bahan buatan memang hampir selalu digabungkan dengan penjernih air sederhana dari bahan alami.

Bahan dan Alat Penjernih Air dengan Bahan Buatan

Salah satu bahan penjernih air buatan adalah klorin yang berbentuk tablet. Selain menjernihkan air, klorin juga efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus yang terdapat pada air. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah macam jenis bahan yang dapat digunakan sebagai alat penjernih air darin bahan buatan.

Klorin Tablet

Salah satu bahan penjernih air buatan yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri serta virus adalah klorin tablet. Klorin juga banyak digunakan sebagai bahan aktif dalam produk pembersih rumah tangga seperti sabun cuci. Penggunaan krolin yang terlalu berlebih dapat membahayakan manusia.

Pasir Aktif

Pasir aktif adalah hasil olahan pasir silika yang menggunakan menggunakan teknologi kimia agar pasir memiliki kemampuan untuk mengikat zat besi, mangan dan zat sulfida lain yang berlebih dalam air. Jenis pasir aktif ini biasanya berwarna hitam dan banyk digunakan untuk menyaring air sumur bor dan sejenisnya.

Resin Softener

Resin softener adalah resin, plastik, atau polimer yang dibuat melalui proses tertentu untuk membuatnya memiliki kemampuan memerangkap kapur. Oleh karena itu, resin softener berguna untuk menurunkan kandungan kapur di dalam air.

Resin Kation

Resin Kation berbentuk microbeads atau mutiara berukuran kecil, dengan diameter 0,25-0,5 mm. Biasanya berwarna putih atau kekuningan, dibuat dari substrat polimer organik dan memiliki kemampuan untuk melakukan pertukaran ion. Bahan resin kation biasanya digunakan diindustri air minum, baik usaha air minum isi ulang maupun Pabrik Air Minum Dalam Kemasan [PAMDK].

Pasir Zeloit

Pasir zeolit berfungsi untuk penyaringan air dan mampu menambah oksigen dalam air. Zeloit juga dapat menangkap polutan seperti amonia yang berbau menyengat, sehingga efektif untuk menghilangkan bau.

Pasir Mangan

Pasir mangan adalah media yang diproses secara khusus untuk menghilangkan besi, mangan, dan hidrogen sulfida. Bahan pasir mangan biasanya berwarna merah dan umumnya digunakan untuk menurunkan kadar zat besi atau logam berat dalam air.

Pasir Silika

Sebetulnya, pasir silika adalah batuan kuarsa yang diproses dan telah dipecah menjadi butiran-butiran kecil agar lebih efektif dalam menyaring air. Pasir silika biasanya digunakan untuk menyaring lumpur, tanah, dan partikel besar atau kecil dalam air.  Oleh karena itu, pasir silika lebih  cocok untuk penyaringan tahap awal.

Karbon Aktif [Arang Aktif]

Arang aktif atau karbon aktif adalah arang yang diproses agar memiliki luas permukaan pori yang lebih luas lagi. Karena permukaannya yang lebih luas, arang jenis ini dapat menyerap kotoran dalam air dengan lebih efektif.

Polyaluminium clorida [PAC]

Polyaluminium clorida [PAC] atau polyaluminium chloride  dapat digunakan untuk mengendapkan lumpur dalam air. PAC salah satu bahan kimia pengolahan air paling efisien dalam pengolahan air minum dan air limbah karena memberikan efisiensi koagulasi yang tinggi dan memiliki kisaran aplikasi pH dan suhu terluas dibandingkan dengan bahan kimia pengolahan air lainnya.

Tawas dan Kaporit

Meskipun cenderung masih dapat dikatakan bahan alami, namun tawas dan kaporit juga tetap mengalami sedikit proses bahan buatan. Kedua bahan ini sering digunakan untuk menjernihkan air di kolam renang.

Teknik Pembuatan Alat Penjernih Air dari Bahan Buatan

Teknik pembuatan alat penjernih air buatan sebenarnya lebih mudah, yaitu dengan menyiapkan bak atau tempat penampung air kotor yang memadai dan diberi pengaduk bahan kimia. Selanjutnya, kita tinggal menyiapkan bak pengendap dan penampung air bersih. Pembuatan bak-bak tersebut pasti akan menerapkan teknik melubangi, menyambung, dan memotong yang baik agar alat penjernih air tidak bocor.

Penjernih air dengan bahan buatan biasanya diterapkan di daerah yang memiliki tingkat kekotoran air yang cukup tinggi. Kekotoran yang dimaksud seperti tercampur salah satu atau lebih bahan pencemar [polutan] seperti lumpur, zat pewarna, dan kuman serta yang lainnya.

Prosedur pembuatan alat penjernih air bahan buatan harus melalui tahapan survei bahan baku air yang akan dijernihkan sehingga dapat digunakan bahan kimia yang tepat. Penggunaan bahan buatan atau kimia cukup dengan kuantitas yang sedikit dicampurkan pada tempat penampungan yang besar sehingga lebih hemat dan aman. Penggunaan bahan kimia penjernih yang berlebihan sangat tidak dianjurkan karena dapat membahayakan kesehatan. Selai itu, endapan lumpur dan kotoran pencemar harus sering dibersihkan.

Ketika kita berenang di kolam renang, kita dapat mencium dan merasakan sesuatu yang berbeda pada air kolam. Bau dan rasa tersebut berasal dari kaporit. Mengapa air kolam renang menggunakan kaporit? Karena kaporit merupakan salah satu bahan buatan atau bahan kimia yang dapat digunakan untuk menjernihkan air. Bahan kimia yang digunakan untuk menjernihkan air tidak menimbulkan gangguan kesehatan apabila terminum asalkan kadarnya sesuai dengan petunjuk penggunaan bahan.

Tahapan Pembuatan Penjernih Air dari Bahan Buatan

3 tahapan umum pembuatan alat penjernih air dari bahan buatan adalah perencanaan, perancangan, dan proses pembuatan. Berikut adalah pemaparannya.

Perencanaan

Pembuatan penjernih air harus didasarkan dari ketersediaan bahan dan alat yang tersedia di sekitar. Hal ini dilakukan agar alat penjernih air bahan buatan dapat dibuat secara efisien sehingga tidak memakan tempat atau mengeluarkan biaya yang terlalu besar karena bahan sulit dicari.

Bahan dan Alat Penjernih Air dari Bahan Buatan

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan alat penjernih air dari bahan buatan meliputi tawas, kaporit, dan batu kapur, sementara alat yang dibutuhkan meliputi 1 buah drum plastik kapasitas 100 liter atau bak paralon/pipa PVC, diameter 1/2 inci, pengaduk dari kayu, ember, keran, lem pipa, selotip, tali plastik, dan gergaji.

Contoh rancangan alat penjernih air dengan bahan buatan

Pada intinya, bahan penjernih yang digunakan, sama saja seperti penjernihan dengan bahan alam, yaitu potongan bata, ijuk, arang tempurung kelapa, pasir, dan kerikil. Tetapi ditambahkan bahan buatan seperti tawas, kaporit, dan batu kapur, atau bahan kimia lagi, sehingga perlu diperhatikan hal berikut:

  1. atur takaran atau dosis bahan kimia untuk penjernih air, tidak berlebihan misalnya untuk ukuran bak mandi cukup dengan satu sendok teh PAC,
  2. gunakan alat bantu [masker] saat pencampuran atau pengetahuan bahan buatan agar serbuk bahan buatan tidak terhirup.

Prosedur/langkah Pembuatan Alat Penjernih Air dari Bahan Buatan

Berikut adalah proses pembuatan atau langkah-langkah prosedur kerja untuk membuat alat penjernih air dari bahan buatan.

  1. Pemasangan keran dengan drum atau pembuatan bak penampungan dapat dibantu oleh orang dewasa sehingga hasilnya lebih baik. Pemasangan bahan penjernih bisa dilakukan sendiri.
  2. Siapkan bahan penjernih buatan antara lain kaporit 0,20 gram, batu kapur 2 gram, dan tawas 2 gram. Cairkan bahan tersebut masing-masing dalam satu buah sendok makan.
  3. Persiapkan bak atau drum air untuk tempat pengendapan yang dapat menampung air keruh sekitar 20 liter atau sesuai kebutuhan. Kemudian kaporit, batu kapur, dan tawas yang sudah dicairkan dimasukkan ke dalam bak tersebut dan diaduk lima menit, diamkan selama 10 menit. Pada saat pengendapan dan pengadukan, lubang bak atau drum harus disumbat.
  4. Setelah didiamkan 10 menit, penyumbat dibuka dan alirkan air keruh tersebut ke bak penyaring yang berisi pecahan genting/bata, pasir, kerikil, ijuk, dan arang tempurung kelapa. Tebal pecahan genteng 2-5 cm, pasir 15 cm, kerikil 5 cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, dan ijuk lagi 5 cm.
  5. Air hasil penyaring ditampung dalam ember atau bak yang bersih dan dapat dipergunakan. Hal yang perlu diingat, apabila air akan diminum maka terlebih dahulu dimasak dulu [Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 71].
Contoh rancangan skema alat penjernih air bahan buatan
  1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [2017]. Prakarya SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Video yang berhubungan