Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

Ciri Utama Kingdom Animalia Adalah :

  • Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
  • Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
  • Memerlukan Oksigen
  • Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
  • Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
  • Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)

Klasifikasi Kingdom Animalia

Kingdom Animalia terdiri dari kelompok invertebrata yaitu kelompok hewan yang tidak mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang belakang.

Invertebrata

Kelompok Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata, Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.

1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …
 

  • Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
  • Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui pori.
  • Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
  • Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.

Peranan Porifera sebagai spons mandi atau alat gosok, dan berpotensi sebagai obat kanker.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : Klasifikasi Jamur

  • Fungsi Lambung
  • Jaringan Meristem

2. Phylum Coelenterata (Hewan berongga)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
  • Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
  • Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : Kingdom Monera

3. Phylum Platyhelminthes ( Cacing pipih)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
  • Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
  • Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
  • Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.

Baca Juga :

  • Panca Indra
  • Respirasi Aerob Dan Anaerob
  • Isi Trikora
  • Hak Istimewa VOC

4. Phylum Nemathelminthes ( Cacing Benang)

  • Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
  • Hidup bebas atau parasit
  • Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
  • Reproduksi secara seksual
  • Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.

Baca Juga Artikel Detil Tentang  : Kingdom Protista

5. Annelida (Cacing Gelang)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
  • Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
  • Reproduksi secara seksual atau aseksual.
  • Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

6. Mollusca ( Hewan Lunak )

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
  • Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
  • Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : Contoh Teks Editorial

7. Arthropoda ( hewan kaki beruas)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
  • Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
  • Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
  • Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : Contoh Teks Negosiasi

8. Echinodermata (Hewan berkulit duri)

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

  • Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.
  • Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
  • Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
  • Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.

Baca Juga Artikel Detil Tentang : DosenPendidikan.Com

Baca Juga : Jaringan Tumbuhan

Ikuti tulisan menarik M Joko Lukito lainnya di sini.

Nemathelminthes atau Aschelminthes adalah filum yang pernah dipakai pada Kerajaan Hewan (Animalia). Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi karena polifiletik.[1] Meskipun demikian, pengelompokannya kadang-kadang masih dipakai untuk kemudahan.

Anggota-anggotanya mencakup berbagai cacing yang dikenal sebagai cacing gilig: hewan dengan tubuh berbentuk silinder memanjang, bahkan sangat panjang sehingga muncullah nama 'Nemathelminthes', yang berarti "cacing berkas" (dari bahasa Yunani).[2] Tubuhnya tidak beruas-ruas.[2]

Pembagian

Dari semua kelompok hewan yang digolongkan sebagai Nemathelminthes terdapat delapan sampai sepuluh filum yang dikenal pada masa kini, yaitu:

  • Acanthocephala
  • Chaetognatha
  • Cycliophora
  • Gastrotricha
  • Kinorhyncha
  • Loricifera
  • Nematoda
  • Nematophora
  • Priapulida
  • Rotifera

Ciri Tubuh

Nemathelminthes memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing. Cacing ini memiliki rongga tubuh semu, sehingga disebut sebagai hewan pseudoselomata.[2]

Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang mencapai panjang 1 meter. Individu betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.[2]

Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri dari enzim pencernaan yang berasal dari inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila cacing ini hidup parasit pada usus inang daripada hidup bebas.[2]

Sistem pencernaan cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada mulutnya. Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Cairan pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.[2]

Cara Hidup dan Habitat

Nemathelminthes ada yang hidup bebas, ada pula yang parasit pada manusia. Nemathelminthes yang hidup bebas terdapat di tanah becek dan di dasar perairan, berperan untuk menguraikan sampah organik, sedangkan yang parasit akan hidup di tubuh inangnya dan memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya. Hampr seluruh hewan dapat menjadi inang bagi Nemathelminthes.[2]

Reproduksi

Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil fertilisasi dapat mencapai lebih dari 100.000 telur per hari. Saat berada di lingkungan yang tidak menguntungkan, maka telur dapat membentuk kista untuk perlindungan dirinya.[2]

Klasifikasi

Cacing gilig memiliki rongga tubuh yang bersifat pseudoselomata, artinya adalah …

penyakit kaki gajah yang disebabkan oleh Wuchereria bancrofti

Terdapat sekitar 80 ribu spesies Nemthelminthes yang telah diidentifikasi, dan yang belum teridentifikasi juga sangat banyak. Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas yaitu nematoda, dan nematophora.[2] Beberapa nematoda yang menjadi parasit pada manusia adalah:[2]

  • Ascaris lumbricoides (cacing perut), penyebab penyakit ascariasis
  • Ancylostoma duodenale (cacing tambang), banyak di daerah pertambangan
  • Oxyuris vermicularis (cacing kremi), dapat melakukan autoinfeksi
  • Wuchereria bancrofti (cacing rambut), penyebab penyakit kaki gajah
  • Trichinella spiralis, penyebab penyakit trikhinosis

Referensi

  1. ^ Winnepenninckx B, Backeljau T, Mackey LY; et al. (1995). "18S rRNA data indicate that Aschelminthes are polyphyletic in origin and consist of at least three distinct clades". Mol. Biol. Evol. 12 (6): 1132–7. PMID 8524046.  Parameter |month= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ a b c d e f g h i j Aryulina D, et al. 2004. Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Esis.Hlm. 211-215.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nemathelminthes&oldid=20749563"