Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur

Dalam rangka penanganan masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kuningan melalui Bidang Pengembangan, Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan melaksanakan Kegiatan Perluasan Kesempatan Kerja Padat Karya Infrastruktur. Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu pemberdayaan tenaga kerja bagi penganggur atau setengah penganggur yang diberikan Upah Perangsang Kerja (UPK) serta pengerjaan fisik Infrastruktur sederhana. Kegiatan ini dilaksanakan di 9 lokasi Desa/Kelurahan yang berada di Kabupaten Kuningan.

Untuk tahap awal kegiatan tersebut, dilaksanakan Identifikasi/Survey Lokasi yang dilaksanakan selama 2 hari (2-3 September 2021) dengan lokasi sebagai berikut :

1. Desa Tajurbuntu Kecamatan Pancalang

2. Desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya

3. Kelurahan Cirendang Kecamatan Kuningan

4. Kelurahan Winduherang Kecamatan Kuningan

5. Desa Kertayasa Kecamatan Sindangagung

6. Desa Rambatan Kecamatan Ciniru

7. Desa Cipakem Kecamatan Maleber

8. Desa Dukuhpicung Kecamatan Luragung

9. Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana

Bupati Bantul H. Abdul halim Muslih mencanangkan program kegiatan padat karya infrastruktur Tahun Anggaran 2021 di Pedukuhan Bungsing, Guwosari, Pajangan, Bantul pada Rabu pagi, (04/08). 

Pembangunan infrastruktur ini dilakukan secara serentak di 60 lokasi yang tersebar di kapanewon dan kelurahan di Kabupaten Bantul. Rencana pelaksanaan program padat karya infrastruktur Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY akan berlangsung selama 18 hari kerja mulai 4-26 Agustus 2021. Jumlah tenaga kerja yang terserap dalam proyek ini berjumlah 52 orang per lokasi dengan total 3.120 tenaga kerja. 

Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur

PLT. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Aris Suharyanto, menjelaskan maksud pelaksanaan program padat karya ini adalah, terbentuknya persamaan persepsi dalam pelaksanaan padat karya infrastruktur Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dan terlaksananya padat karya infrastruktur BKK secara tertib dan efisien. 

Dalam laporannya, Aris Suharyanto menjelaskan pula empat tujuan program padat karya infrastruktur. Pertama adalah untuk menekan angka pengangguran, setengah penganggur dan masyarakat miskin, kedua, memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong, ketiga, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pusat pelayanan sosial dasar yaitu pendidikan, kesehatan, pasar dan lain-lain, dan yang terakhir meningkatkan kualitas dan kuantitas pengembangan masyarakat ke arah yang lebih baik dan menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam sambutan arahannya mengatakan,  program padat karya infrastruktur ini menilai setidaknya terdapat dua manfaat dari pembangunan proyek ini. Pertama, tersedianya infrastruktur pedesaan yang memadai dan tersedianya kesempatan kerja bagi kelompok kerja yang beranggotakan masyarakat Bantul. Kedepannya, Bupati berharap, agar pola kerja ini bisa dikembangkan dari, oleh dan untuk masyarakat, sehingga program padat karya memiliki multi manfaat. 

“ Program padat karya memiliki manfaat yang sangat besar. Setidaknya ada dua. Pertama, tersedianya infrastruktur pedesaan yang memadai dalam wujud jalan cor block. Yang kedua memberikan kesempatan bekerja pada proyek padat karya ini. Apalagi di tengah pandemi kita membutuhkan banyak proyek yang bisa menyerap tenaga kerja untuk peningkatan kesejahteraan, " terangnya.

Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur

Pemkab Bantul berkomitmen untuk terus menambah anggaran padat karya infrastruktur ini agar seluruh wilayah di Kabupaten Bantul memiliki infrastruktur yang baik. " Anggaran pembangunan berasal dari APBD Bantul, APBD DIY, APBN dan APBKal. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, mempercepat distribusi dalam kegiatan pengembagan ekonomi di wilayah masing-masing, " tambah Bupati Bantul.

Di hari yang sama, Wakil Bupati Bantul Joko B.  Purnomo, S.E., juga menyambangi sekaligus memonitor program padat karya ini di Dusun Cabean Kalurahan Panggungharjo Sewon. 

Wakil Bupati Joko Purnomo mengapresiasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY dan Kabupaten Bantul atas terealisasinya program padat karya ini. " Saya mengharapkan, program padat karya yang dilaksanakan secara swakelola ini, memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, saya yakin kualitas bangunan ini akan didapatkan dengan baik karena dikerjakan secara swakelola, " ucap Wakil Bupati.


Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur
Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur

Contoh Kegiatan padat karya infrastruktur

Program Padat Karya Kemenhub untuk Pemberdayaan Masyarakat

JAKARTA – Program padat karya menjadi salah satu program prioritas nasional tahun 2021 ini. Program tersebut sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo yang telah menginstruksikan kabinetnya untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan bagi masyarakat yang terdampak wabah Covid-19. Kementerian Perhubungan terus berkomitmen dengan ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat, melalui program padat karya di semua sektor transportasi.

Salas satunya adalah sektor perkeretaapian. Untuk tahun 2021, untuk wilayah Jawa Tengah saja, Kementerian Perhubungan menargetkan akan menyerap sekitar 39 ribu tenaga kerja program padat karya dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3,2 miliar.

Percepatan Pemulihan Perekonomian Masyarakat

"Sesuai arahan Pak Presiden, program padat karya di sektor transportasi merupakan janji Pemerintah yang akan terus membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kegiatan program padat karya di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, medio pertengahan Februari lalu (14/2).

Menhub Budi menambahkan, penyelenggaraan program padat karya di sektor transportasi meliputi pekerjaan kecil seperti pemeliharaan dan pembangunan terminal, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api, serta fasilitas keselamatan transportasi.

Adapun kegiatan program padat karya di Jawa Tengah mencakup tiga proyek infrastruktur perkeretaapian, yaitu:

1. Proyek elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, dengan lingkup pekerjaan: galian tanah pekerjaan drainase 425 meter, galian tanah pekerjaan retaining wall sepanjang 221 meter dan pembersihan lapangan/area stasiun, yang dapat menyerap 2.520 orang tenaga kerja;

2. Proyek elektrifikasi jalur KA lintas Solo Balapan - Solo Jebres, dengan lingkup kegiatan padat karya: galian pondasi tiang listrik aliran atas (laa), galian kabel 20KV laa, bobok/bongkar beton eksisting, pasir urug bawah pondasi dan urugan tanah kembali, yang dapat menyerap 1.840 orang tenaga kerja;

3. Pembangunan jalur KA Bandara YIA Kulonprogo (2019-2021), dengan lingkup kegiatan padat karya: penjagaan semboyan dan alat kerja, kegiatan flagman, penyiraman debu, pekerjaan bekisting, pembesian dan cor, kegiatan pengeceran rel, ballast dan bantalan, serta kegiatan pembongkaran direksi kit, yang dapat menyerap 34.650 orang tenaga kerja.

Membantu Masyarakat Kecil

Dalam kunjungannya, Menhub sempat berdialog dengan salah seorang pekerja kasar yang mengikuti kegiatan padat karya. Suparno, mantan tukang becak yang mangkal di Malioboro, Yogyakarta mengaku sangat terbantu dengan adanya program padat karya di tengah masa sulit akibat adanya pandemi Covid-19.

Mendengar pengakuan buruh kasar tersebut, Menhub Budi membenarkan bahwa program program padat karya itu langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang terdampak oleh Covid-19. Pemberdayaan masyarakat melalui program padat karya ini merupakan kelanjutan dari tahun 2020.

"Kementerian Perhubungan mendukung proyek padat karya untuk periode tahun 2020 dengan biaya upah sebanyak Rp127 miliar dan yang terealisasi realisasi Rp114 miliar,” jelas Menhub Budi.

Menhub Budi menambahkan, program padat karya yang telah terealisasi selama tahun 2020 lalu telah menyerap hingga 27.294 tenaga kerja dari target sebanyak 27.049 orang (100,9 persen).

Pelaksanaan program padat karya di lingkungan Kementerian Perhubungan merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 73 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Adapun tujuan dari program padat karya untuk mengurangi pengangguran, dan membantu masyarakat miskin memperoleh pekerjaan dan penghasilan.

Tak hanya soal program padat karya, Menhub Budi juga memaparkan anggaran dan realisasi dari penanganan Covid-19 selama tahun 2020. Kementerian Perhubungan, lanjutnya, telah menyalurkan anggaran sebesar Rp213,8 miliar dari total anggaran Rp221,37 miliar untuk program tersebut.

Jadi Solusi dari Bagian Masalah Bangsa

Kementerian Perhubungan telah mengintruksikan jajarannya agar menjadi bagian dari solusi dari berbagai permasalahan yang melanda bangsa Indonesia saat ini, yaitu adanya wabah Covid-19 yang masih bercokol hingga kini, dan memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat.

"Kami juga melakukan upaya pencegahan dan menanganan Covid-19 di semua lingkungan dan jajaran Kementerian Perhubungan dan sekitarnya, seperti di bandara, pelabuhan, terminal dan sekitarnya," jelas Budi Karya. (IS/AS/HG/HT/JD)