Enzim yang dihasilkan oleh pankreas yang berfungsi mengubah amilum menjadi gula adalah

Halodoc, Jakarta – Pankreas adalah salah satu organ tubuh yang punya peran besar dalam pencernaan. Organ yang terletak di belakang perut ini kira-kira besarnya seukuran tangan. Selama proses pencernaan, pankreas berfungsi membuat cairan yang disebut enzim. Nah, enzim ini kemudian digunakan untuk memecah gula, lemak, dan pati. 

Bukan cuma enzim, pankreas juga membantu sistem pencernaan dengan membuat hormon. Hormon bekerja membawa pesan kimiawi melalui darah. Selain membawa pesan, hormon juga membantu mengatur kadar gula darah dan nafsu makan, menstimulasi asam lambung, serta memberi tahu perut kapan harus kosong.

Baca juga: 6 Penyakit yang Sering Terjadi pada Pankreas

Fungsi Pankreas yang Wajib Kamu Ketahui

Pankreas yang sehat menghasilkan bahan kimia dalam jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk mencerna makanan yang kamu konsumsi. Berikut dua fungsi utama pankreas yang wajib kamu ketahui:

1. Fungsi Eksokrin

Pankreas mengandung kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim penting untuk pencernaan. Enzim ini termasuk tripsin dan kimotripsin untuk mencerna protein, amilase untuk pencernaan karbohidrat dan lipase untuk memecah lemak. Berikut fungsi-fungsi enzim tersebut:

  • Lipase. Enzim ini bekerja sama dengan cairan empedu yang diproduksi oleh hati untuk memecah lemak dalam makanan. Ketika tubuh tidak memiliki cukup lipase, tubuh akan kesulitan menyerap lemak dan vitamin penting yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
  • Protease. Enzim ini memecah protein dalam makanan dan membantu melindungi pencernaan dari kuman yang mungkin hidup di usus. Protein yang tidak tercerna dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. 
  • Amilase. Enzim ini membantu memecah pati menjadi gula yang dapat digunakan tubuh untuk energi. Jika tubuh tidak memiliki cukup amilase, kamu mungkin mengalami diare akibat karbohidrat yang tidak tercerna.

Saat makanan masuk ke perut, cairan pankreas ini dilepaskan ke sistem saluran yang berujung di saluran pankreas utama (duktus). Duktus pankreas bergabung dengan saluran empedu umum untuk membentuk ampula Vater yang terletak di bagian pertama dari usus kecil (duodenum). Cairan pankreas dan empedu yang dilepaskan ke duodenum kemudian digunakan untuk membantu tubuh mencerna lemak, karbohidrat, dan protein.

Baca juga: Awas, Pankreatitis Akut Mengincar Alkoholik

2. Fungsi Endokrin

Komponen endokrin pankreas terdiri dari sel pulau kecil (pulau Langerhans) yang membuat dan melepaskan hormon penting ke aliran darah. Dua hormon yang paling utama adalah insulin dan glukagon. Insulin bertindak untuk menurunkan gula darah dan glukagon bertindak untuk meningkatkan gula darah. Mempertahankan kadar gula darah yang tepat sangat penting untuk fungsi organ utama termasuk otak, hati, dan ginjal. Berikut fungsi-fungsi hormon yang dihasilkan oleh pankreas:

  • Insulin. Hormon ini dibuat di dalam sel pankreas yang dikenal sebagai sel beta. Sel beta membentuk sekitar 75 persen dari sel hormon pankreas. Tanpa insulin yang cukup, kadar gula dalam darah dapat meningkat yang mungkin menjadi pertanda penyakit diabetes.
  • Glukagon. Sel alfa membentuk sekitar 20% sel di pankreas, salah satunya menghasilkan glukagon. Jika gula darah terlalu rendah, glukagon membantu meningkatkannya dengan mengirimkan pesan ke hati untuk melepaskan cadangan gula yang tersimpan.
  • Gastrin dan amylin. Gastrin dibuat di sel G di perut, tetapi beberapa juga dibuat di pankreas. Hormon ini merangsang perut untuk membuat asam lambung. Sedangkan amylin dibuat dalam sel beta dan berfungsi untuk membantu mengontrol nafsu makan serta pengosongan perut.

Baca juga: Kelebihan Zat Besi Dapat Pengaruhi Kesehatan Pankreas

Jadi, sudah paham kan seberapa pentingnya pankreas untuk tubuh? Bila kamu punya keluhan kesehatan, jangan ragu untuk menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu dapat menghubungi dokter kapanpun dan dimanapun kamu butuhkan via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. The Digestive Process: What Is the Role of Your Pancreas in Digestion?.Columbia Surgery. Diakses pada 2020. The Pancreas and Its Functions.

  • trauma atau pembedahan kelenjar ludah,
  • radiasi pada daerah leher yang berdampak pada kelenjar parotis, dan
  • kalkuli duktus salivarius.

Kelenjar ludah juga bisa mengalami kerusakan akibat penyalahgunaan alkohol yang sudah memasuki tahap kronis. Pasalnya, kadar amilase saliva tiga kali lebih tinggi dari normal pada beberapa pasien dengan alkoholisme.

3. Penyakit ginjal dan hati

Tidak hanya penyakit pankreas, gangguan fungsi organ ginjal dan organ hati (liver) pun turut memengaruhi kadar amilase yang tentu bisa mengganggu fungsi enzim ini.

Sebagai contoh, gagal ginjal bisa memicu peningkatan isoamilase tipe S dan tipe P. Sementara itu, penyakit hati (liver) akibat hepatitis atau sirosis pun bisa memicu lonjakan amilase yang sama.

4. Kelainan usus

Kelainan usus, termasuk radang usus buntu, peritonitis, dan obstruksi (penyumbatan) usus, biasanya menyebabkan kenaikan level amilase.

Hal ini terjadi akibat peningkatan penyerapan amilase dari lumen usus. Sementara itu, perforasi (terbentuknya lubang) pada usus dihubungkan dengan kebocoran isi usus ke dalam peritoneum (selaput dinding organ) yang menyebabkan peradangan.

Kondisi ini juga membuat penyerapan amilase melintasi peritenoum yang meradang. Akibatnya, hiperamilasemia (kadar amilase yang tinggi) pun terjadi.

5. Gangguan lainnya

Selain penyakit yang telah disebutkan, ada sejumlah kondisi yang juga bisa memicu kadar amilase dalam darah, yaitu:

Bila Anda memiliki pertanyaan seputar fungsi enzim amilase dan masalah yang berkaitan, silakan konsultasikan dengan dokter.

Fungsi pankreas sangatlah penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme. Selain dapat memproduksi hormon, pankreas juga memiliki fungsi utama sebagai organ yang memproduksi enzim untuk menghancurkan dan mencerna makanan di dalam perut.

Pankreas adalah salah satu organ yang terletak di belakang rongga perut dengan panjang sekitar 12–18 cm. Organ yang bentuknya memanjang ini bisa saja mengalami gangguan. Jika fungsi pankreas terganggu atau rusak, bisa timbul masalah pada pencernaan dan penyakit lain, misalnya diabetes.

Memahami Fungsi Pankreas

Fungsi pankreas terbagi menjadi dua, yaitu fungsi eksokrin dan endokrin. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua fungsi pankreas yang perlu Anda pahami:

Fungsi eksokrin

Selain pankreas, kelenjar eksokrin juga terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kelenjar air liur di mulut, kelenjar keringat di kulit, dan kelenjar eksokrin di usus dan lambung.

Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan ke saluran cerna. Enzim tersebut memiliki fungsinya masing-masing, yaitu:

  • Enzim lipase untuk menguraikan lemak
  • Enzim protease, termasuk kemotripsin dan tripsin, untuk mencerna protein menjadi asam amino
  • Enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula darah atau glukosa

Fungsi endokrin

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang menyalurkan zat tertentu ke dalam peredaran darah. Fungsi kelenjar endokrin pada pankreas adalah untuk menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Hormon insulin berguna untuk mengikat glukosa dari darah untuk dibawa ke berbagai jaringan di dalam tubuh agar bisa digunakan sebagai energi. Pankreas mengeluarkan hormon ini untuk menurunkan glukosa darah ketika kadarnya terlalu tinggi.

Sementara itu, kelebihan glukosa di dalam tubuh akan disimpan sebagai glikogen di dalam jaringan otot dan hati. Glikogen ini berguna sebagai cadangan energi saat tubuh membutuhkan energi ekstra.

Saat kadar glukosa dalam darah terlalu rendah, pankreas akan mengeluarkan hormon glukagon untuk meningkatkan glukosa dengan cara memecah glikogen.

Penyakit-Penyakit yang Bisa Terjadi Akibat Gangguan Pankreas

Pankreas yang sehat akan memproduksi enzim dan hormon dalam jumlah dan waktu yang tepat ketika kita makan. Namun, jika fungsi pankreas terganggu, kelenjar ini tidak akan mampu memproduksi enzim pencernaan atau hormon insulin secara optimal.

Hal ini bisa menimbulkan penyakit tertentu, seperti intoleransi makanan dan diabetes. Gangguan pada pankreas bisa menimbukan beberapa gejala, seperti berkurangnya nafsu makan, penurunan berat badan, tinja berlemak, mual, muntah, dan diare.

Berikut adalah beberapa jenis gangguan atau penyakit yang bisa terjadi ketika pankreas terganggu:

Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin sebagaimana yang seharusnya akibat resistensi insulin, sehingga kadar gula darah naik dan sulit terkontrol. Jika tidak diobati dengan tepat, lama kelamaan penyakit ini bisa menyebabkan pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Sementara itu, diabetes tipe 1 terjadi karena sistem imunitas tubuh justru menyerang sel-sel pankreas normal dan sehat yang menghasilkan insulin. Akibatnya, insulin tidak dapat terbentuk dan tubuh akan kesulitan mengontrol gula darah. Pasien diabetes tipe 1 umumnya akan membutuhkan suntikan insulin seumur hidup.

Namun, pada kasus tertentu, pasien diabetes tipe 2 juga mungkin akan membutuhkan terapi suntikan insulin, terutama jika gula darahnya tidak terkontrol dengan pengobatan.

Pankreatitis

Pankreatitis merupakan penyakit yang terjadi ketika pankreas meradang dan rusak sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui, tapi umumnya lebih berisiko terjadi pada pasien yang mengalami batu empedu atau sering mengonsumsi minuman beralkohol.

Penyakit ini bisa bersifat akut maupun kronis. Pankreatitis tergolong akut jika muncul secara mendadak dan sembuh dalam waktu beberapa minggu. Jika tidak segera ditangani, pankreatitis bisa menetap hingga berbulan-bulan atau bahkan menahun sehingga menyebabkan kerusakan permanen pada pankreas.

Fibrosis kistik

Penyakit fibrosis kistik atau cystic fibrosis disebabkan oleh adanya gangguan genetik yang menimbulkan kelainan pada pankreas dan paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah pencernaan, gangguan pernapasan, serta meningkatkan risiko terjadinya diabetes.

Kanker pankreas

Kanker pankreas merupakan penyakit yang diam-diam mematikan, karena gejala awalnya tidak jelas. Sebagian besar pasien kanker pankreas bahkan tidak mengalami gejala apa pun, sehingga penyakit ini sering kali baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau sudah parah.

Hingga saat ini, penyebab kanker pankreas belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit tersebut, di antaranya faktor genetik atau keturunan, obesitas, riwayat diabetes atau pankreatitis kronis, hingga kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol.

Pseudokista pankreas

Rongga berisi cairan yang disebut dengan pseudokista dapat terbentuk setelah terjadinya pankreatitis. Pseudokista pankreas dapat diatasi dengan pembedahan, tapi terkadang juga bisa sembuh dengan sendirinya.

Tumor islet pancreas dan pembesaran pancreas

Gangguan lainnya pada pankreas adalah tumor sel islet pankreas, yaitu kondisi yang menyebabkan produksi hormon meningkat tajam, serta pembesaran pankreas, baik yang tidak mengganggu fungsi pankreas sehingga tidak diperlukan penanganan maupun akibat suatu penyakit yang membutuhkan pengobatan.

Berbagai Penanganan pada Gangguan Pankreas

Gangguan pankreas bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Oleh karena itu, kondisi ini perlu diperiksakan ke dokter agar bisa ditangani dengan tepat. Jika Anda mengalami gangguan pada fungsi pankreas, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter, antara lain:

1. Terapi insulin

Terapi insulin diberikan melalui suntikan ke jaringan lemak, bisa di bagian perut maupun di lengan atas. Suntikan insulin ini biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe 1, atau pada diabetes tipe 2 yang sudah tidak bisa diobati dengan obat antidiabetes minum.

Suntikan insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah dan menjaganya tetap stabil.

2. Pemberian enzim

Pemberian enzim pankreas diberikan pada pasien yang mengalami fibrosis kistik atau intoleransi makanan hingga kekurangan nutrisi. Pemberian enzim ini biasanya dilakukan melalui suplemen enzim.

3. Drainase

Drainase dilakukan pada penderita pseudokista pankreas dengan cara memasukkan jarum dan selang ke dalam pankreas melalui kulit di perut. Setelah itu, dokter akan menghubungkan selang tersebut ke rongga perut atau usus. Tindakan ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan atau mengeringkan kista pada pankreas.

4. Reseksi kanker pankreas

Operasi ini dilakukan dengan mengangkat kandung empedu, sebagian kelenjar pankreas, dan bagian pangkal dari usus halus. Sebagai terapi tambahan, dokter juga bisa memberikan kemoterapi.

5. Operasi pseudokista

Operasi pseudokista bisa dilakukan dengan teknik bedah terbuka (laparotomi) atau laparoskopi. Laparotomi adalah operasi dengan sayatan panjang vertikal di perut. Sementara itu, laparoskopi adalah operasi melalui beberapa sayatan kecil dengan bantuan alat yang dilengkapi kamera.

Kedua teknik operasi ini dilakukan untuk mengangkat pseudokista pankreas.

6. Transplantasi sel islet

Transplantasi sel islet masih dalam penelitian dan dilakukan untuk menyembuhkan diabetes tipe 1. Transplantasi ini dilakukan dengan mengangkat sel islet penderita dan digantikan dengan sel islet pankreas dari pendonor.

7. Transplantasi pankreas

Transplantasi pankreas bisa dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan pankreas berat atau kerusakan permanen pada pankreas, misalnya karena pankreatitis, diabetes, atau fibrosis kistik. Terapi ini bisa dilakukan setelah pasien mendapatkan donor pankreas yang cocok.

Mengingat fungsi pankreas yang begitu penting, sudah selayaknya Anda menjaga kesehatan pankreas dengan baik. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memelihara kesehatan organ ini, di antaranya:

  • Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang
  • Rutin berolahraga
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Berhenti merokok dan kurangi atau stop konsumsi minuman beralkohol

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar fungsi pankreas atau merasa memiliki gejala gangguan pankreas, seperti nyeri perut mendadak yang menjalar ke punggung, mual, muntah, kurang nafsu makan, berat badan menurun drastis tanpa sebab yang jelas, atau terdapat banyak minyak pada tinja, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pemeriksaan penting dilakukan agar gangguan pankreas bisa ditangani dengan cepat dan tepat sebelum terjadi kerusakan permanen pada organ ini.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA