Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli di antaranya : Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang baik yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya. Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi atau perusahaan seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa. Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi manufaktur dan organisasi jasa. Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut: Berdasarkan hal tersebut maka dari itu dalam penentuan jumlah persediaan merupakan bagian dari keputusan dan kebijakan transformasi (operasional) yang bersifat jangka pendek. Pengendalian persediaan merupakan kegiatan perusahaan yang sangat penting karena penentuan persediaan dapat meminimalkan biaya persediaan dengan mencari jumlah persediaan yang optimal sehingga dapat menurunkan biaya persediaan. Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan (Sofjan Assauri, 2004:22). Pelaksanaan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan besar ataupun perusahaan kecil. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut Sofjan Assauri (2004 : 22) adalah:
Istilah manajemen produksi merujuk kepada hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan penjualan barang produksi dengan alur yang terstruktur dan sudah direncanakan. Bagi Anda seorang pelaku usaha atau yang baru memasuki dunia bisnis, tentu saja Anda harus memahami yang dimaksud manajemen produksi. Pengertian Manajemen ProduksiManajemen produksi adalah bagian dari lingkup manajemen yang memiliki peran untuk mengkoordinasikan dan mengambil keputusan dari berbagai kegiatan seperti perencanaan, organisasi, arah, serta pelaksanaan aktivitas produksi untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau perusahaan. Kegiatan manajemen produksi merupakan penggabungan 6 elemen yang saling berkaitan satu sama lainnya, yaitu:
Baca Juga: Tips Memaksimalkan Manajemen Produksi Perusahaan Tujuan manajemen produksi yaitu menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas, jumlah produksi yang tepat, di waktu yang tepat, dan menghemat biaya, untuk meningkatkan efisiensi. Contoh ini dapat Anda temui dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah:
Tujuan Manajemen ProduksiTujuan dari manajemen produksi adalah melakukan kegiatan pengelolaan, mengatur, serta mengendalikan proses produksi barang dan jasa agar jumlah, waktu, harga, kualitas serta tempatnya sesuai dengan keinginan konsumen. Tentu saja seluruh rangkaian kegiatan tersebut untuk membuat konsumen puas dan juga produsen atau penjual mendapatkan keuntungan. Agar kedua belah pihak bisa mendapatkan apa yang diinginkannya, setiap perusahaan harus bisa menentukan secara tepat strategi dari manajemen produksinya. Baca Juga: Pengertian Manajemen, Fungsi dan Unsur nya Fungsi Manajemen ProduksiTerdapat beberapa fungsi penting dalam manajemen produksi, antara lain: 1. Memilih Produk dan DesainFungsi awal dari manajemen ini adalah memilih produk yang tepat untuk dipasarkan. Desain yang akan dipilih harus sesuai dengan kebutuhan konsumen dan memberikan nilai yang maksimum. 2. Memilih Proses ProduksiPerusahaan atau organisasi yang akan mengolah produk harus menentukan jenis teknologi apa yang akan mereka gunakan, tahapan proses produksi, hingga penanganan material. 3. Ketepatan Memilih Kapasitas ProduksiMaksud dari memilih kapasitas produksi adalah manajemen produksi harus bisa merencanakan produksi untuk jangka pendek maupun jangka panjang. 4. Perencanaan ProduksiPerutean atau mapping adalah menentukan jalur kerja dan urutan operasi. Hal ini bertujuan untuk urutan operasi apa yang paling efektif dan paling tepat untuk diterapkan. 5. Pengontrolan ProduksiDi tahap ini, manajer atau kepala divisi akan bertugas untuk mengontrol proses produksi apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika terjadi penyimpangan, barulah seorang manajer akan mengambil tindakan yang tepat. 6. Pengontrolan Kualitas dan BiayaManajer produksi harus memikirkan untuk menekan biaya produksi agar harga yang dijual bisa terjangkau oleh konsumen. Karena seluruh konsumen pastinya menginginkan produk yang berkualitas dengan harga yang murah. 7. Mengendalikan Barang PersediaanFungsi atau tugas manajemen produksi yaitu sebagai pengendalian barang persediaan. Mereka harus mengontrol agar barang persediaan tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit. Jika terdapat barang yang berlebihan atau overstocking, maka modal kerja hanya akan terbuang sia-sia. 8. Perawatan Mesin ProduksiPerawatan mesin produksi ini mencakup kegiatan pemeriksaan mesin secara berkala, pembersihan, pemeliharaan dan penggantian mesin, perminyakan, peralatan, suku cadang, dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut bertujuan agar mencegah kerusakan mesin. Baca Juga : Cara Hitung Opportunity Cost dalam Kegiatan Produksi Perusahaan Ruang Lingkup Manajemen ProduksiRuang lingkup dari manajemen bidang produksi dibagi kedalam 3 tingkat keputusan yang akan mempengaruhi sistem produksi serta keputusan tingkat operasi. Apa saja? Keputusan dan Kebijakan Tentang DesainPemilihan tentang desain produk merupakan keputusan jangka panjang. Sebab hal ini akan meliputi:
Kebijakan dan Keputusan tentang Proses TransformasiPada proses transformasi ini termasuk pada proses dalam jangka pendek karena berhubungan dengan keputusan taktis dan operasional. Hal yang berkaitan pada proses ini adalah:
Keputusan dan Kebijakan tentang PerbaikanPerbaikan merupakan keputusan yang bersifat continue atau berkelanjutan. Maka dari itu, kebijakan mengenai perbaikan harus dilakukan secara rutin. Kegiatan yang berkaitan dengan proses perbaikan adalah:
Tahapan Manajemen ProduksiManajemen produksi memiliki 3 tahapan utama, yaitu: 1. PerencanaanPerencanaan produksi yaitu melakukan persiapan tersistem pada barang yang akan diproduksi. Pada tahapan ini terdapat beberapa keputusan yang akan dihadapi, antara lain:
2. PengendalianPengendalian produksi bertujuan untuk memaksimalkan seluruh biaya seoptimal mungkin. 3 kegiatan yang dilakukan adalah:
3. PengawasanPengawasan disini memiliki fungsi yaitu memantau pelaksanaan aktivitas produksi dapat berlangsung sesuai rencana. Kegiatan yang akan dilakukan adalah:
Baca Juga: Manfaat Desain Produk untuk Meningkatkan Bisnis KesimpulanDari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa manajemen produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi agar menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga manajemen produksi akan menyangkut dengan pengambilan keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. |