Properti yang digunakan dalam tari Serimpi antara lain

AdaHobi, Tari Serimpi – Mungkin ada diantara sobat hobi yang belum tau tentang apa itu tari serimpi. Sehingga mempunyai beberapa pertanyaan dalam diri seperti, berasal dari daerah serta provinsi mana tarian ini? Bagaimana sejarah serta makna dari tari serimpi?

Karena adanya pertanyaan itu AdaHobi kini menyajikan pembahasan tentang tari serimpi, sesuai dengan pertanyaan yang sering sobat hobi utarakan. Sebagai pecinta seni tradisional khususnya budaya tari, alangkah baiknya kita mengenali tradisi seni warisan leluhur dan orang-orang terdahulu.

Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan, serta rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmatnya. Mari kita simak pembahasan ini sampai selesai, untuk menambah pengetahuan dan wawasan sebagai generasi bangsa Indonesia.

Dari Mana Tari Serimpi Berasal?

Properti yang digunakan dalam tari Serimpi antara lain

Tari serimpi merupakan tarian yang keberadaannya sudah ada sejak Kerajaan Mataram Islam berdiri, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Tepatnya tarian serimpi berasal dari daerah Jawa Tengah Provinsi Yogyakarta. 

Pada zamannya tarian ini hanya ditarikan di lingkungan kerajaan atau keraton saja. Adanya hal itu karena tari serimpi dianggap bukan hanya tarian seni semata, namun dianggap juga sebagai suatu pusaka milik keraton yang sifatnya luhur.

Sejarah Tari Serimpi

Properti yang digunakan dalam tari Serimpi antara lain

Sebagian orang dari kita, mungkin ada yang belum tau bagaimana sejarah kemunculan tari serimpi. Pada tahun 1613-1646 tari serimpi merupakan salah satu wujud kejayaan dari Kerajaan Mataram, dibawah pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo.

Di masa itu, para masyarakat dan orang kerajaan menganggap tari serimpi sakral, karena hanya ditampilkan pada lingkungan keraton saja. Biasanya pihak keraton menampilkan tarian serimpi sebagai acara ritual kenaikan tahta sultan, maupun untuk acara kenegaraan lainnya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, Kerajaan Mataram pada tahun 1775 terbagi menjadi dua bagian. Adapun dua bagian itu adalah Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta di Solo.

Terbaginya Kerajaan Mataram menjadi dua bagian berimbas juga pada gerakan Tari Serimpi yang berbeda pada kedua kesultanan tersebut. Walau gerakan tari itu berbeda namun tari serimpi dari kedua kesultanan itu memiliki makna yang sama.

Di Tahun 1788-1820 tari serimpi mulai muncul lagi keberadaannya di Keraton Surakarta. Kemudian pada pada tahun 1920 keraton Yogyakarta mulai memasukkan tarian klasik ini ke dalam mata pelajaran taman-taman siswa, maupun perkumpulan tari dan karawitan. 

Ketika Indonesia merdeka, tari serimpi mulai diajarkan pada akademi-akademi seni tari serta kerawitan pemerintahan.

Asal usul kata tari serimpi ini sebenarnya berawal dari kata “serimpi” yang memiliki arti “perempuan“. Namun pada mulanya tari serimpi ini masih disebut dengan “serimpi sengopati” dengan arti “calon pengganti raja“. 

Namun ada pendapat lain dari seorang ilmuan yaitu Dr.Priyono yang mengartikan bahwa nama serimpi berasal dari kata “impi” yang berarti “mimpi“. Maksud dari kata impi memiliki makna yaitu ketika penonton menyaksikan pagelaran tari serimpi mereka seakan berada di alam mimpi.

Karena tarian yang disaksikan menunjukkan suatu gerakan lemah gemulai dan anggun yang disertai alur cerita selama ¼ jam sampai satu jam.

Fungsi dan Makna Gerakan Tari Serimpi

Properti yang digunakan dalam tari Serimpi antara lain

Fungsi tari serimpi ini awalnya digunakan untuk tarian dalam acara pengukuhan raju atau sultan baru, akan tetapi dengan perkembangan zaman tari serimpi berubah fungsi sebagai media hiburan baik untuk keluarga kerajaan maupaun masyarakat umum.

Tari serimpi sendiri memiliki makna yang mendalam dari setiap gerakan yang dilakukan. Adapun dalam gerakan tersebut akan terilhat sangat lemah gemulai nan anggun dan diiringi gamelan yang melambangkan suatu kehalusan budi pekerti, suatu kesopanan, serta kelemah-lembutan.

Pada suatu acara, biasanya tarian serimpi ini akan disajikan di bagian awal pembuka pada susunan acara yang diharapkan dapat menghibur para tamu undangan yang telah bersedia datang.

Tari serimpi ditampilkan oleh berapa orang?

Properti yang digunakan dalam tari Serimpi antara lain

Pada zaman Kerajaan Mataram tari serimpi ditampilkan oleh 4 orang yang diutus oleh pihak kerajaan.

Namun sekarang 4 penari ini bisa ditampilkan oleh semua kalangan yang mempelajari mengenai tarian ini. 4 penari serimpi mempunyai simbol dan arti didalamnya, yaitu 4 unsur dunia dan juga 4 arah mata angin. 

Gerakan Tari Serimpi

Pada saat melakukan pertunjukan tari serimpi, para penari melakukan gerakan yang pelan, halus dan lemah gemulai. Kemudian disetiap gerakan mereka diikuti iringan suara gamelan dan tembang cerita khas Jawa.

Gerakan tari serimpi didominasi dengan gerakan kaki, tangan dan kepala sembari memainkan selendang yang diikatkan di pinggang. Pada dasar gerakannya, ada 3 jenis yang bisa kita pelajari, yaitu:

Maju gawang merupakan gerakan pembuka saat penari serimpi berjalan menuju ke area pentas. Ketika sampai di arena pentas mereka berbelok ke arah kiri dan kanan menyesuaikan pola lantai yang dikehendaki. Kemudian diakhiri dengan sikap duduk dengan makna arti si penari siap untuk melakukan tarian pokok.   

Menampilkan adegan inti, yang melakukan adegan sesuai dengan alur cerita yang akan disampaikan ke penonton. Kemudian properti yang digunakan mengikuti sesuai apa yang hendak di ceritakan.

Mundur gawang merupakan gerakan penutup pada pentas tari serimpi, dimana para penarinya berjalan keluar dari panggung pagelaran. 

Apa saja properti yang digunakan pada tari serimpi?

Pada seni tari serimpi, adanya properti bisa menjadi nilai tambah untuk memperindah dalam menampilkan tarian kepada penonton. Properti yang digunakan disesuaikan dengan tema dan jenis tari serimpi yang akan disampaikan. 

Karena ada beberapa jenis ragamnya seperti: padelori, china, merak kesimpir, sangupati, gendangwati, anglir mendung dan ludira madu. Berikut ini beberapa properti tari serimpi yang bisa anda ketahui.

Baju pengantin puteru Yogyakarta adalah busana yang biasa digunakan penari serimpi zaman dulu. Namun seiring berjalannya waktu, baju yang digunakan semakin berubah sampai saat ini menggunakan baju dodotan tanpa lengan berwarna hitam.

Mekak merupakan baju luar dengan berbagai macam warna yang fungsinya sebagai busana tambahan. Warna yang dipilih ketika memakai mekak, disesuaikan dengan tema dan jenis tari serimpi yang akan ditampilkan.

Selendang adalah salah satu properti yang harus ada keberadaannya ketika menampilkan tari serimpi. Selain itu, selendang yang digunakan memiliki ukuran panjang dengan motif batik pada bagian ujung serta bagian bawah.

Sanggul merupakan properti  berbentuk oval atau bulat yang berfungsi untuk rambut tambahan pada penari serimpi. Karena berfungsi untuk rambut tambahan, sudah tentu sanggul dipasang dikepala untuk memperindah tampilan para penari. Adapun aksesoris lain ketika pemasangan sanggul adalah jepitan, peniti renteng, peniti ceplok, tusuk konde dan jebehan.

Hiasan kepala burung kasuari wajib dikenakan oleh penari serimpi untuk aksesoris kepala. Bulu-bulu kasuari yang berjumbai indang mampu menambah keanggunan dan keindahan si penari.

Properti ini dipakai sebagai hiasan kepala penari serimpi sebagai tambahan hiasan sanggul atau gelungan. Adanya centhung bertujuan untuk menampilkan keindahan para penari.

Kokart adalah salah satu properti dari bahan pita dengan bentuk bunga yang digunakan pada sanggul kepala menghadap ke belakang. Biasanya kokart yang digunakan pada berwarna hitam serta hijau. 

Berikut ini propeti yang bentuknya menyerupai bunga yang dipasang di bagian depan dengan posisi menghadap kedepan.

Properti perhiasan dari bahan logam mulia yang digunakan penari serimpi sebagai hiasan tangan. Gelang ini dikenakan pada kedua pergelangan tangan penari baik sebelah kanan maupun kiri.

Hampir sama seperti gelang, properti ini digunakan sebagai perhiasan yang berfungsi untuk memperindah bagian leher penari. Kalung yang dikenakan biasanya berbahan logam mulia yang sudah dibentuk sedemikian rupa.

Anting-anting merupakan salah satu perhiasan yang dikenakan pada penari untuk mempercantik diri. Anting-anting yang digunakan berbahan logam maupun batu mulia yang berwarna emas maupun perak dengan desain simple dan elegan.

Jarit adalah kain yang memiliki motif yang biasanya pada masyarakat disebut dengan jarik. Namun pada pementasannya, motif jarik yang dikenakan adalah motif parang dengan filosofi tidak gampang menyerah dan putus asa pada berbagai hal.

Para penari tradisional khususnya khas jawa, rata-rata mengguanakan stagen untuk melengkapi properti busana mereka. Fungsinya sebagai sabuk untuk mengikat baju di bagian pinggang agar pakaian yang dikenakan tidak melorot dan lepas

Sampur merupakan pakaian yang bentuknya panjang dan dilengkapi dengan aksesoris manik-manik renda dengan bahan payet serta mote. Properti ini digunakan sebagai pelengkap dalam dan biasanya warna hijau yang sering digunakan dalam pementasan.  

Properti busana ini bentuknya persegi panjang dengan warna keemasan pada bagian tengah yang berfungsi sebagai ikat pinggang. Adapun warna yang sering digunakan dari slepe adalah warna merah.

Totokan dipasang dan diikatkan pada pinggang tepatnya dihadapan bagian pusar penari, yang fungsinya sebagai pengancing dari slepe. Sehingga properti ini bisa dikatakan sebagai pelengkap dari slepe. 

Keris merupakan properti yang memiliki karakteristik dan diselipkan di stagen yang posisinya pada bagian depan. Dalam menyelipkan tidaklah sembarangan, sarungnya wajib disilangkan ke arah kiri. Filosofi dari keris ialah manunggaling kawula gusti yang artinya persatuan antara raja dan rakyatnya.

Bentuk dari properti jembeng bisa tergolong dalam jenis perisai. Properti ini digunakan untuk mendampingi keris pada saat menceritakan peperangan.

Tombak adalah salah satu properti tambahan yang keberadaannya tergantung alur cerita yang disampaikan. Biasanya tombak digunakan ketika mengisahkan cerita perang yang fungsinya sebagai alat pembelaan diri.

Bunga melati menjadi properti yang digunakan pada gelungan rambut atau bagian sanggul tari serimpi khas Yogyakarta. Fungsi dari bunga melati sebagai hiasan untuk menambah kecantikan penarinya. 

Jenis-jenis Tari Serimpi

Kini tari serimpi telah mengalami berbagai pengembangan baik dari segi durasi serta pakaian yang digunakan oleh penari. Berikut ini jenis tari serimpi yang bisa anda ketahui:

Diciptakan oleh Pakubuwono IX yang awalnya karya dari Pakubuwono IV. Sangupati berasal dari karya Sang Pati yang artinya calon pengganti raja. Makna dari jenis ini adalah penari melakukan gerakan yang mencerminkan tentang pengendalian hawa nafsu.

Disusun oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I yang awal penyusunan jumlah penarinya berjumlah 7 orang dan kemudian menjadi empat orang.

Diciptakan oleh Pakubuwono V yang maknanya sebagai pengenang ibundanya yang meninggal yang penarinya adalah 4 orang putri.

Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono V, jumlah penarinya sebanyak 5 orang mengisahkan petikan cerita Angling Darmo dengan tambahan properti seekor burung mliwis putih dan sebatang pohon. 

Tarian putri klasik di Istana Keraton Yogyakarta yang menggunakan kostum menyesuaikan dengan pakaian motif china.

Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VI dan VII, dalam pentas tari ini menggunakan properti cundrik dan pistol dengan tema cerita Menak (perang tanfing antara Dewi Sirtu Pelaeli dengan Dewi Sudarawerti).

Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII, seperti namanya dalam pentas seni ini menggunakan properti pistol.

Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII, dalam menampilkan tarian ini menggunakan properti jemparing dan pistol yang diiringi musik gending merak kesimpir.

Diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwono VII, tarian yang menggunakan properti pistol dan diiringi dengan gending pramugari.

Video Tari Serimpi

Pada saat jaman perpecahan, tarian ini memang masih dikenal sebagai tari kesenian sakral yang sifatnya khusus dipertunjukkan di dalam keraton. Tapi pada masa kemerdekaan Indonesia, kesenian tari ini mulai dikenalkan kepada masyarakat umum hingga sampai sekarang berkelanjutan sebagai hiburan kesenian.

Nah demikian penjabaran tentang tari serimpi, kami harap bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai seni tari di Indonesia. Apabila ada hal yang perlu diskusikan tentang tari serimpi ini, anda bisa tuliskan di kolom komentar.