Sebutkan cara mengelola keberagaman bangsa Indonesia

indomaritim.id, Jakarta – Sebagai negara majemuk, keberagaman antar masyarakat di Indonesia dapat menjadi kekuatan bangsa. Bukan sebagai kelemahan, justru masyarakat Indonesia memiliki sifat majemuk yang memang sangat mencintai keberagaman ini.

Sebagai negara Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerjasama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Sebaliknya, jadikan keberagaman menjadi momentum untuk persatuan. Sesama masyarakat Indonesia bisa saling membantu satu sama lainnya tanpa memandang suku,agama, ras dan antar golongan.

Baca Juga: Cara Menjalin Keberagaman Indonesia Antar Masyarakat

Tentunya, banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk menjalin keberagaman tersebut agar tetap ada. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya pada artikel ini.

6 Cara Menjalin Keberagaman Indonesia

Begitu banyak cara yang bisa digunakan untuk menjalin keberagaman di negara Indonesia. Ini dia caranya:

Mengamalkan Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika tepat menjadi panduan untuk bermasyarakat. Semboyan ini tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika, berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Sebagai bangsa majemuk, kita wajib sadar bahwa tujuan berbangsa adalah mewujukan cita-cita para pendiri bangsa yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar, yaitu ‘Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur’.

Tujuan nasional negara tertuang dalam alinea ke-4, yaitu ‘melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dst…’. Kedaulatan, keadilan dan kemakmuran serta tujuan memajukan kesejahteraan umum dirumuskan para pendiri bangsa. Penegasannya adalah negara Indonesia yang merdeka, harus hadir dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan. Kemerdekaan pangan tak lepas dari ‘ketahanan pangan’ dan ‘kedaulatan pangan’.

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan negara untuk mengaksesnya. Negara dikatakan memiliki ketahanan pangan apabila masyarakat atau warga negaranya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan.

Saling Menghargai Keberagaman Masyarkat

Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling menghargai. Dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat.

Cobalah untuk bisa menghargai baik Agama, suku, ras dan golongannya. Jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai keberagaman. Dimanapun anda berada, tetaplah miliki rasa untuk bisa saling menghargai!

Membantu Satu Sama Lain

Sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama lainnya. Termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia. Dengan membantu satu sama lainnya akan memberikan efek yang sangat besar. Terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan hal ini.

Seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya. Bersikaplah baik untuk tetap membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu. Tetapi, tetap berikan bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan. Hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih baik.

Tidak Saling Menjatuhkan

Sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan. Terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di Negara yang lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. Memang, tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat. Karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.

Sebenarnya, hal tersebut berat jika dilakukan sendiri. Sebaliknya, jika dilakukan bersama-sama tentu tidak. Justru, akan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu. Buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tentram dan aman. Kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan!

Saling Menjalin Kebersamaan

Baik dalam kondisi susah maupun senang, maka bisa untuk tetap menjalin kebersamaan. Jangan biarkan, saudara yang disana sedang susah maka tidak diberikan bantuan yang sesuai. Harus diberikan penanganan yang memang tepat. Padahal, saat ini sudah begitu banyak akses yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin kebersamaan.

Tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi saat kondisi susah juga. Tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin kebersamaan sesama masyarakat Indonesia. Jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan kebersamaan satu sama lainnya. Mulailah dari sekarang!

Sudah seharusnya, sesama masyarakat saling menjalin keberagaman Indonesia. Jangan sampai, keberagaman yang sudah dibangun sejak dahulu menjadi rusak. Mulailah dengan beberapa hal diatas untuk tetap menjaga keberagaman di Indonesia.

Abidin, Zainal, dkk. 2011. Pluralisme Kewargaan: Arah Baru Politik Keragaman di

Indonesia, Bandung : Mizan.

Abidin, Zainal dan Suhadi. 2008. The State of Religious Pluralism in Indonesia.

Pluralism Knowledge Programme, Hivos dan Kosmopolis Institute.

Bowen, John. 2005. Normative Pluralism in Indonesia: Region, Religion and

Ethnicities. Oxford: Oxford University Press.

Eck, Diana L.Eck. 2007. Prospects for Pluralism: Voice and Vision in the Study of

Religion. Journal of the American Academy of Religion.

Hamidi, Jazim dan Abadi, Husnu. 2001. Intervensi Negara Terhadap Agama: Studi

Konvergensi atas Politik Aliran Keagamaan dan Reposisi Peradilan Agama di

Indonesia. Yogyakarta: UII Press.236 | Masyarakat Indonesia

Hefner, Robert. 2003. Civic Pluralism Denied? The New Media and Jihadi Violence

in Indonesia. Indiana: Indiana University Press.

Iqbal, Muhammad. 2010. Pemikiran Politik Islam: Dari Masa Klasik Hingga

Indonesia Kontemporer. Jakarta: Kencana Media Group.

Klinken, Gerry. 2007. Perang Kota Kecil: Kekerasan Komunal dan Demokratisasi di

Indonesia. terjemah, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Marty, Martin E. Marty. 2005. When Faiths Collide. Oxford: Blackwell Publishing.

Putra, Heddy Ahimsa. 2009. Dari Plural ke Multikultural: Tafsir Antropologi atas

Budaya Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Kementerian Kebudayaan dan

Pariwisata.

Rahayu, Mustaghfroh. 2011. Akomodasi Transformatif: Tawaran atas Pengelolaan

Keragaman dan Hak-hak Perempuan, dalam Pluralisme Kewargaan, Bandung:

Mizan.

Reid, Anthony. 1990. Southeast Asia in the Age of Commerce. London: Yale University

Press.

Suparlan, Parsudi. 2003. Bhineka Tunggal Ika: Keanekaragaman Suku Bangsa atau

Kebudayaan? Jakarta: Antropologi Indonesia.

Sutanto, Trisno. 2011. Negara, Kekuasaan dan Agama: Membedah Politik Perukunan

Rezim Orba, dalam Pluralisme Kewargaan, Bandung: Mizan.


Page 2

User

Call For Papers

Sebutkan cara mengelola keberagaman bangsa Indonesia

Template

Sebutkan cara mengelola keberagaman bangsa Indonesia

Statistics Visitor

Statcounter

Sebutkan cara mengelola keberagaman bangsa Indonesia

Sebutkan cara mengelola keberagaman bangsa Indonesia

View My Stats

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai negara multikultur, Indonesia akrab dengan berbagai konflik keberagaman. Indonesia juga pernah diterpa berbagai masalah kekerasan berdasarkan isu suku, agama, ras, dan etnis.

Namun, Indonesia akhirnya saat ini bisa bersatu dalam harmoni, meski membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan konflik keberagaman.

Mengelola keberagaman tidaklah mudah. Para pendiri bangsa bahkan sudah memprediksi bahwa kita harus hati-hati dalam mengelola negara, karena berbagai macam perbedaan dapat membuat kita tercerai berai.


Kunci penyelesaian masalah keberagaman di Indonesia adalah semangat persatuan yang terdapat dalam diri setiap rakyat negeri ini.

Semangat persatuan ini tercermin dalam Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa, berbicara dalam satu bahasa, dan berbagi satu darah.

Faktor penting lain dalam mengelola keberagaman di Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang tepat.

Pada era Soeharto, Indonesia menerapkan kebijakan transmigrasi yang membantu terciptanya pembauran antar etnis, suku dan agama di seluruh wilayah Indonesia. Dengan transmigrasi, masyarakat dari pulau Jawa dapat menetap di Kalimantan, Papua, dan daerah lainnya.

Saat ini, pemerintahan Indonesia dibawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono cukup berhasil mengelola keberagaman di negara ini. Tanpa pemerintahan yang baik, harmoni keberagaman di Indonesia tidak akan terjadi.

Saya harap pemerintah yang akan datang juga dapat konsisten menjaga persatuan negeri.

Prestasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik keberagaman ini diapresiasi oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNAOC, dengan memilih Indonesia sebagai tuan rumah Global Forum ke-enam.

Indonesia dianggap sebagai salah satu model kebinekaan di dunia.

Negara-negara di dunia mengapresiasi Indonesia karena dianggap mampu mengelola berbagai budaya, etnis, dan agama, yang bercampur dalam sebuah wadah pembauran.

Dalam pandangan saya, Indonesia mempunyai pengalaman dan legitimasi untuk turut membantu menyelesaikan konflik keberagaman yang terjadi di ASEAN, seperti konflik etnis Rohingya di Burma dan pemberontakan di Mindanao, Filipina.

Pluralisme di Indonesia adalah keniscayaan, sehingga kita harus menjaga proporsi antara kaum mayoritas dan minoritas.

Jangan sampai kaum minoritas mendapatkan perlindungan yang tidak sebanding dengan kaum mayoritas, dan begitu pula sebaliknya. Mayoritas atau minoritas, kita harus tetap saling menghormati. 

Hikmahanto Juwana adalah Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia. Ia juga ditunjukkan sebagai moderator debat calon presiden 2014 tahap ketiga. Selain itu, Hikmahanto juga salah satu anggota Tim 8 dalam penyelidikan makelar kasus (markus).