Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah

Kayu adalah bahan baku yang fleksibel dan serbaguna. Dalam kehidupan hampir semuanya tidak lepas dari yang namanya kayu. Salah satunya adalah jenis kayu untuk bangunan, yang akan dibahas pada kesempatan kali ini.

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Jenis Kayu Untuk Bangunan

kayu diperoleh dari penebangan pohon baik dari hutan alam, hutan tanaman industri (HTI), kebun rakyat, atau lokasi lainnya.

Dalam dunia konstruksi kayu merupakan material bangunan penting. Rasanya setiap bangunan pasti membutuhkan kayu baik saat pengerjaan konstruksi atau setelah jadi.

Kayu telah digunakan sebagai bahan bangunan sejak ribuan tahun yang lalu. Sampai saat ini kayu masih digunakan dalam pembangunan rumah dan gedung, industri furniture, dekorasi rumah dan lain-lain.

Bahkan sekarang telah muncul model rumah kayu ramah lingkungan. Model rumah kayu saat banyak sekali peminatnya.

Tidak semua jenis kayu bagus untuk bangunan. Hanya jenis kayu tertentu yang memiliki kualitas baik untuk pembangunan. Berikut ini adalah jenis kayu untuk bangunan yang bagus dan tahan lama.

1. Kayu Jati

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Jati

Jenis kayu untuk bangunan yang pertama adalah kayu jati. Tentu sudah tidak diragukan lagi kualitas dari kayu yang satu ini. Kayu jati merupakan kayu yang kuat, kokoh, tahan lama, tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya.

Kayu jati juga memiliki tekstur permukaan yang indah sehingga bagus sekali untuk furniture. Misalnya untuk kursi, meja, lemari dan lain-lain.

Jenis kayu jati termasuk kayu keras untuk bangunan, tak heran kayu jati banyak digunakan untuk pembangunan rumah, masjid dan gedung.

Untuk bangunan misalnya rumah, kayu jati bisa digunakan untuk pintu, jendela, kusen, tiang penyangga, pelapis lantai dan lainnya.

2. Kayu Merbau

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Merbau

Jenis kayu merbau memiliki tekstur sangat kuat dan tidak mudah lapuk. Bisa dikatakan kayu merbau adalah pengganti kayu jati, karena memiliki keunggulan yang hampir sama.

Kayu merbau berwarna dominan kuning kecokelatan, hingga cokelat kemerahan. Warnanya yang mirip kayu jati membuatnya menjadi alternatif pengganti kayu jati.

Pohon merbau termasuk jenis pohon hutan tropis. Di Indonesia pohon merbau bisa dapat dari pulau Papua, Kalimantan dan juga Sulawesi.

Kayu merbau termasuk kayu memiliki Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II.

Dalam dunia konstruksi bangunan kayu merbau cocok dijadikan tiang penyangga atau kerangka atap rumah.

3. Kayu Kamper

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Kamper

Jenis kayu yang digunakan untuk konstruksi selanjutnya adalah kayu kamper. Kayu kamper sendiri sering disebut dengan kayu borneo.

Jenis kayu ini memiliki serat dan tekstur indah,sehingga cocok digunakan untuk pembuatan furniture, dekorasi rumah, kusen pintu atau jendela. Kelebihannya adalah kayu ini tidak disukai rayap dan serangga.

Memang untuk kekuatan kayu ini masih dibawah kayu jati. Namun kayu kamper termasuk kayu yang kuat untuk bangunan.

Secara umum kayu kamper dibagi menjadi 3 kategori yaitu kayu kamper Samarinda, kayu kamper Surabaya dan kayu kamper Kruing dari Sumatera.

4. Kayu Meranti Merah

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Meranti Merah

Perlu diketahui, kalau kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras dan kuat, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat. Pohon meranti merah banyak ditemukan di hutan pulau Kalimantan.

Kayu meranti merah memiliki tekstur tidak terlalu halus. Jenis kayu ini sering digunakan untuk membuat multiplek.

Secara umum kayu meranti dibagi menjadi 2 yaitu kayu meranti merah muda dan kayu meranti merah tua.

Jenis kayu ini bagus untuk material bangunan khususnya interior. Untuk eksterior atau luar rumah penggunaan kayu meranti merah kurang bagus. Hal ini dikarenakan kayu meranti cukup peka terhadap cuaca.

Dalam dunia konstruksi kayu meranti merah bisa digunakan untuk rangka atap, parket lantai, railing tangga, kusen pintu atau jendela, dan alas lantai rumah,

5. Kayu Gaharu

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Gaharu

Perlu Anda ketahui kalau kayu gaharu merupakan kayu termahal di dunia dan salah satu jenis kayu terbaik di Indonesia.

Pohon gaharu tumbuh baik di pulau jawa dan Kalimantan. Namun saat ini jenis ini sudah jarang dan langka.

Beberapa daerah di Indonesia saat ini telah membudidayakan pohon gaharu karena memiliki nilai ekonomis tinggi.

Kayu gaharu memiliki ketahanan sangat tinggi, kuat, kokoh, awet dan tahan lama.

Dalam konstruksi kayu gaharu sangat cocok digunakan untuk pembuatan kerangka rumah, rangka atap, pintu, furniture dan lain sebagainya.

6. Kayu Ulin

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Ulin

Jenis kayu ulin terkenal karena sangat kuat dan awet. Pohon kayu ulin banyak tumbuh di hutan pulau Kalimantan. Tinggi pohon ulin bisa mencapai 50 m dengan diameter bisa mencapai 120 cm.

Pohon ulin bisa tumbuh subur di dataran rendah sampai ketinggian 400 m diatas permukaan laut.

Kayu ulin berwarna gelap dan memiliki keunggulan tahan terhadap air laut. Selain itu kayu ulin juga memiliki sifat-sifat khusus awe dan kuat.

Jenis kayu ulin masuk ke dalam kelas Kuat I dan Kelas Awet I. Ini berarti kuyu ulin termasuk kayu kuat dan bagus untuk bangunan.

Dalam konstruksi kayu ulin biasa digunakan untuk tiang panca, atap kayu, lantai papan, rangka pintu dan jendela, pintu dan jendela, bahan bangunan jembatan, bantalan kereta api dan lain sebgainya.

7. Kayu Gelam

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Gelam

Jenis kayu gelam merupakan salah satu kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi. Memang jenis kayu yang satu ini tidak begitu populer, padahal kayu ini sangat bagus untuk konstruksi bangunan.

Kayu gelam lebih sering disebut dengan kayu galam. Pohon kayu gelam banyak tumbuh di derah-rawa-rawa seperti di pulau Kalimantan, Sumatera dan Papua.

Dalam pengerjaan konstruksi kayu galam banyak digunakan untuk pengerjaan pondasi tanah rawa, karena memiliki kekuatan yang stabil dan tahan terhadap lahan rawa.

Selain itu kayu gelam juga digunakan untuk pagar, tiang-tiang sementara, stager atau perancah saat pengerjaan proyek.

Pada beberapa daerah kayu gelam digunakan untuk cerucuk pada pengerjaan jembatan.

8. Kayu Bengkirai

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Bengkirai

Jenis kayu bengkirai merupakan kayu yang kuat, awet dan tahan cuaca sehingga bagus untuk bangunan.

Kayu bengkirai merupakan material bangunan yang biasa digunakan kontrusksi berat, misalnya untuk atap kayu, listplank, decking, pagar rumah, dan sebagainya.

Pohon bengkirai banyak ditemukan di hutan tropis pulau Kalimantan. Makanya sering disebut dengan kayu Kalimantan.

Kayu bengkirai berwarna kucing terkadang agak kecokelatan, sehingga sering disebut dengan yellow balau.

9. Kayu Kelapa (Glugu)

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Kelapa Atau Glugu

Pohon kelapa adalah pohon serba guna, karena seluruh bagian pohon ini dapat dimanfaatkan. Batang kepala bisa dimanfaatkan untuk pengerjaan konstruksi.

Namun yang digunakan adalah batang yang berasal dari pohon kelapa yang sudah tua. Jika berasal dari pohon kelapa muda maka tidak kuat dan mudah patah.

Batang kelapa yang bagus untuk bangunan adalah yang sudah berumur 60 tahun atau lebih.

Perlu diperhatikan beberapa jenis pohon kelapa kurang bagus kualitasnya untuk konstruksi, misalnya kepala hijau, kelapa hijau dan beberapa jenis lainnya.

Jika mau menggunakan glugu untuk bangunan Anda, pilihlah glugu dengan kelas no 1, sehingga awet dan tahan lama.

Glugu memiliki serat dan tekstur yang tampak jelas dan lurus. Anda bisa melapisi glugu dengan cat akrilik agar seratnya tetap terlihat. Maka glugu akan terlihat indah nan eksotis.

Batang kepala tua bisa dibentuk menjadi balok sehingga bisa digunakan untuk tiang atau pengerjaan rangka atap.

10. Kayu Akasia

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Akasia

Jenis kayu akasia memiliki nama lain acacia mangium dengan berat jenis 0,75 sehingga memiliki pori-pori dan serat cukup rapat. Kayu akasia memiliki kelas Awet II, dan kelas Kuat II-I. Ini berarti kayu akasia mampu bertahan hingga 20 tahun jika dirawat dengan baik.

Tekstur kayu akasia agak kasar dan berserat lurus berpadu. Penggunaan kayu akasia dalam konstruksi misalnya untuk pintu, jendela, atap dan lain sebagainya.

11. Kayu Sengon

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Sengon

Penggunaan kayu sengon untuk konstruksi bangunan sudah sangat banyak. Oleh karena itu banyak orang memilih berinvestasi ke pohon sengon karena memiliki nilai ekonomis tinggi.

Sebagian orang masih menganggap kayu sengon mudah lapuk dan rusak karena termasuk kayu yang lunak.

Padahal kayu sengon termasuk kayu yang bagus untuk bangunan karena kuat, ringan dan tahan terhadap serangan serangga dan rayap.

Kayu sengon bagus digunakan untuk pembuatan kuda-kuda rumah, blantaran, usuk dan reng. Hal ini karena kayu sengon kuat dan ringan serta tahan rayap.

12. Kayu Sonokeling

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Sonokeling

Bisa dikatakan kayu sonokeling adalah Rosewood-nya Indonesia. Nama lain sonokeling adalah sonobrit, sonosungu, dan sanakeling.

Kayu sonokeling memiliki corak indah berwarna cokelat gelap dengan alur-alur berwarna hitam. Hal ini membuat permukaan kayu sonokeling terlihat eksotis.

Pohon sonokeling dapat dijumpai di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur terutama daerah-daerah berbatu dan kering.

Kayu sonokeling masuk kelas Awet I, dan kelas Kuat I. Berat jenis kayu sonokeling 0.77-0.86 dengan kadar air 15 %.

Jenis kayu sonokeling termasuk kayu kerang dan awet sehingga bagus untuk bahan kontruksi. Misalnya kusen, pintu, jendala, tangga dan lainnya.

Penggunaan kayu sonokeling dalam bangunan akan mencerminkan kesan mewah.

13. Kayu Trembesi

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Trembesi

Jenis kayu trembesi memiliki urat kayu yang menawan sehingga sangat bagus untuk furniture. Selain bagus juga untuk pembangunan rumah seperti pembuatan pintu, jendela, kosen, papan lantai dan lain sebagainya.

Pohon Trembesi mudah tumbuh di daerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti pulau Jawa, Sumatera, Maluku Hinga Nusa Tenggara. Jenis pohon ini bisa tumbuh tinggi hingga 40 m, dan memiliki diameter hingga 4,5 m.

Untuk kayu Trembesi memiliki berat jenis 0.60 dan masuk ke dalam kelas Awet IV dan kelas Kuat III. Hal ini berarti kayu Trembesi kurang awet untuk bangunan.

Jika akan menggunakan kayu Trembesi untuk bangunan, sebaiknya semprotkan minyak kayu agar tahan terhadap serangan serangga atau rayap.

Kayu Trembesi lebih cocok digunakan untuk furniture dan dekorasi interior karena warnanya yang manawan.

14. Kayu Mahoni

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Mahoni

Jenis kayu mahoni termasuk kayu lunak, sehingga bagus digunakan untuk membuat furniture rumah. Untuk konstruksi rumah kayu mahoni kurang bagus karena sifatnya yang lunak dan mudah lapuk.

Jika mau menggunakan kayu mahoni untuk konstruksi, maka harus berasal dari pohon yang mahoni yang tua. Karena pohon mahoni yang tua bisa menghasilkan kayu yang bagus berkualitas.

Pohon mahoni bisa dipanen pada umur 7 sampai 15 tahun. Untuk kayu mahoni yang bagus usianya di atas 20 tahun.

Kayu mahoni berwarna merah dan seperti memiliki pori-pori keci dan plain (corak yang tidak terlalu kelihatan).

15. Kayu Pinus

Jenis kayu yang sering dijadikan alternatif pengganti kayu jati adalah
Kayu Pinus

Jenis kayu pinus sering juga disebut dengan kayu jati Belanda. Umumnya kayu ini digunakan untuk furniture. Sebagian orang menggunakan kayu ini untuk proses pengerjaan kontruksi.

Kayu pinus memiliki sifat hampir sama dengan kayu mohoni, yaitu kekuatan dan keawetannya rendah. Selain itu kayu pinus juga mudah rusak karena serangan serangga dan pengaruh cuaca.

Sebaiknya jangan menggunakan kayu pinus untuk rangka atap karena ketahanan dan kekuatannya rendah. Dikhawatirkan atap mudah roboh karena kayu lapuk.

Kayu pinus bagus untuk furniture, karena memiliki serat yang bagus. Selain itu kayu pinus memiliki tekstur yang lunak dan ringan, sehingga mudah dibentuk.