Kelompok senyawa yang namanya sesuai dengan aturannya yaitu

KOMPAS.com - Pernahkah kalian melihat pembakaran kayu? Pembakaran kayu merupakan salah satu contoh dari reaksi kimia.

Kayu yang terbakar mengalami perubahan wujud. Hasil dari pembakaran, yaitu abu, gas CO2, dan uap air tidak bisa kembali lagi menjadi kayu.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, simbol yang digunakan untuk mengenali suatu molekul dinamakan rumus kimia.

Penggunaan rumus kimia erat kaitannya dengan tatanama senyawa.

Rumus kimia

Rumus kimia zat menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam zat.

Angka yang menyatakan jumlah atom suatu unsur dalam rumus kimia disebut angka indeks.

Baca juga: Pengertian Gaya, Rumus, dan Macamnya

Rumus kimia zata terbagi menjadi dua, yaitu:

Rumus molekul

Rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur yang menyusun satu molekul senyawa.

Sehingga rumus molekul menyatakan susunan dari molekul zat.

Misalnya, rumus molekul air adalah H2O, artinya dalam satu molekul air terdapat dua atom hidrogen dan satu atom oksigen.

Rumus empiris

Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-atom dari unsur yang menyusun suatu senyawa.

Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus empiris.

Misalnya, natrium klorida merupakan senyawa ion yang terdiri atas ion Na+ dan ion Cl- dengan perbandingan 1:1. Rumus kimia natrium klorida adalah NaCl.

Pada kondisi lain, sebagian uinsur-unsur ada yang membentuk molekul-molekul. Rumus kimia unsur-unsur ini tidak digambarkan hanya dengan lambang unsurnya, melainkan unsur beserta jumlah atom yang terbentuk.

Misalnya, rumus kimia gas oksigen, yaitu O2, artinya rumus kimia gas oksigen terdiri atas molekul-molekul oksigen yang dibangun oleh dua atom oksigen.

Semua senyawa memiliki rumus empiris. Senyawa molekul memiliki rumus molekul selain rumus empiris.

Pada banyak senyawa, rumus molekul sama dengan rumus empirisnya. Senyawa ion hanya memiliki rumus empiris.

Baca juga: Rumus Skala Peta, Menghitung Jarak Sebenarnya dari Jarak di Peta

Sehingga, semua senyawa yang memiliki rumus molekul, pasti memiliki rumus empiris. Sedangkan yang memiliki rumus empiris, belum tentu memiliki rumus molekul.

Tatanama senyawa

Nama ilmiah suatu unsur memiliki asal-usul yang bermacam-macam.

Ada yang didasarkan pada warna unsur, salah satu sifat unsur yang bersangkutan, atau nama seorang ilmuwan yang sangat berjasa.

Untuk mencegah timbulnya perdebatan mengenai nama, Persatuan Kimia Murni dan Kimia Terapan atau IUPAC menetapkan aturan penamaan dan pemberian lambang bagi unsur temuan baru.

Berikut aturannya:

  • Nama berakhir dengan ium, baik unsur logam atau nonlogam.
  • Nama itu didasarkan pada nomor ataom unsur, yaitu rangkaian akar kata yang menyatakan nomor atomnya.
0 = nil 4 = quad 8 = okt
1 = un 5 = pent 9 = enn
2 = bi 6 = hex  
3 = tri 7 = sept  
  • Lambang unsur (tanda atom) terdiri dari tiga huruf yakni rangkaian huruf awal dari akar yang menyatakan nomor atom unsur tersebut.

Sistem penamaan 

Namun, aturan penamaan IUPAC jarang digunakan. Ada beberapa sistem penamaan yang didasarkan pada rumus kimia senyawa, yaitu:

Tatanama senyawa biner

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda. Biasanya terdiri dari unsur logam dan nonlogam.

Pada senyawa biner, unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam sebagai anion (ion negatif).

Baca juga: Sifat Kimia dan Fisik Air Laut

Berikut cirinya:

  1. Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut.
  2. Unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran-ida.
  3. Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka Latin, jika diperlukan.

Contohnya:

NO = nitrogen monoksidaNO2 = nitrogen dioksida

AlCl = alumunium klorida

shutterstock Ilustrasi rumus kimiaSenyawa biner kedua-duanya nonlogam

Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul-molekul, bukan ion-ion.

Penamaan ditandai dengan awalan angkan Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam, kemudian diakhir dengan jumlah atom nonlogam diakhiri dengan akhiran -ida.

Awalan angka Yunani, yaitu

Mono = 1Di = 2Tri = 3Tetra = 4Penta = 5Heksa = 6Hepta = 7Okta = 8Nona = 9

Deka = 10

Contoh:

CO = Karbon monoksidaN2O5 = Dioksida pentaoksida

PCl5 = Fosfor pentaklorida

Senyawa yang tersusun atas ion-ion poliaton

Ion-ion dibedakan menjadi ion atom tunggal (ion monoatom) dan ion yang tersusun atas gabungan beberapa unsur yang disebut ion-ion poliatom.

Cara pemberian nama senyawa yang tersusun atas kation dan anion poliatomik yaitu, nama logam kation diikuti nama anionnya.

Baca juga: Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia

Khusus untuk logam golongan B disesuaikan dengan bilangan oksida unsur tersebut dalam senyawanya.

Contoh:

NH4Cl = amonium kloridaNaNO3 = natrium nitrat

MgSO4 = magnesium sulfat

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian nama senyawa ion poliatomik sebagai berikut:

  1. Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif kecuali ion amonium.
  2. Hampir seluruh ion poliatom mengandung oksigen, kecuali CN- dan NH4+.
  3. Suatu senyawa bersifat netral. Oleh karena itu, apabila suatu senyawa belum netral, ion-ion yang berbeda muatannya harus disamakan terlebih dahulu dengan menambahkan angka indeks.

shutterstock IlustrasiTatanama senyawa asam

Asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan terlarut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif.

Semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air.

Pada umumnya asam merupakan senyawa biner yang mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur nonlogam.

Semua asan dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.

Tatanama senyawa hidrat

Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung air kristal.

Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa.

Senyawa hidrat dinamai dengan menambahkan awalan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat di akhir nama senyawa tersebut.

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Senyawa hidrokarbon Alifatik terbagi menjadi jenuh dan tidak jenuh yang menghasilkan golongan alkana, alkena, alkuna. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon jenuh sedangkan alkena dan alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh.

Tahukah kamu, senyawa hidrokarbon ini merupakan salah satu senyawa kimia organik yang keberadaannya melimpah ruah di alam. Penggunaannya pun sangat dekat dalam kegiatan kita sehari-hari misalnya keperluan gas elpiji, bahan bakar bensin, gas alam, dan minyak pelumas yang mengandung metana dan etana yang merupakan senyawa alkana.

Tapi, apa sebenarnya senyawa alkana, alkena, dan alkuna itu? Simak penjelasan berikut ini yang dirangkum dari Modul Kimia SMA Kelas XI tentang Senyawa Hidrokarbon yang disusun oleh I Gede Mendera (2020).

Susunan senyawa hidrokarbon terdiri dari unsur atom hidrogen (H) dan karbon (C). Sehingga rumus kimia untuk senyawa ini yaitu CxHy dimana x dan y berdasarkan golongan hidrokarbon.

Berdasarkan ikatan yang dikandung, senyawa hidrokarbon Alifatik merupakan senyawa jenuh dan tidak jenuh dimana rantainya terbuka didasarkan pada atom C. Atom karbon pada hidrokarbon jenuh bisa mengikat atom hidrogen secara optimal. Sedangkan atom karbon pada hidrokarbon tidak jenuh mengandung ikatan rangkap lebih dari satu.

Salah satu bagian dari senyawa hidrokarbon alifatik yaitu alkana adalah senyawa hidrokarbon yang rantai karbonnya paling sederhana yang tergolong senyawa hidrokarbon jenuh dimana seluruh ikatan pada atom karbonnya tunggal.

B. Sifat Senyawa Alkana

Sifat senyawa alkana memiliki beberapa sifat yaitu:

1. Titik leleh atau didih, massa jenis dan viskositas atau kekentalan alkana dapat meningkat seiring penambahan nilai massa molekul relatif (Mr)

2. Alkana mudah larut jika ada di pelarut non polar seperti CCl4 namun sulit larut dalam air

3. Jika dibakar, alkana menghasilkan gas karbondioksida (CO2) dan uap air serta energi panas

4. Alkana bereaksi dengan substansi halogen

5. Senyawa alkana rantai panjang bisa mengalami eliminasi yaitu penghilangan atom dan gugus atom.

C. Rumus dan Tata Nama Alkana

Rumus umum alkana yaitu CnH2n+2, misalnya atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkana yaitu 2(1)+2 = 4 buah. Sehingga rumus molekulnya menjadi CH4.

Contoh lain jika terdapat 2 atom C, maka atom H pada senyawa alkana yaitu 2(2)+2=6 buah. Jadi, rumusnya ditulis C2H6.

Tata nama alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n=normal). Misalnya:

CH3-CH2-CH2-CH3 : n-butana

CH3-CH2-CH2-CH2-CH3 : n-pentana

Berdasarkan aturan tata nama alkana menurut IUPAC, untuk alkana rantai bercabang, tata nama alkana mengikuti aturan berikut:

1. Rantai utama diambil dari rantai karbon (C) terpanjang

2. Pemberian nomor pada rantai terpanjang berawal dari ujung yang dekat dengan cabang

3. Cabang adalah gugus alkil. Nama alkil sama dengan alkana dengan jumlah atom c yang sama, hanya saja akhiran -ana diganti il.

Namun apabila ada lebih dari satu alkil cabang jenis, penulisan awalannya menggunakan nomor Yunani (di=2, tri=3, tetra=4) dan jika berbeda maka diurutkan berdasarkan alfabet kecuali awalan iso.

Urutan penamaan senyawanya yaitu nomor alkali, nama alkil, lalu nama rantai utama. Misalnya CH2-CH-CH2-CH3 namanya yaitu 2 metil butana. Contoh senyawa alkana lainnya yaitu:

  1. Metana (CH4)
  2. Etana (C2H6)
  3. Propena (C3H8)
  4. Butana (C4H10)
  5. Pentana (C5H12)
  6. Heksana (C6H14)
  7. Heptana (C7H16)
  8. Oktana (C8H18)
  9. Nonana (C9H20)
  10. Dekana (C10H22)

Dapat kita simpulkan dari penjelasan di atas, alkana adalah salah satu komponen senyawa hidrokarbon alifatik jenuh yang rantai karbonnya paling sederhana dari golongan senyawa lain.

Simak Video "Fakta-fakta dari Ledakan Pabrik Kimia di Cilegon"


[Gambas:Video 20detik]
(row/row)