Keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi karena


Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau yang lebih dikenal HOTS (higher order thinking skills) merupakan topik yang hangat dibicarakan di dunia pendidikan. Isu yang menjadi perhatian adalah rendahnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik Indonesia, seperti ditunjukkan hasil studi internasional PISA (Programme for International Student Assessment). Padahal keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan salah satu modal individu untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia nyata dengan perubahan yang semakin cepat.

Salah satu usaha yang perlu dilakukan dunia pendidikan untuk menyiapkan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di tingkat global adalah meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Dunia pendidikan perlu menyiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan abad 21 yang semakin kompleks. Pendidikan tidak cukup hanya membekali peserta didik dengan pengetahuan dan proses berpikir sederhana seperti yang dikenal selama ini, tetapi juga perlu menyiapkan mereka untuk memiliki dan mampu mengembangkan kecakapan esensial abad ini.

Partnership for 21st Century Skills berkolaborasi menyusun kerangka pembelajaran abad 21 agar para pelajar sukses di abad digital ini. Kerangka tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi karena

Kerangka tersebut mendeskripsikan perpaduan antara keterampilan, pengetahuan, literasi, dan keahlian yang harus dikuasai peserta didik agar sukses dalam berkarir dan menjalani kehidupan di abad 21 ini. Setiap skil abad 21 tetap memerlukan pengetahuan, pemahaman, penguasaan, dan pengembangan mata pelajaran inti, yakni bahasa, seni, matematika, sain, ekonomi, geografi, sejarah, dan kewarganegaraan. Jadi, peserta didik tidak hanya dituntut mampu berpikir kritis dan berkomunikasi efektif namun tetap harus memiliki dasar pengetahuan dan pemahaman terhadap mata pelajaran inti dengan benar.

Dalam konteks pembelajaran dan penilaian abad 21, peserta didik harus mempelajari dan menguasai esensial keterampilan antara lain berpikir kritis dan pemecahan masalah; berpikir kreatif dan inovatif; dan berkolaborasi dan berkomunikasi efektif. berpikir kritis dan pemecahan masalah; dan berpikir kreatif dan inovatif merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi perlu dimiliki oleh setiap peserta didik agar dapat berfungsi optimal sebagai individu dan anggota masyarakat yang kritis, mandiri, dan produktif. Peserta didik yang memiliki keterampilan tingkat tinggi lebih terbuka pada adanya berbagai perbedaan atau keragaman, tidak mudah menerima suatu informasi tanpa bukti atau alasan yang berdasar, tidak mudah terpengaruh atau terbawa arus, mereka mandiri dalam berpikir dan bertindak, dapat membedakan hal yang penting dan prioritas sehingga dapat menghasilkan karya nyata yang bermanfaat. Pada akhirnya keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Pembelajaran dan penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi pada hakikatnya merupakan pembelajaran dan penilaian bermakna bukan sekadar menghapal karena pembelajaran dan penilaian ini memungkinkan peserta didik untuk dapat :

  1. mentransfer, menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimilikinya ke konteks yang baru atau cara yang lebih kompleks;
  2. berpikir kritis, menerapkan pertimbangan yang bijaksana (wise judgement) atau menghasilkan kritik yang berdasar (reasoned critique);
  3. menyelesaikan masalah, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah dalam kehidupannya.

Pembelajaran dan penilaian dengan berbagai teknik dan instrumen yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, menyelesaikan masalah diyakini dapat meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Blogdope.com – Proses pembelajaran membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills) sebagai problem solving.

Kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk pemecahan masalah tidak dapat dipisahkan dari pendekatan pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills).

Keterampilan yang didasari keinginan untuk dapat memecahkan masalah pada kehidupan sehari-hari merupakan bentuk keterampilan pemecahan masalah.

Antara peserta didik satu dengan yang lain memiliki keterampilan pemecahan masalah (problem solving) yang berbeda-beda.

Tinggi rendahnya tingkat keterampilan pemecahan masalah (problem solving) ditentukan oleh beberapa faktor.

Aspek Pengukuran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi 

Untuk mengukur tingkat keterampilan pemecahan masalah (problem solving) pada peserta didik dapat menggunakan enam aspek.

Keenam aspek tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No.

Aspek

Uraian

1.

Menentukan masalah

Termasuk di dalamnya adalah keterampilan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi untuk mendefinisikan masalah, mempersiapkan kriteria penentuan hasil pembahasan masalah.

2.

Mengeksplorasi masalah

Kegiatannya termasuk menentukan objek yang terkait masalah, memerika masalah dengan asumsi, menyatakan hipotesis masalah.

3.

Merencanakan solusi

Di dalamnya termasuk keterampilan mengembangkan rencana pemecahan masalah, memetakan submateri masalah, memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai, menentukan informasi.

4.

Melaksanakan rencana

Keterampilan untuk menerapkan rencana pemecahan masalah yang sudah ditentukan.

5.

Memeriksa solusi

Keterampilan untuk mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.

6.

Mengevaluasi

Keterampilannya meliputi pemeriksaan solusi, pembuatan asumsi yang terkait dengan solusi, perkiraan hasil implementasi solusi, kegiatan mengkomunikasikan solusi yang dibuat.

Demikian artikel mengenai Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi sebagai Problem Solving. Semoga bermanfaat.

Keterampilan pemecahan masalah merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi karena
modul keterampilan berpikir tingkat tinggi via You Tube @project kewarganegaraan

1. Keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki beberapa aspek. Pemahaman bahwa keterampilan untuk dapat memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari merupakan bagian dari aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai ....

a. critical thinking
b. transfer knowledge
c. creative thinking
d. problem solving


Pembahasan: Brookhart (2010) memamparkan jenis HOTS-Higher Order Thinking Skills (keterampilan berpikir tingkat tinggi) didasarkan pada tujuan pembelajaran di kelas, yaitu terdiri dari tiga kategori, yaitu HOTS sebagai transfer (HOTS as transfer), HOTS sebagai berpikir kritis (HOTS as critical thinking), dan HOTS sebagai pemecahan masalah (HOTS as problem solving). HOTS sebagai transfer didefenisikan sebagai keterampilan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikembangkan dalam pembelajaran pada konteks yang baru. HOTS sebagai transfer mencakup keterampilan menganalisis (anaylizing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating).


HOTS sebagai berpikir kritis didefenisikan sebagai keterampilan memberikan penilaian yang bijak dan mengkritisi sesuatu menggunakan alasan logis dan ilmiah. 


HOTS sebagai pemecahan masalah didefenisikan sebagai keterampilan mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah menggunakan strategi nonautomatic. Dengan kemampuan ini, siswa akan mampu menyelesaikan permasalahan mereka sendiri dan bekerja dengan lebih efektif.

Jawaban: d. problem solving


2. Rumusan indikator kunci untuk kompetensi dasar "Mengananalis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar " adalah ....a. menggeneralisasi hubungan antar komponen ekosistemb. menjelaskan jaring-jaring makananc. menyebutkan pengertian ekosistem

d. menelaah hubungan antar komponen ekosistem


Pembahasan: Perhatikan kata kerja operasional dari kompetensi dasar "Mengananalis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring makanan di lingkungan sekitar " yaitu menganalisis. Menganalisis didefenisiskan sebagai memecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan mendeteksi hubungan antarbagian tersebut dan hubungannya dengan keseluruhan struktur atau tujuan. Level analisis terdiri dari kemampuan atau keterampilan membedakan, mengorganisasi, menghubungkan, menelaah.

Jawaban: d. menelaah hubungan antar komponen ekosistem


3. Perhatikan pernyataan berikut!

  • Mudah beradaptasi dan mampu mengelola kompleksitas
  • Keingintahuan, kreativitas, dan pengambilan risiko
  • Berpikir tingkat tinggi dan alasan yang masuk akal
Pernyataan tersebut merupakan ciri-ciri dari sebagai bagian dari keterampilan Abad ke-21.
a. Inventive Thinking
b. High Productivity
c. Efective Communication
d. Digital Age Literacy

Pembahasan: Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Critical Thinking and Problem Sovlving sering disebut juga dengan istilah Inventive Thinking.
Jawaban: a. Inventive Thinking


4. Contoh aktivitas pembelajaran yang mengasah keterampilan berpikri tingkat tinggi adalah ....a. melihat video tentang cuacab. mencatat hasil pengamatan cuacac. membaca berbagai sumber tentang cuaca dan iklim

d. membandingkan hasil pengamatan cuaca melalui alat manual dan aplikasi

Pembahasan: HOTS sebagai transfer mencakup keterampilan menganalisis (anaylizing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating). Kegiatan melihat, mencatat, dan membaca tidak termasuk keterampilan berpikir tingkat tinggi. Sementara itu, membandingkan termasuk dalam ranah mengevaluasi (evaluation).
Jawaban: d. membandingkan hasil pengamatan cuaca melalui alat manual dan aplikasi

5. Manakah di antara pernyataan berikut yang merupakan indikator pengayaan dari Kompetensi Dasar "Menganalisis peran eknonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa"?a. Merasionalkan peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budayab. Menjelaskan peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budayac. Membandingkan peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

d. Mengklasifikasi peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya

Pembahasan: Indikator kunci levelnya sama dengan level KD sedangkan indikator pengayaan ada di atasnya  KD. Menganalisis termasuk level analisis (C4). Sementara itu merasionalkan, menjelaskan (C2) dan mengklasifikasi (C1).
Jawaban: c. Membandingkan peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan masyarakat di bidang sosial dan budaya


6. Peran pendidikan abad ke-21, kompetensi Collaboration sangat penting karena peserta didik dapat ....a. mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan secara efektif menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologib. bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam memcahkan permasalahan yang ditemukanc. mengidentifikasi, menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara luas melalui pengkajian secara mendalam, serta merefleksikannnya dalam kehidupan sehari-harid. menghasilkan, mengembangkan, dan mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik secara mandiri maupun berkelompok

Pembahasan:  Collaboration sangat penting karena peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam memcahkan permasalahan yang ditemukan
Jawaban: b. bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam memcahkan permasalahan yang ditemukan


7. Strategi guru saat peserta didik belum siap melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah ....a. membangun skemata dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan diajarkanb. merubah perencanaan disesuaikan dengan kemampuan siswac. membentuk kelompok siswa dengan kemampuan yang heterogen

d. tetap melakukan aktivitas dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi.


Pembahasan: Sekalipun peserta didik belum siap melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi guru tetap melakukan aktivitas dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jawaban: d. tetap melakukan aktivitas dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi.