Konsentrasi bilirubin dalam urine yang melebihi batas normal menunjukkan adanya kerusakan pada

Urobilinogen adalah zat hasil pemecahan bilirubin di dalam tubuh yang bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Urobilinogen merupakan zat hasil pemecahan bilirubin.

Urobilinogen adalah salah satu tes yang mungkin disarankan dokter ketika Anda datang dengan keluhan tertentu. Kapan Anda harus menjalani tes ini? Bagaimana jika tes urobilinogen menunjukkan angka yang tidak normal?Urobilinogen adalah zat hasil pemecahan bilirubin di dalam tubuh. Bilirubin sendiri ialah zat berwarna kuning yang terdapat pada organ hati dan berfungsi memecah sel darah merah.Sebagian besar urobilinogen keluar dari tubuh bersama tinja, tetapi sebagian kecil diserap oleh darah dan dikembalikan ke dalam hati. Dari hati, urobilinogen keluar lagi melalui empedu dengan sebagian kecil masuk ke dalam ginjal dan dikeluarkan dari tubuh bersama urine.

Tes urobilinogen adalah pemeriksaan untuk kondisi ini

Tes urobilinogen antara lain diperlukan untuk kondisi jaundice.

Kadar urobilinogen di dalam urine sendiri relatif rendah, yakni 0,2-1 miligram per desiliter urine. Jika tes urobilinogen menandakan bilirubin pada urine kurang atau lebih dari itu, bisa jadi Anda mengidap penyakit yang berhubungan dengan kerusakan fungsi hati.Tes urobilinogen biasanya hanya akan direkomendasikan dokter jika Anda memiliki beberapa gejala, seperti:
  • Jaundice (berubahnya warna kulit dan mata menjadi kekuningan)
  • Urine berwarna pekat
  • Mual dan muntah
  • Rasa nyeri dan bengkak di sekitar perut
  • Gatal-gatal
Dokter bisa saja tidak merekomendasikan Anda untuk melakukan uji urobilinogen jika menduga hal lain sebagai penyebab munculnya keluhan tersebut. Namun bila dokter menganjurkan demikian, Anda sebaikya mengikuti saran itu.Tes urobilinogen adalah salah satu bagian dari uji urine (urinalisis). Tujuan tes ini adalah menemukan adanya sel berbeda, zat kimia, maupun kandungan lain seperti bilirubin di dalam air seni.

Penyebab kadar urobilinogen tidak normal

Kadar urobilinogen yang tidak normal bisa tandakan hepatitis.

Setelah sampel urine diambil, dimasukkan ke dalam wadah khusus, dan dianalisis di laboratorium, barulah diketahui kadar urobilinogen di dalam tubuh Anda. Seperti disebutkan di atas, kadar urobilinogen yang normal adalah 0,2-1 mg/dL.Jika kadar urobilinogen adalah kurang dari 0,2 atau atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali, terdapat 3 kemungkinan yang terjadi dalam diri Anda, yaitu:
  • Terjadi penyumbatan pada saluran yang mengangkut empedu ke hati
  • Terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di hati
  • Abnormalitas fungsi hati
Sementara jika kadar urobilinogen adalah di atas 1 mg/dL, maka beberapa kemungkinan yang mungkin Anda alami yakni:Kondisi ini menggambarkan organ hati yang meradang karena infeksi virus, baik hepatitis A, B, C, D, dan E. Jika tidak segera ditangani, masalah ini bisa berakibat fatal.Sirosis hati merupakan luka pada hati akibat kerusakan dalam jangka panjang sehingga hati tidak bisa berfungsi dengan baik. Sirosis disebut juga penyakit hati stadium akhir karena ini memang akumulasi dari berbagai masalah yang terjadi pada hati, salah satunya karena hepatitis.Obat yang berisiko merusak hati bisa berupa obat pereda nyeri yang dikonsumsi tidak sesuai anjuran pakai, maupun obat resep yang memang diketahui memiliki efek samping mengganggu kinerja hati. Beberapa tanaman herbal juga dapat merusak hati.Kondisi ini ditandai dengan hancurnya sel darah merah sebelum waktunya, sehingga tidak ada cukup sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Arti hasil tes urobilinogen

Meskipun demikian, kesimpulan hasil tes urobilinogen ada di tangan dokter. Sekalipun memiliki kadar yang abnormal, belum tentu Anda harus mengonsumsi obat atau menjalani perawatan tertentu.Sebab, beberapa kondisi bisa memengaruhi hasil tes ini, misalnya konsumsi obat atau suplemen tertentu sebelum menjalani tes, maupun menstruasi saat sampel urine diambil.Pada akhirnya, tes urobilinogen hanyalah salah satu cara mengetahui ada atau tidaknya abnormalitas di dalam tubuh Anda. Jika dokter mencurigai ada penyakit berbahaya dari hasil skrining urobilinogen ini, Anda mungkin disarankan untuk menjalani tes lain demi menegakkan diagnosis.Untuk mengetahui lebih banyak tentang urobilinogen, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

urinedarah dalam urineinkontinensia urine

Research Gate. https://www.researchgate.net/publication/333894893_Relation_between_the_Presence_or_Absence_of_Chin_Dimple_with_Urobilinogen_in_Urine
Diakses pada 1 Oktober 2020
Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/urobilinogen-in-urine/
Diakses pada 1 Oktober 2020
Repository Unimus. http://repository.unimus.ac.id/3146/4/13.%20BAB%20II.%20pd.pdf
Diakses pada 1 Oktober 2020
WHO. https://www.who.int/health-topics/hepatitis
Diakses pada 1 Oktober 2020
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/cirrhosis/
Diakses pada 1 Oktober 2020

Kemacetan saat mudik membuat seseorang menahan buang air kecil untuk waktu yang lama. Padahal, terdapat bahaya menahan buang air kecil saat mudik yaitu dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi kandung kemih.

09 Mei 2019|dr. Rikho Melga Shalim

Normalnya, warna pipis bayi kuning cerah hingga jernih. Pada awal kelahiran warnanya mungkin berubah. Waspada jika kondisi ini terus berlanjut dan menimbulkan gejala tertentu.

15 Des 2021|Yanita Nur Indah Sari

Membaca hasil laboratorium bisa Anda lakukan dengan melihat nilai ambang batas yang tertera. Namun, untuk memastikan artinya, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter.

02 Des 2021|Yanita Nur Indah Sari

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah

Bilirubin adalah zat kekuningan yang ada di dalam darah Ada. Zat ini terbentuk setelah sel-sel darah merah mengurai, lalu bergerang melalui organ hati, kantung empedu, dan saluran pencernaan Anda sebelum dikeluarkan. Inilah zat yang memberi warna kekuningan pada urine atau tinja. 

Konsentrasi bilirubin dalam urine yang melebihi batas normal menunjukkan adanya kerusakan pada

Meski bilirubin merupakan zat yang diproduksi secara normal oleh tubuh, tapi memiliki kadar bilirubin yang tinggi bisa berbahaya bagi tubuh. Hiperbilirubinemia adalah kondisi ketika kadar bilirubin di tubuh manusia melebihi batas normal. 

Biasanya, kadar bilirubin normal untuk orang dewasa yakni sekitar 0,3 hingga 1,2 mg/dL. Sedangkan untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun yakni sekitar 1 mg/dL. Kadar bilirubin dikatakan tinggi ketika berada di atas 1,2 mg/dL. Jika Anda mengalami kondisi ini, sangat penting untuk menindaklanjuti dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Banyak juga bayi yang dilahirkan dengan bilirubin tinggi. Hal ini menyebabkan suatu kondisi yang disebut penyakit kuning. Gejala dari penyakit kuning pada bayi yang paling umum yaitu kulit dan mata berwarna kuning. Penyakit kuning pada bayi bisa terjadi karena organ hati belum berfungsi sepenuhnya untuk dapat memproses bilirubin. 

Gejala Bilirubin Tinggi

Gejala bilirubin yang tinggi akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung penyebab yang mendasarinya. Mungkin saja Anda memiliki bilirubin yang cukup tinggi, tapi tidak ada gejala yang tampak sama sekali. Berikut beberapa gejala umum dari banyak penyakit yang menyebabkan tingginya kadar bilirubin di dalam tubuh, yaitu:

  • Demam.
  • Mual dan muntah.
  • Tubuh mudah lemas.
  • Dada sakit dan sesak.
  • Urine berwarna gelap.
  • Pusing dan sakit kepala.
  • Sakit dan nyeri di bagian perut.

Memiliki kadar bilirubin yang tinggi dapat menjadi tanda beberapa kondisi tertentu. Jangan takut untuk periksa ke rumah sakit atau penyedia layanan, karena dokter akan mempertimbangkan gejala Anda sesuai hasil tes bilirubin. Jumlah bilirubin yang tinggi bisa disebabkan oleh:

  • Batu Empedu adalah penyakit yang bisa terjadi ketika zat-zat seperti kolesterol atau bilirubin mengeras di kantung empedu.
  • Sindrom Gilbert adalah penyakit genetik yang menyebabkan organ hati tidak mampu memproses bilirubin dengan benar, sehingga menumpuk di aliran darah.
  • Hepatitis terjadi ketika organ hati meradang karena infeksi virus. Apabila meradang, organ hati tidak mampu memproses bilirubin dengan mudah yang menyebabkan penumpukan di dalam darah.
  • Gangguan fungsi hati adalah kondisi yang memengaruhi fungsi organ hati yang dapat menyebabkan bilirubin menumpuk di dalam darah. Terjadi akibat organ hati kehilangan kemampuannya untuk mengeluarkan dan memproses bilirubin dari aliran darah.

Tujuan Melakukan Tes Bilirubin

Guna mengetahui kadar bilirubin di dalam tubuh, Anda dapat melakukan tes bilirubin untuk membantu menemukan penyebab kondisi kesehatan seperti penyakit kuning, anemia, dan gangguan fungsi hati. 

Pada anak-anak dan orang dewasa, dokter menggunakan tes bilirubin untuk mendiagnosis dan memantau adanya penyakit saluran hati dan empedu, termasuk hepatitis dan batu empedu. Ini juga sangat membantu untuk menentukan apakah Anda memiliki penyakit anemia sel sabit di mana sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang diproduksi.

Kadar bilirubin yang tinggi sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Dokter akan memepertimbangkan jenis pengobatan yang diperlukan sesuai usia bayi dan hasil tes bilirubin. 

Tes bilirubin biasanya dilakukan untuk memeriksa kesehatan hati. Pengujian bilirubin juga dapat dilakukan untuk:

  • Mendeteksi dugaan keracunan obat.
  • Mendeteksi peningkatan kerusakan sel darah merah.
  • Mengidentifikasi adanya penyumbatan di saluran empedu.
  • Mendeteksi atau memantau perkembangan penyakit hati seperti hepatitis.
  • Mengidentifikasi penyakit kuning yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata menguning.

Estimasi BIaya Tes Bilirubin

Ada beberapa jenis tes bilirubin yang bisa Anda pilih, seperti bilirubin total, bilirubin direct, dan bilirubin indirect. Biasanya penyedia layanan akan menawarkan paket yang sudah mencakup seluruh jenis tes bilirubin.

Sebelum Tes Bilirubin

Untuk tes bilirubin, Anda dianjurkan untuk tidak makan atau minum apa pun selain air mineral selama kurang lebih 4 jam sebelum tes dilakukan. Ada dapat meminum air dalam jumlah normal sebelum pergi ke laboratorium atau penyedia layanan tes. 

Mungkin dokter meminta Anda untuk berhenti mengonsumsi obat tertentu sebelum tes dilakukan. Contoh obat yang dapat memengaruhi kadar bilirubin yaitu antibiotik seperti Penicillin G Procaine, fenobarbital, dan teofilin. Masih banyak lagi obat yang dapat memengaruhi kadar bilirubin. Bicarakan dengan dokter Anda sebelum melakukan tes untuk mengetahui apakah Anda perlu berhenti atau melanjutkan minum obat.

Selama Tes Bilirubin

Saat di laboratorium atau penyedia layanan, petugas medis akan mengambil darah Anda menggunakan jarum kecil yang disuntikkan ke dalam vena di area lengan Anda. Darah yang diambil akan dikumpulkan ke dalam sebuah tabung sebagai sampel. Setelah proses pengambilan darah selesai, dokter akan mengirim sampel darah Anda ke laboratorium untuk dianalisis.

Sebelum tes, pastikan Anda sudah memberitahu dokter Anda tentang apa saja obat-obatan yang sedang Anda konsumsi agar tidak memengaruhi hasil tes bilirubin. 

Setelah Tes Bilirubin

Setelah tes, Anda bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Untuk hasil tes, biasanya penyedia layanan akan memberi informasi kapan Anda harus kembali untuk mengambil hasil tes. Biasanya hasil tes akan keluar dalam satu hari kerja.

Jika hasil tes menunjukkan kadar bilirubin tinggi, dokter akan menyarankan Anda untuk mengikuti serangkaian jenis tes lainnya guna mengidentifikasi penyebab tingginya kadar bilirubin di dalam tubuh Anda.

Selain itu, kemungkinan dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes bilirubin secara rutin. Tujuannya untuk memantau efektivitas perawatan yang sedang Anda jalani.

Memahami Hasil Tes Bilirubin

Hasil tes bilirubin diperlihatkan berdasarkan jenis tes yang Anda lakukan sebelumnya, yaitu bilirubin total, bilirubin direct, atau bilirubin indirect.

  • Bilirubin indirect adalah bilirubin yang terbentuk akibat kerusakan sel darah merah yang bergerak dari dalam darah ke organ hati.
  • Bilirubin direct adalah bilirubin di dalam organ hari yang mengalami perubahan kimia, bergerak ke usus sebelum dibuang melalui urine atau tinja.

Hasil tes menunjukkan kadar bilirubin normal untuk orang dewasa yakni sekitar 0,3 hingga 1,2 mg/dL. Sedangkan untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun yakni sekitar 1 mg/dL. Adanya keadaan tidak normal ketika kadar bilirubin berada di atas 1,2 mg/dL. Hasil ini mungkin sedikit berbeda pada setiap laboratorium atau penyedia layanan. Faktor yang memengaruhinya bisa dari makanan tertentu, obat-obatan, atau olahraga berat. 

Biasanya, kadar bilirubin yang lebih rendah dari normal tidak menjadi masalah. Lain halnya dengan peningkatan kadar yang mengindikasikan adanya kerusakan organ hati atau jenis penyakit lainnya. Kadar bilirubin yang lebih tinggi dari batas normal mungkin saja mengindikasikan organ hati yang kehilangan fungsinya untuk membersihkan dan menyaring bilirubin dengan benar. 

Selama tes bilirubin berlangsung, darah Anda akan dikumpulkan di dalam tabung. Mungkin sesaat Anda akan merasakan sakit seperti cubitan tangan di area lengan Anda. Setelah jarum dikeluarkan, Anda mungkin merasakan adanya sensasi berdenyut.

Petugas medis akan meminta Anda untuk terus memberikan tekanan ke area bekas suntikan. Mereka juga akan menempatkan perban di atas bekas suntikan. Tetap tekan perban setidaknya selama 10-20 menit.

Meski tes bilirubin tergolong cepat, tapi ada beberapa risiko yang sangat langka terjadi jika Anda melakukan tes ini, seperti:

  • Kepala terasa pusing atau pingsan.
  • Mengalami hematoma, yaitu memar di area bekas suntikan.
  • Terjadi infeksi, bisa dicegah dengan membersihkan kulit sebelum jarum dimasukkan.
  • Pendarahan yang berlebihan atau pendarahan untuk jangka waktu yang lama setelah melakukan tes. Segera hubungi dokter atau penyedia layanan untuk mendapat penanganan yang tepat.

Konsentrasi bilirubin dalam urine yang melebihi batas normal menunjukkan adanya kerusakan pada