Malaikat yang mengabarkan atas kelahiran putranya nabi zakaria

Allah mengutus Jibril saat Maryam akan melahirkan.

Blogspot

Arahan Jibril Saat Maryam Kesakitan akan Melahirkan. Foto: Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)

Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ya laitani mittu qabla haza wa kuntu nas-yam mansiyya yang diterjemahkan "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan  dilupakan". Kalimat tersebut merupakan penggalan dari surah Maryam ayat 23 yang menceritakan bagaimana sakitnya melahirkan.Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H menafsirkan ayat 23. Menurutnya, ketika masa kelahiran sudah dekat, rasa sakit menjelang persalinan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma. Tatkala dia mulai didera rasa sakit (menjelang) melahirkan, perihnya jauh dari makanan dan minuman, pedihnya hatinya karena komentar miring orang banyak, dan mencemaskan kemampuannya untuk bersabar, maka dia berandai-andai."Bahwa dia mati sebelum mengalami kejadian ini, hingga menjadi tak berarti lagi dilupakan (oleh manusia), dan tidak disebut-sebut (lagi)," katanya.Padahal kata dia, berandai-andainya itu tertolak dari kondisi yang merisaukan (nya) tadi, padahal tidak ada nilai kebaikan dan kemaslahatan sama sekali baginya saat menginginkan kematian itu. Kebaikan hanya terwujud dengan menghargai apa yang telah terjadi.Mendengar Maryam putus asa, Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberikan sebuah petunjuk, yang tujuannya meringankan Maryam dari rasa sakit. Arahan Jibril diabadikan dalam surat Maryam ayat 24 yang artinya."Maka dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, janganlah engkau bersedih hati, sungguh tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu."Jibril lalu memerintahkan Maryam untuk menggoyangkan batang pohon kurma. Peristiwa ini diabadikan dalam surat Maryam ayat 25 yang artinya. "Dan goyangkan lah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu."Sepanjang sejarah manusia hanya ada tiga wanita Islam (Muslimah) yang kehamilannya tak masuk akal. Meski tak dimungkinkan secara akal manusia, mereka terbukti telah melahirkan seorang anak dan bahkan anak-anaknya itu menjadi para nabi.Siapa tiga wanita yang kehamilanya menakjubkan itu? Pertama dia adalah Sarah Istri Nabi Ibrahim melahirkan Nabi Ishak dan Yakub, kedua Hanan Istri Nabi Zakariya melahirkan Nabi Yahya, dan Maryam yang melahirkan Nabi Isya.Di antara Sarah dan Hanan, Maryam lah yang paling tak masuk akal kehamilannya. Kenapa?  karena Maryam hamil tanpa pernah disentuh sama sekali oleh laki-laki sebagai lawan jenisnya. Berbeda dengan Sarah dan Hanan masing-masing punya suami wajar jika hamil namun kemustahilannya mereka sudah tua renta baru hamil dan melahirkan.Maryam sendiri tak percaya bahwa dia akan melahirkan. Maka dari itu dia menolak informasi yang dibawakan untusan Allah SAW, Jibril jika dia (Maryam) akan hamil dan melahirkan bayi laki-laki.  Penolakan atas kabar yang dibawakan Jibril itu diabadikan surah Maryam ayat 20."Dia Maryam berkata, "Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki padahal tidak pernah ada orang laki-laki yang menyentuh aku dan aku bukan seorang pezina!"Saat Jibril mendatanginya dalam wujud manusia saat dia (Maryam) sedang berada di ruang sekat (tabir) di masjid (Baitulmaqdis). Datanganya Jibril kepada Maryam diabadikan dalam surah Maryam ayat 17 yang artinya."Lalu dia memasang tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus roh kami (Jibril) kepadanya, maka dia menampakan diri di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna."Meski kedatangan Jibril dalam wujud manusia sempurna itu tetap membuat Maryam syok dan merasa takut. Perasan takut Maryam kedatangan pria tampan yang tak pernah dilihatnya itu terbukti Maryam bukan wanita gampangan alias dia benar-benar wanita sholehah.Buktinya saat ditemui Jibril dia (Maryam) langsung minta perlindungan bukan bertanya identitas kepada sosok pria baru dilihatnya sebagai bentuk ketertarikannya. Tidak tertarik bahkan takut itu diabadikan Allah dalam surah Maryam ayat 18 yang artinya."Dia (Maryam) berkata, "Sungguh, aku berlindung kepada Tuhan Yang Maha Pengasih terhadapmu, jika engkau orang yang bertaqwa."Melihat Maryam ketakutan Jibril menenangkan dan segera memperkenalkan diri bahwa dia (Jibri) merupakan mahklus halus yang diutus Allah untuk menyampaikan pesan dari-Nya (Allah). Bagaimana Jibril memperkenalkan diri diceritakan dalam surah Maryam ayat 19 yang artinya."Dia (Jibril) berkata "Sungguh aku hanyalah utusan Tuhanmu, untuk menyampaikan anugerah kepadamu seorang anak laki-laki yang suci."Mendengar apa yang disampaikan Jibril Maryam kembali syok. Pikirnya (Maryam) mana mungkin dia punya anak sedangkan dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan laki-laki manapun dan di manapun. Maryam menegaskan bahwa dia bukan seorang wanita murahan yang doyan berzina (Maryam ayat 20)."Dia Maryam berkata, "......:Aku bukan seorang pezina!"Jibril percaya bahwa Maryam bukan seorang yang doyan berzina. Namun putra laki-laki bernama Isya itu tetap akan lahir di rahimnya dan merupakan sesuatu yang telah dikehendaki Allah SWT dia akan menjadi seorang nabi. Perkataan Jibril itu diabadikan dalam ayat 21 surah yang sama artinya."Dia Jibril berkata, "Demikianlah." Tuhanmu berfirman, hal itu mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda kebesaran Allah bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu urusan yang sudah diputuskan."Apa yang terjadi pada Maryam merupakan kehendak Allah. Karena seperti ditegaskan dalam surah Yasin ayat 82 jika Allah sudah berkendak maka tinggal mengatakan "KUN".

"Dan apabila Allah berkehendak atas sesuatu DIA hanya berkata "jadilah" maka jadilah ia sesuatu."

Baca Juga

  • jibril
  • malaikat jibril
  • surat maryam
  • maryam

Malaikat yang mengabarkan atas kelahiran putranya nabi zakaria

TIDAK semua pasangan suami-istri langsung dikarunia anak dengan cepat. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak zaman Nabi, dalam sejarah Islam ada 2 orang Nabi pilihan Allah SWT yang memiliki kisah lama diberi keturunan.

Ialah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Zakaria AS. Kedua Nabi ini diketahui sama-sama baru mendapatkan momongan setelah puluhan tahun menanti dan berdoa pada Allah SWT.

Pertama ada Nabi Ibrahim, seperti yang pernah dijelaskan oleh Ustadz Fauzan, salah seorang pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU). Dalam kehidupan pernikahannya dengan Siti Hajar, Nabi Ibrahim membutuhkan waktu yang lama sekali untuk dikaruniai seorang buah hati.

Ustadz Fauzan menambahkan, kisah Nabi Ibrahmi dan istrinya, Siti Hajar yang lama dikarunia anak sebetulnya tidak ada kisah pasti te terkait berapa tahun lamanya. Hal ini kemungkinan, disebabkan karena standar umum pada masa Nabi berbeda dengan zaman sekarang.

“Hal tersebut mungkin karena standar umur pada waktu itu dengan sekarang berbeda, yang jelas sangat lama sekali. Ketika beliau masih di Palestina sampai hijrah ke dataran jazirah Arab itu waktunya sangat lama, sehingga banyak sekali dalam Alquran ayat-ayat yang menjelaskan Nabi Ibrahim memohon pada Allah untuk segera diberi keturunan,”ujar Ustadz Fauzan kala itu kepada Okezone.

Malaikat yang mengabarkan atas kelahiran putranya nabi zakaria

Sejarah menyebutkan selain berdoa, yang pasti berkah diberi anak oleh Allah SWT kepada Nabi Ibrahim ini adalah hasil dari sikap mulia dari Nabi Ibrahim dan sang istri. Contohnya adalah bagaimana keduanya sangat memuliakan tamu. Nabi Ibrahim dan Siti Hajar kala itu sudah berusia sangat tua, kala itu kediaman Nabi didatangi oleh sekelompok tamu. Nabi Ibrahim yang sangat ramah bersikap sangat menghormati tamunya, ia disebutkan bahkan meminta sang istri untuk menyembelih seekor anak sapi yang gemuk untuk disajikan sebagai hidangan daging sapi panggang kepada para tamu.

Namun anehnya para tamu tersebut tak menyentuh sajian tersebut, hingga membuat Nabi Ibrahim dan sang istri merasa takut, sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur`an. “Sesungguhnya kami takut kepada kalian” (QS. Al-hijr [15]: 52).

Tahukah kalian, ternyata tamu yang datang ke rumah Nabi Ibrahim bukanlah tamu biasa, melainkan para malaikat yang diutus oleh Allah SWT. Melihat Ibrahim AS dan sang istri yang merasa takut, malaikat berkata bahwa sesungguhnya mereka diutus kepada kaum Luth. Di sebutkan lebih lanjut, kala itu para malaikat tengah di perjalanan untuk mengabarkan pada Ibrahim AS untuk menghancurkan kaum Luth yang telah berdosa dan bersikap melampaui batas. Di saat itu pula, malaikat menyampaikan kabar baik bahwa sejatinya Nabi Ibrahim AS akan dikarunia anak oleh Allah SWT melalui sang istri.

Mendengar kabar bahagia ini, Siti Hajar tentu terkejut karena tidak menyangka bahwa di usia setua itu (sekira 90 tahun) ia akan bisa mengandung dan melahirkan anak. Di tengah keterkejutan dan keheranan Siti Hajar, malaikat berkata sesungguhnya Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar tidak perlu bingung akan ketetapan Allah SWT.

“Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan berkah-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah,”.

Hingga akhirnya, pasangan Nabi Ibrahim AS dan Siti Hajar resmi menjadi orangtua ketika masing-masing disebutkan sudah menginjak usia sekitar 100 dan 99 tahun.

Senada dengan kisah Nabi Ibrahim AS, kisah Nabi Zakaria AS dengan sang istri, Isya binti Faqudza. Kala itu dikatakan bahwa Isya bahkan sudah divonis mandul, alias perempuan yang secara biologis sudah tidak bisa mengandung dan melahirkan seorang anak oleh sejumlah ahli pada masa itu.

Hal ini tentu semakin memupuskan harapan Nabi Zakaria AS dan sang istri untuk bisa memiliki keturunan. Namun yang patut diteladani ialah, meski begitu Nabi Zakaria tidak pernah berhenti untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, untuk bisa dikarunia anak yang kelak bisa meneruskan perjuangan dakwahnya.

Dikisahkan, suatu hari, Nabi Zakaria mendatangi kediaman sang sahabat yakni Siti Maryam. Zakaria AS merasa kaget ketika melihat ada makanan dan buah-buahan yang ada di mihrab Maryam, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, “Setiap kali Zakaria memasuki mihrab Maria, ia selalu menemukan makanan di sisi Maria”.

Nabi Zakaria yang bingung lalu bertanya, dari mana semua makanan itu berasal. Maryam menjawab bahwa semua itu adalah rezeki dan anugerah dari Allah. Jawaban singkat tersebut semakin memberi semangat kepada Nabi Zakaria untuk tidak lelah mengharap karunia dari Allah SWT.

Kemudian, Nabi Zakaria pun disebutkan meminjam mihrab Maria untuk berdoa. Dalam Al-Qur’an disebutkan, Nabi berdoa

 

Malaikat yang mengabarkan atas kelahiran putranya nabi zakaria

رَبِّ هَبْ لى‏ مِنْ لَدُنْكَ ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.

Nabi Zakaria kala itu yang masih dalam posisi berdiri dalam salatnya, tiba-tiba didatangi oleh malaikat Jibril yang datang untuk menyaimpaikan kabar gembira. Malaikat Jibril membawa kabar bahwa Nabi Zakaria AS akan dikarunia oleh Allah SWT, seorang anak bernama Yahya yang mana sang anak tersebut akan menjadi panutan dan pembenar firman-firman Allah SWT, dan diangkat oleh Allah SWT menjadi seorang nabi seperti Nabi Zakaria AS.

Dari kisah dua Nabi, Nabi Ibrahim AS dan Nabi Zakaria AS di atas kita sebagai umat Muslim, bisa meneladani kesabaran, keikhlasan, dan keyakinan kepada Allah SWT. Di mana sejatinya jika Allah sudah berkehendak, maka ketetapan Allah akan terjadi, walaupun mungkin di luar nalar manusia. Demikian seperti dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (18/5/2019).