Masa menopause umumnya terjadi pada orang orang yang berusia

Terjadi saat wanita sudah tidak mengalami periode menstruasi lagi selama satu tahun. Saat ini juga, indung telur sudah benar-benar tidak melepaskan sel telur dan sudah berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron.

Pada saat ini, sebagian besar wanita akan mengalami:

Terjadi saat Anda merasakan panas di tubuh bagian atas secara tiba-tiba. Bisa terjadi pada bagian wajah, leher, dan dada, serta bisa menyebar ke daerah punggung dan lengan. Kulit Anda pada bagian ini juga mungkin memerah. Anda mungkin juga akan berkeringat dan denyut jantung bisa lebih cepat atau tidak teratur.

Anda mungkin akan mengalami kesulitan tidur pada malam hari dan banyak berkeringat saat tidur, sehingga tidur malam Anda terasa kurang nyaman. Hal ini membuat Anda akan merasa cepat lelah di siang hari.

Karena ketidaknyamanan saat tidur di malam hari, mungkin hal ini akan mempengaruhi perubahan pada mood Anda. Selain itu, mood swing juga dapat disebabkan oleh stres, perubahan pada keluarga, atau kelelahan. Anda mungkin akan mudah untuk marah atau menangis.

Postmenopause

Ini terjadi setelah satu tahun Anda menopause. Pada saat ini, tanda menopause, seperti hot flushes, lama-kelamaan akan hilang. Namun, risiko kesehatan yang berhubungan dengan hormon estrogen akan meningkat pada wanita setelah menopause.

Beberapa risiko kesehatan yang disebabkan karena rendahnya kadar estrogen dalam tubuh adalah:

Kadar estrogen yang rendah dalam tubuh menyebabkan berkurangnya massa tulang, sehingga risiko untuk mengalami tulang keropos lebih besar. Lebih buruknya lagi, hal ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis.

Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh dapat menyebabkan berkurangnya kadar kolagen, di mana kolagen merupakan jaringan yang membentuk kulit. Sehingga, wanita yang sudah menopause biasanya akan memiliki kulit lebih tipis, lebih kering, dan kulit keriput. Selain itu, lapisan vagina dan saluran kencing juga akan menipis dan melemah, dan hal inilah yang menyebabkan Anda merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual. Hal ini juga akan meningkatkan risiko Anda mengalami infeksi vagina dan infeksi saluran kencing.

Menopause adalah fenomena berhentinya produksi hormon reproduksi perempuan sehingga menyebabkan ia tidak lagi mengalami menstruasi. Pada umumnya, menopause terjadi saat usia 45 hingga 55 tahun. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause dini apabila sudah terjadi di usia masih kurang dari 40 tahun. Berikut penjelasan seputar gejala, penyebab, hingga pengobatan rumahan menopause dini.

Apa itu menopause dini?

Mengutip dari laman Office of Women’s Health, menopause dini adalah menopause yang terjadi pada usia 40-45 tahun.

Sementara itu, ada pula yang dinamakan dengan menopause prematur, yaitu menopause yang terjadi sebelum wanita berusia 40 tahun.

Pada dasarnya, kedua kondisi ini memiliki penyebab yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada usia.

Wanita akan mengalami kondisi ini jika organ reproduksi sudah mengalami gangguan atau tidak dapat memproduksi hormon lagi.

Wanita yang baru menjalani operasi pengangkatan organ reproduksi biasanya juga akan langsung mengalami menopause.

Gejala dan tanda menopause dini

Tanda dan gejala menopause lebih awal yang paling utama adalah tidak menstruasi dalam waktu yang lama. Bisa satu tahun tiga kali bahkan sampai satu kali.

Gejala menopause dini tidak berbeda dengan menopause yang sesuai dengan usianya, seperti:

Mengutip dari NHS, wanita yang mengalami menopause dini lebih berisiko terkena osteoporosis dan masalah kardiovaskular.

Hal tersebut karena penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Penyebab menopause dini

Menopause yang lebih awal ini bisa terjadi dengan sendirinya tanpa alasan yang pasti.

Namun, beberapa kebiasaan buruk, pemakaian obat-obatan, dan pernah menjalani beberapa prosedur operasi bisa berpengaruh pada kondisi ini.

Mengutip dari Office on Women’s Health, berikut penyebab menopause dini pada wanita.

Merokok

Wanita yang aktif merokok memiliki kemungkinan dua tahun lebih cepat mengalami menopause daripada wanita nonperokok.

Bahkan, wanita yang merokok secara aktif akan merasakan gejala menopause yang lebih parah daripada yang tidak merokok.

Merokok dan asap rokok dapat memicu kerusakan ovarium karena efek anti-estrogen pada rokok.

Dampaknya dapat menyebabkan gangguan produksi hormon estrogen. Paparan yang lama dapat menyebabkan menopause lebih awal.

Kemoterapi

Salah satu efek samping kemoterapi adalah kerusakan pada ovarium dan dapat menyebabkan ovarium berhenti bekerja.

Kemoterapi berdampak pada perubahan siklus menstruasi, bisa sementara atau selamanya. Wanita juga bisa mengalami kesulitan untuk hamil.

Dampak kemoterapi terhadap kerusakan ovarium bergantung dengan frekuensi kemoterapi yang Anda jalani.

Maka dari itu, tidak semua kemoterapi menyebabkan menopause lebih awal. Semakin muda wanita menjalani kemoterapi, semakin kecil kemungkinan mengalami menopause.

Operasi pengangkatan ovarium (oophorectomy)

Wanita yang menjalani operasi pengangkatan ovarium akan mengalami penurunan hormon yang sangat cepat dan merasakan gejala menopause, salah satunya kehilangan libido.

Selain itu, menstruasi Anda juga akan berhenti setelah menjalani operasi pengangkatan ovarium. Dengan kata lain, operasi menyebabkan menopause secara langsung.

Operasi pengangkatan uterus (histerektomi)

Histerektomi tidak akan menyebabkan menopause secara langsung karena dapat dokter lakukan tanpa pengangkatan ovarium.

Namun, prosedur ini akan memberhentikan siklus menstruasi dan menyebabkan wanita tidak dapat hamil.

Bila dokter tidak mengangkat ovarium, Anda tidak akan langsung mengalami menopause. Hal ini karena ovarium masih terus memproduksi hormon.

Menopause bisa terjadi setelah satu atau dua tahun setelah melakukan operasi.

Masalah kesehatan lain

Selain efek dari prosedur operasi, masalah kesehatan lain juga bisa menjadi penyebab menopause lebih awal.

Beberapa masalah kesehatan penyebab menopause dini seperti:

Bila Anda memiliki salah satu atau beberapa gejala tersebut, segera hubungi dokter.

Cara mendiagnosis menopause dini

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan darah untuk membedakan menopause lebih awal dengan kehamilan atau penyakit tiroid.

Diagnosis juga dapat dokter lakukan dengan melakukan tes estradiol. Jika kadar estradiol kurang dari 30, hal ini menunjukkan Anda dalam masa menopause.

Cara mendiagnosis yang paling penting adalah dengan mendeteksi kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH).

Hormon ini bekerja untuk memberi stimulasi pada ovarium agar memproduksi estrogen.

Jika kadar FSH tinggi atau lebih dari 40 mIU per milliliter, biasanya ini menunjukkan Anda sedang mengalami menopause.

Pengobatan untuk menopause dini

Mengutip dari laman Better Health Channel, tidak ada obat untuk menopause dini.

Pasalnya, menopause lebih awal terjadi karena ovarium berhenti bekerja dan tidak ada obat yang bisa membuatnya aktif kembali.

Meski tidak ada cara untuk mengatasi menopause dini, Anda bisa melakukan perawatan diri pada fase ini.

Hal ini karena wanita yang mengalami menopause lebih awal memiliki periode pascamenopause yang lama.

Artinya, Anda rentan mengalami masalah kesehatan, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.

Maka dari itu, dokter biasanya akan menyarankan untuk menjalani beberapa hal.

  • Terapi hormon untuk menopause sampai usia 51 tahun, usia normal wanita mengalami menopause.
  • Mengonsumsi pil kontrasepsi (KB) yang mengandung estrogen dan progesteron.
  • Mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D (1200 mg per hari dan vitamin D sekitar 600 – 800 IU per hari).
  • Hindari asap rokok dan jika Anda merokok, sebaiknya berhenti.

Hal-hal tersebut berfungsi untuk mengurangi gejala menopause dan risiko osteoporosis serta penyakit jantung lebih cepat.

Cara mencegah menopause dini

Mengutip dari Mayo Clinic, sejauh ini belum ada cara untuk mengatasi atau mencegah menopause dini. Namun, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mengurangi tingkat keparahan gejala menopause.

Beberapa cara untuk mengurangi keparahan gejala menopause dini yaitu:

  • senam kegel untuk menguatkan otot pelvis,
  • berhenti merokok bila Anda seorang perokok aktif,
  • hindari konsumsi kafein seperti kopi dan teh agar tidur nyenyak, serta
  • olahraga rutin (jalan santai atau jogging).

Pada sebagian kasus, wanita yang mengalami menopause dini akan merasa sedih dan tidak bersemangat karena perubahan hormon.

Lakukan berbagai aktivitas agar Anda bisa lebih tenang dan nyaman.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA