Mengapa orang tua tidak boleh pilih kasih terhadap anak

Reporter : Mutia Nugraheni

Rasulullah SAW sampai berwasiat dan mengulangnya hingga tiga kali terkait hal ini.

Dream - Banyak orangtua yang tanpa sadar bersikap tidak adil pada anak-anaknya. Pilih kasih atau memiliki 'anak favorit'. Kondisi sebenarnya tak boleh dibiarkan dan Islam sangat melarang hal tersebut.

Sikap orangtua yang pilih kasih dan membeda-bedakan anak bisa menimbulkan permusuhan. Hubungan kakak beradik jadi tidak baik, anak akan kehilangan rasa kasih sayang antar saudara dan berdampak pada sikap tidak menghormati orangtuanya.

Ubah Botol Plastik Bekas Jadi Pot Tanaman Estetik

Dikutip dari DalamIslam.com, sebagaimana sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari kisah An-Nu’man bin Basyir, bahwasanya ayahnya datang membawanya kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata:

Sungguh aku telah memberi pemberian berupa seorang budak milikku kepada anakku ini.” Kemudian Rasulullah SAW. bersabda: “ Apakah semua anakmu kau beri seperti (anakmu) ini?” Dia menjawab: “ Tidak.” Maka Rasulullah SAW. bertanya : “ Apakah engkau senang apabila mereka (anak-anakmu) semuanya berbakti kepadamu dengan sama?” Dia menjawab: “ Aku mau (wahai Rasulullah).” Lalu Rasulullah SAW. bersabda: “ Kalau begitu, jangan kau lakukan (pilih kasih).” (HR. Bukhari kitab al-Hibah : 12, Muslim kitab al-Hibah : 9, 10, 17 dan Tirmidzi kitab’al-Ahkam 30.)

Maksud dari hadits di atas adalah hibah harus diberikan secara adil atau sama rata. Boleh membedakannya jika ada alasan tertentu, akan tetapi, apabila salah satu dari anak-anak itu mempunyai suatu kebutuhan yang lebih dari lainnya lantaran sebab yang diperbolehkan sedangkan yang lainnya tidak membutuhkannya, maka seperti ini boleh dilebihkan menurut kebutuhan masing-masing.

Mengapa orang tua tidak boleh pilih kasih terhadap anak
© Dream

Syaikh Abdul Ghani Al-Nablisi berkata : “ Pilih kasih orang tua terhadap anaknya akan menimbulkan permusuhan,, kedengkian dan kebencian diantara sesama anak-anak itu sendiri, kemudian akibat selanjutnya akan terjadilah pemutusan hubungan keluarga yang disebabkan oleh sikap pilih kasih orang tua mereka.”

Untuk itu orangtua, selalu berusaha untuk bersikap adil kepada anak-anak. Rasulullah SAW sampai berwasiat dan mengulangnya hingga tiga kali, beliau bersabda:

“ Adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu, adillah kepada anakmu!” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1240).

Selengkapnya baca di sini.

“Baiknya, orangtua bersikap adil pada setiap anak-anaknya. Pilih kasih menyebabkan seorang anak memiliki masalah kemarahan atau perilaku, peningkatan tingkat depresi, kurangnya kepercayaan diri, dan penolakan untuk berinteraksi dengan baik dengan orang lain. Masalah-masalah ini muncul tidak hanya pada anak-anak favorit, namun juga bisa muncul pada yang tidak favorit.”

Halodoc, Jakarta –  Walaupun orangtua mengaku menyayangi semua anaknya sama rata, terkadang ada saja kebiasaan orangtua yang pilih kasih, yaitu kondisi di mana orangtua menyayangi satu anak ketimbang anak lainnya. 

Kebiasaan orangtua yang pilih kasih ini bisa berdampak negatif ke anak. Hal ini berpengaruh pada perilaku dan relasi anak ke orangtua, orang dewasa dan saudara yang mendapat perhatian lebih dari orangtua. Informasi selengkapnya baca di sini!

Dampak Emosional kepada Anak

Kebiasaan pilih kasih orangtua tidak hanya berdampak negatif bagi anak yang tidak mendapatkan perhatian lebih tetapi juga kepada anak yang lebih “disayang”.  Pilih kasih dapat menyebabkan seorang anak memiliki masalah kemarahan atau perilaku, peningkatan tingkat depresi, kurangnya kepercayaan diri, dan penolakan untuk berinteraksi dengan baik dengan orang lain. 

Baca juga: Punya Anak Kembar, Ini Tips agar Tidak Pilih Kasih

Masalah-masalah ini muncul tidak hanya pada anak-anak favorit tetapi juga pada yang tidak favorit. Kemarahan adalah reaksi yang umum dan dapat dimengerti terhadap kebiasaan pilih kasih yang dilakukan orangtua.

Anak-anak yang merasakan ketidakadilan mungkin marah pada orangtua yang menunjukkan sikap pilih kasih. Selain mengekspesikannya langsung ke orangtua, anak juga dapat mengalihkan kemarahan itu kepada saudara kandung yang mendapat kasih lebih dari orangtua. 

Pada beberapa situasi, saudara yang disayangi juga merasakan kemarahan dari saudaranya dan merasakan kemarahan terhadap orangtua karena menempatkannya dalam posisi ini. Ini bisa menjadi dinamika yang sangat toxic kepada anak. 

Baca juga: Jenis Pola Asuh Anak yang Perlu Dipertimbangkan Orangtua

Depresi di  masa mendatang juga menjadi dampak kebiasaan pilih kasih yang dilakukan orangtua ke anak. Ingat, anak-anak yang difavoritkan dan yang tidak sama-sama berisiko. Anak-anak yang kurang menjadi favorit mungkin tidak akan pernah mendapatkan cukup penegasan dan kasih sayang orangtua yang diharapkan. Akibatnya, akan muncul upaya untuk mengisi kekosongan ini. 

Sedangkan anak yang menjadi favorit akan menumbuhkan ketegangan pada dirinya sendiri. Mereka mungkin merasakan banyak tekanan untuk supaya tetap menjadi favorit orangtuanya. Situasi semacam ini juga bisa menghambat kemampuan anak untuk melepaskan diri dari orang tua dan membangun diri mandiri secara psikologis.

Dampak Jangka Panjang Kebiasaan Pilih Kasih di Masa Depan

Kebiasaan pilih kasih yang mengakar dalam sebuah keluarga dapat memiliki efek buruk dalam hubungan di dalam keluarga dan hubungan masa depan semua saudara kandung yang terlibat.

Di dalam keluarga, kebiasaan pilih kasih dari orangtua atau kerabat dewasa lainnya dapat menyebabkan ketegangan dan kebencian antara saudara kandung serta antara anak-anak dan orangtua mereka.

Dinamika negatif ini tidak terbatas pada masa kanak-kanak tetapi dapat bertahan hingga dewasa. Anak-anak yang menjadi favorit dan tidak dapat mengalami emosi negatif ini.

Baca juga: Ini Alasan Penting Mengekspresikan Kasih Sayang pada Anak

Sejatinya, kebiasaan pilih kasih dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membentuk hubungan yang dekat dan mendukung. Anak-anak yang tidak menjadi favorit orangtuanya lebih cenderung menunjukkan agresi dan perilaku sosial yang tidak pantas yang menyulitkan mereka untuk berteman dengan anak-anak lain. Bahkan orang dewasa lainnya di sekitar cenderung menghindar untuk menjalin hubungan dekat dengan mereka. 

Anak-anak yang lebih disayangi di sisi lain merasa lebih berhak mendapatkan perhatian dari semua orang. Keyakinan ini membuat mereka merasa tidak perlu mengikuti standar sosial yang sama dengan orang lain agar dapat diterima di lingkungan sosial.

Pada intinya, baik anak yang mendapat kasih sayang lebih dan kurang mendapatkan perhatian pada akhirnya sama-sama memberikan dampak yang tidak baik di masa kini dan sekarang. Informasi selengkapnya mengenai pola asuh anak bisa ditanyakan langsung ke psikolog lewat aplikasi Halodoc!

Mengapa orang tua tidak boleh pilih kasih terhadap anak
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Bad Parenting: Signs, Effects, and How to Change It

Halodoc, Jakarta - Beberapa orangtua mungkin telah melakukan pilih kasih pada salah satu anaknya, baik sadar maupun tidak. Tentu, dampak buruk dapat timbul pada Si Kecil yang tidak mendapatkan perhatian cukup. Meski begitu, anak yang mendapat pilih kasih dari orangtuanya ternyata juga mampu merasakan hal yang negatif. Lalu, apa saja dampak psikologis yang dapat terjadi? Ketahui selengkapnya di sini!

Dampak Buruk dari Pilih Kasih pada Anak secara Psikologis

Pada dasarnya, anak-anak secara naluri bergantung oleh orangtuanya terkait cinta, perhatian, dan dukungan. Si Kecil dapat merasa termotivasi saat merasakan dukungan dari orangtuanya dan hal sebaliknya juga terjadi. Namun, tidak sedikit kasus jika orangtua lebih memberikan perhatian pada anak yang lebih kecil dibandingkan kakaknya. 

Baca juga: Punya Anak Kembar, Ini Cara agar Tidak Pilih Kasih

Masalah yang disebut juga dengan pilih kasih ini memang bukan sesuatu yang baru. Pada keluarga yang sudah tercampur, orangtua dapat menunjukkan rasa sukanya hanya pada anak kandung dibandingkan anak tiri. Bahkan di beberapa kasus, orangtua lebih memberikan banyak rasa kasih sayangnya pada anak laki-laki.

Tentu saja, pilih kasih yang dilakukan oleh orangtua dapat memengaruhi kesejahteraan emosionalnya sehingga dampak buruk secara psikologis terlihat. Selain masalah terkait emosional dan mental, masalah ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan intelektual. Maka dari itu, orangtua harus tahu dampak buruk dari melakukan pilih kasih pada anak. Berikut ini beberapa poinnya:

1. Stres dan Harga Diri

Anak yang tidak mendapatkan perhatian akibat pilih kasih dari orangtuanya dapat mengalami masalah terkait stres dan harga diri. Saat harga diri anak sudah rusak, tentu masalah lainnya dapat timbul. Salah satunya adalah persaingan yang tidak perlu dan tidak sehat hingga saling menjatuhkan, bukannya mendukung satu sama lain. Saat sudah dewasa, anak yang kurang mendapatkan perhatian dapat merasa kurang percaya diri dan tidak maksimal saat bekerja.

2. Efek Emosional

Setiap anak akan selalu teringat jika pernah diperlakukan dengan tidak adil oleh orangtuanya. Hal ini mampu menimbulkan rasa benci pada orangtuanya yang mungkin terbawa hingga dewasa. Anak ini juga lebih cenderung menunjukkan agresi dan perilaku yang tidak pantas di sekolah, bahkan dengan saudara kandungnya. Selain itu, Si Kecil juga dapat menunjukkan tanda-tanda depresi sejak dini. Maka dari itu, penting untuk mengisi kekosongan dalam hidup anak dengan perhatian.

Baca juga: Persaingan Antar Anak, Orangtua Harus Tetap Bersikap Adil

3. Anak yang Disukai Tumbuh Menjadi Anak Manja

Biasanya anak yang mendapatkan pilih kasih dari orangtuanya menjadi seorang yang manja. Si Kecil dapat menunjukkan emosi yang tidak perlu, terlalu banyak menuntut, dan perilaku yang keras kepala sejak kecil. Selain itu, anak ini juga kerap merasa superior dan merasa mampu melanggar aturan yang ada. Semua masalah ini dapat berdampak buruk terkait hubungannya dalam status sosial.

4. Persaingan antar Saudara

Saat pilih kasih terus dilakukan, secara tidak sadar orangtua telah membentuk persaingan di antara anak-anaknya. Seorang anak yang kurang mendapatkan kasih cenderung memicu hal ini dengan saudara kandungnya. Saat tumbuh, anak yang cemburu bahkan bisa mencoba menyakiti maupun melukai anak lainnya. Maka dari itu, setiap orangtua perlu paham jika anak perlu mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang sama satu sama lain.

Itulah beberapa masalah psikologis yang dapat terjadi akibat orangtua melakukan pilih kasih pada salah satu anak. Maka dari itu, pastikan ibu selalu memberikan kasih sayang yang setara pada semua anak. Dengan begitu, kedekatan antar saudara juga dapat timbul yang akhirnya saling mendukung satu sama lain.

Baca juga: Ketahui Bahaya Sering Membandingkan Anak Kembar

Selain itu, ibu juga dapat berdiskusi dengan psikolog dari Halodoc terkait cara yang baik agar tidak pilih kasih pada satu anak. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan kemudahan dalam akses kesehatan hanya dengan penggunaan smartphone di tangan. Nikmati kemudahannya sekarang juga!

Mengapa orang tua tidak boleh pilih kasih terhadap anak

Referensi:
Education World. Diakses pada 2021. Parental Favouritism: Harmful Effects on Children.
Baton Rouge Parents. Diakses pada 2021. Long Term Effects of Parental Favoritism.