Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Untuk bertahan hidup, tubuh manusia memerlukan asupan berbagai zat. Oksigen kita peroleh lewat bernapas melalui paru-paru. Sumber enegri kita peroleh dengan mengonsumsi makanan dan air, yang juga berfungsi untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi. Tapi, apakah semua makanan atau zat yang masuk ke dalam tubuh dapat kita serap? Tidak juga. Ada zat-zat yang tidak kita perlukan, dan ini akan dikeluarkan lewat organ-organ sistem ekskresi.

Ekskresi sendiri adalah proses penghilangan atau pengeluaran produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Organ-organ ekskresi dalam tubuh kita adalah paru-paru, kulit, dan ginjal. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida lewat respirasi. Kulit mengeluarkan garam melalui keringat dan ginjal mengeluarkan limbah nitrogen seperti urea, asam urat, dan amonia.

Tapi seperti organ dalam tubuh pada umumnya, organ pada sistem ekskresi juga dapat mengalami gangguan. Penyebabnya bisa berupa infeksi oleh bakteri dan virus, kerja berlebih, atau kekurangan zat tertentu. Berikut adalah beberapa jenis gangguan pada sistem ekskresi.

Diabetes Insipidus

Diabetes insipidus adalah gangguan yang menyerang salah satu organ terpenting dalam sistem ekskresi, yaitu ginjal. Penderita diabetes insipidus mengeluarkan urine terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone). ADH adalah sejenis hormon yang mengatur proses reabsorpsi cairan pada ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan jumlah urine meningkat hingga 30 kali lipat.

Batu Ginjal

Gangguan lain yang menyerang ginjal adalah batu ginjal. Batu ginjal disebabkan oleh pembentukan endapan garam kalsium pada rongga ginjal, saluran ginjal, dan kandung kemih. Batu ginjal tersebut berbentuk kristal yang terdiri dari kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Batu ginjal tidak dapat larut.

(Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi)

Biasanya, penyebab batu ginjal adalah konsumsi garam mineral yang berlebih dan kurangnya konsumsi air pada tubuh. Jika tidak ditangani, batu ginjal bisa menimbulkan hidronefosis, yaitu membesarnya ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar karena tersumbat batu ginjal.

Uretris

Organ lainnya dalam sistem ekskresi adalah ureter, yaitu organ yang menyerupai tabung. Ureter memiliki otot untuk membantu urine disalurkan dari ginjal menuju kandung kemih. Salah satu penyakit yang menyerang ureter adalah uretris. Uretris adalah peradangan pada ureter yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Gejalanya berbeda bagi penderita pria dan wanita. Pada pria, gejala uretris adalah adanya darah pada urine dan air mani. Selain itu terdapat rasa terbakar ketika buang air kecil. Pada wanita, gejalanya adalah sakit perut, nyeri ketika buang air kecil, dan demam.

Pneumonia

Paru-paru termasuk ke dalam organ pada sistem ekskresi karena merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Salah satu penyakit yang menyerang paru-paru adalah pneumonia. Pneumonia disebabkan adanya infeksi oleh bakteri, virus, atau jamur di alveolus. Pneumonia menyebabkan oksigen susah masuk karena alveolus, yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida, dipenuhi oleh cairan.

Asma

Asma adalah gangguan pada paru-paru yang mungkin sudah familiar kita dengar. Asma terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan pada paru-paru. Penderitanya menunjukkan gejala sulit bernapas atau sesak. Penyakit ini tidak menular dan biasanya menurun. Lingkungan dengan udara yang tercemar dapat memicu serangan asma. Penanganan serangan asma adalah dengan memberikan obat-obatan yang berupa suntikan (Hydrocortisone), sirup ventolin (Salbutamol), atau nebulizer (gas Salbutamol) untuk melonggarkan saluran pernapasan.

Sumber: Halosehat

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 17 are not shown in this preview.

Penyakit dan Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Beserta Cara Pencegahannya.

Amongguru.com. Tubuh manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan bilirubin.

Berbagai zat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh, karena apabila menumpuk akan menimbulkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Agar tubuh sehat dan seimbang, maka harus ada pengaturan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh serta pengaturan zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.

Manusia telah dilengkapi dengan sistem pengeluaran zat sisa tersebut. Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh dinamakan ekskresi.

Sistem ekskresi pada manusia melibatkan empat organ ekskresi, yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Urea, asam urat, bilirubin, dan air dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine.

Air juga dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasaan.

Sedangkan di dalam hati, protein yang telah rusak akan dipecah dan dihasilkan urea, asam nukleat dipecah dan dihasilkan asam urat, serta hemoglobin yang telah usang dipecah dan dihasilkan asam bilirubin.

Keempat organ dalam sistem ekskresi tersebut perlu dijaga dari kerusakan dan penyakit. Apabila organ-organ sistem eksresi mengalami gangguan dan penyakit, maka organ-organ tersebut tidak dapat bekerja dengan baik sehingga zat sisa  hasil metabolisme tidak dapat dikeluarkan dari tubuh dan akan menjadi racun.

Berikut ini penyakit dan gangguan sistem ekskresi manusia beserta cara pencegahannya.

A. Gangguan pada ginjal

Fungsi ginjal dapat terganggu karena infeksi bakteri, radang, dan batu ginjal. apabila salah satu ginjal tidak berfungsi atau mengalami gangguan, maka ginjal yang satunya lagi akan mengambil alih tugas ginjal yang pertama.

Apabila ginjal mengalami kerusakan kedua-duanya, hal tersebut akan berakibat fatal, karena urea akan tertimbun dalam tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Berikut ini adalah kelainan dan penyakit pada ginjal.

1.  Batu ginjal

Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam rongga ginjal (pelvis renalis), sehingga menghambat keluarnya urine dan menimbulkan nyeri.

Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.

Endapan ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan minum air putih serta sering menahan kencing.

Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan penggunaan sinar laser adalah untuk memecahkan endapan garam kalsium tersebut.

Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan meminum air outih setiap hari, membatasi. konsumsi garam terlalu banyak karena kandungan natrium yang tinggi.

2.  Albuminuria

Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat kerusakan pada glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adanya protein.

Albuminuria dapat terjadi akibat kekurangan asupan air ke dalam tubuh, sehingga memperberat kerja ginjal.

Mengkonsumsi terlalu banyak protein, kalsium, dan vitamin C juga dapat membuat glomerulus harus bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan resiko kerusakannya.

Upaya untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein yang dikonsumsi, serta pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan gizi.

3.  Hematuria

Hematuria adalah penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada urine. Hal ini disebabkan adanya penyakit pada saluran kemih akibat gesekan dengan batu ginjal. Hematuria juga dapat disebabkan oleh adalah infeksi pada saluran kemih.

Upaya pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera buang air kecil pada saat kandung kemih terasa penuh dengan urine, membersihkan tempat keluarnya urine dari arah depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari dubur, serta banyak minum air putih.

Ketika seseorang mengalami sakit hematuria, maka penanganan medis yang diberikan adalah dengan memberikan antibiotik untuk membersihkan infeksi bakteri dari saluran kemih.

4.  Diabetes Insipidus

Penyakit diabetes insipidus disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH atau hormon antidiuretik.

Kondisi tersebut menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap air yang masuk, sehingga penderita akan sering buang air kecil secara terus menerus.

Upaya penanganan penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan hormon antidiuritik, sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.

5.  Kanker Ginjal

Kanker ginjal merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel oada ginjal yang tidak terkendali di sepanjang tubulus ginjal.

Hal ini dapat menyebabkan adalah darah pada urine, kerusakan ginjal, dan memengaruhi kerja organ tubuh yang lainnya.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari penggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat karsinogenik (memicu munculnya sel-sel kanker).

B. Gangguan pada Kulit

Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan kulit sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Ada penyakit kulit yang tidak berbahaya dan ada juga yang tidak berbahaya. Beberapa gangguan dan penyakit kulit yang dapat terjadi adalah sebagai berikut.

1.  Jerawat

Jerawat (acne vulgaris) adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan terjadinya penyumbatan dan peradangan pada kelenjar minyak (sebasea).

Jerawat dapat timbul karena kurangnya menjaga kebersihan kulit, sehingga terjadi penumpukan kotoran dan kulit mati.

Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Faktor hormonal yang merangsang kelenjar minyak pada kulit, penggunaan kosmetik yang berlebihan dan mengandung minyak dapat berpotensi menymbat pori-pori, Konsumsi makanan berlemak secara berlebihan juga dapat menyebabkan jerawat.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan wajah secara rutin, menghindari makanan berlemak, dan banyak mengkonsumsi buah-buahan, serta menjaga aktivitas tubuh.

2.  Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.

Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal.

Sel-sel kulit mati, debu, dan kosmetik juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat. Orang yang tinggal di daerah tropis dan lembab akan lebih mudah terkena biang keringat. Biang keringat biasanya terdapat pada leher, punggung, dan dada.

Upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kulit, menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan longgar, atau apabila kulit berkeringat segera keringkan dengan tisu atau handuk.

Apabila terkena biang keringat, maka dapat diobati dengan memberikan bedak atau salep untuk mengobati rasa gatalnya.

3.  Biduran

Biduran dapat disebabkan oleh adanya udara dingin, alergi makanan, dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal.

Biduran dapat berlangsung selama beberapa jam dan dapat juga berlangsung selama berhari-hari.

Apabila penyakit ini disebabkan oleh alergi, maka cara pencegahannya adalah dengan menghindari bahan makanan dan produk kimia yang menyebabkan alergi tersebut. Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

4.  Ringworm

Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

5. Psoriasis

Gejala yang ditimbulkan dari psoriasis adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi pada kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

Penyebab pasti dari penyakit ini belum dapat ditentukan, akan tetapi hasil dari banyak penelitian menunjukkan bahwa psoriasis disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

Terdapat dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, yaitu sel limfosit T dan sel limfosit B.

Pada penderita psoriasis, terjadi aktivitas limfosit T yang tidak normal di kulit. Hal ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.

6.  Kanker Kulit

Penyakit kanker kulit dapat disebabkan oleh penerimaan sinar ultraviolet yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan pigmen kulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Pencegahan kanker kulit dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya atau menghindari kontak langsung dengan sinar matahari dalam jumlah yang banyak.

C. Gangguan pada Hati

Penyakit hati dapat disebabkan oleh infeksi virus atau tidak bekerjanya hati dan empedu. Kelainan dan penyakit yang berhubungan dengan hati, misalnya penyakit hepatitis dan penyakit kuning.

1.  Hepatitis

Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, antara lain virus hepatitis A dan hepatitis B.

Hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya daripada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi.

Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi
Penyakit dan Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Beserta Cara Pencegahannya

2.  Penyakit Kuning

Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus dua belas jari, sehingga cairan akan masuk ke dalam darah dan warna darah menjadi kuning.

Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Kulit penderita kuning akan tampak pucat kekuningan, bagian putih bola mata  berwarna kekuningan, dan kuku jari pun berwarna kuning.

Kondisi tersebut disebabkan karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan. Warna kuning pada darah ini karena bercampur dengan cairan empedu.

D. Gangguan pada Paru-paru

Penyebab utama yang membuat paru-paru tidak dapat berfungsi optimal adalah infeksi virus dan bakteri serta polusi udara.

Polusi udara disebabkan oleh asap pabrik, kendaraan, pembakaran, dan asap rokok. Penyakit yang dapat menyerang paru-paru, misalnya asma, TBC, pneumonia, dan kanker paru-paru.

1.  Asma

Asma (bengek) adalah gangguan pernapasan yang disebabkan oleh bronkospasme. Asma merupakan penyempitan pada saluran pernapasan utama pada paru-paru.

Gejala penyakit ini ditandai dengan susah untuk bernapas atau sesak napas. Asma tidak menular dan dapat bersifat menurun.

Kondisi lingkungan yang udaranya tidak sehat atau telah tercemar akan dapat memicu serangan asma.

2.  Tuberkolosis (TBC)

Tuberkolosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.   Bakteri ini dapat menyerang paru-paru, sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil.

TBC dapat menyebabkan kematian. sehingga penanganan terhadap penyakit ini harus dilakukan dengan tepat dan rutin.

Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberkolosis, akan menderita TBC tanpa mengalami gejala.

Hal ini dinamakan latent tuberkolosis. Apabila penderita latent tuberkolosis tidak segera menerima pengobatan, maka akan berkembang menjadi active tuberkolosis. 

TBC dapat diatasi dengan terapi yang dapat dilakukan dengan pemberian vaksin dan antibiotik.

3.  Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menginfeksi paru-paru, khususnya pada alveolus.

Penyakit ini menyebabkan oksigen tidak dapat masuk karena alveolus sudah dipenuhi oleh cairan.

Menyelidiki gangguan dan penyakit pada sistem ekskresi serta Upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi

Baca :

Demikian ulasan mengenai penyakit dan gangguan sistem ekskresi manusia beserta cara pencegahannya. Semoga bermanfaat.