Posisi tubuh pada fase memantul lompat jangkit adalah

commit to user 15 Dengan demikian, berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa lompat jangkit adalah suatu rangkaian lompat yang terdiri awalan lari, kemudian jingkat hop , langkah step , dan lompat jump dan mendarat yang dilakukan secara berurutan dan terpadu untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, seorang atlit harus mampu mengimbangi usahanya pada ketiga gerakan tersebut. Lompat jangkit memiliki tuntutan yang besar pada kemampuan memantul yaitu kemampuan untuk melompat, mendarat dan melompat lagi. Sehingga seorang atlit lompat jangkit harus memiliki kekuatan otot, kelincahan melompat dan daya tahan dan daya lenting yang tinggi.

b. Teknik Lompat Jangkit

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan atau perlombaan. Teknik lompat jangkit merupakan faktor yang sangat penting dan harus dikuasai seorang atlet pelompat. Teknik lompat jangkit terdiri dari beberapa bagian yang dalam pelaksanaannya harus dirangkaikan secara baik dan harmonis. Menurut Gerry A. Carr. 2000: 161 bahwa ”Dalam lompat jangkit sangat dituntut pada kemampuan memantul yaitu, kemampuan untuk melompat, mendarat, dan melompat lagi”. Sedangkan menurut Aip Syarifuddin 1992: 128 bahwa ”Lompat jangkit dapat dibagi ke dalam berjingkat hop , melangkah step , melompat jump ”. Selain itu juga Eddy Purnomo. 2007: 94 menyatakan ”Faktor-faktor yang sangat menentukan untuk mencapai prestasi lompat jangkit adalah awalan, gerakan jingkat hop , gerakan langkah step , gerakan lompat jump , dan mendarat”. Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, teknik lompat jangkit terdiri lima tahapan yaitu awalan, jingkat hop , langkah step , melompat jump , dan mendarat. Kelima tahapan tersebut harus dikuasai dan harus commit to user 16 dilakukan dengan harmonis dan tidak terputus-putus agar dapat mencapai prestasi yang optimal. Menurut Dr. Dikdik Zafar Sidik. M.Pd. 2010: 71 menyatakan bahwa lompat jangkit terbagi dalam beberapa fase: 1 Dalam fase awalan, pelompat melakukan lari percepatan sampai ke kecepatan yang terkontrol. 2 Dalam fese jingkat, pelompat melakukan gerakan cepat dan datar, menjangkau 35 jarak keseluruhan. 3 Dalam fase langkah, pelompat menjangkau kira-kira 30 jarak keseluruhan. Langkah ini adalah bagian yang paling kritis dalam lompat jangkit. Lama waktunya harus sama dengan tahap jingkat. 4 Dalam fase lompat, pelompat bertolak dengan kaki berlawanan dan menjangkau kira-kira 35 jarak keseluruhan. Tujuan lompat jangkit yaitu melompat sejauh mungkin dengan tiga lompatan yang sesuai dengan peraturan dalam lompat jangkit. Dalam lompat jangkit, faktor kesulitan yang terjadi adalah mempertahankan kecepatan horizontal yang tinggi untuk setiap lompatan. Untuk itu dalam lompat jangkit diperlukan suatu teknik yang baik dan benar. Untuk lebih jelasnya teknik-teknik lompat jangkit dapat diuraikan sebagai berikut: Dadang Masnun 1999: 6.7-6.11 menyatakan bahwa teknik lompat jangkit dikatakan efektif apabila memiliki ciri-ciri: 1 Awalan a Awalan bagian pertama b Awalan bagian kedua 2 Jingkat lompatan pertama 3 Langkah lompatan kedua 4 Lompatan lompatan ketiga Sedangkan pelaksanaan dari teknik lompat jangkit adalah sebagai berikut: 1 Awalan “Tujuan dari awalan adalah untuk menghasilkan kecepatan horizontal setinggi mungkin dan mempersiapkan tolakan pertama pada papan tolak” Dadang Masnun, 1999: 6.8. sedangkan jarak awalan dari tiap atlet adalah berbeda-beda, biasanya antara 32 meter sampai dengan 36 meter. a Awalan Bagian Pertama commit to user 17 Seorang atlet pelompat jangkit memiliki cara sendiri-sendiri untuk dapat secepatnya mencapai kecepatan setingginya. Yang paling penting yaitu membuat kecepatan selalu sama pada setiap langkah pertama dari awalan, sehingga akan menghasilkan tolakan yang tepat pada papan. b Awalan Bagian Kedua Untuk awalan pada bagian kedua ini sangat penting sekali khususnya untuk take off tolakan pertama. Perpindahan dan percepatan pada percepatan irama perlangkah dan perpendekan langkah terjadi pada awalan bagian kedua ini, maka dengan sendirinya irama langkah akan berubah. Tolakan pertama lebih besar disbanding dengan tolakan pada lompat jauh. Untuk menghasilkan pola gerak tersebut, tungkai saat menyentuh papan harus dengan gerakan yang cepat dan bertenaga. Dengan demikian tempo kontak dengan papan dapat dipersingkat, akibatnya kecepatan horisontal tidak berkembang. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan awalan sebelum melakukan tolakan sebagai berikut: Gambar 1. Ilustrasi awalan lompat jangkit Eddy Purnomo, 2007: 94 2 Jingkat Lompatan Pertama Untuk mencapai keberhasilan dalam melakukan jingkat ada beberapa hal yang dilakukan seorang pelompat. Dalam hal ini Dadang Masnunn 1999: 6.10 menyatakan bahwa: Yang harus dilakukan pada jingkat atau lompat pertama yaitu: 1 Berkurangnya kecepatan diusahakan sekecil mungkin. commit to user 18 2 Lompat untuk mencapai hasil yang optimal dengan tetap mengontrol saat mendarat dan mulai tahap langkah. 3 Mempersiapkan posisi mendarat dan tolakan pada tahap langkah. 4 Mempertahankan keseimbangan. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ada empat hal yang harus diperhatikan pada jingkat atau lompat pertama yaitu berkurangnya kecepatan diusahakan sekecil mungkin, tetap mengontrol saat mendarat dan mulai tahap melangkah, mempersiapkan posisi mendarat dan tolakan pada tahap langkah serta mempersiapkan keseimbangan. Kesalahan yang dilakukan pada saat jingkat atau lompat pertama akan berakibat gerakan lompat keseluruhan tidak berhasil dengan baik. Hal terpenting dan harus diperhatikan pada saat jingkat yaitu jangan dilakukan terlalu tinggi, karena akan mengurangi kecepatan yang telah dicapai. Seperti dikemukakan Tamsir Riyadi 1985: 107 bahwa, “saat berjingkat harus rendah, karena dengan demikian kecepatan yang telah diperoleh pada saat melakukan awalan dapat tetap dipertahankan, sehingga akan membantu kelanjutan gerakan berikutnya”. Pada gerakan jingkat hop terdiri dari tahap menolak, melayang dan mendarat. Tolakan harus dilakukan dengan cepat dan mendorong tubuh kearah depan. Kaki kanan mendarat di papan tolakan pada bagian yang rata. CG pusat berat badan tidak direndahkan yang akan mengakibatkan lutut kaki tolak membengkok lebih dalam saat meredam benturan. Tungkai atas kaki ayun, diayunkan mendarat horizontal. Lutut ditekuk fleksi membentuk sudut lancip. Posisi fleksi lutut yang demikian akan memperpendek jari-jari pendulum, sehingga memungkinkan diayun kedepan dengan cepat. Apabila lutut kaki diayun hanya sedikit ditekuk dalam posisi sudut tunpul maka jari-jari pendulum akan lebih panjang sehingga ayunannya lambat. Sikap badan bagian atas tegak, gerakan lengan yang berlawanan berguna untuk menjaga keseimbangan di saat tubuh melayang. Saat melayang, pelompat melakukan gerakan pergantian posisi kaki kaki tolak digerakkan ke depan menjadi kaki mendarat, dan mempersipkan untuk menolak pada tahap langkah step . Tungkai atas kaki tolak di angkat setinggi mungkin, dari posisi ini pendaratan diawali dengan memulai gerakan commit to user 19 membenturkan kaki ketanah dengan penuh tenaga kearah bawah dan belakang. Mendarat pada bagian telapak kaki yang datar 1 atau 1 ½ kaki di depan CG tubuh. Mendarat pada telapak kaki ini penting agar tekanan berat tubuh yang besar dapat dibagi pada bidang yang relatife luas. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan jingkat dalam tenik dasar lompat jangkit sebagai berikut: Gambar 2. Ilustrasi gerakan jingkat hop lompat jangkit Eddy Purnomo, 2007: 95 3 Langkah Lompat Kedua Tahap langkah step pada dasarnya sama dengan jingkat. Langkah merupakan bagian terpendek dari ketiga lompatan dan dilaksanakan dalam kondisi yang sulit, sebab tungkai yang sama harus meredam berat badan dan memberi kecepatan kembali. Saat meredam berat badan sangat singkat. Tolakan harus dilakukan dengan daya ledak, makin baik gerakannya perenggangan ayunan dikoordinasikan maka tolakannya akan lebih efektif. Tungkai ayun diayunkan lebih tinggi mendarat dan tungkai tolak dilipat pada lutut sehingga membentuk sudut lancip. Kepala dan badan tegak. Gerakan lengan sinkron dengan gerak tungkai yang berlawanan dengan tujuan memelihara keseimbangan. Mendarat pada bagian telapak kaki yang datar didepan proyeksi CG tubuh pada bidang horisontal. Makin tinggi kecepatan horisontal yang dihasilkan akan makin jauh ke depan lontaran horisontalnya berarti makin panjang jarak titik tempat menolak dengan titik mendaratnya. Tubuh yang terlalu cepat melewati titik commit to user 20 pendaratan akibatnya tidak menerima tenaga ekstensi tungkai secara penuh. Jika pendaratan dilaksanakan dengan sempurna maka efek benturannya akan kecil. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan langkah dalam tenik dasar lompat jangkit sebagai berikut: Gambar 3. Ilustrasi gerakan langkah step lompat jangkit Eddy Purnomo, 2007: 96 4 Lompatan Lompatan Ketiga “Pada lompatan terakhir atlet harus konsentrasi pada hal-hal yaitu 1 pertahankan sekecil mungkin meomentum horisontal yang hilang dengan melakukan gerakan aktif menolak take off , 2 mempersiapkan untuk pendaratan Dadang Masnun, 1999:6.11”. Pada tahap melompat tubuh mengalami kehilangan kecepatan yang terbesar disebabkan tahap sebelumnya telah melaksanakan dua lompatan panjang. Dalam melakukan lompatan segala bentuk gerakan, seperti pada lompat jauh boleh dilakukan. Seperti dikemukakan Aip Syarifuddin 1992: 131 bahwa, “sikap atau garakan pada saat melayang diudara sama seperti pada lompat jauh. Yaitu tergantung dari teknik yang telah dikuasai oleh si pelompat apakah jongkok, menggantung atau jalan di udara”. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan lompat dalam tenik dasar lompat jangkit sebagai berikut: commit to user 21 Gambar 4. Ilustrasi gerakan lompat jump pada lompat jangkit Eddy Purnomo, 2007: 97 5 Pendaratan Sikap medarat pada lompat jangkit juga sama seperti pada lompat jauh, baik untuk gaya jongkok, gaya menggantung maupun gaya berjalan diudara. Pada waktu akan mendarat kedua kaki diangkat atau dibawa kedepan, kemudian mendarat pada kedua kaki mengeper dengan cara membengkokan kedua lutut, berat badan dibawah ke depan supaya jangan sampai jatuh ke belakang, kepala ditundukkan, kedua tangan kedepan. Gambar 4. Ilustrasi Pendaratan Lompat Jangkit Aip Syarifuddin, 1992:91 commit to user 22

c. Kesalahan yang Sering Terjadi Pada Teknik Lompat Jangkit