Salah satu dampak negatif bioteknologi dalam bidang kesehatan yaitu

Bioteknologi merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk membantu pekerjaan atau menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. Meskipun demikian, bioteknologi yang mempunyai dampak negatif khususnya dalam bidang kesehatan. Berikut ini beberapa dampak negatif bioteknologi di bidang kesehatan yang perlu kamu pahami.

  1. Adanya gen asing yang terdapat di dalam organisme transgenik yang seharusnya tidak untuk dikonsumsi oleh manusia. Gen asing ini dikhawatirkan dapat memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker.
  2. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman kedelai transgenik yang mengandung gen dari kacang Brazil bisa memicu reaksi alrgi pada orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil.
  3. Gen-gen asing yang terkandung dalam produk bioteknologi dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul bakteri yang lebih ganas.
  4. Beberapa produk bioteknologi misalnya alkohol dapat disalahgunakan untuk dibuat menjadi minuman beralkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
  5. Penggunaan produk kesehatan hasil rekayasa genetika dapat mengakibatkan timbulnya alergi, bahkan beberapa produk transgenik dapat mengakibatkan seseorang menjadi resisten terhadap beberapa jenis antibiotik.
  6. Tanaman yang direkayasa dengan menyisipkan virus akan memfasilitasi terciptanya virus-virus baru yang dapat menimbulkan penyakit baru bagi tanaman.
  7. Tanaman yang direkayasa mengandung bahan-bahan beracun yang bersifat obet atau pestisida akan membawa resiko bagi makhluk lain, misalnya burung dan hewan lain.
  8. Inseminasi buatan dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi cairan di perut yang harus dikeluarkan dengan membuat lubang di bagian perut. Jika tidak dikeluarkan bisa mengganggu fungsi tubuh yang lain. Selain itu, dapat menyebabkan penularan penyakit AIDS dan Sipilis apabila sperma buatan tersebut adalah sperma donor yang membawa penyakit.

Pelajari Juga:  10+ Perbedaan Sistem Reproduksi Pria dan Wanita

Mengingat banyak sekali dampak negatif bioteknologi dalam bidang kesehatan yang dapat ditimbulkan, maka pengembangan serta implementasi produk-produk bioteknologi harus dilakukan secara sangat hati-hati dan dengan perhatian serius demi keselamatan umat manusia dan juga demi melindungi kesehatan lingkungan hidup.

Skip to content


Dekan Fakultas Hukum
Dr. M. Citra Ramadhan, SH, M.H


Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Anggreni Atmei Lubis, SH, M.Hum
Wakil Dekan Bidang Inovasi, Kemahasiswaan dan Alumni
Nanang Tomi Sitorus, SH, M.H

Pengukuhan Paguyuban Advokat A... -- March 12, 2022

Pengumuman Daftar Dosen PA Sem... -- March 8, 2022

Pengumuman Pengisian KRS ONLIN... -- March 4, 2022

Pengumuman Pendaftaran Klinis ... -- February 24, 2022

Pengumuman Pendaftaran Praktik... -- February 23, 2022

Pengumuman Pelaksanaan Praktik... -- February 18, 2022

Hakim MK Dr. Daniel Yusmic P F... -- February 17, 2022

Universitas Medan Area Meraih ... -- February 16, 2022

Beasiswa Bank Indonesia 2021/2... -- February 9, 2022

UMA Terbaik Peringkat 1 dalam ... -- January 18, 2022

  • Youtube

  • Twitter

  • Facebook

  • Instagram

Pengembangan bioteknologi bermacam-macam pengelompokannya berdasarkan warna. Bioteknologi biru [bidang kelautan atau aquatik], bioteknologi hijau [bidang pertanian dan peternakan], bioteknologi putih atau abu-abu [bidang industri atau pengolahan produksi produk], bioteknologi merah [bidang medis atau kesehatan]. Kali ini biotektonologi yang akan dibahas mengenai dampak bioteknologi merah atau bioteknologi kesehatan.

Bioteknologi memang membantu kita dan para medis namun harus dipikirkan dampak jangka panjang dan dampak keterkaitan dengan lingkungan baik unsur lingkungan biotik maupun abiotik juga bidang lain. Berikut dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan baik positif maupun negatif.

Dampak Positif Bioteknologi Bidang Kesehatan

1. Bioteknologi Sebagai Cikal Bakal Pengembangan Medis Modern

Bioteknologi di bidang kesehatan diawali dengan ditemukannya vaksin, zat insulin dan antibiotik yang bentuk nya masih sederhana dan proses produksi yang masih sedikit dan terbatas. Akhirnya seorang ilmuan Louis Pasteur mengembangkan bioreaktor sebagai cikal bakal berbagai macam obat sekarang yang dapat diproduksi massal.

Fungsi awal antibiotik, insulin dan vaksin:

  • Antibiotik merupakan zat kimia yang berasal dari mikroorganisme terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri atau mikroorganisme yang lain yang merugikan tubuh. Tahun 1929 Alexander Fleming menemukan antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum. Senyawa antibiotik jamur ini efektif melawan bakteri gram positif seperti pneumokokus dan beberapa
  • Ekstraksi insulin dahulu didapat dari pankreas babi atau lembu fungsinya untuk memerangi diabetes. Banyak memakan biaya dan efeknya insulin mengakibatkan hipersensitivitas maupun resistensi. Pengembangan rekayasa genetika saat ini insulin dikembangkan dengan bakteri yaitu dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin manusia pada bakteri.
  • Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah dilemahkan untuk sistem kekebalan tubuh akan membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

2. Membantu Kemajuan Teknologi Pengobatan

Saat ini banyak kemajuan teknologi untuk mengembangkan bioteknologi pengobatan dengan cara proses rekayasa genetika, kultur jaringan tubuh, DNA rekombinan, pengembangan sel induk kloning dan lain lain. Perkembangan kemajuan teknologi pengobatan dengan bioteknologi modern:

  • Antibiotika untuk pengobatan jadi lebih murah dan mudah di dapat
  • Penemuan vaksin-vaksin yang mampu melawan virus penyakit dalam tubuh. contohnya adalah vaksin malaria, hepatitis, rabies dan penyakit menular lainnya.
  • Metode pengobatan cangkok yang telah disempurnakan yang telah dilakukan penyesuaian.

3. Terciptanya Produk Hormon yang Murah dan Terjangkau

Hormon insulin saat ini tidak lagi menggunakan ekstraksi pankreas babi atau lembu menggunakan bioteknologi rekayasa genetika dengan menyisipkan bakteri Escherichia coli dengan gen pembentuk insulin pada manusia. Bakteri ini mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang dibentuk bakteri ini dapat digunakan mengobati diabetes. Tidak menimbulkan efek negatif didalam tubuh manusia tidak seperti insulin hewani.

Baca juga:

  • Gangguan Pada Sistem Pernapasan
  • Organ-Organ Pernapasan

4. Terciptanya Sistem Kekebalan yang Melindungi Tubuh dari Infeksi Bakteri dan Menyembuhkan Tumor/Kanker

  • Antibodi berfungsi melindungi tubuh dari infeksi bakteri berupa protein yang didapat dari sistem kekebalan tubuh. Bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetika dapat dibentuk antibodi monoklonal. Antibodi monoklonal akan menciptakan antibodi yang dapat menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat. Sistem kerjanya yaitu dengan menggabungkan antara sel penghasil antibodi dan sel yang terkena penyakit. Sel yang biasa digunakan adalah sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia [sebagai antigen penghasil antibodi].
  • Satu lagi penemuan bidang medis yang produksinya dilakukan dengan rekayasa genetika yaitu interferon. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan menggunakan senyawa kimia dan mengatasi infeksi.

Dampak Negatif Bioteknologi Bidang Kesehatan

  1. Menyebabkan alergi
  2. Dapat menyerang sistem imunitas manusia
  3. Beberapa Produk Transgenik bisa mengakibatkan kebal terhadap obat antibiotik
  4. Keracunan
  5. Munculnya penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit tertentu

Baca juga:

  • Organ-organ Pencernaan Manusia
  • Penyakit Reproduksi Manusia

Uraian di atas menjelaskan mengenai dampak bioteknologi dalam bidang kesehatan. Semoga dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat.

Video yang berhubungan

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peningkatan alat-alat biologis, manusia mulai mengembangkan bioteknologi untuk mengatasi berbagai masalah di berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, setiap teknologi yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan dirasakan manusia di kehidupan yang akan datang. Nah, bicara mengenai dampak, kira-kira dampak negatif apa saja ya yang ditimbulkan oleh bioteknologi.

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan beberapa manfaat atau dampak positif bioteknologi di beberapa bidang kehidupan, seperti meningkatkan hasil produksi dalam bidang pangan, pertanian, dan peternakan; mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme; meningkatkan jumlah spesies lewat kultur jaringan; dan menghasilkan vaksin dengan bantuan virus.

Namun, ada beberapa dampak negatif bioteknologi yang perlu diketahui dan diwaspadai karena bisa membahayakan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setidaknya ada lima dampak negatif bioteknologi yang akan dirasakan ke depannya jika kita terus bergantung pada kemajuan teknologi, diantaranya:

  1. Berkurangnya Keragaman Makhluk Hidup

Dampak negatif bioteknologi ini bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis-jenis makhluk hidup yang berada di suatu wilayah. Hal ini disebabkan dengan adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun hewan yang akan menghasilkan anakan/ keturunan seragam, malah akan mengurangi keanekaragaman organisme.

(Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Bioteknologi Konvensional?)

  1. Terganggungnya Keseimbangan Alam

Akibat terjadinya pelepasan organisme transgenik ke lingkungan maka keseimbangan alam menjadi terganggu dan jika dibiarkan hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya, adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Penyakit

Dampak negative bioteknologi lainnya, karena produk transgenik dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan,, minuman, maupun obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

  1. Berpotensi Menimbulkan Wabah

Salah satu manfaat bioteknologi agar bisa diagnose dan penyembuhan penyakit dengan melakukan teknik DNA rekombinan dan memanfaatkan metode PCR atau teknik perbanyakan DNA secara in vitro dengan polimerisasi secara berulang-ulang. Sayangnya, Teknik DNA rekombinan yang menggunakan mikroba patogen tersebut dapat menyebabkan wabah jika mikroba tersebut lepas ke lingkungan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Isu Etis

Teknik kloning mendatangkan perdebatan karena dianggap melanggar isu etis. Dalam menggunakan organisme transgenik kita harus memperhatikan standar bioetika. Standar bioetika diperlukan untuk mengevaluasi moralitas aktovitas manusia, mengatur manipulasi organisme hidup serta mengontrol efek berbahaya dari modifikasi genetic pada ekosistem.