Sebutkan 3 barang yang diekspor oleh bangsa Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor sepanjang November 2019 mencapai US$ 14,01 miliar. Realisasi ini turun 6,17% dibandingkan Oktober 2019 dan juga turun 5,67% dibandingkan November 2018.Sedangkan, nilai impor Indonesia sepanjang November 2019 tercatat sebesar US$ 15,34 miliar. Nilai ini naik 3,94% dibandingkan Oktober 2019, sedangkan dibandingkan November 2018 turun 9,24%.Kepala BPS Suharyanto mengatakan, yang mengalami penurunan adalah ekspor non migas sebesar 7,92% mencapai US$ 12,90 miliar dibandingkan dengan Oktober 2019. Begitu juga dengan November 2018 turun 4,68%.

Sebutkan 3 barang yang diekspor oleh bangsa Indonesia
Foto: Berita Resmi Statistik./Lidya Kembaren

Ia menjelaskan, adapun penurunan terbesar ekspor non migas terjadi pada bijih, terak dan abu logam. Sedangkan peningkatan ekspor terbesar adalah minyak hewan nabati hingga besi dan baja.Dilihat dari sektornya, nilai ekspor migas tercatat US$ 1,11 miliar, yakni mengalami kenaikan 20,665 dibandingkan dengan Oktober 2019. Sedangkan dengan November 2018 turun 15,81%.Ekspor sektor pertanian nilainya mencapai US$ 330 juta, turun 1,55% dibandingkan Oktober 2019 dan naik 4,42% dibandingkan dengan November 2018.Sektor industri pengolahan ekspornya tercatat US$ 10,58 miliar yakni mengalami penurunan baik dibandingkan Oktober 2019 dan juga November 2018 masing-masing turun 6,78% dan 1,66%.Sedangkan ekspor dari sektor pertambangan dan lainnya mencapai US$ 1,99 miliar yang mengalami penurunan 14,45% dibandingkan dengan Oktober 2019 dan turun 19,09% dibandingkan November 2018.Sementara itu, untuk total impor terdiri dari sektor konsumsi tercatat US$ 1,67 miliar, bahan baku US$ 11,17 miliar dan barang modal US$ 2,5 miliar.Menurutnya, beberapa barang yang mengalami kenaikan dari sektor konsumsi adalah buah-buahan seperti apel dan jeruk mandarin dari China dan gula rafinasi dari Thailand.

Sedangkan, dari barang modal juga ada kenaikan impor notebook dari China dan beberapa peralatan elektrik dari Perencis dan AS. Adapun impor laptop pada November 2019 tercatat US$ 123,2 juta atau meningkat atau naik 53% dibandingkan Oktober 2019 yang tercatat US$ 80,4 juta.

Berikut 10 barang utama yang di ekspor pada November 2019:

1. Bahan bakar mineral US$ 1,76 miliar turun 7,3%

2. Lemak dan minyak nabati US$ 1,64 miliar naik 8,69%

3. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 770 juta turun 3,46%

4. Kendaraan dan bagiannya US$ 701 juta turun 14,84%

5. Besi dan baja US$ 622 juta turun 21,35%

6. Logam mulia, perhiasaan dan permata US$ 437 juta turun 19,4%

7. Karet US$ 440 juta turun 12,18%

8. Mesin dan perlengkapan mekanis US$ 447 juta turun 14,35%

9. Pakaian dan aksesorisnya US$ 343 juta naik 7,46%

10. Alas kaki US$ 382 juta turun 7%

Berikut 10 barang utama yang di impor Indonesia pada November 2019:

1. Mesin dan peralatan mekanis US$ 2,3 miliar

2. Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1,95 miliar

3. Besi dan baja US$ 960,7 juta

4. Kendaraan dan bagiannya US$ 692,7 juta

5. Serelia US$ 235,9 juta

6. Ampas atau sisi industri makanan US$ 214,5 juta

7. Logam mulia, perhiasaan dan permata US$ 139 juta

8. Gula dan kembang gula US$ 89,2 juta

9. Bahan bakar mineral US$ 292,4 juta


(tas/tas)

PORTAL SULUT - Meningkatnya pengaruh teknologi pada zaman modern sangat berpengaruh pada perkembangan perekonomian pada suatu negara.

Dalam meningkatkan perekonomianya, semua negara berlomba-lomba untuk masuk pada kanca perdagangan internasional dengan cara melakukan ekspor.

Ekspor merupakan suatu kegiatan pemindahan barang dari tempat asal ke tempat lain. Dalam dunia perdagangan, pengertian ekspor adalah proses pengiriman atau penjualan barang dari dalam negeri dengan tujuan luar negeri.

Baca Juga: BPUM Sudah Cair! Presiden Jokowi Serahkan BLT UMKM Rp1,2 Juta, Cek Apakah Anda Termasuk?

Melakuakn ekspor dapat Menambah devisa negara karena ketika ada barang ekspor otomatis akan meningkatkan ekonomi negara sehingga menambah devisa negara indonesia.

Ekspor juga dapat meningkatkan hubungan Kerjasama karena semakin seringnya ekspor otomatis akan semakin menambah hubungan kerjasama yang baik karena saling membutuhkan.

Dilansir dalam ppei.kemendag.go.id berikut merupakan 10 produk utama Indonesia yang di eksport :
1. Udang
Negara tujuan ekspor :
Japan, Hong Kong, China, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, South Korea, Vietnam, USA, Belgium, England, Spain, French, Canada, Dutch, Italy, German.Japan, Hongkong, Cina, Singapore, Malaysia, Australia, Taiwan, Thailand, Korea Selatan, Vietnam, USA, Belgia, Inggris, Spanyol, Prancis, Kanada, Belanda, Itali, Jerman.

2. Kopi
Negara tujuan ekspor :
Brazil, Spain, Italy, Turk, Argentina, USA, England, India, China, Thailand, Japan, Vietnam, Pakistan, Malaysia, Hong Kong, Sri Lanka, Bangladesh, I gypt, Iran.

3. Minyak Kelapa Sawit
Negara tujuan ekspor :
India, China, Malaysia, Pakistan, Singapore, Banglades, Vietnam, Yordania, Tanzania, Afrika Selatan, Mesir, Iran, Mozambik, Jerman, Spanyol, Itali, Turki, Rusia, USA.


Page 2

Baca Juga: Cara Lolos Kartu Prakerja Gelombang 18, Simak Persayaratan dan Daftarnya

4. Kakao
Negara tujuan ekspor :
Malaysia, Singapore, Thailand, China, India, Japan, Philippine, Taiwan, Sri Lanka, USA, Brazil, Canada, German, Dutch, Russia, Swiss, Belgium, England, Moli.Malaysia, singapur

5. Karet dan Produk Karet
Negara tujuan ekspor :
Japan, Malaysia, Philippine, Australia, Thailand, Singapore, Hong Kong, Taiwan, Sri Lanka, South Korea, USA, England, German, Belgium, Italy, Dutch, Canada, PCA, Saudi Arabia, Egypt.

6. TPT
Negara tujuan ekspor :
USA, England, German, Panama, Italy, Canada, Mexico, Dutch, Spain, French, Japan, Australia, Singapore, Hong Kong, Sri Lanka, South Korea, PCA, Saudi Arabia, Ethiopia, Nigeria, Kenya, Tunisia, Sudan.

7. Alas Kaki
Negara tujuan ekspor :
USA, Belgium, England, French, Italy, German, Mexico, Spain, Canada, Chili, Panama, Turk, Japan, Malaysia, Thailand, South Korea, Australia, China, Hong Kong.

8. Elektronika
Negara tujuan ekspor :
Japan, Taiwan, South Korea, China, Malaysia, Hong Kong, Australia, Singapore, Thailand, Vietnam, German, Dutch, Italy, Belgium, Poland, USA, England, Denmark, French, Yunani.

Baca Juga: Aturan Baru bagi Pemilik Depot Air Minum Isi Ulang, yang Melanggar Bisa Terkena Pidana

9. Komponen Kendaraan Bermotor
Negara tujuan ekspor :
USA, French, England, German, China, Malaysia, Vietnam, Australia, Hong Kong, Japan, Singapore, Thailand, Sri Lanka, India, Pakistan, Philippine, USA, Canada, Belgium, Turk, PEA, South Africa, Iran, Saudi Arabia.

10. Furniture
Negara tujuan ekspor :
USA, French, England, Dutch, Belgium, Spain, German, Italy, Canada, Denmark, Sweden, Japan, Australia, Malaysia, Singapore, South Korean, Taiwan, China, PPCA, South Africa.***

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211223135555-97-737817/komoditas-ekspor-unggulan-indonesia-sawit-hingga-batu-bara

Indonesia memiliki sejumlah komoditas ekspor unggulan di pasar global. Secara garis besar, Badan Pusat Statistik (BPS) mengategorikan komoditas ekspor Indonesia menjadi dua, yakni minyak dan gas (migas) dan nonmigas.

Kinerja ekspor Indonesia diumumkan setiap bulannya oleh BPS. Apabila ekspor lebih besar daripada impor, maka Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan. Sebaliknya, apabila nilai impor lebih tinggi, maka neraca perdagangan mengalami defisit.

Untuk memudahkan pendataan, BPS menggolongkan setiap komoditas berdasarkan kode barang yang sistematis sesuai dengan standar internasional, yakni kode Harmonized System (HS). Tidak hanya keperluan data statistik, kode HS juga berfungsi untuk mempermudah sistem tarif, transaksi perdagangan, pengangkutan, dan lainnya. Saat ini, terdapat ribuan kode HS untuk masing-masing komoditas yang bisa diakses melalui laman resmi BPS, serta diperbaharui secara berkala. Dari ribuan produk ekspor Indonesia tersebut, berikut daftar komoditas ekspor Indonesia paling unggul di pasar global.

Komoditas Ekspor Nonmigas

Ekspor nonmigas masih mendominasi total ekspor Indonesia, yakni mencapai US$22,84 miliar pada November 2021. Komoditas unggulan dalam ekspor nonmigas meliputi:

1. Kelapa sawit

Indonesia dikenal sebagai raja sawit dunia karena menguasai sekitar 55 persen pangsa pasar ekspor sawit global. Tahun lalu, data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 34 juta ton senilai US$22,97 miliar. Kelapa sawit dan turunannya masuk dalam golongan barang lemak dan minyak hewan/nabati. BPS mencatat capaian ekspor golongan barang ini paling tinggi dalam kategori ekspor nonmigas. Minyak sawit banyak diekspor ke China, India, Eropa, dan lainnya.

2. Batu bara

Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India. Produksi batu bara bisa mencapai lebih dari 500 juta ton per tahun, sementara permintaan domestik masih rendah, sehingga sebagian besar batu bara atau sekitar 70 persen batu bara nasional dikirim ke luar negeri. Kementerian ESDM mencatat realisasi ekspor batu bara Indonesia pada 2020, yakni 405 juta ton atau melebihi target ekspor (102,5 persen) yang ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton. Sepuluh negara tujuan ekspor batu bara meliputi China, India, Filipina, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, Thailand, dan Bangladesh.

3. Besi dan baja Besi dan baja menempati posisi ketiga ekspor komoditas nonmigas setelah lemak dan minyak hewan/nabati serta bahan bakar mineral. Pada November 2021, ekspor besi dan baja mencapai US$276 juta. Pemerintah terus mendorong ekspor besi dan baja melalui program hilirisasi atau pengolahan bijih nikel menjadi besi dan baja. Produk besi dan baja buatan Indonesia diekspor ke sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, India, Singapura, Thailand, Australia, Malaysia, UEA, Taiwan, AS, dan lainnya.

4. Karet

Karet merupakan salah satu produk pertanian unggulan ekspor Indonesia. Pada 2020, BPS mencatat Indonesia berhasil mengekspor sekitar 2,2 juta ton karet ke mancanegara senilai US$2,9 miliar. Negara utama tujuan ekspor karet dan barang dari karet meliputi AS, Jepang, China, India, Korea Selatan, Brasil, Kanada, Jerman, Belgia, Turki, dan lainnya.

5. Kopi, teh, dan kakao

Kopi, teh, dan kakao merupakan produk pertanian Indonesia yang unggul di pasar ekspor. Indonesia mengirim produk kopi, teh, dan kakao ke sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, India, Mesir, AS, Inggris, Italia, dan sebagainya.

6. Alas kaki

Tak hanya sektor perkebunan dan pertambangan, Indonesia juga mengekspor produk industri. Salah satu produk hasil industri unggulan ekspor adalah alas kaki. Produk alas kaki yang dikirim ke mancanegara ini meliputi sepatu olahraga, sepatu teknik lapangan, sepatu keperluan industri, serta alas kaki untuk keperluan sehari-hari. Produk alas kaki Indonesia dijual ke berbagai negara meliputi, AS, Belgia, China, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, Korea Selatan, Italia, Meksiko, dan sebagainya.

Komoditas Ekspor Migas

Kontribusi ekspor migas masih cenderung lebih rendah dibandingkan produk nonmigas. Pada November 2021, kontribusi ekspor nonmigas adalah US$21,51 miliar. Komoditas unggulan ekspor migas Indonesia minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Contoh produk migas yang dikirim PT Pertamina (Persero) ke mancanegara meliputi avtur, pelumas, High Speed Diesel (HSD), Marine Fuel Oil (MFO), dan lainnya. Selain komoditas di atas masih banyak barang ekspor Indonesia lainnya. Dari sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan meliputi: kayu dan barang dari kayu, ikan, udang, rempah-rempah, tembakau, kapas. Sedangkan, produk ekspor dari sektor industri mencakup: kertas/karton, berbagai produk kimia, pakai jadi, plastik, bubur kayu (pulp), mesin, perabot rumah, makanan olahan, dan sebagainya. Adapun ekspor produk pertambangan meliputi: tembaga, emas, timah, nikel, aluminium, dan sebagainya.

Demikian, daftar komoditas ekspor Indonesia yang unggul di pasar global. Saat ini, pemerintah tengah mendorong program hilirisasi untuk mengolah produk mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi agar produk ekspor memiliki nilai tambah.