Sebutkan empat faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk

JAKARTA - Beragam faktor yang mempengaruhi mutu penduduk Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saat ini, jumlah penduduk di Indonesia yang banyak tentu akan mempengaruhi mutu atau kualitas penduduknya.

Sebab, Kualitas penduduk suatu negara tentu akan mencerminkan tingkat kemajuan sebuah negara. Kualitas penduduk berkaitan dengan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mutu penduduk suatu negara, termasuk Indonesia.

Berikut faktor yang mempengaruhi mutu penduduk Indonesia yang dirangkum Okezone:

1. Pendapatan Perkapita Penduduk

Pendapatan perkapita penduduk salah satu acuan dalam melihat suatu mutu negara.

Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata dari penduduknya selama satu tahun.Jika pendapatan perkapita suatu negara tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan mutu penduduknya juga tinggi.

Selain itu, meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dengan menaikan  pertumbuhan Product Domestic Bruto (PDB), dengan mendorong konsumsi pemerintah lebih tinggi, investasi lebih tinggi dan ekspor dikurangi impor.

2. Tingkat Pendidikan

Kualitas pendidikan juga menjadi acuan untuk melihat mutu kualitas negara. Jika, masyarakat atau penduduk yang memiliki berpendidikan tinggi  diharapkan mampu mengolah sumber daya alam yang ada. Sebab, pengolahan sumber daya alam digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.

3. Tingkat Kesehatan

Faktor kesehatan memegang peran yang sangat krusial. Kesehatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas produktif dan kinerjanya. Jika,  tingkat kesehatan kurang, maka akan sangat mempengaruhi mutu penduduk.

Melihat dari tiga faktor tersebut, pemerintah telah menyiapkan beberapa upaya untuk meningkatkan mutu penduduk di Indonesia. Seperti adanya wajib sekolah 12 tahun, bantuan pendidikan bagi siswa kurang mampu,  pemerataan fasilitas kesehatan, adanya program perbaikan gizi bagi baita, memperluas lapangan pekerjaan, mendukung pengusaha-pengusaha kecil,  meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam, pemberian beasiswa, pemerataan fasilitas pendidikan, mengoptimalkan peran BUMN,  dan lain-lain.

Nah, itulah informasi yang dapat Okezone sampaikan mengenai faktor yang mempengaruhi mutu penduduk Indonesia. (RIN)

adjar.id – Kualitas penduduk yang dimiliki oleh suatu negara mencerminkan tingkat kemajuan dari negara tersebut.

Nah, hal ini berkaitan dengan kemampuan penduduk dalam mengolah atau memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk kesejahterannya.

Adjarian, kali ini kita akan membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kualitas penduduk khususnya Indonesia yang merupakan materi geografi kelas 11.

Baca Juga: Jenis Klasifikasi Komposisi Penduduk, Materi Geografi Kelas 11 SMA

Ada beberapa faktor yang memengaruhi tingkat kualitas penduduk yang di miliki suatu daerah salah satunya bisa dari tingkat pendidikan.

O iya, kualitas penduduk sendiri merupakan suatu taraf hidup bagi para penduduk yang ada kaitannya dengan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jadi, apabila kualitas penduduk tinggi, maka taraf hidupnya juga akan tinggi sehingga segala kebutuhan bisa mudah terpenuhi.

Nah, sekarang kita simak penjelas mengenai faktor-faktor yang memengaruhinya, yuk!

“Kualitas suatu penduduk memengaruhi tingkat kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.”

Faktor-Faktor yang Memengaruhi

Terdapat tiga faktor yang memengaruhi kualitas suatu penduduk di Indonesia, yaitu:

1. Tingkat Pendapatan Penduduk

Tingkat pendapatan penduduk bisa diukur dari suatu besar pendapatan per kapita dari suau negara.

Nah, pendapatan per kapita sendiri adalah suatu pendapatan yang diperoleh oleh rata-rata penduduk selama satu tahun.

O iya, untuk melihat tingkat kesejahteraan dan juga kemajuan perekonomian negara, kita bisa melihatkan dari pendapatan per kapita negara tersebut.

Baca Juga: Sumber Data Kependudukan Masyarakat di Indonesia, Salah Satunya Sensus

Jika, pendapatan per kapitanya tinggi, maka tingkat kesejahteraan penduduknya bisa menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Nah, untuk menghitung pendapatan perkapita ada rumusnya juga, lo yaitu PCI = GNP/P.

PCI merupakan capita income atau pendapatan per kapita, GNP merupakan gross national product atau pendapatan nasional penduduk, dan P adalah jumlah penduduk itu sendiri.

Bank Dunia sendiri telah mengklasifikasikan negara-negara berdasarkan rendah tingginya pendapatan per kapita dalam lima kategori, yaitu:

“Pendapatan per kapita yang diperoleh bisa menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan suatu negara.”

a. Kelompok negara berpendapatan rendah yang merupakan negara-negara yang memiliki PNB per kapita yaitu 520 US Dollar atau kurang dari itu.

b. Kelompok negara yang memiliki pendapatan menengah ke bawah, yang merupakan negara-negara dengan PNB per kapita antara 521 US Dollar sampai 1,740 US Dollar.

c. Kelompok negara yang memiliki pendapatan menengah, yang merupakan negara-negara dengan PNB per kapita antara 1,741 US Dollar sampai 2,990 US Dollar.

d. Kelompok Negara yang memiliki pendapatan menegah ke atas, yang merupakan negara-negara dengan PNB per kapita antara 2,991 US Dollar sampai 4,870 US Dollar.

Baca Juga: Faktor-Faktor Antroposfer, Materi Geografi Kelas 11 SMA

e. Kelompok negara yang memiliki pendapatan tinggi, yang merupakan negara-negara dengan PNB per kapita antara 4,871 US Dollar sampai 25,480 US Dollar atau lebih dari itu.

2. Tingkat Pendidikan

pxhere

Salah satu yang memengaruhi kualitas penduduk suatu negara adalah tingkat pendidikan para penduduknya.

Pendidikan menjadi kunci bagi suatu negara untuk mencapai kemajuan, di mana tingkat kemajuan ekonomi suatu negara bergantung kepada tingkat pendidikan dari penduduknya.

Jadi, negara memiliki kewajiban untuk meningkatkan pendidikan penduduknya agar kualitas penduduk negara menjadi lebih baik.

Ketika tingkat pendidikan para penduduk meningkat maka kemampuan penduduk dalam mengolah sumber daya alam yang dimiliki juga ikut meningkat. 

“Indonesia termasuk ke dalam kelompok negara menengah ke bawah karena masih kurangkan pengelolaan akan sumber daya alam di Indonesia.”

Tujuan pengelolaan sumber daya alam itu sendiri yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk negara itu sendiri. 

3. Tingkat Kesehatan

Tingkat kesehatan juga memengaruhi kualitas penduduk terhadap produktivitas dan kinerja dari seseorang.

Nah, kita bisa melihat tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk suatu negara dari besarnya angka kematian bayi dan ibu saat melahirkan.

Jadi, semakin rendah angka kematian maka semakin tinggi tingkat kesehatan dari negara tersebut.

Baca Juga: Mengenal Jumlah, Kepadatan, dan Pertambahan Penduduk di Indonesia

Adanya lingkungan yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kesehatan penduduk.

Pemerintah Indonesia melakukan beberapa kegiatan untuk meningkatkan kesehatan penduduk yaitu dengan adanya program perbaikan gizi bagi balita.

Selain itu, ada diberlakukan upaya berperilaku hidup sehat serta menambah sarana dan prasarana kesehatan di setiap daerah.

Nah, Adjarian itulah beberapa faktor yang memengaruhi kualitas penduduk khususnya di Indonesia yang salah satunya berupa tingkat pendapatan penduduk.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

Yuk, tonton juga video berikut ini!

KOMPAS.com – Tingkat kemajuan sebuah negara salah satunya dapat dilihat dari kualitas penduduk negara tersebut.

Kualitas penduduk berhubungan dengan kemampuan penduduk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Terdapat tiga faktor pembentuk kualitas penduduk yang baik, berikut penjelasannya:

• Tingkat pendapatan penduduk

Tingkat pendapatan penduduk dapat diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Dilansir dari buku Dinamika Kependudukan (2015) karya Eka Susi Sulistyowati, pendapatan per kapita merupakan jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara.

Baca juga: Pendapatan Per Kapita, Pendapatan Nasional yang Dibagi Jumlah Penduduk

Pendapatan per kapita diperoleh dari besarnya pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi dengan jumlah penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka akan semakin tinggi tingkat kesejahteraan penduduknya.

Pendapatan per kapita Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain pendidikan masyarakat yang masih rendah, jumlah penduduk terlalu banyak, minimnya lapangan pekerjan, kurangnya tenaga ahli, dan sebagainya.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia. Kesehatan berpengaruh langsung terhadap kinerja dan produktivitas penduduk.

Tingkat kesehatan biasanya diukur dari angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Tingginya angka kematian bayi merupakan indikator rendahnya kesehatan lingkungan dan masyarakat.

Sementara itu, angka harapan hidup berhubungan dengan sarana prasarana kesehatan di sebuah daerah.

Baca juga: Dampak Migrasi Penduduk

Apabila angka harapan hidup di suatu negara tinggi, maka bisa dipastikan bahwa kualitas layanan kesehatan di negara tersebut juga tinggi.

Dalam buku Permasalahan Penduduk (2019) karya Nova Tri Pamungkas, dijelaskan bahwa ada lima faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas kesehatan suatu daerah.

Faktor tersebut antara lain:

1. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan
2. Gizi rendah
3. Keberadaan penyakit menular
4. Sarana dan pelayanan kesehatan kurang memadai
5. Air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari kurang

Pendidikan merupakan aspek utama penentu kehidupan manusia yang lebih baik. Struktur kependudukan dengan tingkat pendidikan yang baik, cenderung memperlihatkan ciri kehidupan yang baik pula.

Baca juga: Jumlah Penduduk Dunia 2020

Dilansir dari buku Pengantar Studi Kependudukan (2017) karya Musliadi, pendidikan berhubungan erat dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tingkat pendidikan yang tinggi membuat penduduk dapat mengolah sumber daya alam yang dimiliki dengan baik.

Kemampuan untuk mengolah sumber daya alam dengan baik juga berdampak pada meningkatnya taraf hidup penduduk. Sayangnya, tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah.

Hal tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain jumlah sarana dan prasarana pendidikan yang masih sedikit, tingkat pendapatan penduduk masih rendah, dan kesadaran masyarakat untuk sekolah pun masih rendah.