Sebutkan pakan yang dapat diberikan pada benih ikan yang berumur 4-5 hari!

Sebutkan pakan yang dapat diberikan pada benih ikan yang berumur 4-5 hari!


Apakah anda mengetahui apakah itu pakan buatan? Pakan buatan adalah pakan yang dibuat oleh manusia untuk ikan/biota air peliharaan yang berasal dari berbagai macam bahan baku yang mempunyai kandungan gizi yang baik sesuai dengan kebutuhan ikan dan dalam pembuatannya sangat memperhatikan sifat dan ukuran ikan. Pakan buatan dibuat oleh manusia untuk mengantisipasi kekurangan pakan yang berasal dari alam yang kontinuitas produksinya tidak dapat dipastikan. Dengan membuat pakan buatan diharapkan jumlah pakan yang dibutuhkan oleh ikan akan terpenuhi setiap saat. Apakah zat gizi itu? Mari kita diskusikan. Sebelum mendiskusikan tentang zat gizi kita pelajari terlebih dahulu tentang kriteria pakan buatan yang baik.

Pakan buatan yang berkualitas baik harus memenuhi kriteria-kriteria seperti:

· Kandungan gizi pakan terutama protein harus sesuai dengan kebutuhan ikan/biota air

· Diameter pakan harus lebih kecil dari ukuran bukaan mulut ikan/biota air

· Pakan mudah dicerna

· Kandungan nutrisi pakan mudah diserap tubuh

· Memiliki rasa yang disukai ikan

· Kandungan abunya rendah

· Tingkat efektivitasnya tinggi

Sebelum melakukan pembuatan pakan ikan harus dipahami terlebih dahulu tentang jenis-jenis pakan yang dapat diberikan kepada ikan budidaya. Pengelompokkan jenis-jenis pakan ikan dapat dibuat berdasarkan bentuk, berdasarkan kandungan airnya, berdasarkan sumber dan berdasarkan konstribusinya pada pertumbuhan ikan. Jenis-jenis pakan buatan berdasarkan bentuk antara lain adalah:

1. Bentuk larutan

Digunakan sebagai pakan burayak ikan (berumur 2 - 20 hari). Larutan ada 2 macam, yaitu: 1) Emulsi, bahan yang terlarut menyatu dengan air pelarutnya; 2) Suspensi, bahan yang terlarut tidak menyatu dengan air pelarutnya. Bentuk larutan ini biasanya diberikan pada saat larva dengan komposisi bahan baku yang utama adalah kuning telur bebek atau ayam dengan tambahan vitamin dan mineral.

2. Bentuk tepung/meals

Digunakan sebagai pakan larva sampai benih (berumur 2-40 hari). Tepung halus diperoleh dari remah yang dihancurkan atau dibuat komposisi dari berbagai sumber bahan baku seperti menyusun formulasi pakan , dan biasanya diberikan pada larva sampai benih ikan.

3. Bentuk butiran/granules.

Digunakan sebagai pakan benih gelondongan (berumur 40-80 hari). Tepung kasar juga diperoleh dari remah yang dihancurkan atau dibuat sama seperti membuat formulasi pakan lengkap dan bentuknya dibuat menjadi butiran.

4. Bentuk remahan/crumble.

Digunakan sebagai pakan gelondongan besar/ikan tanggung (berumur 80-120 hari). Remah berasal dari pellet yang dihancurkan menjadi butiran kasar.

5. Bentuk lembaran/flake.

Biasa diberikan pada ikan hias atau ikan laut dan dibuat dari berbagai bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan dan pada saat akan dibentuk dapat menggunakan peralatan pencetak untuk bentuk lembaran atau secara sederhana dengan cara membuat komposisi pakan kemudian komposisi berbagai bahan baku tersebut dibuat emulsi yang kemudian dihamparkan di atas alas aluminium atau seng dan dikeringkan, kemudian diremas-remas.

6. Bentuk pellet tenggelam/ sinking.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di dalam perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi dari ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50%nya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram dan berumur > 120 hari. 

7. Bentuk pellet terapung/floating.

Biasa digunakan untuk kegiatan pembesaran ikan air tawar maupun ikan air laut yang mempunyai kebiasaan tingkah laku ikan tersebut berenang di permukaan perairan. Ukuran ikan yang mengkonsumsi pakan bentuk pellet bervariasi tergantung pada ukuran bukaan mulut ikan/biota air. Jika ukuran bukaan mulut lebih dari 2 mm maka ukuran pelet yang dibuat biasanya 50% dari ukuran bukaan mulutnya yaitu 1 mm. Bentuk pellet ini juga dapat digunakan sebagai pakan ikan dewasa yang sudah mempunyai berat > 60-75 gram perekor dan berumur > 120 hari.

Jenis pakan ikan berdasarkan kandungan airnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Pakan basah yaitu pakan yang mengandung air biasanya lebih dari 50%. Pakan basah biasanya terdiri dari pakan segar atau pakan beku, berupa cincangan atau gilingan daging ikan yang tidak bernilai ekonomis. Jenis pakan ini biasa diberikan kepada induk-induk ikan laut/udang, contoh pakan basah antara lain adalah cincangan daging cumi-cumi atau ikan laut.

2. Pakan lembab yaitu pakan yang mengandung air berkisar antara 20 - 40%. Pakan lembab dibuat sebagai alternatif dari pakan basah yang banyak kekurangannya antara lain dapat mencemari perairan dan kekurangan asam amino tertentu. Pakan lembab ini dibuat dengan komposisi pakan sesuai kebutuhan ikan tetapi dalam prosesnya tidak dilakukan pengeringan, dibiarkan lembab dan disimpan dalam bentuk pasta kemudian dibekukan. Tetapi ada juga pakan basah ini dibuat dengan komposisi ikan yang dipasteurisasi ditambah beberapa tambahan seperti perekat, vitamin dan mineral atau silase ikan yang diberi beberapa komposisi zat tambahan. Pakan lembab ini dapat diberikan pada ukuran ikan dari benih sampai ke pembesaran.

3. Pakan kering yaitu pakan yang mengandung air kurang dari 10%. Jenis pakan ini yang biasa digunakan pada budidaya ikan secara intensif karena sangat mudah dalam proses distribusi, penyimpanan dan penanganannya. Jenis pakan kering ini dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk disesuaikan dengan kebutuhan ikan dan pada setiap tahapan budidaya dapat menggunakan pakan kering ini disesuaikan dengan ukuran dan jenis ikan yang akan mengkonsumsinya.

Jenis pakan ikan berdasarkan sumbernya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami akan dibahas pada artikel-artikel pakan alami.

Jenis pakan ikan berdasarkan konstribusinya dalam menghasilkan penambahan berat badan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Suplementary Feed/pakan suplemen yaitu pakan yang dalam konstribusinya hanya menghasilkan penambahan berat badan kurang dari 50%. Jenis pakan ini biasanya dibuat oleh para pembudidaya ikan dengan mencampurkan beberapa bahan baku tanpa memperhitungkan kandungan proteinnya sehingga kandungan nutrisi dari pakan ini tidak lengkap.

2. Complete Feed/pakan lengkap yaitu pakan yang dalam konstribusinya menghasilkan penambahan berat badan lebih dari 50%. Jenis pakan ini biasanya adalah pakan kering dengan berbagai bentuk dimana komposisi bahan bakunya lengkap sehingga kandungan protein pakan mencukupi kebutuhan ikan yang akan mengkonsumsinya.

Referensi: Produksi Pakan Buatan. Direktorat Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud. 2013

Sebutkan pakan yang dapat diberikan pada benih ikan yang berumur 4-5 hari!

Pakan ikan merupakan salah satu komponen penentu keberhasilan dalam budidaya ikan. Berdasarkan sumbernya, pakan ikan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

  1. Pakan Alami         : merupakan pakan yang disediakan alam dan sudah tersedia didalam kolam, contohnya adalah plankton, baik fito plankton maupun zooplankton, berbagai tumbuhan air (azola, lumut, ganggang, dll) dan binatang air (moina, daphnia, dll).
  2. Pakan Tambahan : merupakan pakan yang ditambahkan dari luar kolam, misalnya daun-daunan, limbah rumah tangga, limbah peternakan dsb.
  3. Pakan Buatan      : merupakan pakan yang disusun berdasarkan formulasi tertentu yang ditujukan untuk memperoleh pakan dengan  kandungan nutrisi dan harga sesuai yang dibutuhkan. 

Pada budidaya intensif, pakan alami dan pakan tambahan cenderung diabaikan, disebabkan karena ketersediaanya yang tidak dapat dipastikan. Pada budidaya semi infensif  pakan tambahan sering diberikan untuk mengurangi biaya operasional pembelian pakan buatan. Sedangkan pada budidaya intensif, pakan yang digunakan mutlak menggunakan pakan buatan, dengan cara ini waktu budidaya dapat dipersingkat, ukuran panen seragam dan cita rasa ikan yang dihasilkan memenuhi standar kebutuhan konsumsi.     

Pakan buatan yang biasanya merupakan pakan pabrikan disusun dari berbagai bahan baku yang ditujukan untuk memenuhi standar nutrisi tertentu. Kandungan utama dalam pakan buatan ini adalah protein, lemak dan karbohidrat. Tinggi rendahnya kandungan protein disesuaikan dengan ikan yang akan diberi pakan. Untuk ikan karnivora seperti Lele dibutuhkan pakan dengan kandungan protein minimal 30 %. Sedangkan untuk kan Nila dan Mas cukup dengan kandungan protein 23-25 % saja. Hal ini disebabkan karena ikan Nila dan Mas mempunyai pencernakan yang mampu mengurai karbohidrat, sedangkan ikan Lele tidak mampu.

Ukuran butiran pakan buatan juga bervariasi, mulai dari yang berbentuk tepung, pasta maupun butiran dengan berbagai ukuran. Hal ini disesuaikan dengan ikan yang akan diberi pakan, misalnya :

  • Pakan tepung  : diberikan pada larva ikan umur 1minggu – 1 bulan,
  • Pakan butiran 0,7; 0,8 mm : diberikan pada larva umur 1 – 2 bulan.
  • Pakan butiran 1 mm : diberikan pada benih ikan ukuran > 2 – 5 cm.
  • Pakan butiran 2 mm : diberkan pada benih ikan ukuran > 5 – 12 cm.
  • Pakan butiran 3 mm : diberikan pada tahap budidaya (pembesaran).
  • Pakan butiran 3 mm, 4 mm dan 5 mm digunakan untuk induk ikan.    

Djoko Susilo Hartono (DISNAKAN 2020)