Sebutkan tembusan surat order pengiriman brainly

Penjelasan dari dokumen yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit dibagi ke dalam empat antara lain : 1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri dari :

a. Surat order pengiriman. b. Tembusan kredit.

c. Surat pengakuan. d. Surat muat.

e. Slip pembungkus. f. Tembusan gudang.

g. Arsip pengendalian pengiriman. h. Arsip index silang. 2. Faktur dan Tembusannya Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. 3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok yang dijual selama periode akuntansi tertentu. 4. Bukti Memorial Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian barang dengan sejenis, jumlah dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut.

3.1.6.2 Prosedur Sistem Akuntansi Penjulan Kredit

Prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penjulan kredit menurut Krismiaji 2012 : 283, yaitu : 1. “Bagian Penjualan. 2. Bagian Kredit. 3. Bagian Gudang. 4. Bagian Pengiriman. 5. Bagian Penagihan. 6. Bagian Piutang.” Penjelasan dari unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit dibagi ke dalam enam unit antara lain : 1. Bagian Penjualan a. Menerima Surat Pesanan Pembelian dari pembeli. b. Atas dasar surat pesanan tersebut, membuat Surat Order Penjualan sebanyak 6 lembar dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1 dan order pelanggan, diserahkan ke bagian penagihan untuk diarsipkan sementara.  Lembar ke-2 diserahkan ke bagian pengiriman.  Lembar ke-3 dan ke-4 dimintakan persetujuan ke bagian kredit.  Lembar ke-5 dikirimkan ke pelanggan.  Lembar ke-6 diarsipkan urut nomor. 2. Bagian Kredit Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang diterima dari bagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan, yang mencakup sejarah kredit dan batas kredit credit limit pelanggan tersebut. Selanjutnya, bagian ini memberikan persetujuan tanda tangan terhadap Surat Order Penjualan tersebut dan meneruskannya ke bagian gudang. 3. Bagian Gudang Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang telah diotorisasi, bagian gudang mempersiapkan barang yang akan dikirim. Selanjutnya bagian ini mendistribusikan Surat Order Penjualan sebagai berikut:  Lembar ke-3 bersama dengan barangnya diserahkan ke bagian pengiriman.  Lembar ke-4 diarsipkan urut nomor. 4. Bagian Pengiriman a. Setelah menerima Surat Order Penjualan yang telah diotorisasi dan barang dari bagian gudang, bagian ini mengeluarkan Surat Order Penjualanlembar ke-2 dari arsipnya. b. Atas dasar kedua dokumen tersebut, bagian ini membuat nota pengiriman sebanyak 3 kembar, dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1 bersama-sama dengan Surat Order Penjualan yang telah diotorisasi, diserahkan ke bagian penagihan.  Lembar ke-2 bersama-sama dengan Surat Order Penjualan lembar ke-2 diarsipkan urut tanggal.  Lembar ke-3 bersama-sama dengan barangnya, dikirimkan kepada pelanggan. 5. Bagian Penagihan a. Setelah menerima Surat Order Penjualanyang telah diotorisasi dan nota pengiriman lembar ke-1 dari bagian pengiriman, bagian ini mengeluarkan Surat Order Penjualan lembar ke-1 dan surat pesanan pembelian pelanggan dari arsipnya. b. Atas dasar keempat dokumen ini, bagian penagihan membuat faktur penjualan sebanyak 3 lembar, dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1, dikirimkan kepada pelanggan.  Lembar ke-2, diserahkan ke bagian piutang.  Lembar ke-3 yang telah diotorisasi, nota pengiriman lembar ke-1, Surat Order Penjualan lembar ke-3 yang telah diotorisasi, nota pengiriman lembar ke-1, surat pesanan pembelian pelanggan, dan Surat Order Penjualan lembar ke- 1, setelah sebelumnya digunakan sebagai dasar untuk mencatat ke jurnal penjualan. 6. Bagian Piutang Setelah menerima faktur penjualan lembar ke-1 dari bagian penagihan, bagian ini memeriksa nomor seri faktur. Selanjutnya bagian ini akan memposting transaksi tersebut ke rekening pelanggan yang bersangkutan, dan mengarsipkan faktur penjualan tersebut urut tanggal. Menurut Krismiaji 2012 : 279 prosedur yang membentuk sistem informasi penjualan kredit dapat dilihat dari flowchart berikut ini yaitu: Penjualan Kredit Gudang Pengiriman Penagihan Piutang OP 1 Order Pembeli 1 Penjualan Order Pembelian NP 3 6 5 4 3 2 Mulai Membuat Order Penjualan Order Pembeli Order 1 Penjualan Setujui Kredit N Ke Pelanggan 4 Mengeluar- kan Barang Order 3 Penjualan N N Buat Nota Pengiriman 4 Order 3 Penjualan 2 Order 3 Penjualan N 2 Nota Pengiriman Mengiirim Barang Order Penjualan Nota Pengiriman T Order 3 Penjualan Buat Faktur Penjualan 3 2 Faktur 1 Penjualan Mencatat dalam jurnal Jurnal Penjualan NP 1 OP 3 N Faktur 1 Penjualan Ke Pemasok Ke Pelanggan Periksa Nomor Seri Posting Kekartu Piutang Kartu Piutang Order 3 Penjualan T Selesai Gambar 3.2 Prosedur Penjualan Kredit

3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek

Contoh faktur Foto: Mirsan Simamora/kumparan

Setiap perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan pembelian tentu memerlukan bukti pengeluaran dalam bentuk catatan transaksi. Catatan ini ada banyak jenisnya, salah satunya adalah faktur.

Faktur adalah catatan yang berisi perincian transaksi penjualan barang atau jasa dalam bentuk jumlah dan harga. Catatan ini umumnya dikeluarkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli.

Faktur bisa digunakan untuk meminta pembayaran kepada pembeli atau hanya untuk meningformasikan tagihan apabila pembayaran dilakukan dengan cara kredit. Selain itu, faktur juga bisa menjadi bahan pertimbangan pembeli untuk meneliti barang-barang yang akan diterimanya.

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang faktur lengkap dengan jenis-jenis dan tembusannya.

Pengertian Faktur dan Jenis-jenisnya

Faktur merupakan dokumen dasar yang dijadikan bukti pencatatan dalam transaksi penjualan dan pembelian suatu perusahaan. Catatan ini biasanya dibuat rangkap dan digunakan dalam transaksi penjualan secara kredit.

com-Ilustrasi membuat catatan faktur. Foto: Shutterstock

Mengutip buku Otomatisasi Tata Kelola Keuangan untuk SMA/MA Kelas XII oleh Budi Winarni,dkk., secara umum faktur, memuat beberapa informasi yang terdiri dari:

Berdasarkan kegunaannya, faktur dibagi menjadi dua jenis yakni faktur komersil dan faktur pajak. Mengutip tugas akhir yang berjudul Prosedur Pencetakan Faktur Penjualan PT Kimia FarmaTrading and Distribution Cabang Surakarta oleh Elly Agustya, berikut penjelasan lengkapnya:

  • Faktur pembelian, sebuah bukti pembelian barang dan jasa yang telah diterima oleh pembeli setelah melakukan pemesanan. Faktur jenis ini bisa digunakan sebagai bukti atas pembelian lunas maupun kredit. Faktur Pembelian biasanya berisi data pembeli, pembuat faktur, tanggal faktur, nama dan jenis barang, serta nilai barang.

  • Faktur penjualan, yaitu sebuah bukti penjualan barang dan jasa yang digunakan oleh penjual sebagai bukti pengeluaran barang dagangannya. Faktur jenis ini juga digunakan sebagai penagihan apabila suatu perusahaan yang membeli barang tersebut masih mempunyai hutang kepada perusahaan.

Ilustrasi Mencatat faktur. Foto: Shutterstock

  • Faktur pajak sederhana, faktur pajak ini dibuat oleh PKP [Pengusaha Kena Pajak] atas penyerahan BKP [Barang Kena Pajak] kepada konsumen akhir atau pembeli yang nama, alamat, atau NPWP nya tidak diketahui. Bagi pembeli, PPN yang harus dibayar dengan menggunakan faktur pajak sederhana tidak dapat dikreditkan.

  • Faktur pajak standart, yaitu faktur yang dibuat oleh pengusaha kena pajak dengan format dan isi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tembusan Faktur dan Fungsinya

Faktur biasanya dibuat dengan beberapa tembusan yang masing-masing mempunyai fungsi sebagai berikut :

  • Tembusan untuk langganan: yaitu lembar pertama dan satu atau dua tembusan, tergantung pada permintaan pembeli.

  • Tembusan piutang: yaitu tembusan yang dipakai sebagai dasar [media] untuk mendebit rekening buku pembantu piutang.

  • Tembusan distribusi: yaitu tembusan yang digunakan untuk mengkredit rekening penjualan yang dirinci sesuai dengan klasifikasinya, termasuk menghitung harga pokok penjualan dan menghitung komisi salesman.

  • Tembusan pemberitahuan [advice copy]: yaitu tembusan yang diberikan pada salesman sebagai pemberitahuan bahwa fakturnya sudah dikirim, sehingga salesman dapat menghitung berapa komisi yang akan diterimanya

Video yang berhubungan

Penjelasan dari dokumen yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit dibagi ke dalam empat antara lain : 1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman terdiri dari :

a. Surat order pengiriman. b. Tembusan kredit.

c. Surat pengakuan. d. Surat muat.

e. Slip pembungkus. f. Tembusan gudang.

g. Arsip pengendalian pengiriman. h. Arsip index silang. 2. Faktur dan Tembusannya Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. 3. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok yang dijual selama periode akuntansi tertentu. 4. Bukti Memorial Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian barang dengan sejenis, jumlah dan mutu seperti yang tersebut dalam surat tersebut.

3.1.6.2 Prosedur Sistem Akuntansi Penjulan Kredit

Prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi penjulan kredit menurut Krismiaji 2012 : 283, yaitu : 1. “Bagian Penjualan. 2. Bagian Kredit. 3. Bagian Gudang. 4. Bagian Pengiriman. 5. Bagian Penagihan. 6. Bagian Piutang.” Penjelasan dari unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan kredit dibagi ke dalam enam unit antara lain : 1. Bagian Penjualan a. Menerima Surat Pesanan Pembelian dari pembeli. b. Atas dasar surat pesanan tersebut, membuat Surat Order Penjualan sebanyak 6 lembar dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1 dan order pelanggan, diserahkan ke bagian penagihan untuk diarsipkan sementara.  Lembar ke-2 diserahkan ke bagian pengiriman.  Lembar ke-3 dan ke-4 dimintakan persetujuan ke bagian kredit.  Lembar ke-5 dikirimkan ke pelanggan.  Lembar ke-6 diarsipkan urut nomor. 2. Bagian Kredit Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang diterima dari bagian penjualan, bagian ini memeriksa data kredit pelanggan, yang mencakup sejarah kredit dan batas kredit credit limit pelanggan tersebut. Selanjutnya, bagian ini memberikan persetujuan tanda tangan terhadap Surat Order Penjualan tersebut dan meneruskannya ke bagian gudang. 3. Bagian Gudang Atas dasar Surat Order Penjualan lembar ke-3 dan ke-4 yang telah diotorisasi, bagian gudang mempersiapkan barang yang akan dikirim. Selanjutnya bagian ini mendistribusikan Surat Order Penjualan sebagai berikut:  Lembar ke-3 bersama dengan barangnya diserahkan ke bagian pengiriman.  Lembar ke-4 diarsipkan urut nomor. 4. Bagian Pengiriman a. Setelah menerima Surat Order Penjualan yang telah diotorisasi dan barang dari bagian gudang, bagian ini mengeluarkan Surat Order Penjualanlembar ke-2 dari arsipnya. b. Atas dasar kedua dokumen tersebut, bagian ini membuat nota pengiriman sebanyak 3 kembar, dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1 bersama-sama dengan Surat Order Penjualan yang telah diotorisasi, diserahkan ke bagian penagihan.  Lembar ke-2 bersama-sama dengan Surat Order Penjualan lembar ke-2 diarsipkan urut tanggal.  Lembar ke-3 bersama-sama dengan barangnya, dikirimkan kepada pelanggan. 5. Bagian Penagihan a. Setelah menerima Surat Order Penjualanyang telah diotorisasi dan nota pengiriman lembar ke-1 dari bagian pengiriman, bagian ini mengeluarkan Surat Order Penjualan lembar ke-1 dan surat pesanan pembelian pelanggan dari arsipnya. b. Atas dasar keempat dokumen ini, bagian penagihan membuat faktur penjualan sebanyak 3 lembar, dan didistribusikan sebagai berikut :  Lembar ke-1, dikirimkan kepada pelanggan.  Lembar ke-2, diserahkan ke bagian piutang.  Lembar ke-3 yang telah diotorisasi, nota pengiriman lembar ke-1, Surat Order Penjualan lembar ke-3 yang telah diotorisasi, nota pengiriman lembar ke-1, surat pesanan pembelian pelanggan, dan Surat Order Penjualan lembar ke- 1, setelah sebelumnya digunakan sebagai dasar untuk mencatat ke jurnal penjualan. 6. Bagian Piutang Setelah menerima faktur penjualan lembar ke-1 dari bagian penagihan, bagian ini memeriksa nomor seri faktur. Selanjutnya bagian ini akan memposting transaksi tersebut ke rekening pelanggan yang bersangkutan, dan mengarsipkan faktur penjualan tersebut urut tanggal. Menurut Krismiaji 2012 : 279 prosedur yang membentuk sistem informasi penjualan kredit dapat dilihat dari flowchart berikut ini yaitu: Penjualan Kredit Gudang Pengiriman Penagihan Piutang OP 1 Order Pembeli 1 Penjualan Order Pembelian NP 3 6 5 4 3 2 Mulai Membuat Order Penjualan Order Pembeli Order 1 Penjualan Setujui Kredit N Ke Pelanggan 4 Mengeluar- kan Barang Order 3 Penjualan N N Buat Nota Pengiriman 4 Order 3 Penjualan 2 Order 3 Penjualan N 2 Nota Pengiriman Mengiirim Barang Order Penjualan Nota Pengiriman T Order 3 Penjualan Buat Faktur Penjualan 3 2 Faktur 1 Penjualan Mencatat dalam jurnal Jurnal Penjualan NP 1 OP 3 N Faktur 1 Penjualan Ke Pemasok Ke Pelanggan Periksa Nomor Seri Posting Kekartu Piutang Kartu Piutang Order 3 Penjualan T Selesai Gambar 3.2 Prosedur Penjualan Kredit

3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek