Show
Sebuah Intermezzo
Coba seandainya teman-teman mahasiswa dipersilahkan oleh kampus untuk membuat lembar hasil studi atau transkrip nilai sendiri? Akankah sobat gogo sekalian mengisi nilainya jujur atau nilainya sengaja dinaikin biar papa mama senang? Sama halnya akuntan, mereka membuat laporan keuangan untuk perusahaannya sendiri yang mana laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh pihak eksternal, bukankah adanya dorongan agar laporan keuangan tersebut dapat memberikan kesan dan citra baik untuk perusahaan dan tentunya supaya atasannya senang? Guys, Masih ingat kultweet kita kemarin? Mengenai akuntansi keuangan itu loh. Kemarin kita bahas bahwa akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi suatu entitas lalu disajikan kedalam laporan keuangan. Laporan Keuangan dan Standar AkuntansiPertanyaannya, bagaimana laporan keuangan bisa dibuat oleh akuntan perusahaan apa pedoman nya? Saat ada transaksi kas masuk misalnya, transaksi itu diakui sebagai apa? Nah disini pentingnya standar akuntansi. Adanya standar akuntansi membuat para akuntan suatu entitas memiliki pedoman dalam mengolah data transasksi yang terjadi menjadi laporan keuangan. Coba bayangkan kalau tidak ada standar akuntansi, bisa jadi seluruh akuntan yang ada diseluruh Dunia membuat laporan keuangannya menurut versi mereka sendiri, akibatnya laporan keuangan tidak ada keseragaman. Jangan sampai laporan keuangan yang dijadikan sebagai bahan untuk melihat keadaan perusahaan oleh investor maupun pihak lain malah menyesatkan dan malah membingungkan penggunnya. Apa yang diatur oleh standar?
Pengukuaran (measurement) atau penilaian (evaluation) adalah penentuan jumlah rupiah (cost) suatu transaksi yang harus dicatat. Standar akuntansi memberikan pedoman dasar-dasar pengukuran yang dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah rupiah yang harus diperhitungkan dan dicatat pertama kali dalam suatu transaksi atau berapa rupiah yang harus dilekatkan pada suatu pos laporan keuangan. Pengukuran lebih berrhubungan dengan masalah penentuan jumlah rupiah (cost) yang dicatat pertama kali pada saat suatu transaksi terjadi. Penilaian (evaluation) lebih berhubungan dengan masalah berapakah jumlah yang harus ditetapkan untuk tiap pos laporan pada tanggal laporan. 2. Definisi elemen dan pos laporan keuangan Standar akuntansi memberikan batasan (definisi) pengertian istilah atau nama-nama yang digunakan laporan keuangan agar tidak terjadi kesalahan klasifikasi penyusunan dan kesalahan oleh pemakai. Dengan batasan tersebut setiap transaksi akan dimasukkan ke dalam elemen dan pos yang tepat. Elemen laporan keuangan terdiri atas aset (asset), utang (liabilities), modal (capital), pendapatan (revenue), biaya (expense), rugi (loss), dan laba (net income). Pos laporan merupakan rincian dari tiap elemen tersebut. 3. Pengakuan Pengakuan berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau tidak. Prinsip akuntansi mengatur tentang pengakuan ini dengan memberikan beberapa kriteria pengakuan yaitu syarat-syarat apakah yang harus dipenuhi agar suatu transaksi dapat diakui. 4. Pengungkapan atau Penyajian Pengungkapan bersangkutan dengan masalah bagaimana suatu informasi keuangan disajikan dalam laporan keuangan. Kas Basis dan Akrual BasisBasis akuntansi merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berhubungan dengan waktu kapan pengukuran pengakuan transaksi dilakukan. Dalam akuntansi ada 2 basis yang sering digunakan untuk mencatat terjadinya suatu transaksi yaitu basis kas dan basis akrual. Basis kas (cash Basis) adalah metode pencatatan akuntansi yang mengakui terjadinya transaksi saat kas atau setara kas diterima dan dikeluarkan. Basis akrual (accrual basis) basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas itu diterima atau dikelauarkan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari metode kas basis biasanya terdiri dari kas dan kekayaan pemilik sedangkan laporan keuangan yang dihasilkan dari metode akrual basis mengakui adanya piutang dan utang. Siapa yang membuat Standar Akuntansi?Jadi, awalnya standar akuntansi itu hanya disusun oleh penyusun stnadar akuntansi di negara masing-masing. Contoh, di Indonesia ada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Sementara di negara lain seperti amerika mereka ada Financial Accounting Standard Board (FASB). Namun muncul sebuah masalah yaitu kalau setiap negara memiliki standar akuntansi tersendiri bagaimana jika ada seorang investor dari suatu negara dan mau berinvestasi ke perusahaan negara lainnya? Jangan lupa materi kita sebelumnya bahwa sumber informasi bagi investor untuk melihat keadaan sebuah perusahaan adalah Laporan Keuangan sementaralaporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi yang ada. Artinya investor tersebut perlu menyesuaikan diri atas laporan keuangan perusahaan yang sedang dilihat bukan? Nah dari masalah ini, para penyusun standar mulai membentuk sebuah standar akuntansi yang bersifat Universal. Dimana hanya ada satu standar akuntansi (One Global Stndard for All Countries) dan dapat dipahami oleh seluruh penggunanya diseluruh dunia. Maka dari itu, dibentuklah International Accounting Standard Board (IASB). IAS inilah yang menyusun International Financial Reporting Standard (IFRS). Tentunya tidak mudah langsung berpindah dari standar akuntansi yang telah ada di masing-masing negara ke IFRS, sehingga ada yang namanya adopsi. Jadi jangan heran kalau PSAK kita mengadopsi IFRS ya. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia?Ada 5 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia. Dewan Standar Ikatan Akuntansi Indonesia atau DSAK IAI menerbitkan 3 jenis standar akuntansi di Indonesia, Dewan Akuntansi Syariah menerbitkan 1 standar, dan Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) menerbitkan 1 acuan standar. Kelima standar tersebut yaitu: PSAK merupakan standar akuntansi di Indonesia yang disusun dan ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar ini merupakan standar baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan penyajian laporan keuangan. Standar ini digunakan oleh perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik yaitu perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. SAK-ETAP SAK ETAP kepanjangan dari Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), artinya entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan seperti pada perusahaan yang berstatus emiten. Laporan keuangannya pun hanya untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. 3. SAK-SYARIAH Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah PSAK Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi ekonomi syariah. Baik entitas lembaga syariah dan lembaga non syariah. SAS dilakukan dengan model SAK umum namun berbasis syariah tetapi mengacu kepada fatwa MUI. 4. SAK-EMKM Standar ini disebut juga Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah. SAK EMKM disusun demi memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas ekonomi mikro, kecil, dan menengah (UMKM). SAK EMKM ini mengacu pada Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 5. SAP SAP adalah aturan baku yang dibuat oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan atau KSAP. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah yang terdiri atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Permerintah Daerah (LKPD). KesimpulanDari uraian sebelumnya, dapat kita tarik kesimpulan betapa pentingnya peran akuntansi keuangan dalam menyajikan laporan keuangan kepada pihak eksternal seperti investor. Lalu, peran standar akuntansi dalam perannya sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan tidak main-main. Tanpa standar akuntansi maka akuntan akan membuat laporan keuangan sesuai versi masing-masing dan akan menyesatkan karena adanya aspek kepentingan disana. Helloo… Sobat Gogo dimana pun kalian berada. Bagaimana nih kabarnya? Yang pastinya luar biasa dong ya!!! Di Senin malam yang indah ini, Gogo kembali hadir lagi dengan kultweet dari prodi Akuntansi Dasar. Yuk Sobat Gogo, jangan lupa terus simak, retweet, dan like ya ^~^ Malam ini, kita akan membahas tentang “Persamaan Akuntansi” ya Sob. Beberapa diantara kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “Persamaan akuntansi”, atau bahkan ada juga nih yang mungkin pekerjaan setiap harinya selalu berhubungan dengan persamaan akuntansi. Tak perlu berlama lama lagi ya sobat, sekarang Gogo mau mengajak teman – teman semua untuk membahas mengenai persamaan akuntansi. Sebelum membahas terkait dengan persamaan akuntansi, sebaiknya kita perlu mengetahui juga nih sobat gogo hal-hal yang berkaitan dengan akun. Akun dalam akuntansi itu apa ya?? Yukkk kita bahas bersama-sama. Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal, pendapatan dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan demikian banyaknya akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan dengan perusahaan lain, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan. Penggolongan Akun: Akun pada umumnya dapat digolongkan menurut sifatnya (karakteristik), yaitu meliputi harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Tiap-tiap golongan dapat dikelompokan lagi kedalam sub golongan. Kemudian sub golongan dapat dipecah lagi menjadi beberapa jenis. Sehingga setiap jenis benar-benar hanya tersedia sebuah akun. a. Harta (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan) perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang. Pada umumnya harta dapat dibagi menjadi 5 golongan: 1) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta lain yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu 1 tahun atau kurang, melalui operasi normal perusahaan. Yang termasuk golongan ini antara lain:
2) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment), yaitu investasi yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan atau memperoleh penghasilan tetap. Investasi jangka panjang adalah suatu penanaman modal di dalam perusahaan lain dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu juga untuk memperoleh laba atau keuntungan dan mengontrol perusahaan tersebut. 3) Harta Tetap (Fixed Assets), adalah harta berwujud yang dipergunakan dalam operasi perusahaan yang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau yang bukan merupakan barang dagangan yang akan dijual. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain: kendaraan, peralatan kantor, mesin-mesin, gedung dan tanah. Harta tetap dalam penggunaannya secara bertahap akan menyusut atau berkurang nilai kegunaannya kecuali tanah. 4) Harta Tak Berwujud, yaitu harta yang berupa hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan. Harta ini antara lain:
5) Harta Lain-lain, yaitu harta yang tidak dapat dikelompokan pada kriteria diatas. Misalnya mesin yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat usaha. b. Hutang/Kewajiban (Liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain dalam jangka waktu tertentu. Utang dibagi menjadi 2 golongan: utang lancar dan utang jangka panjang. 1) Hutang Lancar (Current/Short term liabilities), yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Yang termasuk golongan ini adalah:
2) Hutang Jangka Panjang (Long Term liabilities), yaitu kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu yang relatif lama atau lebih dari satu tahun. Jika sebagian atau seluruh utang tersebut telah jatuh tempo, maka bagian yang telah jatuh tempo tersebut menjadi utang jangka pendek. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain:
c. Modal, yaitu kekayaan pemilik perusahaan atau hak milik atas harta perusahaan. d. Pendapatan, yaitu penambahan dalam modal perusahaan yang berasal dari kegiatan usaha. Pendapatan dapat dibedakan:
e. Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Beban dapat dibedakan menjadi:
Akun: Mencatat bertambah dan berkurangnya suatu pos asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, atau biaya. Debet = “kiri” Kredit = “kanan” Akun dapat diilustrasikan dalam bentuk akun- T Debit dan Kredit: Sistem akuntansi berpasangan (double-entry)
Berikut adalah saldo normal dari masing-masing akun dalam akuntansi:
Yappp… setelah sobat gogo mengetahui apa aja yaa jenis-jenis akun dan saldo normalnya. Selanjutnya kita bahas tentang persamaan akuntansi yuk. Apa ya persamaan akuntansi itu?? Persamaan akuntansi menunjukkan perimbangan/kesamaan antara harta/kekayaan dengan sumber pembelanjaan. Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi: Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud atau tidak berwujud. Harta (aktiva) penting bagi perusahaan karena digunakan dalam kegiatan usaha untuk memperoleh keuntungan. Harta (aktiva) perusahaan merupakan unsur pokok dalam persamaan akuntansi. Selanjutnya, dari mana harta tersebut diperoleh perusahaan? Ada 2 (dua) macam sumber untuk memperoleh harta (aktiva), yaitu:
Dari uraian diatas. disimpulkan bahwa bentuk persamaan dasar akuntansi adalah Unsur Persamaan Dasar Akuntansi terbagi atas 3 kelompok, yaitu Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas.
Pengaruh Transaksi Terhadap Persamaan Akuntansi: Transaksi usaha merupakan kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Setiap transaksi usaha dapat mempengaruhi persamaan akuntansi. Setiap transaksi pasti berakibat terjadinya perubahan terhadap unsur persamaan akuntansi: aktiva, kewajiban atau modal. Berikut ini gambaran transaksi CV Laundri Keluarga bulan Januari 2005 serta pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi. Transaksi 1 Tanggal 16 Jan, MF Yusuf menyetor uang tunai untuk modal awal sebesar Rp.20 juta. Analisis: Bagi perusahaan, transaksi ini digolongkan sebagai transaksi penerimaan kas. Akibat transaksi ini, perusahaan menerima uang tunai berarti aktiva bertambah sebesar Rp 20 juta, sebaliknya timbul hutang perusahaan kepada pemilik (MF Yusuf) yang dikenal dengan istilah “modal pemilik” sebesar Rp 20 juta Transaksi 2 Tanggal 17 Jan, Perusahaan membeli peralatan berupa mesin cuci dan pengering senilai Rp 10 juta secara angsuran dari toko elektronika. Analisis: Bagi perusahaan, transaksi ini digolongkan sebagai transaksi pembelian kredit. Akibat transaksi ini, perusahaan menerima peralatan baru berarti aktiva bertambah sebesar Rp.10 juta, sebaliknya timbul hutang kepada toko elektronika sebesar Rp.10 juta. Wah, tidak terasa ya Sob kita sudah ada di akhir pembahasan kita hari ini yang bertemakan tentang laporan keuangan. Cukup sekian dulu ya Sob. Tapi, jangan khawatir ya Sob, karena Gogo masih punya pembahasan yang menarik lainnya untuk Sobat Gogo semua. Sampai ketemu Sobat Gogo di kutweet selanjutnya. Keep Learning, Sharing, and Inspiring!!!! Sumber:
Halo Sobat Gogo dimana pun kalian berada. Bagaimana nih kabarnya? Yang pastinya luar biasa dong ya!!! Di Senin malam yang indah ini, Gogo kembali hadir lagi dengan kultweet dari prodi Akuntansi Dasar. Yuk Sobat Gogo, jangan lupa terus simak, retweet, dan like ya ^~^ Malam ini, kita akan membahas tentang “Siklus Akuntansi” ya Sob. Beberapa diantara kita pasti sudah tidak asing lagi dengan kata “Siklus akuntansi”, atau bahkan ada juga nih yang mungkin pekerjaan setiap harinya selalu berhubungan dengan siklus akuntansi. Sebelumnya, Gogo punya accounting fun fact nih Sob untuk malam ini mengenai sejak kapan akuntansi dipelajari. Kita simak dulu ya Sob. Accounting Fun Fact Tahukah kamu? Akunting berusia ribuan tahun, berasal dari peradaban kuno. Ada bukti system audit awal oleh orang Mesir kuno dan pembukuan doubl-entry di Amerika abad pertengahan. Sumber. https://medium.com/kepoinjurusan/serba-serbi-akuntansi-6e8e9b014a8b Tak perlu berlama lama lagi ya sobat sekarang Gogo mau mengajak teman – teman semua untuk membahas mengenai siklus akuntansi. Di dalam akuntansi terdapat siklus yang pencatatannya dimulai dari bukti transaksi sampai dengan membuat laporan keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada siklus berikut ini Berdasar gambar di atas dapat kita uraikan bahwa siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
Contoh = suatu perusahaan produsen minuman membeli sebuah kendaraan seharga Rp 100.000.000,00 secara tunai Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan berkurang sebesar Rp 100.000.000,00 dan kendaraan bertambah senilai Rp 100.000.000,00
Contoh = suatu perusahaan jasa foto copy membeli mesin foto kopi seharga Rp 50.000.000,00 secara kredit. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu peralatan bertambah senilai Rp 50.000.000,00 dan hutang bertambah senilai Rp 50.000.000,00.
Contoh = suatu perusahaan minuman menjual kendaraan seharga Rp 80.000.000,00 secara tunai. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kas perusahaan bertambah sebesar Rp 80.000.000,00 dan kendaraan perusahaan berkurang senilai Rp 80.000.000,00
Contoh = suatu perusahaan minuman menjual kendaraan seharga Rp 150.000.000,00 secara kredit Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi aktiva yaitu kendaraan berkurang senilai Rp 150.000.000,00 dan piutang perusahaan bertambah sebesar Rp. 150.000.000,00
Contoh = suatu perusahaan membeli sebuah mesin secara kredit seharga Rp 200.000.000,00 Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi utang yaitu utang perusahaan bertambah sebesar Rp 200.000.000,00 dan peralatan bertambah sebesar Rp 200.000.000,00. Contoh = suatu perusahaan membayar utang sebesar Rp 50.000.000,00 Analisis = transaksi tersebut mempengaruhi utang yaitu Utang perusahaan berkurang sebesar Rp 50.000.000,00 dan kas berkurang sebesar Rp 50.000.000,00.
Contoh = Mr. X melakukan penyetoran sebesar Rp 50.000.000,00 ke kas perusahaan sebagai tambahan modal. Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan bertambah sebesar Rp 50.000.000,00 dan kas perusahaan bertambah sebsesar Rp 50.000.000,00.
Contoh = Mr. T melakukan penarikan uang perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 25.000.000,- Analisis = transaksi tersebut akan mempengaruhi modal yaitu modal perusahaan berkurang sebesar Rp 25.000.000,- dan prive bertambah sebesar Rp 25.000.000,-. Jurnal adalah catatan kronologis dari transaksi suatu entitas/kesatuan berdasarkan urutan terjadinya dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan dikredit. Manfaat Pemakaian jurnal adalah sebagai berikut:
Keterangan kolom jurnal
Contoh jurnal adalah sebagai berikut: Proses mencatat transaksi ke dalam jurnal disebut menjurnal, Prosedur yang harus diikuti dalam menjurnal adalah sebagai berikut:
Posting atau Pemostingan adalah proses pemindahan ayat jurnal yang telah dibuat dalam jurnal ke buku besar, yaitu memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke sisi debet akun buku besar dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam kolom kredit akun buku besar. Urutan kegiatan memindahkan jurnal ke akun buku besar harus sejalan dengan urutan mendebit dan mengkredit dari jurnal, dan cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:
Buku besar disusun sedemikian rupa sehingga jelas pengaruhnya terhadap aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Prinsip utama sistem ini adalah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah akun atau lebih dengan jumlah yang sama. Dengan demikian setiap transaksi akan berpengaruh paling sedikit terhadap dua akun yaitu satu didebet dan satu dikredit. Contoh buku besar : Neraca saldo adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari seluruh rekening yang ada dalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuan membuat neraca saldo adalah:
Neraca saldo dapat dibuat setiap saat setelah pencatatan suatu transaksi, akan tetapi untuk praktisnya neraca saldo biasanya dibuat pada akhir periode untuk tiap-tiap bulan. Proses Pembuatan Neraca Saldo:
Dibawah ini contoh neraca saldo: Tujuan dari proses penyesuaian adalah :
Penyusunan neraca lajur merupakan kelanjutan dari pembuatan kertas kerja untuk menentukan neraca saldo setelah disesuaikan. Data neraca saldo setelah disesuaikan selanjutnya dipisahkan menjadi dua golongan yaitu data yang dicantumkan dalam rugi laba dan data yang dicantum dalam neraca. Proses Penyusunan Neraca Lajur:
Seperti yang sudah dibahas di materi sebelumnya laporan keuangan terdiri dari
Jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo akun sementara (akun-akun nominal dan akun privat) disebut dengan jurnal penutup. Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua akun sementara dan agar saldo akun modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan pada akhir periode.
Setelah selesai penutupan buku, perlu diadakan pengujian untuk memeriksa kebenaran dan keseimbangan jumlah debit dan kredit. Pengujian tersebut dilakukan dengan cara membuat neraca saldo setelah penutupan buku, yaitu suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku. Setelah laporan keuangan disusun dan jurnal penutup dicatat serta dibukukan, pada awal tahun buku berikutnya (sebelum mulai dengan pencatatan transaksi pada tahun buku yang baru) perusahaan kadang – kadang merasa perlu untuk melakukan penyesuaian kembali atas beberapa jurnal penyesuaian yang telah dibuatnya pada akhir tahun yang lalu. Jurnal yang dibuat untuk tujuan ini disebut jurnal penyesuaian kembali atau jurnal pembalik karena pendebetan dan pengkreditannya merupakan kebalikan dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Sumber: Bringham dan Houston, 2006. Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Jakarta, Salemba Empat Jusup Haryono, 2011, Dasar – Dasar Akuntansi Jilid 1, Yogyakarta, Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Kardinal, 2016, PENGANTAR AKUNTANSI (BAHAN AJAR), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (Stie) Multi Data Palembang MODUL PUSDIKMIN LEMDIKLAT POLRI, PENGANTAR AKUNTANSI NASKAH SATUAN PENDIDIKAN (NSP) DIKBANGSPES BRIGADIR/PNS GOL. II SIMAK BMN Selamat malam Sobat Gogo dimanapun kalian berada. Tak terasa kita sudah di penghujung tahun nih. Sebelum tahun berganti, seperti biasa kamis malam kamu akan di temani kultweet bermanfaat dari Prodi Akuntansi Keuangan. Are you ready..? Jika sebelumnya kita membahas tentang Integrated Reporting (IR), malam ini Gogo akan membahas salah satu pilar dari IR, yaitu Intellectual Capital. Pasti sobat gogo penasaran kan ingin tahu seperti apa Intellectual Capital itu? Nah, untuk menjawab rasa penasaran dari sobat gogo mengenai Intellectual Capital, yuk simak kultweet malam ini! Menurut Stahle et al. (2011), Intellectual Capital (IC) adalah kajian penelitian baru yang mendapat perhatian cukup besar dari para ahli di berbagai disiplin seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang berbasis pada pengetahuan (knowledge-based economy). Bontis et al. (2000), menyatakan bahwa secara umum, para peneliti mengidentifikasi 3 konstruk utama dari IC, yaitu
Menurut Bontis et al. (2000),
Di Indonesia, Intellectual Capital mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Di dalam PSAK No.19 dijelaskan bahwa aktiva tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif. Kendati tidak dinyatakan secara eksplisit namun dapat disimpulkan bahwa Intellectual Capital telah mendapat perhatian yang semakin dominan dan menjadi topik bahasan utama dalam pemikirian baru terkait dengan perkembangan tentang pemahaman akan capital itu sendiri, terutama bila dikaitkan dengan aktiva tidak berwujud. Meskipun telah ditetapkan dalam PSAK No. 19, namun pada kenyataannya pengungkapan intellactual capital di Indonesia masih rendah. Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran terhadap pentingnya intellectual capital dalam menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan dan shareholder value. Ketika intellectual capital ditingkatkan pengenalan dan pemanfaatannya secara optimal, maka akan membantu meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap kelangsungan hidup perusahaan yang dapat mempengaruhi return saham perusahaan. Sehingga dengan meningkatnya return saham, investor akan menunjukkan apresiasi yang lebih dengan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dengan adanya pertambahan investasi tersebut, juga akan berdampak pada naiknya nilai perusahaan. Sekian kultweet kali ini dari Keluarga Akkeu ya Sob. Sampai jumpa tahun depan di topik2 menarik Akkeu selanjutnya! Keep Learning, Sharing, and Inspiring! 😀 Sumber :
http://riaupos.co/4854-opini-intellectual-capital-solusi-atasi-perlambatan-ekonomi-global.html#.XAOQ-OJoRdg Image: td.org [docxpresso file=”https://jagoakuntansi.com/wp-content/uploads/2018/12/Format-Kultweet-AKDAS-3-Desember-2018-Update.odt” comments=”true” SVG=”true”] |