Tata tertib debat bahasa Indonesia yang baik dan benar

Baaca.id — Debat adalah salah satu kegiatan untuk menguji pendapat atau berargumentasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Debat umumnya menjadi salah satu ajang yang seru untuk kita lihat.

Topik debat, peserta debat, cara strategi debat, atau tata cara debat yang baik menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian banyak orang untuk datang melihat kelangsungan debat.

Bagi para peserta, menjadi pemenang debat merupakan salah satu tujuan mengikuti suatu kontes. Maka tidak jarang mereka akan memunculkan pernyataan ataupun pertanyaan yang terkesan menyerang lawan. Tujuannya tidak lain untuk mematikan gerak pada lawan. Berikut ini merupakan strategi supaya memenangkan debat dengan mudah.

1) Berpikir Seperti Seorang Juri Debat

Berpikirlah seakan-akan kamu adalah seorang juri debat, bukan diri kamu sendiri. Janganlah kaamu berargumen menurut sudut pandang dan pendukung kamu sendiri. Berargumen lah dengan yang netral akan tetapi tetap memasukkan kebaikan-kebaikan untuk meyakinkan penonton dan juri.

Tatap juri ketika sedang mengutarakan argumen yang penting. Dengan sikap yang meyakinkan akan menguatkan argumen kamu di benak juri.

2) Selalu Berpikir Komparatif

Kamu harus bisa mempertimbangkan dampak dari segala argumen yang kamu buat. Usahakan untuk mencari kelebihan dari statement yang akan kamu pakai. Berpikir lah dengan tidak memakai sudut pandang kamu sendiri.

3) Bertindaklah Seperti Seorang Pemenang

Mempunyai kepercayaan diri yang baik, kemampuan komunikasi yang baik dan dilengkapi dengan bahasa tubuh yang bisa meyakinkan para penonton untuk memilih kamu sebagai pemenang. Akan tetapi kamu jangan sampai terlihat sombong. Sampaikan pendapat kamu dengan penuh percaya diri sehingga juri akan yakin pada pernyataan kamu.

Jangan terlalu yakin dengan pernyataan dan data yang kamu berikan kepada juri karena bisa saja data kamu tidak lebih update atau bisa jadi argumen kamu salah. Harus diperhatikan bahwa dalam menyampaikan argumen, tidak perlu terlalu percaya diri dan kukuh dengan pendapat yang kamu berikan.

5) Bekerja Secara Tim

Meskipun kamu merasa argumenmu penting dan merujuk pada data dan fakta, tetap saja jangan merasa lebih dominan dibandingkan dengan rekan debatmu. Karena juri bisa berpikir bahwa kemampuan debat tim tidak seimbang dan menunjukkan kurangnya koordinasi yang matang di dalam tim. Sehingga buat proporsi yang sama rata dengan sesama rekan tim supaya terlihat kompak. Pastikan juga kamu dan rekan membahas dan menyetujui argumen bersama.

6) Membuat Lawan Menjawab Pertanyaannya Sendiri

Buatlah pembahasan yang memancing lawan debat kamu untuk mengiyakan pertanyaan kepadanya. Karena hal ini bisa menjatuhkan mental lawan kamu. Jika berhasil maka menunjukkan bahwa lawan kamu tidak mempunyai prinsip yang kuat dan lawan debat kamu tidak mampu mencegah pertanyaan pancingan dari kamu.

Baca Juga:

Tujuan Debat

Tujuan debat ialah untuk mencapai kemenangan atas pendapat demi menunjang suatu yang akan ditegakkan ataupun dijalankan. Tujuan dilakukannya debat juga untuk menunjukkan kebenaran atas sesuatu yang sedang dipermasalahkan, yang akan muncul pro dan kontra, dan sebagainya. Secara umum tujuan debat yaitu:

  • Melatih mental dan keberanian mengemukakan pendapat dihadapan banyak orang/umum.
  • Melatih melawan atau memangkas pendapat dari lawan debat
  • Melatih untuk memiliki sifat kritis terhadap semua materi yang akan didebatkan.
  • Mempelajari pemahaman konsep dari materi debat.
  • Merespon suatu permasalahan dengan cepat melalui perilaku dan metode berpikir kritis terhadap sesuatu topik, serta menaikkan uraian sesuatu konsep ataupun teori paling utama yang berhubungan dengan modul.

Fungsi Debat

  • Untuk melatih keberanian dalam beragumentasi di depan banyak orang/umum.
  • Melatih berbicara terutama menanggapi pendapat lawan bicara.
  • Meningkatkan keahlian dalam merespons suatu masalah dengan cepat dan tepat melalui sikap dan cara berpikir secara kritis terhadap suatu topik.

Etika Debat

Seorang yang bergabung dalam tim debat baik pro, kontra, ataupun tim netral harus menjunjung etika dalam bertanya dan berdebat. Etika bertanya dalam debat yaitu harus benar-benar  dalam mencari data, tidak menguji pembicaraan pertanyaan langsung menuju ke fokus permasalahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan khusus, cara berpikir yang salah, tidak melibatkan prasangka emosional pada saat bertanya, dan menunjukkan sikap yang wajar.

Sedangkan etika berdebat yaitu mempunyai pengetahuan yang baik, mempertimbangan dalam mengutarakan argumen, keterampilan dalam membuktikan kesalahan dan celah, penyampaian pidato maupun argumentasi secara terarah, lancar, dan kuat, serta mengapresiasi fakta.

Selain mempunyai etika, fungsi, dan tujuan, debat juga mempunyai ciri-ciri, jenis-jenis, dan tata cara debat yang baik yang akan kita bahas dibawah ini.

Ciri-Ciri Debat

  1. Debat mempunyai pihak yang menunjukkan jalannya debat. Umummya yang melakukan tugas ini ialah seorang moderator.
  2. Kesimpulan debat akan didapat dengan cara voting dan keputusan dari para juri.
  3. Mempunyai dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
  4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan dari salah satu pihak.
  5. Mempunyai suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara kedua belah pihak yang sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
  6. Pada sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antara pihak yang berdebat yang dipimpin oleh moderator.

Jenis-Jenis Debat

1. Debat pemeriksaan ulangan atau Cross-examination debating

Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang sudah dilakukan sebelumnya. Debat ini, diajukan beberapa pertanyaan dari saling mempunyai hubungan sehingga mengakibatkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin ditegakkan maupun diperkuat oleh pihak yang memberi pertanyaan.

2. Debat Parlementer/Assembly or Parlementary Debating

Debat parlementer bisa juga disebut dengan debat Majelis. Debat perlementer ini memiliki fungsi yaitu untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu.

Di dalam debat ini seluruh anggota debat dapat memberikan pendapat dan gagasannya apakah ia mendukung atau menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat dan disertai alasan yang tepat.

3. Debat Formal

Debat formal bisa disebut juga dengan debat konvensional/debat pendidikan. Debat formal ini memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk menyampaikan kepada penonton atau peserta debat tentang beberapa pendapat dan gagasan yang dapat menunjang atau menolak usulan. Pendapat yang disampaikan harus masuk akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

Bagaimana tata cara debat yang baik dan benar? Berikut ini merupakan tata cara debat yang baik yang dilansir dari Jagad.id sebagai berikut ini.

  1. Mempelajari dan menjalankan peraturan debat yang sudah disetujui oleh peserta debat. Jika salah satu anggota debat melanggar peraturan maka akan berpengaruh terhadap nilai.
  2. Pertanyaan yang diberikan sebaiknya

tidak menghina ataupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan secara pribadi tetapi harus fokus ke permasalahan yang sedang dibahas di debat.

  1. Berikan pendapat dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan tertata.
  2. Dalam menyampaikan pendapat, pahami kelemahan dan kelebihan yang dimiliki lawan.
  3. Pendapat yang diberikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang diberikan terbatas.
  4. Mempelajari dengan baik tentang kesalahan dalam berpikir terutama pada penyelesaian masalah. Hal ini juga memiliki fungsi untuk mengetahui kelemahan pendapat yang diberikan oleh lawan.
  5. Menyiapkan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikan data-data yang tepat dan akurat agar dapat mendukung pendapat dan gagasan dalam debat.
  6. Tata cara debat yang baik yang terakhir ialah membuat kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung menuju ke titik celah lawan. Penyampaian kesimpulan tidak perlupanjang – panjang, cukup poin-poinnya saja yang mempertegas pendapat untuk menunjukkan rasa percaya diri bahwa pendapat tersebut benar.