Merawat dan mendampingi anak hiperaktif memang membutuhkan kesabaran serta tenaga ekstra. Agar anak hiperaktif bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, orang tua perlu memahami perilaku mereka dan cara mengasuhnya. Show Selalu aktif dan energik merupakan hal yang umum terlihat pada anak, terutama pada masa prasekolah. Namun, Anda patut waspada bila perilaku aktifnya justru membuat mereka kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari atau bahkan menyebabkan gangguan interaksi dengan teman sebayanya. Kondisi ini bisa jadi merupakan gejala attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Kategori Anak Hiperaktif atau ADHDPerilaku anak hiperaktif atau anak dengan ADHD dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu kurang memperhatikan (inatensi) dan tidak bisa diam atau hiperaktif-impulsif. Anak hiperaktif dengan kategori inatensi memiliki gejala sebagai berikut:
Sementara itu, anak hiperaktif dengan kategori hiperaktif-impulsif memiliki gejala berikut ini:
Anak dengan ADHD bisa lebih dominan ke salah satu kategori tersebut dan bisa juga kombinasi keduanya. Beberapa gejala di atas dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan anak, seperti prestasi yang rendah di sekolah, interaksi sosial yang buruk, serta tingkat disiplin yang rendah. Cara Mendampingi Anak HiperaktifTidak ada obat yang dapat menyembuhkan anak hiperaktif. Namun, kondisi ini dapat dikelola melalui dukungan dan pendidikan yang tepat untuk orang tua dan anak. Selain itu, dokter juga dapat memberikan obat untuk mengontrol gejala ADHD yang muncul dan menganjurkan terapi. Jika Anda memiliki anak hiperaktif, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengontrol perilaku anak: 1. Membangun kehidupan anak yang terorganisir dan terstrukturBantulah anak Anda dalam mengelola kehidupannya, seperti mengatur waktu beraktivitas atau menjaga lingkungannya tetap rapi. Berikan pula instruksi yang terstruktur, singkat, dan spesifik. Contohnya,”Tolong bantu Ibu menaruh mainan di kotak mainan dan mengembalikan buku ke rak.”, lalu berikan anak pujian jika ia melakukannya dengan benar. 2. Menciptakan waktu tidur yang teraturADHD dapat menyebabkan masalah tidur yang membuat gejalanya semakin parah. Ciptakan waktu tidur anak yang baik dengan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. Hindari bermain komputer atau menonton TV sebelum tidur karena dapat mengganggu waktu istirahatnya. 3. Menerapkan disiplin positif pada anakTerapkanlah disiplin yang tegas dengan penuh kasih sayang. Anda dapat melakukannya dengan cara menghargai perilaku baik yang anak lakukan dan mencegah perilaku negatif yang berada di luar kendali. Jangan hanya mengucapkan terima kasih ketika ia membantu Anda, tapi singgung pula usaha yang ia lakukan. Misalnya, “Terima kasih sudah membantu ibu mencuci piring.” Dengan cara ini, anak menjadi tahu tindakan apa saja yang tergolong baik. 4. Menghabiskan waktu bersama anakLuangkan waktu Anda setiap harinya untuk sekadar berbincang dan beraktivitas bersama anak. Berikan anak Anda perhatian penuh dan pujilah perilaku positif yang ia lakukan. Anda juga dapat menghabiskan waktu bersama anak Anda dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan keliling komplek atau berolahraga. Namun, pastikan ia tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat saat dekat dengan waktu tidurnya. 5. Membina hubungan keluarga yang sehatHubungan antara semua anggota keluarga berperan besar dalam mengelola atau mengubah perilaku anak hiperaktif. Pasangan suami-istri dengan ikatan yang kuat sering kali merasa lebih mudah menghadapi tantangan menjadi orang tua. Upayakan untuk menjalin komunikasi yang sehat dengan anak Anda. Jika ia mengajak Anda bicara, tanggapi dengan tenang dan sabar. Cara Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak HiperaktifAnak hiperaktif lebih sulit berkonsentrasi dan beradaptasi di kelas dibandingkan dengan teman-teman sebayanya. Kondisi ini bisa berdampak negatif pada perkembangan akademis dan rasa percaya diri mereka. Meski begitu, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu perkembangan akademis anak Anda, antara lain:
Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan homeschooling untuk anak ADHD. Metode pembelajaran ini menekankan hal-hal dasar yang dapat mendukung tumbuh kembang anak hiperaktif, seperti menciptakan rutinitas, mengelola kecemasan, dan meningkatkan komunikasi. Homeschooling tentunya bisa memberikan Anda lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama anak dan membantunya mengembangkan minat, bakat, serta rasa percaya diri. Dukungan penuh dari orang tua, tenaga pengajar, dan orang-orang di sekitarnya sangatlah penting untuk tumbuh kembang anak hiperaktif. Bawalah ia ke dokter secara berkala untuk memastikan perkembangannya. Anda juga bisa meminta bantuan terapis profesional untuk memberikan pelatihan atau bimbingan khusus. Terakhir diperbarui: 20 April 2021 Bagaimana mengatasi anak yang tidak bisa diam?Cara menghadapi anak yang tidak bisa diam. Tetapkan rutinitas, terutama pada waktu transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. ... . Pastikan anak Anda cukup tidur karena anak-anak cenderung lebih aktif dan mudah terganggu ketika mereka lelah.. Jangan lewatkan waktu sarapan.. Bagaimana cara mendidik anak yang aktif?Berikut 4 cara yang bisa ibu lakukan untuk menangani anak yang aktif:. Ajak Si Kecil Melakukan Kegiatan yang Menarik. ... . Biarkan Si Kecil Bantu Bersih-bersih. ... . Temukan Mainan yang Ia Sukai. ... . Biarkan Saja. ... . Ajak Si Kecil Bermain di Luar. ... . Temukan Kegiatan yang Dapat Menguras Energinya.. Apa penyebab anak terlalu aktif?Pahami Penyebab Balita Aktif
Kurang tidur. Terlalu sensitif terhadap suara bising. Stres.
Jika anak tidak bisa diam Apakah hiperaktif?Anak yang tidak bisa diam belum tentu hiperaktif. Perilaku berlari ke sana kemari belum tentu menandakan penyimpangan (hiperaktif), justru malah menunjukkan kenormalan (perilaku aktif) seperti disampaikan dokter spesialis anak Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, Ristantio.
|