dapat diklasifikasikan sebagai berikut. (1) Tari-tarian Melayu yang mengekspresikan kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, contohnya tari ahoi (mengirik padi), mulaka ngerbah (menebang hutan), mulaka nukal (menanam benih padi ke lahan pertanian), hala, gunungan, ulik bandar (tarian upacara simbolis menabur benih padi), ulik gaboh (tarian selepas menuai padi), lerai padi (mengirik padi ala Semnanjung Malaysia), tumbuk padi (tarian menumbuk padi), ketam padi (mengetam padi), ulik mayang (pengobatan), belian (pengobatan tradisional), tari balai, dan lainnya. (2) Tari-tarian Melayu yang mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan nelayan, contohnya tari lukah menari mempergunakan properti jalan untuk menangkap ikan), tari jala (membuat jala), gubang (tarian yang mengekspresikan nelayan yang memohon kepada Tuhan agar angin diturunkan supaya mereka dapat berlayar kembali, pada saat mengalami mati angin di lautan), mak dayu (tarian yang mengekspresikan hubungan nelayan dengan kehidupan ikan-ikan di laut), tari belian (tari pengobatan dalam budaya masyarakat nelayan). (3) Tari-tarian yang menggambarkan kegiatan di istana, contoh tari asyik, yaitu tarian di istana raja Kelantan abad ke-14, yang ditarikan oleh para dayang istana yang disebut juga asyik, (4) Tari-tarian yang menirukan atau mimesis kegiatan alam sekitar, misalnya ula-ula lembing (menirukan gerakan-gerakan ular). (5) Tari-tarian yang berkaitan dengan kegiatan agama Islam, contohnya hadrah (puji-pujian terhadap Allah dan Nabi-nabi), zapin (tarian yang diserab dari Arab dengan pengutamaan pada gerakan kaki); rodat, adalah tarian yang mengungkapkan ajaran agama Islam. Rodat dipercayai dibawa oleh para pedagang dari Sambas dan Pontianak ke istana Trengganu dan selalu dipertunjukkan waktu perayaan istana kerajaan. (6) Tari-tarian yang berkaitan dengan kekebalan contonya dabus. (7) Tari-tarian yang fungsi utamanya hiburan, dan mengadopsi berbagai unsur budaya, Seperti Barat, Timur Tengah, India, China, dan lain-lain. Misalnya ronggeng dan joget, yang repertoarnya terdiri dari senandung, mak inang, dan lagu dua, ditambah berbagai unsur teri etnik Nusantara dan Barat, termasuk juga tari-tari yang dikembangkan dari genre ronggeng/joget seperti mak inang pulau kampai, melenggok, lenggang patah sembilan, lenggok mak inang, persembahan, campak bunga, anak kala, cek minah sayang, makan sireh, dondang sayang, gunung banang, sapu tangan, asli selendang, tari lilin, serampang, tudung periuk, dan yang paling populer adalah tari serampang dua belas. (8) Tari yang berkaitan dengan olah raga, misalnya pencak silat atau tari silat dan lintau. (9) Tari-tarian yang berkaitan dengan upacara perkawinan atau khitanan, yaitu tari inai (disebut juga tari piring atau lilin). Tari ini juga dipersembahkan di istana raja Kelantan pada saat golongan bangsawan berkhatam Al-Quran. Tari joget Pahang yaitu tari istana di Pahang yang kemudian juga populer pada masyarakat awam. (10) Tari-tarian dalam teater Melayu, seperti dalam makyong, mendu, mekmulung, jikey, dan lainnya. (11) Tari-tarian garapan baru, yaitu tari-tari yang diciptakan oleh para pencipta tari Melayu pada masa-masa lebih akhir dalam sejarah tari Melayu yang berdasarkan kepada perbendaharaan tari tradisional, misalnya tari: ulah rentak angguk terbina, zapin mak inang, zapin menjelang Maghrib, zapin Deli, zapin Serdang, daun semalu, rentak semenda, ceracap, lenggang mak inang, senandung mak inang, tampi, mak inang selendang, zapin kasih dan budi, demam puyoh, dan lain-lain. Di dalam kebudayaan tari Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara, terdapat istilah-istilah teknis gerak seperti berikut: (1) legar, yaitu gerakan badan berputar menyambar; (2) geser, yaitu gerak menggeserkan kaki; (3) limbung, yaitu gerak yang membentuk pola lantai setengah lingkaran, (4) jengket, yaitu penari berdiri di atas jari kaki, yang menjadi ciri khas tari zapin, (5) jengget, yaitu gerakan seperti orang yang berjalan pincang, (6) jingkat, yaitu gerakan telapak bagian ujung jari kaki dicecahkan di lantai, (7) sambar, yaitu gerak luncur berpapasan, (8) melayah, yaitu gerak membungkukkan badan, (9) ogah-agih, yaitu gerakan badan bergoyang seperti pinang ditiup angin, (10) angguk-angguk, gerak kepala ditunduk- tundukkan, (11) buka, gerakan memperlihatkan keseluruhan tapak tangan, (12) kuak, gerakan tangan bersilang ke samping kiri dan kanan, (13) sayap, gerakan kedua tangan dikembangkan sepanjang lengan kiri dan kanan; (14) senandung, gerakan tangan lemah lembut dan melambai; (15) jentik, menjentikkan induk jari dan jari tengah tangan; (16) lambai, menjentik dengan ujung jari dari dalam keluar tapak tangan; (17) gamit, menjentik dengan ujung jari dari luar ke dalam; (18) jendit, memukul ibu jari dengan telunjuk atau jari tengah sambil menggesernya, sehingga menghasilkan suara; (19) lentik, yaitu melengkungkan dan melendutkan jari-jari keluar sejauh mungkin seperti air mencecah pantai; (20) titi batang, yaitu berjalan lurus satu garis seperti meniti batang, (21) kuda-kuda, berdiri memasang kuda- kuda dengan tumpuan pada kaki dan paha yang diturunkan sedikit; (22) singsing, teknik menyingsingkan |