USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

USG kehamilan atau ultrasonografi termasuk dalam rangkaian pemeriksaan kehamilan yang rutin dijalani ibu hamil. Namun, masih banyak yang belum mengetahui cara membaca hasil USG padahal memahami dan bisa membaca hal tersebut sangat penting bagi Anda, khususnya yang sedang hamil.

Karena tidak hanya untuk melihat jenis kelamin bayi, USG dapat membantu dokter dan ibu untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan. 

Baca juga: Untuk Ibu Hamil, Ini Tips Mempercepat Persalinan

Biasanya, hasil USG hadir dalam bentuk foto dan disertai berbagai keterangan singkatan yang mungkin membingungkan Anda dalam mengartikannya. 

Nah, mungkin banyak orang yang masih bingung bagaimana cara baca hasil USG yang benar. Apa saja yang perlu diperhatikan saat membaca hasil USG dan apa makna di dalamnya? Mari simak ulasan berikut untuk mengetahuinya.

Membaca Istilah dalam USG

USG sendiri dibagi dalam tiga jenis, ada USG 2D, USG 3D, dan USG 4D. Ketiga jenis USG tersebut sama-sama dapat menunjukkan hasil berupa kondisi bayi di dalam kandungan beserta kemungkinan jenis kelamin.

Hanya saja, perbedaan berbagai jenis USG tersebut terletak pada kualitas gambar.

Ada beberapa istilah yang tertera dalam monitor saat ibu hamil melakukan USG. Agar tidak salah dalam membaca hasil USG, berikut penjelasannya dilansir dari UNSW Embryology:

• FHR (Fetal Heart Rate)

Istilah ini menunjukkan frekuensi detak jantung janin.

• BPD (Biparietal Diameter) 

Istilah ini digunakan untuk menentukan usia janin dan perkembangan lingkar kepala berdasarkan ukuran diameter.

• CRL (Crown Rump Length) 

Merupakan keterangan yang digunakan untuk mengukur panjang janin dari kepala sampai bokong yang masih berbentuk melingkar atau menyerupai huruf C. Ini biasanya dilakukan di trimester 1 kehamilan atau usia kehamilan 7-13 minggu. 

• FL (Femur Length) 

FL digunakan untuk menentukan usia janin dan perkembangan panjang tulang kaki.

• FW (Fetal Weight)

Informasi mengenai berat janin dalam kandungan.

• HC (Head Circumference)

Merupakan keterangan mengenai lingkar kepala janin yang biasanya diukur di trimester 2 kehamilan.

• GS (Gestational Sac)

Istilah USG yang bertugas menunjukkan ukuran kantung amnion pada trimester awal. Kantung amnion dapat diukur dari cairannya yang berbentuk bulatan hitam.

• GA (Gestational Age)

GA menunjukkan perkiraan umur kehamilan yang diukur berdasarkan panjang tungkai kaki, tungkai lengan, diameter kepala, hingga perkembangan organ tubuh janin.

• AC (Abdominal Circumference) 

Merupakan perkiraan ukuran lingkar perut janin. Apabila AC dikombinasikan dengan BPD maka hasilnya akan berupa perkiraan berat janin dalam kandungan.

• LMP (Last Menstrual Period)

Merupakan hitungan hari pertama haid terakhir. Umumnya digunakan sebagai acuan umur janin dalam kandungan.

• EFW (Estimated Fetal Weight)

Istilah yang memiliki arti perkiraan berat bayi. Satuan beratnya adalah gram.

• EDD (Estimated Delivery Date)

EDD merupakan  keterangan mengenai perkiraan persalinan berdasarkan tanggal menstruasi. Istilah ini lebih akrab dikenal dengan HPL atau hari perkiraan lahir.

Memahami Perbedaan Warna pada Hasil USG

Jika Anda sudah melakukan pemeriksaan USG dengan dokter, dokter juga akan mencetaknya dalam bentuk foto. Umumnya, hasil foto USG ini berwarna hitam putih. 

Cara untuk membacanya adalah dengan memahami perbedaan gradasi warnanya. Perbedaan densitas yang dilewati gelombang suara membuat terjadinya perbedaan warna pada hasil USG.

Jika berwarna putih, itu merupakan bagian jaringan padat seperti tulang. Hal ini disebabkan karena permukaan luarnya banyak memantulkan suara.

Hasil USG warna abu-abu yang biasanya mendominasi area sekitar gambar USG menunjukkan area jaringan rahim Anda.

Kemudian warna hitam yang Anda lihat di dalamnya merupakan cairan ketuban yang mengelilingi bayi.

Obyek yang berada di tengah dan dikelilingi oleh warna hitam pada gambar hasil USG adalah tubuh janin.

Namun, gambar ultrasonik tidak bisa berfungsi dengan baik terhadap gas. Sehingga organ-organ tubuh yang berisi udara, seperti paru-paru, tidak bisa diperiksa dengan ultrasonografi.

Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Melalui USG

Mengetahui jenis kelamin bayi yang akan lahir merupakan hal yang diinginkan setiap orang. Ini biasanya jadi hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak pasangan ketika sudah mempelajari cara membaca hasil USG kehamilan.

Agar tahu jenis kelamin bayi, Anda biasanya disarankan untuk melakukan USG pada usia kehamilan 18-22 minggu.

Ini karena sampai usia 14 minggu kehamilan biasanya bayi laki-laki dan perempuan belum bisa dibedakan pada hasil USG.

Sejumlah faktor turut yang menentukan kemudahan dalam cara membaca hasil USG kehamilan untuk mengetahui jenis kelamin yakni posisi bayi dan usia bayi.

Saat Anda berusaha belajar membaca hasil USG, terkadang agak sulit bagi dokter untuk menentukan jenis kelamin bayi karena kaki bayi menghalangi.

Anda harus menunggu bayi berada pada posisi yang tepat untuk mengetahui jenis kelaminnya.

Dokter biasanya mengetahui bayi berjenis kelamin laki-laki dengan mencari tanda seperti bentuk penyu saat ujung penis mengintip dari balik testis.

Selain itu, dokter yang memeriksa hasil USG anak laki-laki akan mencari “bentuk kura-kura” di dalam perut ibu. Ini adalah kondisi ujung penis mengintip di balik testis.

“Bentuk kura-kura” ini akan terlihat ketika posisi bayi sedikit nungging atau membelakangi transduser USG.

Sementara untuk mengetahui bayi perempuan, biasanya dokter akan mencari alat kelamin perempuan, yaitu labia dan klitoris.

Beberapa orang menyebutnya sebagai “hamburger” karena klitoris berada di bibir labia yang menyerupai sebuah hamburger di antara dua roti. Ketika dua hal itu terlihat di hasil USG, tandanya anak Anda perempuan.

Lalu, ketika penis tidak terlihat apakah bayi sudah pasti berjenis kelamin perempuan? Hal ini belum tentu.

Karena pada awal kehamilan, klitoris dan penis memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Jadi, masih ada dua kemungkinan dalam hal ini.

Maka dari itu, jangan terlalu cepat menyimpulkan sendiri di awal pemeriksaan karena cara Anda membaca hasil USG bisa saja keliru. Selalu tanyakan dokter untuk memastikannya hal tersebut.

Menentukan jenis kelamin bayi lewat hasil USG memang punya keakuratan yang tinggi. Namun, kesalahan dalam menentukan jenis kelamin juga bisa terjadi. Ini tergantung dari kejelasan gambar dan kemampuan dokter dalam menafsirkan hasil USG tersebut.

Hasil USG sendiri sejatinya tidak dirancang khusus untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Utamanya, hasil USG ditujukan untuk tujuan medis, seperti untuk mengetahui perkembangan bayi dalam kandungan, kondisi plasenta, dan kondisi tali pusar bayi. (OL-1)

Meski perkiraan jenis kelamin cukup akurat jika dilakukan dengan USG, ada kalanya perbedaan hasil USG dengan kelahiran dapat terjadi.

Selama masa kehamilan, tentu saja Dads dan Moms pasti menerka-nerka jenis kelamin bayi, laki-laki atau perempuan ya? Apakah mirip dengan ibunya atau justru ke bapaknya? Apalagi jika ini adalah kehamilan pertama, rasa senang dan tidak sabar melihat wajah Si Kecil pasti sangat dirasakan.

Meski ada pula Moms yang kerap tidak penasaran dan membiarkan hal tersebut menjadi kejutan.

Untuk itu, waktu yang paling ditunggu-tunggu saat periksa kehamilan adalah waktu ultrasonography (USG). Dari USG ini, Moms dan Dads bisa mengetahui bagaimana kondisi bayi termasuk melihat apa yang sedang dilakukan bayi dalam kandungan dan jenis kelaminnya.

Metode USG pun sudah berkembang, tidak hanya dapat melihat bayi dalam dua dimensi, tetapi sudah bisa dilakukan dengan USG 3D (tiga dimensi) atau juga USG 4D (empat dimensi).

Tentu saja beragam jenis ini melahirkan perbedaan hasil USG, mulai dari tampak yang buram, terbatas, hingga gambaran janin menjadi lebih jelas.

Mengetahui jenis kelamin janin menjadi penting untuk menyiapkan pakaian dan perlengkapan bayi lainnya yang disesuaikan dengan jenis kelamin. Masa ini menjadi masa yang membahagiakan bukan?

Baca Juga: Ini Cara Membaca Hasil USG Berdasarkan Jenisnya, Jangan Bingung Lagi ya!

ADVERTISEMENT

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Perbedaan Hasil USG

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Foto: Orami Photo Stock

Dikutip dari Very Well Family, perbedaan hasil USG pernah terjadi, walaupun jarang ditemukan. Sebuah studi menemukan bahwa dalam 1 dari 100 kasus pada perbedaan hasil USG, jenis kelaminnya salah diidentifikasi ketika USG 14 minggu terakhir.

Menurut sebuah studi Australasian Journal of Ultrasound in Medicine tahun 2014 dari Australia yang meninjau 642 hasil USG janin yang dilakukan antara minggu ke 11 dan 14, tingkat keberhasilan keseluruhan dalam menentukan jenis kelamin janin adalah 75%. Kesalahan paling umum adalah menetapkan janin laki-laki sebagai perempuan.

Studi lain telah menemukan terjadinya perbedaan hasil USG bahkan kurang dari 1 persen. USG pada trimester awal lebih cenderung mengarah pada identifikasi jenis kelamin yang keliru.

Teknisi ultrasound dapat dengan sukses dan akurat menentukan jenis kelamin bayi hanya tiga dari empat kali selama 12 minggu pertama kehamilan.

Mungkin Moms pernah mendengar bahwa ada kasus ketika melakukan pemeriksaan USG hasilnya adalah perempuan, tetapi saat lahir justru laki-laki.

Perbedaan hasil USG ini ternyata bisa saja terjadi loh, Moms. Untuk bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai jenis kelamin, Moms harus menunggu hingga usia kehamilan 20 minggu.

Pada waktu ini Moms akan mendapatkan hasil yang akurat hingga tingkat akurasi sekitar 95%.

Jika Moms mendapatkan perkiraan di sebelum usia kehamilan tersebut memang bisa jadi terjadi perbedaan hasil USG karena anatomi kelamin yang belum sempurna.

Jadi, jangan biarkan Moms untuk mendapatkan perbedaan hasil USG yang salah atau tidak akurat karena anatomi kelamin belum terbentuk dengan sempurna.

Tentu saja untuk mendapatkan gambaran kelamin yang harus dilakukan adalah melihat anatomi kelamin.

Ultrasonografi dapat memberikan hasil akurat, tergantung kapan dilakukan, seberapa terampil ahli sonografi, dan apakah bayi berada dalam posisi yang menunjukkan area di antara kedua kaki mereka.

“Kadang-kadang tali pusar yang menonjol di area itu bisa disalahartikan sebagai penis,” kata Jonathan Schaffir, MD, seorang ob-gyn di The Ohio State University Wexner Medical Center.

Intinya, lebih dari 99% ultrasound yang dilakukan antara minggu ke 18 dan 20 akan membuat penentuan yang benar. Hanya jika dilakukan sebelum minggu ke 14 tingkat akurasi hasil USG dapat turun secara signifikan.

ADVERTISEMENT

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Maka, sebaiknya Moms memerhatikan kapan waktu yang tepat untuk melakukan USG agar kesalahan dalam menentukan jenis kelamin ini dapat dihindari.

Baca Juga: 5 Perbedaan USG Abdominal dan USG Transvaginal, Moms Wajib Tahu!

Perbedaan Hasil USG Laki-laki dan Perempuan

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Foto: Orami Photo Stock

USG merupakan cara yang akurat. Lalu, apa yang dilihat oleh dokter saat pemeriksaan USG?

Anatomi kelamin tentu saja menjadi kuncinya. Tentu saja terdapat perbedaan hasil USG kelamin laki-laki dan perempuan.

Menurut UT Southwestern Medical Center, penentuan jenis kelamin bayi dapat ditentukan saat masa pembuahan, yakni ketika sperma menyumbangkan kromosom Y, yang menghasilkan anak laki-laki, atau kromosom X, yang menghasilkan anak perempuan.

“Saat minggu ke 14 atau ke 15, jenis kelamin bayi baru mulai terlihat jelas, apakah itu membentuk penis atau klitoris,” jelas Patricia Santiago-Munoz, M.D., Obstetrics & Gynecology.

Perbedaan hasil USG perempuan dan laki-laki dapat dilihat dari anatomi kelamin. Anatomi kelamin perempuan dan laki-laki tentu saja adalah hal yang berbeda.

Jenis kelamin perempuan biasanya tidak memiliki tonjolan tulang. Penonjolan ini biasanya cikal bakal menjadi seperti alat kelamin penis.

Alat kelamin laki-laki, seperti testis, skrotum, dan penis ini sering kali dapat terlihat pada minggu ke 18 sampai 20 kehamilan.

Aliran urin juga terkadang dapat terlihat pada janin. Jika bergerak ke atas, maka kemungkinan besar anak laki-laki.

Sementara perempuan memiliki bentuk kelamin seperti bibir. Dengan kata lain, vagina muncul dimulai dengan bentuk bibir tersebut.

Maka bisa dibilang pemeriksaan jenis kelamin USG cenderung subjektif karena mengandalkan akurasi dari dokter yang melihat jenis kelamin janin.

Baca Juga: Apa Itu USG Fetomaternal? Simak Fungsinya pada Ibu Hamil dan Janin

Hasil USG Trimester Awal

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Foto: Orami Photo Stock

Memeriksa USG pada usia kehamilan 2 bulan, tentu saja tidak ada salahnya, ini untuk mengecek kesehatan dan perkembangan janin tentunya.

Pada usia kehamilan 2 bulan, berat janin akan mencapai setengah ons atau ukuran 1 inci di bawah perut.

Melansir jurnal Obstetrics and Gynecology, pada usia kehamilan di bawah 11 minggu, saat melakukan USG agak sulit melihat jenis kelamin yang sebenarnya.

Namun sistem saraf pusat dan organ utamanya hampir lengkap dan bisa terlihat. Tekanan jantung sudah bisa terdengar pada kehamilan 2 bulan ini.

Bayi akan mulai melakukan sesuatu yang luar biasa pada usia 2 bulan ini. Dengan lengan dan kakinya yang sedang berkembang, ia kan memulai untuk melakukan tendangan-tendangan kecil dalam perut ibu.

Pada usia hamil 2 bulan, masih sulit untuk menebak jenis kelamin yang sebenarnya. Meskipun prediksi jenis kelamin jauh lebih akurat selama USG di usia 20 minggu, masih ada kemungkinan hal itu salah.

Begitu juga dengan salah satu pengalaman orang tua dengan perbedaan hasil USG. Ketika sang ibu mengandung anak laki-laki, mereka telah memilihkan nama terbaiknya untuk calon bayi laki-lakinya.

Tidak hanya memilihkan nama, mengecat ruangan kamar berwarna biru dan membelikan pakaian laki-laki juga telah dilakukan. Ternyata, saat lahir yang keluar adalah bayi perempuan.

Namun mereka tidak kaget dan menerima berita itu dengan tenang.

Baca Juga: Moms, Ini Dia Ukuran Normal Hasil USG dan Tahapan Perkembangan Janin!

Penyebab Perbedaan Hasil USG Berubah

USG 2 dimensi apakah bisa melihat jenis kelamin?

Foto: Orami Photo Stock

Perbedaan hasil USG antara jenis kelamin USG dan jenis kelamin aslinya semata-mata bukan karena kesalahan Moms atau masalah pada janin.

Sebab, penilaian objektif sangat memungkinkan dokter melakukan kesalahan dalam melihat jenis kelamin janin.

Posisi janin menjadi penyebab yang paling umum mengapa jenis kelamin bisa berubah.

Saat di USG, posisi janin bisa saja sedang dalam posisi yang sulit atau tak terdeteksi sehingga dokter juga sulit untuk melihat dari bentuk kelamin janin tersebut.

Dokter tidak bisa memprediksi jenis kelamin dari posisi atau dari bentuk janin. Harus melihat anatomi dari alat kelamin janin baru dokter bisa menentukan apakah janin berjenis kelamin perempuan ataupun laki-laki.

Ada pula mitos yang beredar bahwa jenis kelamin bisa dilihat hanya dengan bentuk perut Moms. Hal tersebut tidak tepat.

Bentuk perut yang melebar atau seperti lancip sekalipun disebabkan oleh posisi janin, kondisi otot perut Moms dan juga postur tubuh. Jadi, Moms juga tidak bisa menebak jenis kelamin janin hanya melalui bentuk perut.

Faktor lainnya yang mungkin terjadi pada perbedaan hasil USG adalah area kelamin yang tertutup oleh tali pusat. Tentu saja dokter akan sulit melihat anatominya tadi.

Perbedaan hasil USG juga terjadi karena kondisi janin yang tidak terlihat jelas membuat dokter mungkin melihat bagian lain seperti kelamin misalnya tulang ekor yang kerap terlihat seperti penis. Kondisi ini sangat memungkinkan jenis kelamin berubah.

Baca Juga: Segala Hal yang Perlu Moms Ketahui Tentang USG 4D

Itu dia penjelasan mengapa bisa terjadi perbedaan hasil USG. Apakah Moms pernah mengalami perbedaan hasil USG dan jenis kelamin berubah saat di USG?

Sumber

  • https://www.verywellfamily.com/ultrasound-photos-of-girls-and-boys-in-pregnancy-2758367
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/j.2205-0140.2014.tb00028.x
  • https://www.thebump.com/a/ultrasound-wrong-gender
  • https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/uog.21921
  • https://utswmed.org/medblog/gender-prediction/